Anda di halaman 1dari 2

Sahabat Sehidup Semati

Suatu hari di sebuah kelas dalam satu sekolah terdapat sepasang sahabat yang
bernama Desi dan Wawan. Mereka selalu bersama dan terus bersama sepanjang
waktu. Rumah mereka memang berbeda komplek. Tapi, setiap hari Wawan rela
menjemput dan mengantar Desi setiap hari karena persahabatan mereka.

Suatu ketika ada seorang siswi baru di kelas itu bernama Lia. Di hari pertama
memang Desi dan Wawan tidak menghiraukannya. Tapi, di hari selanjutnya
Wawan mulai mendekati Lia dan berubah sikapnya terhadap Desi. Wawan tidak
pernah lagi menjemput dan mengantar Desi, tidak pernah bersama lagi dengan
Desi dan bahkan Wawan jarang sekali untuk berbicara dengan Desi.

Ketika Desi bertanya kepada Wawan jawabannya juga sama. lu kenapa sih, wan?
tanya Desi. gua nggak apa apa kok jawab Wawan. lu nggak nyadar apa sih kalo
sifat lu itu berubah ke gua semenjak ada si Lia! terang Desi. ah terserah lu mau
ngomong apa nggak penting! jawab Wawan lalu pergi. Ketika Wawan pergi Desi
seperti mempunyai firasat akan terjadi sesuatu pada Wawan, maka Desi pun
mengikutinya.

Ternyata benar, ketika Desi baru saja beberapa langkah mengikuti Wawan ia
melihat sebuah kejadian yang tidak akan pernah dia lupakan seumur hidupnya,
Wawan tertabrak mobil dan terseret sejauh beberapa meter. Wawan Desi
berteriak ketika melihat kejadian itu. Teman-teman dan guru-guru Desi lalu
membantu Wawan dan membawanya ke Rumah Sakit.

Tidak lama kemudian dokter yang menangani Wawan keluar dan memberitahu
bahwa Wawan mengalami kelumpuhan. Beberapa hari kemudian Wawan sudah
bisa pergi ke sekolah. Namun ia harus menggunakan kursi roda untuk beraktifitas.
Di sekolah, orang yang pertama kali dia cari adalah Lia. Tapi, saat bertemu dengan
Lia, Wawan malah diabaikan oleh Lia.

Lia!!! Begitulah teriakan Wawan saat memanggil Lia. emm Wan sorry ya
gue harus pergi. Begitulah setiap Wawan ingin berbicara dengan Lia dia selalu
menghindar. Lalu, wawan sadar bahwa orang yang selama ini dia beri perhatian
bahkan tidak ingin berbicara dengannya setelah dia sakit. mungkin, cuma Desi
yang sayang sama gue. Gue harus minta maaf sama Desi. Begitulah saat Wawan
bergumam dalam hatinya.

Wawan tahu bahwa tempat kesukaan Desi di seluruh tempat di sekolah itu adalah
di Perpustakaan. Desi panggil Wawan. eh Wawan kamu ngapain di sini, Lia
mana? tanya Desi. aku mau minta maaf sama kamu, sekarang aku sadar cuma
kamu sahabat sejatiku! jawab Wawan. iya, aku udah maafin kamu kok! jawab
Desi.
Dan mereka bukan hanya kembali menjadi sahabat sejati. Tapi, menjadi sahabat
sampai mati.

Cerpen Karangan: Diah Wulandari


Facebook: Diah Wulandari

Cerpen Sahabat Sehidup Semati merupakan cerita pendek karangan Diah


Wulandari, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca
cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

Anda mungkin juga menyukai