Anda di halaman 1dari 4

MOCCACINO

Aprillia Divanya Pratiwindhya (Diva) adalah seorang mahasiswi semester akhir


yang lebih sering menghabiskan waktunya di kafe dekat kampusnya. Kesehariannya
adalah memesan secangkir kopi moccacino, mendengarkan musik, dan mengerjakan
tugas kuloahnya disana. Dia tidak terlalu suka keramaian, tetapi dia suka mengobrol
dengan orang yang sepemikiran dengannya. Tidak banyak orang yang mau berbicara
dengannya karena mereka menganggap gadis itu terlalu kaku dan arogan.

Maret 2017

Siapa yang tidak membenci acara pemakaman?

Semua orang tidak menyukainya, kecuali gadis yang memegang payung hitam di
tenngah – tengah orang banyak. Sepasang mata gadis itu hanya berkedip pelan. Suara
tangisan dari adiknya masih terdengar di sampingnya. Kejadian itu membuat gadis itu
berpikir, ternyata ini yang ibunya pantas terima setelah dia hidup selama 50 tahun di
dunia. Sikapnya yang selalu hangat dan mengenal banyak orang.

Akhirnya, acara pemakaman itu selesai dilakukan. Adiknya terlebih dahulu


dibawa ke mobil bersama keluarga lainnya. Gadis itu terdiam sejenak memiliki keinginan
untuk menjaga adiknya yaitu Aya. Gadis itu menghadap ke langit. Menahan air mata
yang sebenarnya ingin keluar.

Gadis itu segera menuju ke arah mobil, tetapi langkahnya terhenti ketika dia
melihat seorang lelaki tua duduk di kursi rodanya.
“ Kamu putri sulungnya kan?”
“ Iya “ jawab Diva
“ Namamu Diva “
“ Benar,, kakek mengenal mama? “
“ Bisa dibilang begitu. Kamu benar - benar mirip mamamu. Dia juga sering menceritakan
tentang dirimu Aprillia Divanya Pratiwindhya dan adikmu Zendaya Pratiwi. Dia juga
bilang kamu adalah anak yang lebih keras kepala daripada adikmu”
“ Aya memang berbeda denganku. Mama memang lebih dekat dengan Aya. “ Diva
tersenyum tipis
“ Tapi mamamu lebih sering menceritakan dirimu. Dia bilang kamu adalah sosok yang
tertutup. Aku bilang padanya ahwa itu adalah bagian dari karaktermu . Kamu tidak
terbiasa mengungkapkan apa yang kamu rasakan. Bukan karena kamu tidak ingin
melakukannya, tetapi karena kamu ingin terlihat kuat di mata orang lain. Karena aku
tahu dulu kamu melihat ayahmu pergi meninggalkan keluarganya begitu saja. “

Pandangan Diva mulai kabur. Dia meneteskan air matanya. Semua yang dia
tahan seorang diri akhirnya keluar begitu saja. Tidak ada kata yang keluar dari mulut
mereka hanya terdengar air mata Diva saja. Ketika Diva berhenti menangis kakek itu
berpamitan dan pergi begitu saja tanpa Diva tau siapa dan darimana datangnya kakek
itu.

Januari 2018

Secangkir kopi panas mendadak tiba di depan meja Diva. Fokus Diva berpindah
dari buku yang dia baca ke arah kopi yang baru tiba di mejanya.
“ Aku belum pesan. “ Ucap Diva bingung.
“ Aku tahu kamu akan selalu pesan mocccacino, kopi yang dibuat dengan campuran
coklat dan susu segar dan kamu pasti duduk di tempat yang sama” kata barista tersebut.
Diva membalas dengan senyuman tipis “ Itu kenapa sejak awal minum kopi disini aku
menyukai moccacino perpaduan pahit dari kopi dan manis dari coklat dan susunya dapet
banget. Makasih. “

Suasana damainya terganggu ketika dia mendengar notifikasi pesan di


ponselnya. Jarang sekali ada teman yang menghubunginya di siang hari begini. Diva
melihat ponselnya ada nomor asing yang mengirimkannya pesan. Penasaran, karena
tidak banyak orang yang tau nomornya Diva membuka pesan tersebut.
+62xxxxxxxxxxx : Apa benar ini nomor ponsel Aprillia Divanya Pratiwindhya?
Belum sempat membalas, nomor itu langsung menghubungi Diva
“ Halo? Apa benar saya berbicara dengan Aprillia Divanya Pratiwindhya? “
“ Maaf ini dengan siapa “
“ ah iya saya Joe pengacara utama Hartono Tjokrokusuma “
Diva kebingungan mendengar nama tersebut
“ Almarhum mengatakan beliau mengeal baik ibu anda “ lanjut pengacara tersebut
“ Saya tidak mengenal nama tersebut, tapi tadi bapak mengatakan ‘almarhum’? apa
beliau sudah meninggal ?”
“ Bapak Hartono baru dimakamkan dua hari yang lalu. Tapi, apakah saya betul berbicara
dengan Aprillia Divanya Pratiwindhya ?”
“ Iya itu saya sendiri “
“ Saya ingin bertemu dengan anda, jika bisa akhir minggu ini. Saya akan mengirim alamat
dan waktunya nanti. Ini soal wasiat yang ditinggalkan bapak Hartono. Nama anda tertera
di surat ini.”
Diva hanya terdiam mendengar ucapan pengacara tersebut dan tidak sengaja
memutus sambungan telpon tersebut
“ Mama, Siapa laki – laki ini? “ Gumam Diva pelan sambil meminum secangkir
moccacinonya.

Betapa kagetnya dia saat membuka instagram terdapat berita seorang


konglomerat Hartono Tjokrokusuma, pemilik utama perusahaan Tjokro meninggal
karena serangan jantung. Dia teringat seseorang yang menemuinya saat pemakaman
ibunya tahun lalu.
“ Tidak salah lagi dia orangnya “ Ucap Diva.
Seminggu kemudian Joe kembali menghubungi Diva untuk melanjutkan
pembicaraan tentang wasiat Hartono Tjokrokusuma. Dia mengatakan bahwa akan ada
seseorang yang menjemput Diva. Seseorang tersebut adalah supir pribadi keluarga
Hartono. Dijemputlah Diva kemudian dibawa menuju kediaman Hartono.

Betapa kagetnya Diva melihat sebuah rumah terlihat seperti istana kerajaan
berdiri di hadapannya. Luas bangunan rumah tersebut bahkan keliatan lebih besar
daripada area kampus Diva. Langkah demi langkah Diva memasuki rumah tersebut.
Hiasan rumah yang ada di dalamnya tak luput dari pandangan Diva.

Joe langsung berdiri menyambut kedatangan Diva. Mereka akan membahas


kelanjutan dari wasiat tersebut. Sebelum itu mereka harus menunggu kedatangan
seorang lagi. Laki – laki tinggi dengan tubuh tegap itu berjalan masuk ke dalam ruangan
dengan langkah lebar. Matanya menatap Diva sekilas kemudian berpindah ke arah Joe.
Aura lelaki tersebut tidak terasa menyenanglan bagi Diva. Dia adalah cucu ke3 dari
Bapak Hartono, Dipta Putra Sanjaya Tjokrokusuma.
“ Apa ini perempuan yang ada di surat kakek ?” kata Dipta membuka keheningan pada
saat itu
“ Iya, Diva perkenalkan ini adalah Dipta Putra Sanjaya Tjokrokusuma. Dipta perkenalkan
ini Aprillia Divanya Pratiwindhya “ Joe tersenyum tipis.
Diva bangkit berdiri dan menglurkan tangannya “ Panggil saja Diva “
Dipta hanya menatap uluran tangan Diva tanda ada niat untuk membalasnya.

Langsung saja Joe membacakan isi wasiatnya ‘ Dipta Putra Sanjaya


Tjokrokusuma akan menggantikan posisi Bapak Hartono Tjokrokusuma sebagai pemilik
utama perusahaan Tjokro, dengan ketentuan Dipta harus menikah dengan perempuan
pilihan Bapak Hartono yaitu Aprillia Divanya Pratiwindhya. ‘ Sontak Dipta sangat kaget
mendengar wasiat tersebut, perempuan yang baru saja dia temui harus menjadi istrinya.
Berbeda dengan Diva dia hanya mengangguk seakan tidak percaya apa yang
didengarnya. Dia hanya ingin tau hubungan antara Bapak Hartono dan mamanya itu,
tetapi hal tak terduga pun terjadi.

Sebulan setelah kejadian tersebut, Dipta masih memikirkan isi dari wasiat
tersebut. Di dalam hati Dipta, dia tidak ingin mewujudkan wasiat kakeknya itu. Entah
bisikan darimana dia mencoba menelpon Diva untuk berkenalan lebih lanjut.

Hari demi hari. Minggu demi minggu. Bulan demi bulan mereka lewati, mencoba
mengerti satu sama lain. Sifat Dipta yang hangat ramah terhadap semua mengingatkan
Diva kepada ibunya. Kerinduan sosok Diva kepada ibunya kini terbalaskan dengan
adanya Dipta. Sifat dingin dan kaku yang dimiliki Diva perlahan menghilang dari dirinya.

16 Juni 2019
Moccacino, yang dulu setiap saat menemani Diva ingin dia rasakan kembali.
Sudah lama sejak Diva berhubungan dengan Dipta dia tidak meminum moccacino
kesukaannya. Alasannya, Dipta tidak menyukai kopi. Diva sangat menghargai Dipta,
sehingga dia menuruti kemauan Dipta. Tetapi, hari itu permintaan Diva untuk meminum
moccacino diwujudkan oleh Dipta di kafe dekat kampus Diva. 2 cangkir moccacino sudah
ada di hadapan mereka berdua.
“ Kenapa terdapat 2 moccacino ?” tanya Dipta heran
“ Ya jelas untuk kita berdua “ Jawab Diva sambil tertawa kecil
“ Tapikan kamu sudah tau aku tidak suka kopi “
“ Sekarang akan kubuat kamu menyukai kopi, silahkan dicoba Dipta “
Walaupun ragu Dipta mencoba meminum moccacino tersebut
“ Enak sekali. Perpaduan pahit dan manis membuat aku ingin langsung menghabiskan
kopi ini “
“ Sampai saat ini moccacino ini tidak ada yang bisa menggantikannya. Perpaduan pahit
dari kopi itu sendiri dan manis dari coklat bercampur susu segar. Itulah yang membuat
kopi ini terasa nikmat. Moccacino ini seperti kehidupan. Terkadang kita mendapatkan
sesuatu hal yang pahit, tapi percayalah akan ada hal manis kemudian. Itulah yang
membuat dunia ini penuh warna “ Diva tersenyum.

Anda mungkin juga menyukai