Anda di halaman 1dari 5

SURAT UNTUKMU SAHABAT

Bunga Rizka Nizam

Tepat menjelang pergantian hari menuju 15 Juli, alarm dari handphone kami berenampasti
berbunyi, menandakan hari jadi salah satu sahabat kami tercinta, yaitu Keke, saat ini,
bilaTuhan menghendaki, dia akan genap berusia 16 tahun.Aku sangat rindu akan sosoknya,
momen ini tentu terasa berat untuk dilalui, mengingatkebiasaan kami yang selalu membuat
kejutan-kejutan kecil bagi siapapun yang berulang tahun.Terakhir kali kami merayakan
ulang tahunnya adalah ketika dia dinyatakan bebas dari kankeryang
menggerogoti tubuhnya.Tahun ini berdasarkan kesepakatan yang masih tersisa, kami tetap
melakukan ritualmemberi kejutan itu. Namun, tempat pelaksanaannya bergeser dari sekolah
atau rumahmenjadi ke sebuah taman pusara, dimana salah seorang sahabat baik kami
beristirahat untukselama-lamanya. Sedih memang, tetapi kami harus mengiklaskan kenyataan
bahwa kini,sahabat setia kami Gita Sesa Wanda Cantika sudah kembali kepada-Nya lebih
dulu.Tahun ini kami memasuki tahun pertama sebagai siswa SMA. Setelah tiga tahunbersama
di SMP Al-Kamal, akhirnya kami tidak duduk di bangku sekolah yang sama. Tidakmasalah terpisah
sekolah, toh masih tetap berada di Ibukota, kecuali Dinda, yang hijrah ke kotaLampung,
tepatnya di daerah Way Kanan. Konon, ayah Dinda diminta oleh Kakeknya untukmeneruskan
perkebunan kopi milik keluarga.Walaupun kami bersekolah di tempat yang berbeda, kami
masih bisa berkomonikasilewat handphone atau internet, juga sampai saat ini kami masih
sering janjian pergi nontonatau sekedar makan siang bersama setelah pulang sekolah,
dan pastinya akan ada curhat yangmenguras air mata, sumbernya pastilah karena kerinduan
tingkat tinggi kami akan sosok Keke.Berbicara mengenai isi hati kami, mendadak aku
terbawa kembali ke momen belajarbersama ketika Keke masih menemani kami. Saat
itu rambutnya rontok akibat efek kemoterapi,dan bahkan kepalanya hampir botak, dan ia
menutupinya dengan baju bercapuchon untukmenutupi kebotakannya. Suatu ketika, Keke
tak mampu menahan kesedihannya, ketika melihatrambutnya memenuhi genggaman tangannya, tak
perlu berbicara, aku segera memotongsebagian rambutku dan kuserahkan padanya. Seperti
yang sudah kukatakan, koneksi batin kamibertujuh memang kuat.Kami memiliki latar belakang
yang berbeda, supaya kita bisa sama-sama belajar darisosok masing-masing. Benar juga sih,
dari Keke aku belajar mencintai puisi, dari Syifa akumengerti enaknya berpenampilan cuek
seperti anak tomboi. Lain lagi dengan Andini yangmengajarkan aku pentingnya menjadi
orang yang perfeksionis, sementara Ida, Maya dan Dinda,aku jadi berani mencoba kegiatan
menari. Mungkin tanpa kusadari, mereka juga telah belajarmenikmati fotografi dariku.Hari
ini kami berlima janjian akan bertemu di pemakaman Keke pukul 4.00 sore. Akukebagian
membawa kue ulang tahun, Ida akan menyiapkan lilin-lilinnya, sementara yang

lainnya menyiapkan kebutuhan berziarah seperti bunga, air, dan payung.Setelah selesai
memanjatkan doa untuk Keke, mulailah kami menghidupkan lilin-lilinbiru muda yang sudah
berdiri rapi di atas kue black forest mini. Dengan suara yang pelan kamimenyanyikan
lagu selamat ulang tahun yang bersambung dengan lagu happy birthday. Inimerupakan murni
bentuk upaya kami untuk membiasakan diri menerima kenyataan bahwasosok Keke tak lagi bersama
kami.Syifa yang masih terisak seketika memecah keheningan. Sembari mengambil
sepucukamplop putih di dalam tasnya. Syifa menjelaskan surat dari Keke sebelum ia
meninggal,sembarimenunjukkan bibir amplop surat yang masih tertutup.Tiba-tiba Andi
datang, teriakan Andi dari jauh seketika menghentikan aksi Syifa.Penghayatan jiwa kami
yang sudah hampir terjun ke dalam isi surat akhirnya buyar total.Tampak Maya mengisyaratkan
Syifa untuk menyimpan surat itu. Kami kemudian meninggalkanAndi di pusara. Ida bersama Maya
pulang duluan sementara tinggal aku, Andni dan Syifa yangmenanti jemputan.Andini
berbisik kepadaku menanyakan kapan melanjutkan membaca surat dari Keke,aku pun
menjawab apabila nanti kita akan ketemuan sekalian patungan membeli pulsa untukmenelpon Dinda, agar
jelas, dan semuanya dengar isi surat itu.Aku mengajak Andini dan Syifa untuk pulang bersamaku,
Andini setuju, namun Syifamenolaknya, ia memilih pulang bersama Andi. Aku berharap dapat
segera menetralakan pikiranagar tak terbawa emosi, apalagi sampai menyetujui dugaan Andini yang
beranggapan bahwaSyifa memiliki kedekatan khusus dengan Andi.Kecurigaan Andini timbul
ketika handphone nya berbunyi berkali-kali, dan Syifamengangkatnya sembari bergerak
menjahui Andini, dan ketika Syifa tidur Andini diam-diammengambil handphone Syifa, dan yang
didalamnya terdapat nomor handphone rumahnya Andi.Menjelang bulan Agustus ini, Andi sudah
mewanti-wanti untuk mengosongkan jadwalkami pada hari kemerdekaan. Pasalnya, Andi bersama
grup band nya akan tampil di festivalantar sekolah. Andi adalah vokalis sekaligus gitaris di dalam
grup band yang dinamai TheScramble Egg, bersama Oddie, dan Irvan. Menurut Maya, Oddie
yang paling menarik, karenaselain mahir menabuh drum, juga jago akutansi, berbeda dengan
Ida, dia mengagumi Irfanyang jago berbain bass, karena menang dia suka.Sudah dua minggu ini
Maya dan Ida tidak berlatih menari, karena kak Angie sedangmengantar muridnya yang berptestasi ke
Turki, karena ada waktu luang, mereka menggajakkuuntuk pergi makan bakso bersama. Suatu
ketika,Ida tampak merunduk, kedua tangannyamemegang handphone yang bertuliskan kedekatan
Syifa, dan Andi juga Irvan,dan Oddie.Dirikuseketika membeku. Prediksi Andini
yang menghantui pikiranku kini kembali maju memenuhipikiranku, aku benar-benar
kaku.Bulan depan di sekolah ku akan ada kegiatan spesial di klub fotografi. Kami
memiliki jadwal khusus untuk menelusuri tempat-tempat yang memiliki nilai-nilai sejarah di
Jakarta,
ajang yang dinamai “Lensa Sejarah” ini akan dibuka dengan agenda wisata ke Kota Tua.
kalianSetiap Rabu sore, anggota klub fotografi ini selalu berkumpul. Ada 3 orang Pembina
diklub ini yaitu Mas Heru, Mas Indra, dan Mas Gusti.

Setelah sukses merebut runner-up II pada festival yang diadakan tangal 17 Agustus lalu,Andi
dan kawan-kawannya menjadi semakin sibuk melayani jadwal parade band antar sekolahserta
rajin mendaftar di kompetisi lainnya. Groupies (Fans Fanatik) The Scramble Egg kini
jugatambah ramai, aku salah satunya. Namun belakangan ini Ida sudah dua kali Ida tidakmenghadiri
pertunjukkan, padahal biasanya ia tidak pernah absen. Maya sepertinya tidak
dapatmenuntaskan pertanyaanku akan kealpaan Ida belakangan ini. Bertanya dengan
Syifasepertinya lebih tidak masuk akal lagi.Sepulang sekolah kuputuskan untuk pergi ke
rumah Ida, Aku lalu bertanya pada Idatentang ketidakhadirannya dalam konser The Scramble Egg. Ia
mengaku sedang capek. Begitu iamengunci kamarnya, dia seketika memeluk tubuhku dan menangis hampir
setengah jam. Lalusetelah air matanya mulai reda, mulailah Ida mengumpulkan energi lalu
menekan emosi untukmenceritakan kisah sedihnya secara kronologis. Ida dan Maya rupanya tidak
pernahmenginginkan kehadiran Syifa bila sedang berada di studio latihan, mereka merasa
Syifa selalumenjadi pusat perhatian dan oleh karenanya mereka tidak pernah janjian dating
bersama untukmenyaksikan The Scramble Egg latihan.Setelah hingar bingar kemeriahan
menyambut hari kemerdekaan digelar dengan sukses,seketika itu pula semua punah. Anak-anak
mendadak tobat bermain terlalu lama karena UTSdatang menjelang. Saat itu Syifa datang ke rumah,
sebenarnya saat ini aku tidak mau diganggu.Diruang tamu Nampak Syifa sedang asyik membolak-
balik majalah yang ada dimeja. Akusungguh rindu sosoknya yang sekarang sibuk. Tidak ada
niatan untuk menyindir Syifa apalagimembahas desas-desus yang sedang terjadi. Syifa tidak
datang untuk berlama-lama dirumah.Pak Abu membunyikkan klakson beberapa kali pertanda Syifa
harus kembali. Akumengantarkannya sampai ke pagar sembari menuntaskan pembicaraan yang belum
kelar.Akhirnya jadwal mengunjungi Kota Tua sudah didepan mata. Tepat jam 07.20 aku sudahsampai di
museum Fatahilah. Menjelang waktu yang ditentukan, mulailah para anggotabermunculan.
Rombongan dibagi menjadi tiga bagian. Aku sengaja memilih bergabung dengangrup mas
Gusti karena terpukau dengan sepeda pengantin tadi yang barangkali dapat dijepretbeberapa
kali, lagi pula bagiku wilayah ini lebih menggoda untuk diterawang dan ditangkapoleh lensa
kamera.Tanpa terasa waktu sudah melewati jam makan siang. Aku masih asyik menikmati sudutdemi
sudut yang cantik dan menarik, akhirnya kuputuskan untuk membeli es potong, dankumakan
sembari menyisir sisi kiri museum Fatahilah. Beberapa saat kemudian, sesuatutertangkap oleh
mata dan lensaku yang membuat diri tak mampu berkata-kata. Kutekan tomboluntuk melihat foto, sosok
mereka terekam. Mereka Nampak begitu bahagia. Si perempuanmemegang dua bilah es
potong, sedangkan yang lelaki tampak sibuk melindunginya darisengatan matahari dengan
payung sebesar kuali. Sesekali sang perempuan menyuapkan espotong kepada pelindung
disampingnya, mereka bukanlah siapa-siapa. Mereka hanyalah orang-orang yang belakangan
ini paling sering membuatku bimbang.Hari ini segenap keberanian kukumpulkan, tempat
kursus bahasa inggris Andi dan Syifapun kudatangi. Tidak bisa dipungkiri, Andi memang
sosok yang spesial bagi Keke setelahayahnya yaitu pak Jodi, serta keluarganya. Setelah menunggu
lama, akhirnya sosok yang
TEKS ULASAN NOVEL SURAT UNTUKMU SAHABAT

Identitas Buku :

Judul buku : Surat Untukmu Sahabat

Penulis : Bunga Riska Nizam

Penerbit : Aletta Pictures

Tahun Terbit : 2013

Tebal Halaman : 120

Orientasi:
Novel yang berjudul Surat Untukmu Sahabat ini adalah karya dari Bunga R. Nizam yang
bercerita tentang surat terakhir untuk sahabat. Dia bernama Keke. Pada saat itu, terakhir
kalinya Andini, Fachda, Dinda, Ida, dan Maya sedang merayakan ulang tahun keke. Pada saat
dia dinyatakan sudah bebas dari kanker yang menggerogoti tubuhnya.
Berselang waktu, semuanya terasa menjadi hal yang baru. Sesudah tiga tahun bersama di
SMP Al-kamal, alhasil pada tahun ini mereka ber-enam tidak lagi duduk untuk berada
disekolah yang sama. Berpisah sekolah bukan berarti kami disini kehilangan arah di dalam
persahabatan yang sudah kami bangun sejak kami duduk di bangku SMP dulu.
Tafsiran
Pada saat itu, Keke tak dapat lagi menahan kesedihannya pada saat dirinya sedang
menyaksikan rambutnya memenuhi genggaman tangan. Hal ini menunjukkan jika kami juga
sangat merasakannya. Pada saat itu, kami sangat kehilangan seseorang sahabat akhir tahun
lalu pada tanggal 25 Desember 2006, rasanya sangat berat untuk dibayangkan.
Pada hari ini kami ber-lima akan berkumpul dan akan bertemu di pemakaman Keke pukul
16.00 Sore. Kebetulan Syfa kebagian untuk membawa kue ultah, Ida yang menyiapkan lilin,
sementara untuk yang lainnya menyiapkan kebutuhan untuk berziarah seperti payung, air,
dan bunga.
Di samping kami ber-lima, ziarah juga dilakukan oleh Kak Kiki, Kak, Cika, dan Pak Jody.
Hari ini, Ida yang paling awal sampai pemakaman dan sempat melihat ibu kandung Keke
yang berziarah dan menangis di pusarannya.
Ibunda Keke bercerita tentang suatu hari, pada saat keke masih dirawat di rumah sakit. Kalau
menurut Kak Cika, sesudah kami semua pergi pamit untuk melakukan ibadah sholat magrib,
Keke sahabat kami sempat membuka mata dan dia menyampaikan pesannya walau tak dapat
diucapkan di dalam bahasa lisan yang jelas.
Pada saat itu keke memainkan jarinya sedang membentuk angka satu dan angka empat. Saat
itu Pak Jodi sempat memberikan secarik kertas dan pena yang pada akhirnya menjadi pesan
terakhir yang Keke sampaikan.
Tak lama sesudah itu, Keke berpulang ke hadapan Ilahi. Kami semua tak ada yang disisinya
pada saat keke pergi untuk selamanya sebab kami sedang berdoa bersama sedang meminta
yang terbaik untuk Keke. Pada akhirnya kami ber-enam berkumpul bersama. Saat itu hari
natal dipilih sebab waktu inilah diliburkan dari segala aktifitas. Apalagi untuk Dinda yang
telah siap bergabung untuk membaca surat dari Keke yang baru saja dia baca sepeninggalnya.
Dengan semua rasa yang bercampur menjadi satu di dalam dada, kami terdiam membisu dan
berusaha membuka telinga kami lebar-lebar. Sesudah membaca surat dari Keke, kami semua
pada akhirnya “merenovasi” seluruh harapan dan juga mencoba untuk menyisipkan
permohonan di dalam semua hal yang telah kami capai.
Rangkuman
Akan tetapi dengan mengesampingkan dari kekurangan novel itu, kisah yang diangkat
tersebut mengajarkan mengenai arti persahabatan yang sebenarnya. Dan novel yang berjudul
Surat Untukmu Sahabat ini juga sangat cocok untuk para remaja Indonesia. Sebab ada
berbagai macam makna yang dapat mendatangkan sebuah motivasi untuk diri sendiri supaya
gampang bersahabat dan setia sampai akhir hayat
Simpulan
Ada beberapa penulisan yang salah, juga ada penulisan yang kurang menarik dan juga sangat
susah untuk dimengerti. Sedangkan, untuk kelemahan yang dimiliki di dalam novel ini
diantaranya ialah kata-kata pengemis yang terkadang membuat pembaca berimajinasi yang
lainnya di dalam menafsirkan kata kiasan “pengemis”.Novel yang berjudul Surat Untukmu
Sahabat ini dapat membuat para pembaca “terhanyut” di dalam cerita yang sedang
diceritakan. Apalagi untuk tema yang diangkat yakni mengenai persahabatan sangatlah indah
dan bagus untuk bahan sebuah pembelajaran kehidupan. Kosakata yang dipakai juga dapat
membuat para pembaca larut di dalam cerita dan pada akhirnya para pembaca lebih gampang
memahami isi dari novel yang berjudul Surat Untukmu Sahabat Itu.

Anda mungkin juga menyukai