Anda di halaman 1dari 3

Cerita ini mengisahkan tentang Andin dan teman temannya yang mengalami kejadian tak

menyenangkan selepas dari tempat wisata Tempur kabupaten Jepara.Kejadian tersebut diduga
karena tingkah salah satu teman mereka yang terlalu berlebihan bersemangat .Cerita tersebut
diawali sebagai berikut.
Suatu hari pada saat liburan sekolah Andin,beserta 3 orang temanya sebut saja Rina,Desi dan
Siti merencanakan ingin pergi berlibur ,mereka tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan saat
liburan sekolah berlangsung.Mereka mengagendakan untuk liburan disuatu tempat wisata di desa
Tempur kec.Keling kab.Jepara Jawa Tengah.Karena sudah tidak sabar dan menghindari wacana
untuk liburan mereka pun akan berangkat keesokanharinnya.
Keesokan harinya,sekitar pukul 06.30 mereka berkumpul dirumah Andin.Di rumah Andin
mereka berbincang bincang sambal mengecek motor yang akan mereka gunakan bilamana ada
kerusakan.Lalu,mereka berpamitan dengan ibu Andin dan berangkat.Mereka menggunakan 2
sepeda motor yang diisi 2 orang permotornya yakni Andin berboncengan dengan Rina dan Desi
berboncengan dengan Siti.
Di perjalanan menuju wisata mereka melewati hutan dengan pemandangan gunung dan
sungai,karena pemandangan tersebut sayang untuk tidak diabadikan mereka pun berhenti dahulu
untuk foto-foto.Namun karena waktu mereka terbatas Andin mengatakan “Ayo jangan foto foto
terus nanti kita lama nyampe di wisatanya.” Nanti dulu sebentar lagi,sahut Desi.Karena teman
teman lainya sudah capek menunggu Desi foto-foto, mereka mengajak Desi untuk cepat kembali
melanjutkan perjalanan dengan raut wajah kesal.Kemudian,Andin dan Rina berangkat terlebih
dahulu,tetapi mereka berkendara dengan pelan dengan harapan supaya Desi dan Siti cepat
menyusul mereka.Namun,setelah berkendara cukup jauh Desi dan Siti takkunjung menyusul
sehingga membuat Andin dan Rina kesal karena mereka lama,namun disisi lain mereka juga
khawatir dengan kedua temannya.Karena kedua temannya takkunjung menyusul dan waktu juga
sudah mulai siang,Andin dan Rina pun memutuskan untuk berangkat ke tempat wisatanya
terlebih dahulu. “Mungkin,mereka lewat jalan lain kali ya Din” kata Rina. “Iya mungkin Rin.”
Jawab Andin.
Singkat cerita,Andin dan Rini pun telah sampai di tempat wisata.mereka keheranan karena
tidak ada pengunjung di wisata tersebut.Mereka disana masih mencari cari kedua temannya
tersebut namun mereka tak menemukan mereka.Mereka mencoba menghubungi kedua temannya
itu namun di tempat wisata itu tidak ada sinyal sehingga mereka tidak bisa menghubungi Desi
dan Siti.Karena khawatir terhadap kedua temannya tersebut mereka mencoba bertannya kepada
penduduk local yang sedang memancing disungai ,namun mereka tak melihat pengunjung lain
datang kesini selain Andin dan Rina. “Pak,kalo nanti temen saya 2 orang kesini nanti kasih tau
orangnya ya pak kalo mereka dicariin temennya.saya sama temen saya mau cari mereka dulu.”
“nggih nduk”kata penduduk tersebut.
Karena Andin dan Rini semakin khawatir dengan keadaan temannya yang ditakutkan mereka
tersesat atau mereka jatuh di suatu tempat mereka pun memutuskan untuk kembali mencari
mereka di jalalanan yang telah mereka lewati.mereka pun mencari temannya di sepanjang jalan
namun mereka dihadang oleh truck bermuatan kayu.karena lebar jalan yang sempit membuat
mereka tidak bias lewat dan terpaksa kembali ke wisata Tempur tersebut.
Andin dan Rina pun kembali ke wisata tersebut dan kembali menunggu kedua teman mereka
dengan perasaan khawatir.Setelah sekitar 10 menit menunggu akhirnya kedua temannya tersebut
sampai juga di wisata tersebut.Andin pun langsung merasa lega karena teman-temanya sudah
menyusul dan segera mengintrogasi Desi dan Siti.
“Kalian dari mana ajasih”kata Andin dengan sedikit emosi
“Maaf ya ndin tadi kami tadi tersesat didesa di deket sini” jawab Desi.
“Udah-Udah mumpung sudah lengkap anggotanya ayo kita jalan jalan” ajak Rina
Mereka berempat pun melanjutkan kegiatan mereka dengan berjalan jalan disungai,main air
disungai dan tentu berswafoto karena disana pemandangannya indah.Mereka di sana
menghabiskan waktu cukup lama hingga berjam jam lamanya.Desi teman mereka yang gila akan
fotografi meminta Andin dan teman teman lainya untuk memfotokan dirinya.Karena mereka
sudah malas menanggapi Desi merekapun menuruti permintaanya supaya dia puas.
Desi rasanya tak puas puas mencari spot foto yang bagus hingga dirinya sudah berada di
tengah sungai dan ingin menyeberang ke sungai bagian lain.teman-temanya yang sudah lelah
menanggapi Desi mereka pun menunggu Desi di tepian sungai sambal berbincang bincang dan
makan makanan ringan sambil tetap mengawasi Desi dari kejauhan.Dari kejauhan Desi terlihat
sedang naik di sebuah batu yang berukuran besar sekali dibanding batu-batu lainnya.Desi
meminta untuk difotokan sambil berpose diatas batu tersebut.karena dirasa sudah terlalu lama
mereka disini Andin pun mengajak mereka semua untuk pulang.
Perjalanan pulang mereka lancer tanpa halangan apapun,karena tubuh mereka lelah mereka
mampir sejenak di sebuah warung sambil makan dan minum di warung itu.Disela sela makan
mereka mereka berbincang bincag tentang perasaan Andin dan Rini saat Desi dan Siti takkujung
dating ke tempat wisata.
“Aaku tadi khawatir tau karena mikirin kalian,takutnya kalian jatuh ke jurang atau kesasar jauh
banget.” Kata Andin
“Iya,maafin kami ya ndin,kamu pengertian banget deh sama kita.Gara –gara Desi foto foto terus
kita jadi telat deh nyampainnya.”kata Siti
“Iya deh,maaf yak” jawab Desi
Ketiga temannya pun mengiyakan permintaan maaf dari Desi tersebut dan merekapun
melanjutkan perjalanan.
Setelah perjalanan yang cukup melelahkan mereka pun sampai di rumah masing
masing,mereka segera membersihkan diri dan mandi.Pada saat santai santai dikasur Andin
membuka grup whatsaapnya dan mengajak teman temannya untuk sholat jamaah bareng di
masjid.karena rumah mereka saling berdekatan mereka mau menerima ajakan Andin
tersebut.setelah selesai sholat magrib mereka pun nongkrong nonkrong biasa di rumah
Andin.mereka berbincang bincang tentang pengalaman mereka dan taklupa kegiaatan mereka
tadi pagi.Ditengah obrolan Desi mengeluh pundaknya sakit setelah pulamg dari wisata tersebut.

Karena tubuh mereka lelah mereka pun pulang ke rumah masing masing dan pada pukul 10.00
Andin mendapat telfon yang mengabari bahwa Desi mengalami kesurupan di Rumahnya.Andin
pun segera bergegas ke rumah Desi dan sesampainya disana ternyata temannya yang lain sudah
sampai terlebih dahulu.Di rumah Desi,Desi masih kesurupan dan berteriak teriak dan sesembari
Qdan ayat suci Al-Qur’an supaya Desi segera sadar.Setelah sekitar 1 jam kesurupan Desi
pingsan dan beberapa menit setelahnya ia sadar.
Namun,belum lama ia sadar dari kesurupan yang dialaminya,Desi berteriak kembali dengan
histeris sambil berkata “AKU NGGAK MAU!!!!,AKU NGGAK MAU IKUT KAMU!!!!” teriak
dDesi.Selang Dua hari berlalu Desi masih saja berteriak teriak seperti itu setiap malam.Orang tua
Desi pun bertanya tanya mengapa anaknya jadi seperti ini kepada teman teman Desi yakni Andin
dan kawan kawan .Mereka menceritakan hal hal terakhir yang mereka lakukan sebelum Desi
kesurupan.Dan mereka pun menduga bahwa Desi ketempelan makhluk gaib dari tempat wisata
tersebut.
Karena menduga Desi telah ketempelan makhluk tak kasat mata dari tempat wisata tersebut,
orang tua Desi pun membawa desi ke seorang Kiai untuk mengobati anaknya.setelah dibawa ke
kiai tersebut Desi Diobati dengan diberi air doa,dan didoa doakan.Setelah Desi tenang ia disuruh
untuk menceritakan apa yang ia lihat saat setiap malam yang membuat ia berteriak histeris.Dan
Desi mengatakan bahwa ia melihat ada sosok perempuan berbaju putih dan berambut panjang
dengan muka hancur mengajak dirinya untuk ikut denganya ke batu besar yang dinaiki Desi saat
ia berwisata di Desa Tempur.Setelah satu minggu kemudian akhirnya Desi sudah sembuh dan
beraktivitas normal seperti sebelum –sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai