Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN

A.

IDENTITAS BUKU

Topi Helm merupakan salah satu cerpen karangan AA. Narvis yang ia muat dalam novel Robohnya Surau kami. Topi Helm ini bercerita tentang sebuah topi yang begitu berharganya bagi seorang tukang rem. Dalam buku ini, penulis mencoba mengupas habis unsur-unsur instrinsik dalam cerpen tersebut seperti tema, latar, alur, amanat, dan sebagainya. B. SINOPSIS BUKU

Dalam buku ini, penulis akan membahas satu per satu masalah alur, tema, penokohan, latar, sudut pandang, dan amanat secara rapih dalam setiap bab. Bab-bab tersebut kemudian akan memiliki beberapa sub-bab yang terdiri dari: 1. Pengertian: dalam sub-bab ini penulis akan memaparkan pengertian dari alur, tema, dan sebagainya, tergantung dari bab tersebut 2. Pembagian: dalam sub-bab ini, penulis akan memberikan pembagian pembagian dari bab yang akan dibahas 3. Kutipan: pada sub-bab ini, penulis akan memberikan kutipan dari cerpen Topi Helm sebagai contoh dan bukti akan kesimpulan yang penulis ambil

BAB VIII PENUTUP A. KESIMPULAN

Dari Pembahasan di muka, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Topi Helm memiliki alur campuran (maju mundur) 2. Tema cerpen Topi Helm adalah kritik sosial 3. Topi Helm memiliki penokohan sebagai berikut: a. Tuan O.M: berwibawa, dermawan, sabar b. Istri Tuan O.M: baik, dermawan, sabar c. Pak Kari: pekerja keras, tak pernah mengeluh, pendendam d. Masinis: pemarah, kasar, suka menghina 4. Topi Helm menggunakan sudut pandang orang ketiga 5. Topi Helm memiliki latar sebagai berikut: a. Latar tempat: stasiun, kereta, bengkel kereta b. Latar waktu: siang hari, pagi hari 6. Topi Helm mengandung beberapa amanat sebagai berikut: a. Kita harus saling membantu kepada sesama b. Jangan mencoba menyelesaikan masalah dengan emosi karena emosi tidak menyelesaikam masalah c. Kita perlu bersabar bila menghadapi cobaan B. SARAN

Dari uraian diatas, penulis menyarankan pembaca untuk membaca langsung cerpen Topi Helm karya AA. Narvis. Hal ini dimaksudkan agar pembaca bisa lebih memahami nilai nilai instrinsik cerpen tersebut. Penulis menyadari tulisan ini masih jauh dari sempurna. Karenanya, penulis amat kritik maupun saran dari pembaca.

Anda mungkin juga menyukai