Anda di halaman 1dari 4

Tema:sahabat sejati

Sinopsis:Cerita ini mengisahkan tentang hubungan persahabatan. Namun suatu ketika terjadi konflik di
antara mereka berdua, karna salah satu orang di antara 2 hubungan ini lebih memilih teman baru dari
pada teman lamanya.

Pagi itu hujan turun dengan deras.

Dinda merasa bingung bagaimana untuk berangkat Ke sekolah. Ketika sedang memandang
hujan,terdengar suara HP berdering dari kamar Dinda, lantas saja Dinda masuk ke kamar dan menjawab
telepon tersebut.

Ternyata yang menghubungi Dinda adalah Caca sahabatnya. Dalam teleponnya Caca Mengatakan bahwa
ia akan menjemput Dinda, sebab Caca tahu jika Dinda sedang kebingungan bagaimana untuk pergi ke
sekolah.

"Hai Dinda! " kata Caca dengan smangat menyapa temannya. "Hei! Pa kabar?"

"Hai juga Caca. Baik kokk alhamdulillah. Kamu sendiri? " balas Dinda kepada Caca.

"Sama kok!" ucap Caca, ia kemudian bertanya "Ada apa ca? Kenapa nelpon?"tanya Dinda.

"Kamu pasti sedang kebingungan kan bagaimana caranya untuk ke sekolah sedangkan hari ini hujan nya
sangat deras,kalo kamu mau ayo bareng aku ke sekolah nya." kata Caca mengajak si Dinda.

"Boleh tuh Ca,tapi apa gk keberatan kamu nya." kata Dinda.

"Gk keberatan kok lagian juga aku yang nawarin kamu buat bareng aku." kata Caca.

"Yaudah deh Ca kalo gitu aku mau." kata Dinda menerima tawaran Caca.

"Oke aku jemput ya Dinda!" kata Caca sambil bersemangat.

Tak selang berapa lama, Caca sudah sampai di depan rumah Dinda bersama ayahnya menggunakan
mobil. Dinda pun bergegas berpamitan pada orang tuanya dan keluar untuk menemui Caca.

Setelah sampai di sekolah, mereka berpamitan kepada ayahnya Caca. Setelah berpamitan, mereka
bergegas masuk ke kelas. Setelah beberapa jam, bel istirahat pun berbunyi, mereka pergi ke kantin
untuk membeli makanan. Ketika hendak membayar, Caca lupa membawa dompet sehingga Dinda sang
sahabat membayarkan nya.

"Yah... Din aku lupa membawa dompetku." kata Caca.

"Yasudah kalau begitu aku saja yang membayarnya Caca." kata Dinda dengan senyuman manis di bibir
nya.

Setelah itu Dinda pun pergi membayarnya. Setelah membayar, Dinda menghampiri Caca, dan Caca
berterima kasih kepada Dinda karena sudah membayarkan nya.
"Makasi ya Din, aku ganti deh besok uang mu." kata Caca.

Dinda menolak Caca untuk menggantikan uangnya.

"Gak usah Caca lagian juga aku ikhlas kok bantuin kamu nya." kata Dinda sambil tersenyum.

"Makasi ya Dinda kamu baik deh." Kata Caca sambil tersenyum.

1 tahun kemudian...

Caca dan Dinda pun lulus SMP mereka berdua sedang kebingungan untuk memilih ke SMA mana.

Tak lama kemudian Dinda menelpon Caca untuk menanyakan dia akan sekolah di SMA mana

"Hai Caca" sapa Dinda

"Apa kabar Ca?" tanya Dinda kepada Caca

"Hai Juga Din" balas Caca

"Alhamdulillah baik kok" kata Caca

"Kalo kamu Din apa kabar?" tanya Caca kepada Dinda

"Alhamdulillah aku juga baik kok Ca." kata Dinda

"Oh iya Dinda ada apa kamu menelpon ku?" tanya Caca kepada Dinda

"Aku ingin bertanya kepadamu Caca" kata Dinda

"Apa yang ingin kamu tanyakan Dinda?"kata Caca sambil kebingungan

"Caca kamu akan masuk ke sekolah SMA mana?" tanya Dinda kepada Caca

"Aku juga tidak tau Dinda" kata Caca

"Kalo kamu Dinda kamu akan sekolah SMA di mana?" tanya Caca kepada Dinda

"Aku juga tidak tau Caca" kata Dinda

"Yasudah kalo begitu aku hanya menanyakan itu saja Caca" kata Dinda

"Baiklah Dinda" kata Caca

"Aku matikan ya telpon nya Caca Semoga kita ketemu lagi di sekolah yang sama" kata Dinda

"Iya Dinda" kata Caca

"Assalamu'alaikum Caca" kata Dinda


"Waalaikumsalam Dinda" kata Caca

Setelah Dinda mematikan telpon nya Dinda lanjut memikirkan dia akan bersekolah SMA di
mana.Beberapa bulan kemudian Dinda dapat masuk SMA 5 tidak tau dengan sahabatnya apakah dia
sekolah di tempat yang sama atau berbeda dengan Dinda. Dinda beranjak dari tempat tidur nya untuk
mengambil hp. Dinda menelpon sang sahabat untuk menanyakan dia masuk sekolah SMA mana
beberapa saat setelah menelpon sang sahabat dan menanyakan yang ingin ia tanyakan ternyata
sahabat nya bersekolah di SMA yang sama seperti dirinya tapi sayang nya jurusan yang mereka ambil
berbeda, Dinda mengambil jurusan ilmu pengetahuan alam (IPA) sedangkan Caca mengambil jurusan
(IPS).

Setelah sekian lama nya berlibur sekolah akhirnya mereka masuk sekolah. Saat Dinda bersiap-siap
untuk berangkat ke sekolah ada pesan masuk ke hp Dinda pesan tersebut dari Caca. Caca mengajak
Dinda untuk berangkat bersama, Caca akan menjemput nya seperti saat SMP dulu saat Dinda sedang
kebingungan bagaimana ke sekolah sedangkan hari itu hujan sangat deras. Setelah melihat pesan
tersebut Dinda membalas nya, Dinda menerima tawaran sang sahabat. Beberapa saat kemudian Caca
sampai di rumah Dinda,Dinda berpamitan terlebih dahulu dengan orang tua nya setelah berpamitan
Dinda dan Caca berangkat ke sekolah. Setelah sampai di sekolah mereka masuk ke kelas mereka masing-
masing.setelah beberapa saat mereka belajar bel istirahat berbunyi Dinda merapikan buku nya dan
beranjak untuk pergi ke kelas sang sahabat untuk mengajak nya ke kantin saat sampai di pintu kelas
sahabatnya ia melihat sahabat nya sedang asik berbicara dengan teman kelas nya lantas Dinda tidak
enak untuk memanggil sahabat nya yang sedang asik mengobrol.

Tak lama kemudian Caca melihat sahabat nya sedang berdiri di depan pintu kelas nya Caca
menghampiri Dinda dan bertanya kepada Dinda mengapa ia di sini dan tidak memanggil nya.

"Din ada apa?" tanya Caca kepada Dinda.

"Oh iya aku tadi ingin mengajak mu ke kantin tapi liat kmu lagi asik ngobrol aku jadi gk enak manggil
kamu nya." jawab Dinda sambil senyum terpaksa.

"Yaudah ayo ke kantin tapi aku juga ajakin temen ku ya gpp kan?"tanya Caca.

"I-iya gpp kok hehe." balas Dinda.

Caca pun memanggil teman nya itu untuk mengajak nya ke kantin bersama. Setelah sampai di kantin
mereka memesan makanan masing-masing saat sedang makan Dinda melihat sang sahabat nya asik
mengobrol lagi dengan teman kelas nya itu Dinda pun merasa bahwa ia sudah tidak di pedulikan lagi
oleh sahabatnya, Caca asik mengobrol dengan teman nya tanpa di sadari ada Dinda sang sahabat di
samping nya tapi Caca tidak memperdulikan keberadaan Dinda,dia tetap asik mengobrol dengan teman
nya.

"Ca aku ke kelas duluan ya lagian kamu juga lagi asik gobrol sama temen mu." kata Dinda

Caca tidak mendengarkan apa yang tadi Dinda katakan.


"Caca kek nya udah gk peduli lagi sama aku." kata Dinda dalam hati nya. "Ah sudah lah aku tidak boleh
berpikir seperti itu mungkin hanya perasaan ku saja." kata Dinda dalam hati nya lagi

Dinda pergi meninggalkan mereka berdua.Bel masuk berbunyi Dinda masuk ke kelas nya untuk
belajar.

Beberapa saat kemudian bel pulang berbunyi Dinda merapikan buku nya, setelah ia merapikan buku
nya Dinda pergi ke kelas sahabatnya kebetulan sekali dia bertemu sahabatnya saat di perjalanan ke kelas
Caca, Dinda pun memanggil sahabatnya yang sedang berjalan.

"Caca sini." kata Dinda sambil melambaikan tangan nya.

Caca pun langsung berlari menuju ke sumber suara. Mereka berdua pun pergi berjalan keluar. Saat di
perjalanan keluar sekolah Dinda bertanya kepada Caca

"Caa... " kata Dinda

"Iya ada apa Din?" balas Caca

"Kamu udah bosen ya sahabatan sama aku?" tanya Dinda sambil gugup

"Apasih Din gak lah mana ada aku bosen sahabatan sama kamu." balas Caca dengan nada kesal

"Tapi tadi waktu di kantin kamu lebih asik ngobrol sama temen mu dari pada sama aku sampai
sampai aku ngomong kamu gk denger." kata Dinda

"Emang iya kamu tadi ngomong?" tanya Caca

"Emang kamu ngomong apa tadi aku gk denger tuh kamu ngomong." kata Caca. Tanpa ia sadari
perkataan nya tadi membuat Dinda sedih tetapi Dinda tidak memperlihatkan kesedihan nya kepada
Caca.

"Oh itu tadi apa ya.. Aku lupa sudah lah gk penting juga." kata Dinda.

"Yasudah kalo begitu." balas Caca.

Beberapa bulan kemudian Dinda dan Caca sekarang seperti tidak terlalu akrab lagi tidak seperti dulu
saat waktu SMP mereka sering sekali bersama tapi saat sudah SMA mereka jarang bersama sama lagi.
Sekarang Caca lebih akrab dengan teman kelas nya itu dibandingkan dengan Dinda sahabatnya. Sekian
cerpen dari saya terimakasih assalamu'alaikum ❀❀

Anda mungkin juga menyukai