Anda di halaman 1dari 2

Fallin in Love with Sepupu🤭

Yang namanya cinta pada dasarnya selalu indah. Apalagi, kalau cinta dalam diam atau yang
biasa dibilang diam-diam suka. Tapi, bagaimana kalau yang kamu suka itu ternyata adalah
sepupumu sendiri.

Inilah yang saat ini terjadi pada Syava. Gadis berusia 16 tahun yang hobi basket dan
ratunya pelajaran Fisika. Dia bisa menghabiskan seluruh waktunya untuk kedua hal ini.

Hingga suatu hari, saat Syava sedang asik mendribble bola, dirinya tidak sengaja melihat
sepupunya berjalan di koridor sekolah. Dengan isengnya, gadis itu melempar bola tersebut ke
arah sepupunya.

“Woi, siapa nih yang ngelempar bola ke muka gue?” Tanya David sambil memegang
wajahnya yang tadi kena bola.

“Gue! Kenapa, sakit ya?” Sahut Syava sambil menyengir tanpa dosa.

“Ava! Lo ngeselin bangat sih.”Setelah berkata seperti itu, David berjalan meninggalkan
Syava yang saat ini tersenyum penuh kemenangan sendirian di lapangan.

David sudah terbiasa dengan kelakuan sepupunya yang sering mengerjainya. Entah itu
disekolah maupun di luar sekolah. Gadis itu tidak pernah kehabisan ide untuk mengerjai
sepupunya.

Hingga pada suatu hari, Syava yang biasanya dipanggil Ava oleh David, secara terang-
terangan menyatakan cintanya kepada David. Tentu saja hal ini membuat David syok. Selama
ini dia hanya menganggap Ava sebagai sepupunya dan tentu saja cinta yang David punya
terhadap Ava adalah cinta sebagai seorang kakak kepada adik sepupunya.

“Maaf, Va. Gue gak tau kalau ternyata selama ini lo ada rasa sama gue. Gue.. gue sayang
banget sama lo. Tapi rasa sayang gue ke lo, Cuma sebatas saudara.” David menatap manik
mata milik Syava yang saat ini juga menatapnya. Gadis itu diam seribu bahasa setelah
berhasil menyatakan cintanya. Dia berharap saat itu juga, telinganya berhenti berfungsi agar
dirinya tidak dapat mendengarkan penolakan dari David.

“Oh iya, Vid. Gue lupa kalau gue ada tugas Fisika yang belum gue kerjain. Kalau gitu gue
duluan ya.”Syava langsung berjalan cepat meninggalkan David. Gadis itu terus merutuki
kebodohannya. Dia berharap setelah ini, dirinya tidak bertemu dengan David dulu untuk
sementara waktu.
Sesampainya dirumah, Syava langsung menuju kamarnya. Tak lupa dirinya menelepon
Ayana sahabatnya untuk datang ke rumah.

Dua jam kemudian, terdengar ketukan di pintu kamar Syava. Gadis yang matanya sembab
saat ini itu bergegas membuka pintu.

Setelah pintu terbuka, dirinya langsung mendapatkan pelototan dari Ayana sahabatnya.
Gadis yang sangat suka memakai berbagai macam gelang itu meneliti Syava sahabatnya dari
ujung rambut hingga ujung kaki. Dapat dilihat, kantung mata yang besar, rambut yang acak-
acakan dan mata yang sembab dan hidung yang merah akibat nangis.

“Lo nangis, Va?” Pertanyaan itu keluar dari mulut Ayana, si pecinta gelang.

“Menurut lo?” Sahut Syava ngegas. “Udah tau nangis, masih aja nanya.” Tambah gadis itu
sambil duduk di kasurnya diikuti oleh Ayana.

“Yanaaaa, gue ditolak Davidddd hwwuuuaaaaa" Rengek Syava kepada Ayana. Gadis itu
langsung menangis. Ayana hanya bisa mengelus punggung Syava sambil memberikan kotak
tisu kepada sahabatnya itu yang langsung diterima oleh Syava dan dipakai untuk menghapus
air mata serta mengucek hidungnya.

Anda mungkin juga menyukai