Anda di halaman 1dari 8

TUGAS CERPEN

Disusun Oleh: 1. Dwi Nadia Sekar Wulan (2210631080012)

2. Layung Siti Nurazizah (2210631080021)

3. Luzein Fina Apriliani (2210631080024)

4. Salma Aliya Wijaya (2210631080033)

Kelas: 2A

Dosen Pengampu: Dian Hartati SS., M. Pd.

Program Studi: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

SEMESTA YANG TAK KUNJUNG MERESTUI

Kisah percintaan memang sudah tak asing lagi di kalangan remaja. Cinta membuat
yang waras menjadi gila, kaya menjadi miskin, nakal menjadi baik, dan masih banyak lagi
perubahan yang ada karena cinta. Dianda Larasati, seorang wanita dengan paras cantik jelita
diselimuti rasa trauma. Masa lalu adalah sebuah luka baginya, dimana semua cerita gelap dan
menyakitkan ada di dalamnya. Pernah jatuh sampai titik terendah, berdampak pada segala
aspek hidupnya. Dua tahun yang lalu, dia adalah seorang yang ceria sebelum akhirnya
menjadi pemurung karena traumanya. Sempat menjalin hubungan asmara dengan seorang
lelaki asal bandung. Dua tahun berjalan hubungan mereka terlihat baik-baik saja meskipun
jarak jauh. Namun, tidak pernah terbesit dalam benak Dianda bahwa pacarnya yang selama
ini selalu ada telah selingkuh bersama sahabatnya. Hal inilah yang menjadi trauma berat
Dianda sampai saat ini. Dia merasa dunia tidak adil padanya. Namun, waktu terus berjalan
dan kehidupan pun harus tetap dilanjutkan. Dianda menempuh Pendidikan di salah satu
Universitas di Yogyakarta. Clarista, sahabat kecil Dianda yang selalu menemaninya saat
susah maupun senang. Mereka bersahabat sejak Dianda masih tinggal di Semarang sampai
saat ini pindah untuk kuliah di Yogyakarta. Dianda dan Clarista memutuskan untuk berkuliah
di satu Fakultas bahkan satu kostan. Clarista merasa senang dengan hal ini karena ia selalu
mengkhawatirkan mental temannya yang masih mengalami trauma itu.
Clarista: “Dianda, ada salam dari Aksa”

Dianda: “Aksa?”

Clarista: “Iya, Aksa. Lelaki yang digemari oleh banyak Wanita di kampus”

Dianda hanya tersenyum tipis pada temannya itu, ia enggan menjawab apapun.

Dianda memang cantik dan menarik. Bahkan seorang Aksa bisa suka padanya. Aksa Areksa
adalah mahasiswa dari Fakultas Teknik yang disukai banyak wanita. Dia aktif dan pintar,
semua orang mengenalinya. Aksa menyukai Dianda sejak pertama melihatnya di kampus.
Setelah mengetahui bahwa Dianda adalah teman Clasrista, Aksa memberanikan diri untuk
menitipkan salam. Clarista juga aktif di organisasi, di sana dia mengenal Aksa. Tiba di suatu
hari Ketika rapat organisasi, Aksa menanyakan balasan dari Dianda terkait salam yang ia
titipkan pada Clarista.

Aksa: “Hei, Clarista. Dia jawab apa?”

Clarista: “Dia tidak jawab apapun, hanya tersenyum tipis.”

Mendengar jawaban itu Aksa tertantang untuk terus mendekati Dianda sampai dapat. Tidak
ada Wanita yang mengabaikan Aksa. Tetapi Dianda berbeda.

Satu minggu berlalu, Aksa dan Dianda masi saja berdiam diri ketika berpapasan, tidak
ada yang membuka topik, ketika Clarista mengikuti rapat proker dan Dianda juga mengikuti
rapat proker tersebut, Aksa memberanikan diri untuk menyapa dianda.

Aksa: Hai Dianda teman sekelasnya Clarista ya? ucap Aksa.

Dianda: “Iya” Dianda dengan spontan menjawab, tanpa ada basa basi sedikit pun.

Di dalam ruangan organisasi seolah olah Aksa dan Dianda seseorang yang tidak mengenal
satu sama lain. Namun suatu keajaiban terjadi, tiba-tiba saja Dianda bertanya kepada Aksa
ketika aksa menyendiri di sebuah Taman Kampus. Secara tiba-tiba Dianda duduk di dekat
Aksa.

Dianda: “Sendiri?”

Aksa terkejut karena Aksa sedang melamun dan semakin terkejut ketika Dianda yang
mengajaknya berbicara.

Aksa: “Dianda?” Aksa menyebut namanya pelan.


Dianda : “Iya?” Dianda kembali bertanya.

Aksa : “Kamu ngapain di sini?” tanya Aksa.

Dianda: “Gapapa,” jawab Dianda. Dianda masih merasa canggung untuk berbicara langsung
dengan Aksa.

Dianda; “Clarista berbicara padaku, kamu menitipkan salam kepadanya untuk aku, apakah
benar?” Ucap Dianda.

Aksa: “Kenapa hm?” Aksa bertanya dengan menaikkan alisnya.

Aksa: “ Degdegan ya?” tanya Aksa kepada Dianda

Aksa: “Cie,” ucap Aksa mengejek Dianda membuat wajah Dianda menjadi salah tingkah.

Dianda: “Ih!” ucap Dianda. Dianda cemberut untuk menahan senyum. Memalingkan muka
untuk tidak melihat wajah tengil Aksa.

“Kringggg Kringgg” Hp Dianda pun berbunyi pertanda jam istirahat telah selesai. Dianda dan
Aksa pun mulai menuju gedungnya masing-masing.

“Alarm aku sudah bunyi, ayo masuk!” ajak dianda pada Aksa.

“Ayo, aku juga mau ngerjain codingan belum selesai” ucap Aksa.

Esok harinya Aksa sangat bersemangat untuk berangkat ke Kampus. Tentu saja untuk
melihat Dianda yang cantik jelita itu. Sesekali Aksa tersenyum mengingat apa yang terjadi
kemarin. Tetapi dianda menjadi cemberut ketika mengingat bahwa Aksa dulu sudah
mempunyai pacar yaitu Elena Rosalina. Tetapi sekarang Elena sudah menjadi mantan Aksa.
Elena Rosalinda adalah Mahasiswi dari Fakultas Teknik yang disukai banyak laki-laki sama
halnya dengan Aksa yang banyak disukai wanita di Kampus. Elena cantik dan pintar, semua
orang juga mengenalinya. Dan itu alasan kenapa mereka pernah menjalin hubungan dan
bahagia bersama karena mereka sama-sama disukai banyak mahasiswa Mahasiswi di
Kampus, Aksa dan Elena ingin membuktikan kepada teman-temanya bahwa mereka berdua
bisa menjalin hubungan.

Dua bulan berjalan hubungan Aksa dan Elena terlihat baik-baik saja meskipun Elena
sering didekati banyak laki-laki. Namun, tidak pernah terbesit dalam benak Aksa bahwa
pacarnya yang selama ini selalu ada telah selingkuh bersama Dosen. Aksa tidak bisa
bertindak karena Aksa tau bahwa laki-laki yang sekarang dekat dengan Elena adalah Dosen
Universitasnya dan Aksa memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Elena.

Aksa: “Lebih baik mundur daripada bermasalah dengan Dosen hanya karena satu wanita
murahan ini.” ucap Aksa.

Beberapa jam kemudian Aksa dan Dianda tidak sengaja bertemu di Toko Buku Aksa sengaja
menyenggol tubuh Dianda dan membuat beberapa buku di tangannya terlepas. Saat hendak
mengambil tak sengaja pula tangan Aksa dan Dianda bersentuhan. Aksa dan dianda refleks
melepaskan buku tersebut.dan sama-sama mengucapkan “maaf” lalu Aksa bingung mau
melanjutkan dan akhirnya dianda mengalah.

Dinda: “Ini bukunya.”

Aksa: “Kamu mau bayar? Bareng aja yuk?”

Dan Dianda hanya mengangguk. Dan itulah pertama kali Aksa dan Dianda berduaan. Dan
saat di kasir Aksa mencoba ingin mengungkapkan perasaan kepada Dianda. Dan ternyata
Dianda juga merasakan hal yang sama, Mengapa Dianda mempunyai perasaan yang sama
kaya Aksa karena Dianda pikir Aksa orang baik dan bahkan kisah hidupnya pun sama kaya
Dianda yang di selingkuhin pacarnya. Akhirnya cinta Aksa terbalas juga.

Hari demi hari Aksa dan Dianda menjalani kehidupannya yang berwarna. Mereka
berbahagia bersama sampai mereka pun sering menghabiskan waktu berdua. Mereka
menikmati adanya rasa kasih yang tercipta. Sungguh menyenangkan bukan, apabila kita
dapat merasakan cinta dengan orang yang kita inginkan. Apalagi mereka berdua satu kampus,
sudah pasti akan lebih sering untuk bertemu. Aksa yang sangat mencintai Dianda ingin sekali
kembali mengajak Dianda untuk pergi ke sebuah Museum di Jakarta. Ya, apalagi kalau bukan
untuk menghabiskan waktu bersama. Hingga suatu hari Aksa mengkomunikasikan Dianda
untuk bertemu di Taman Kampus dan mengajak Dianda untuk pergi bersama.

Aksa: "Kita sudah lama tidak bepergian bersama, kamu mau tidak kuajak ke Museum?"

Dianda: "Museum? Di mana letaknya? Kebetulan aku juga ada waktu luang."

Aksa: "Museum di Jakarta, Dian."

Dianda: "Oke, kalau begitu bagaimana besok kita langsung berangkat?"

Aksa: "Ide bagus, aku jemput kamu besok di kost ya."


Aksa dan Dianda pun pergi bersama menuju Museum, setiba di Museum mereka
berbincang, tertawa dan menikmati waktu bersama. Duh, indahnya. Akan tetapi siapa yang
bisa menyangka kalau kejadian tak terduga akan menghampiri mereka. Ternyata sang mantan
dari Aksa yaitu Elena Rosalina berada di lokasi yang sama dengan Aksa dan Dianda. Lalu
Elena menyadari bahwa sang mantan dengan kekasih barunya sedang menghabiskan waktu
bersama. Dengan perasaan Elena yang menyesal karena telah meninggalkan Aksa demi sang
dosen dan perasaan yang masih tersimpan di hatinya kepada Aksa. Elena pun menghampiri
mereka dan tak segan menggangu waktu asmara Aksa dan Dianda.

Elena langsung duduk bergabung bersama Aksa dan Dianda.

Aksa: "Elana?! Datang kemari dengan siapa kamu?!"

Elena: "Sendiri, aku datang kesini untuk mengisi waktu luangku.. dan kebetulan aku
melihatmu di sini juga"

Tanpa basi-basi Elena pun menyatakan pernyataan dan minta maaf kepada Aksa.

Elena: "Sa, aku minta maaf atas kejadian lalu.. aku mau jujur ke kamu sebenarnya dosen
yang waktu itu dekat denganku dia tidak lajang, dia sudah beristri.. aku menyesal sudah
berbohong dan berkhianat kepada kamu Sa, aku selalu dihantui dengan rasa penyesalan.. aku
mau kita kembali dari awal dan menjalani hubungan yang lebih baik kedepannya."

Aksa terdiam dan sedikit gugup untuk merespon.

Aksa: "Jadi seperti itu? Kemauan kamu saat ini? Kamu tidak lihatkah ada wanita cantik di
sebelahku?"

Elena: "Aku melihatnya daritadi, aku percaya hati kamu belum sepenuhnya untuk wanita itu"

Dianda pun geram dan membalas Elena.

Dianda: "Apa maksud kamu? Kamu tidak tahu malu ya? Dengan kesalahan kamu dan tiba-
tiba kamu datang lalu meminta Aksa untuk kembali?!

Elena: "Iya, aku ingin Aksa kembali kepadaku."

Elena yang licik itu kemudian menuduh Dianda selingkuh dengan pria lain dari Aksa
demi menghancurkan hubungan Aksa dan Dianda. Dengan liciknya Elena, dia mampu
menghasut Aksa dari cerita karangan yang dibuatnya. Namun, Dianda tak hanya diam, dia
berusaha untuk membela namanya dari fitnahan tersebut. Aksa pun geram terhadap Dianda
dan membuat Dianda tak bisa berbuat. Setelah itu Aksa pergi dari hadapan mereka dan Elena
pun berhasil melukai waktu Aksa dan Dianda.

Sampai di rumah dengan keadaan yang campur aduk Dianda berusaha memikirkan cara agar
Aksa tidak langsung percaya dengan ucapan Elena.

"Apa yang harus aku lakukan agar Aksa percaya bahwa aku tidak selingkuh dengan pria
lain?" Ucap Dianda dengan termenung memikirkan cara tersebut.

"Sepertinya aku harus bicara berdua dengan Aksa tentang masalah ini, ya semoga saja dia
mau percaya padaku setelah kita berbicara berdua" ucap Dianda karna mungkin dengan
seperti ini Aksa akan percaya padanya.

Dianda segera WhatsApp Aksa agar besok bisa bertemu di Taman Kampus. Taman kampus
adalah tempat ternyaman bagi Dianda dan mungkin dengan mengobrol di Taman Kampus
Aksa akan percaya bahwa dia tidak selingkuh dengan pria manapun.

"Aksa apakah besok pada saat selesai kamu kelas bisa kita bertemu di Taman Kampus dekat
fakultasmu?" begitulah kira-kira isi pesan WhatsApp yang dikirimkan Dianda.

10 menit Aksa tak kunjung membalas pesan Dianda. Dianda hanya bisa berdoa semoga Aksa
mau untuk bertemu dengannya.

"Ya, besok setelah kelasku selesai" setelah 10 menit Aksa membalas pesan yang Dianda
berikan dan tidak seperti biasanya Aksa akan berbalas panjang tetapi kali ini singkat.

Esok harinya Dianda sudah menunggu di Taman Kampus dekat dengan fakultas Aksa dengan
semangat karena dengan cara ini Dianda menjelaskan semuanya. Satu jam Dianda menunggu
akhirnya Aksa datang dengan wajah tidak bahagia.

"Ada apa kamu ingin bertemu denganku ?" Ucap Aksa dengan langsung bertanya tanpa basa-
basi.

"Aku ingin menjelaskan semuanya tentang apa yang Elena ucapkan itu tidak benar Aksa. Aku
tidak sama sekali berselingkuh dengan siapapun hanya kamu satu-satunya lelaki yang saat ini
ada di dalam hatiku" ucap Dianda dengan berusaha menjelaskan semuanya kepada Aksa agar
Aksa percaya kepadanya.

Aksa tidak menjawab apapun dia hanya diam mendengarkan penjelasan yang Dianda berikan.
"Aksa tolong percayalah padaku" ucap Dianda dengan memegang tangan Aksa agar Aksa
percaya kepada Dianda.

"Aku sudah tidak ingin mendengarkan penjelasan apapun darimu aku hanya percaya pada
Elena saja" ucap Aksa dengan yakin bahwa dia hanya percaya kepada Elena.

"Aku rasa hubungan kita sampai di sini saja ya. Aku tidak ingin melanjutkan hubungan
denganmu Dianda" dengan lantangnya Aksa mengucapkan kata-kata yang sungguh
menyakitkan bagi Dianda.

"Aku tidak mau hubungan kita selesai sampai di sini. Tolong Aksa pikirkan semuanya dan
percaya kepadaku" Dianda berusaha meyakinkan Aksa percaya kepada dirinya dan agar Aksa
tidak terburu-buru mengambil keputusan.

"Tidak bisa Dianda dan lagi pula aku ingin kembali kepada Elena. Aku masih menyayangi
Elena" tegas Aksa dengan yakin bahwa dia masih menyayangi sang mantan.

"Ya sudah kalau itu maumu. Semoga kamu bahagia dengan Elena dan semoga kamu tidak
menyesal suatu saat nanti" dengan pasrah Dianda menyetujui ucapan Aksa untuk menyudahi
hubungan mereka.

Setelah itu Aksa pergi dari hadapan Dianda dan Dianda hanya bisa termenung dengan semua
keputusan yang Aksa berikan.

Dua bulan kemudian setelah hubungan mereka kandas, Aksa sadar bahwa apa yang Elena
ucapkan tidak benar dan Aksa menyesal tidak percaya dengan Dianda. Pada akhirnya Aksa
datang ke Gedung Fakultas Dianda untuk meminta maaf dan Aksa ingin hubungan mereka
bisa seperti dulu.

"Dianda bisa kita ngobrol sebentar aku ingin bicara berdua denganmu" ucap Aksa

"Di sini saja ya" Dianda berusaha untuk melupakan Aksa. Namun, lelaki ini justru kembali
kehadapannya.

"Aku ingin minta maaf kepadamu karena sudah tidak percaya dengan semua penjelasan yang
kamu jelaskan saat itu dan aku ingin memperbaiki hubungan kita yang sudah aku hancurkan
ini" ucap Aksa dengan penuh keyakinan.
"Maaf Aksa aku sudah tidak mau untuk kembali denganmu, dulu memang aku ingin
mempertahankan tapi saat ini aku sudah tidak ingin mempertahankan" ucap Dianda dengan
hati-hati.

"Tidak ada kesempatan lagi bagiku Dianda" tidak menyerah sampai disitu Aksa terus
membujuk Dianda agar mau kembali dengannya.

"Tidak Aksa maaf ya. Ya sudah aku pulang dulu jaga dirimu baik-baik Aksa semoga kamu
mendapatkan wanita yang lebih baik dari aku" setelah mengucapkan itu Dianda pergi dari
hadapan Aksa.

Aksa tidak bisa apa-apa dan Aksa tidak bisa memaksakan bila Dianda tidak ingin
memperbaiki hubungan mereka yang telah usai. Saat ini hidup Aksa dipenuhi rasa bersalah
dan penyesalan setelah apa yang dia lakukan kepada Dianda.

Suatu hubungan memang perlu saling percaya dan komunikasi yang kuat agar tidak ada
masalah fatal seperti apa yang Aksa lakukan. Mengambil keputusan sebaiknya dipikirkan
secara matang-matang agar tidak ada penyesalan kedepannya setelah apa yang kita putuskan
untuk langkah yang akan kita ambil.

Anda mungkin juga menyukai