Anda di halaman 1dari 4

Satu Cinta Dua Hati

Pagi ini di sekolah akan mengadakan lomba basket antar kelas. Saat
Dizah melewati koridor sekolah, Fega memanggilnya “DIZAHHHH,
ayo kita ke lapangan sekarang” Dizah terkejut saat dirinya dipanggil
Fega “Ayam-ayam, Fega kebiasaan deh bikin anak orang jantungan” dan
Lia pun hanya tersenyum.
Saat mereka sudah sampai di lapangan, acara pun sudah dimulai,
pertandingan pertama dilakukan oleh kelas 12 A VS kelas 11 A. Banyak
siswi yang memberikan semangat kepada kapten basket yaitu, kak
Zandra. Dia terkenal karena memiliki wajah yang tampan dan menjadi
kapten basket di timnya. Kak Zandra merupakan anak tunggal kaya raya
dan kedua orang tuanya adalah orang berpengaruh di Jakarta.
Akhirnya pertandingan basket dimenangkan oleh kelas 12 A dan banyak
siswa dan siswi yang memberikan selamat. Jam menunjukkan pukul
14.00 WIB, yang artinya jam pulang sekolah. Saat Dizah menunggu
jemputan, tiba-tiba pak Ujang mengabari jika tidak bisa menjemputya,
karena mobil mogok.
Tiba-tiba datanglah seseorang menggunakan motor ninja menuju ke arah
ku, dan ternyata itu adalah kak Zandra “Ayo naik nanti keburu
hujan”katanya, “ Eh nggak usah kak, biar aku naik gojek aja”balas
Dizah, “Nggak ada penolakan cepat naik” dan akhirnya Dizah pulang
bareng Zandra. Saat di jalan tidak ada yang saling membuka
pembicaraan, hingga sampai di rumahnya Dizah, “Terima kasih kak,
udah nganterin aku”ujar Dizah, “Sama-sama Dizah”ujar kak Zandra dan
setelah mengatakan itu ia pun pulang ke rumahnya.
Semenjak hari itu mereka berdua semakin dekat, dan pada hari minggu
Zandra mengajak Dizah untuk pergi ke Dufan. “Pakai baju yang mana
ya besok, yang ini apa yang ini ya ?” Dizah sedang memilih baju yang
akan dia pakai besok saat pergi ke Dufan, sedangkan disisi lain, Zandra
sedang latihan untuk menembak Dizah menjadi kekasihnya “maukah
kamu jadi pacar ku?” kalimat itu terus di lontarkan oleh pemuda itu.
Tiba lah hari Minggu, mereka telah sampai di Dufan, Dizah mengajak
Zandra untuk naik bianglala “Kak ayo kita naik itu, seru tauu” dan
Zandra menyetujuinya. Saat turun dari bianglala Zandra langsung
pusing, padahal cumin bianglala. Untuk meredakan pusing di kepala,
Zandra mengajak Dizah untuk makan es krim dan duduk di taman. Saat
Dizah asik memakan es krimnya, Zandra langsung berlutut “Dizah
selama ini aku udah nyimpan rasa sama kamu, jadi apakah kamu mau
menjadi pacarku?” Dizah langsung bingung tetapi, ia tak bisa
membohongi perasaanya “ Iya akum au” dia menerimanya dan Zandra
lansung memeluk Dizah.
Keesokan paginya, saat Dizah melalui koridor sekolah banyak orang
memperhatikannya, karena hubungannya dengan Zandra, ada yang
merasa senang dan ada juga yang merasa iri. Di kelas, Fega terlihat
lansung lari menghapiri ku, “OMG, teman ku ini adalah pacar dari
kapten basket terganteng di sekolah” Fega merasa bahagia “biasa aja,
nggak usah ngegas dong” ujar Dizah “ Sorry deh, maklum kan lu nggak
pernah pacarana” ucap Fega tanpa bersalah “hmm” ucapku karena kesal.
Saat jam isitahat, Dizah tidak kekantin karena perutnya sakit dan
akhirnya dia sendiri di kelas. Zandra yang mendengar jika kekasihnya
itu sedang sakit ia langsung menjenguk Dizah ke kelas dan
membawakan makanan. “Dizah bangun ini aku Zandra” Dizah
mendengar suara kekasihnya itu langsung bangun, “ Nih makanan buat
kamu” ucap Zandra sambil mengelus rambut Dizah, “Makasih banyak,
lain kali nggak usah repot-repot kaya gini” Zandra langsung pergi ke
kelas karena sudah jam masuk.
Tak terasa hubungan mereka sudah berjalan 2 bulan. Pada pagi ini ada
kedatangan anak murid baru dari bandung, dia satu kelas sama Dizah.
“Halo semua perkenalkan nama saya Lia, semoga kitab isa berteman
ya”. Dan akhirnya jam istirahat, banyak orang ke kelas 11 A untuk
melihat anak baru. Dan ternyata Zandra kenal sama Lia, dan mereka
akrab banget. Akhir-akhir ini Zandra banyak berubah, dia lebih banyak
waktu bareng Lia ketimbang sama Dizah, Zandra juga sekarang cuek
banget sama Dizah. Fega selalu menyemangati temannya itu “Udahlah,
dia itu nggak pantas buat kamu”.
Sudah selama 1 bulan tidak ada kejelasan hubungan ini. Untuk
membuang rasa sedihnya Dizah pergi ke café untuk membeli cake
kesukaannya. Saat dia telah sampai di café, niatnya untuk membeli cake
tidak jadi karena, ia melihat sesuatu yang menyakitkan.
Dizah melihat Fega sedang bermesraan bersama lelaki dan ternyata
lelaki itu adalah Zandra, betapa sakit hatinya melihat temannya sendiri
lah yang menikungnya dan terlebih lagi dia mendengar percakapan
antara Fega dan Zandra “Kamu belum mutusin Dizah?” tanya Fega
“Besok aku akan memutuskannya, mau aja di bodohin sama aku, mana
ada yang mau sama orang penyakitan kaya dia” jawab Zandra. Dizah
langsung menuju ke meja mereka berdua dan menyiram mereka dengan
minuman mereka, “Aku yang bakal mutusin kamu, dan jangan pernah
memunculkan muka kalian di depan ku, aku akan pergi” ucap Dizah
dengan suara bergetar.
Selama ini Dizah telah salah paham, ia mengira jika Lia lah selingkuhan
Zandra, ternyata Fega yang beneran selingkuhannya, dan soal penyakit
yang di idap olehnya itu memang benar, ia mengidap penyakit kanker
darah stadium 4.
Keesokannya Dizah merasa sakit pada kepalanya dan ia dibawa ke
rumah sakit. Dan ternyata ia harus di operasi untuk mengobati
penyakitnya. Operasi terus berjalan selama 3 jam keluarganya
menunggu. Dan akhirnya dokter keluar dan mengatakan “ Mohon maaf
kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi tuhan berkehendak
lain, putri bapak sudah tiada” suara tangis pun pecah “Nggak mungkin
dokk, putri saya pasti kuat” ujar papa Dizah.
Acara pemakaman pun dilakukan, meski tidak rela kehilangan, tetapi
tuhan lebih sayang Dizah. Dan Zandra datang bersama Fega, “Sekarang
kamu nggak kesakitan lagi, dan terima kasih telah menjadikan aku cinta
terakhirmu, maafin aku, sebenarnya aku nggak mau nyakitin kamu, aku
pacarana sama kamu karena Fega yang menyuruhku, dia sayang sama
kamu zah, dia rela jika aku pacarana sama kamuu”.

selesai

Anda mungkin juga menyukai