Anda di halaman 1dari 10

nek. baju sekolah Rina mana? aku sudah terlambat ke Sekolah nih.

Teriak Rina
ia Rina baju kamu sudah ada di Lemari, makanya kamu itu bangunnya jangan siang, jadi
tidak akan terlambat kan, kata nenek .
ini karena tadi malam hujan jadi aku tidurnya lelap banget, maaf ya nek lain aku kali gak
gitu lagi.
ya sudah cepat sana berangkat kakek sudah menunggu kamu untuk di antar ke Sekolah.
ia nek.. Rina beraangkat dulu yah,, daaa nenek, berteriak sambil mengambil tasnya.
Di Desa suka maju hidup seorang anak yang bernama Rina. Dia hidup bersama
dengan kakek dan neneknya , Rina sudah menganggap kakek dan neneknya adalah orang tua
kandungnya karena selama ia berumur 22 bulan hingga berumur 8 tahun dia dirawat oleh
mereka berdua. Rina bersekolah di SD 1 Suka maju dan di sekolahnya itu dia memiliki
banyak teman yang sangat baik kepadanya.Rina tidak dirawat oleh kedua orang tuanya
karena kakek dan neneknya meminta kepada orang tua Rina untuk dirawat oleh mereka
berdua.
Rina pernah bertanya kepada neneknya, nek,mengapa ketika aku kecil aku tidak dirawat
oleh ibuku?
kamu jangan salah paham nak, ibumu tidak merawatmu karena nenek yang menginginkan
kamu untuk tetap disini dan merawatmu hingga sebesar ini. kata nenek kepada Rina.
oh, aku pikir karena ibuku yang tidak mau merawatku sehingga aku harus dititpkan kepada
kakek dan nenek jawab Rina.

nenek pun menjawabnya lagi tidak nak, ibumu itu sangat menyanyangimu namun karena
nenek sangat ingin merawatmu sehingga ibumu mengijinkan kami untuk merawatmu hingga
sebesar ini.
oh, ia nek aku mengerti sekarang .
Ketika Rina berusia 8 tahun Rina dijemput oleh kedua orang tua kandungnya untuk ikut ke
Bandung bersama mereka. Rina terkejut saat dia mengetahui keputusan ayahnya tersebut,
hah? apakah aku harus meninggalkan kakek dan nenek? aku tidak mau meninggalkan
mereka aku sangat menyanyanginya, kata Rina kepada ayahnya.
Ayahnya pun langsung menjawab dengan tegas ya, kamu memang harus ikut dengan kami,
sudah cukup kamu membuat kakek dan nenekmu susah karena merawatmu.
Tidak, aku akan tetap disini bersama mereka jawab Rina.
nenek Rina tidak sanggup melihat pertengkaran Rina dengan ayahnya sehingga dialah yang
membujuk Rina untuk

ikut bersama kedua orang tuanya. kata nenek kepada cucunya

tersayang
Rina pergilah bersama kedua orang tuamu, mereka juga ingin menjagamu sama seperti
nenek, tugas nenek sudah selesai sampai disini kini kamu harus ikut bersama mereka, di
Bandung kamu bisa hidup dengan sangat layak dan mendapat pendidikan yang jauh lebih
bagus dari pada disini,raihlah cita-cita mu dan buatlah kakek dan nenek bangga terhadapmu.
Jadi pergilah Rina, nanti ketika libur kamukan masih bisa datang disini mengunjungi nenek.
Rina mengiakan permintaan neneknya karena dia juga merasa bahwa seharusnya dia
bersama kedua orang tuanya, bukan membuat kakek neneknya susah hanya dengan
merawatnya.

baiklah nek aku akan ke Bandung dan akan membuat kakek dan nenek bangga terhadapku,
aku tidak akan menyianyiakan kesempatan ini nek, terimakasih karena sudah merawatku
dengan baik selama ini
Satu Bulan kemudian Rina berangkat ke Bandung bersama kedua orang tuanya dengan
membawa semua barang-barang yang Rina butuhkan, hatinya sangat sedih karena dia
berpisah dengan kakek dan neneknya yang sangat sangat dia sayangi. Namun dia merasa
bahwa.
saya seharusnya tidak sesedih ini karena saya akan bertemu dengan kakak dan adik saya di
Bandung dan tinggal bersama orang tua kandungku sehingga aku akan benar-benar
merasakan kasih sayang yang tulus dari orang tua yang melahirkanku kata Rina dalam hati.
Setelah Rina sampai di Rumahnya yang di Bandung Rina disambut oleh kedua saudaranya
yaitu Sesil dan Anggit , Sesil yang sebagai anak pertama atau kakak dari Rina dan Anggit
sangat senang atas kedatangan adiknya yang selama ini hanya dapat dia lihat melalui foto.
selamat datang Rina kami sangat senang kamu mau tinggal disini bersama kami, kata Sesil
pada Rina adiknya.
Setelah satu minggu berlalu Rina sangat merindukan kakek dan neneknya, dia menangis
tersedu-sedu karena mengingat kenangan kenangannya bersama dengan kakek neneknya di
Desa Suka Maju. Di balik kamar, Sesil kakak Rina mendengar tangisan Rina, lalu ia datang
bertanya kepada adiknya itu.
mengapa kamu menangis dik?, kata Sesil kepada Rina.
aku tidak apa-apa kak, aku hanya merindukan kakek dan nenek di kampung , kata Rina
yang sedang menangis tersedu sedu.
kamu tak perlu menangis dik, kita bisa mengunjungi kakek dan nenek nanti ketika kita libur
semester .

ia kak, mulai sekarang aku tidak akan menangis lagi karena ini adalah keputusanku untuk
meninggalkan kakek dan nenek dan aku telah berjanji kepada nenek akan membuatnya
bangga dengan bersekolah disini , kata Rina sambil mengusap air matanya.
Hari demi hari Rina semakin akrab dan nyaman bersama keluarga kandungnya di Bandung .
Tapi tak jarang Rina dan adiknya berkelahi karena hal sepele, sehingga hal tersebut sering
kali membuat ibu mereka marah.
Rina, Anggit kalian kenapa selalu berkelahi? ibu capek melihatnya, kalian ini bersaudara
seharusnya kalian harus selalu damai tapi ini malah sebaliknya kata ibu mereka dengan nada
yang sangat keras.
tapi bu,, Anggit yang selalu mulai duluan kata Rina
ih kakak, kenapa saya yang disalahkan? tidak bu saya tidak seperti itu kata Anggit adik
Rina sambil menunjuk Rina.
sudahlah ini salah kalian berdua karenakalian tidak pernah mau akur padahal kalian itu
bersaudara, ibu benar-benar capek melihat kalian berdua.
baiklah bu, kami minta maaf , kami janji tidak akan bertengkar lagi sahut Rina sambil
memeluk Ibunya.
ia bu Anggit juga janji tidak akan bandel lagi sama kakak, maaf ya Bu, kata Anggit kepada
ibunya.

8 tahun kemudian..
Rina telah menjadi siswi SMA yang duduk dibangku kelas X, hari harinya di Sekolah dilalui
dengan santai . ia termasuk siswi yang pandai dan disenangi oleh teman-temannya . tapi Rina
harus meninggalkan sekolah tercintanya itu ,dia harus pindah kesekolah lain.
ayah mengapa harus pindah sekolah? tidak bisakah aku tetap disini, aku sudah nyaman
dengan sekolahku yang ini kata Rina

Rina kamu harus pindah sekolah karena ayah akan pindah tugas, ayah kasian melihatmu jika
nanti kamu harus menempuh jarak yang sangat jauh untuk ke sekolah

keesokan harinya Rina masuk ke sekolah barunya, di sekolah barunya dia merasa kurang
nyaman karena masih terasa asing baginya. tapi ketika dia melihat ketua kelasnya dia seperti
remaja yang sedang merasakan jatuh cinta.
wah sapa dia? dia benar benar tampan kata Rina dalam hati sambil memandang wajah
lelaki itu.

tring tirng tring. bel pulang berbunyi.. Rina bergegas merapikan buku-bukunya dan segera
pulang menemui kakaknya dan menceritakan apa yang terjadi di sekolah barunya.
Di jalan pulang Rina tidak sengaja menabrak lekaki pujaannya yang tidak lain adalah ketua
kelasnya sendiri.
maaf.. maaf.. aku tidak sengaja, aku sedang terburu-buru untuk pulang kata Rina.
oh ia tidak apa-apa, emm kamu murid baru itu kan?
ia aku memang murid baru, oh ya namaku Rina, nama kamu siapa? kata rina dengan muka
yang tersenyum malu.
oh ia nama aku Danang, dimana kamu tinggal?.
aku tinggal di BTN Taman Sari Blok c no. 12
wah.. kebetulan sekali aku juga tinggal di sana aku di Blok C no 25,berarti yang kemarin
pindah rumah itu kamu yah?.
ia itu memang saya, hehehe kok bisa kebetulan gini ya? jawab Rina dengan perasaan yang
sangat bahagia.
ia aku juga tidak menyangka, ngomong-ngomong besok kita berangkat sekolah bersama ya,
nanti aku jemput depan rumahmu kata Danang kepada Rina

oh ia ia, besok aku tunggu jam 6.15 WITA, oh ia aku sudah sampai, aku duluan yah sampai
ketemu besok.
ia salam buat keluargamu ya!.

Setibanya Rina di rumah dia selalu tersenyum-senyum sendiri, karena tadi dia pulang
bersama Danang, Sesil kakak Rina pun bingung mengapa adik perempuannya tersenyumsenyum sendiri. Sesil sangat penasaran dengan adiknya sehingga dia bertanya apa yang
sebenarnya terjadi pada adiknya itu.
hmm.. Rina kenapa kamu tersenyum-senyum sendiri? Tanya Sesil pada Rina.
begini kak, tadi di Sekolah baruku aku memiliki teman kelas yang sangat tampan aku
menyukainya dan dia ternyata satu kompleks dengan kita
ohh ternyata adikku ini sudah mulai jatuh cinta yah

Setelah mengetahuinya sesil pun keluar dan membiarkan Adiknya itu larut dalam suasana
hatinya yang saat ini sedang bahagia.
Langkah demi langkah perkenalan merekapun semakin akrab dan Danang menjadi sahabat
Rina di Sekolah barunya sekaligus pujaan hati Rina. Rina semakin semangat belajar karena
berada dalam kelas yang sama dengan orang yang dia sukai. Tepat pukul 6.15 Wita Danang
menjemput Rina untuk ke Sekolah bersama menggunakan mobil,selama perjalanan Rina
banyak menanyakan hal kepada Danang dan kami selalu menyelingi pembicaraan ita dengan
candaan yang cukup membuat kita tertawa terbahak-bahak.
hei Danang apa cita-citamu sekarang? Tanya Rina pada Danang
aku ingin menjadi seorang hakim yang adil, karena aku rasa di Negara ini keadilan sudah
semakin habis. kelak jika aku menjadi Hakim aku akan menjadi Hakim yang paling adil
untuk masyarakat. itu adalah cita-citaku, apa cita-citamu?

kalau aku, aku ingin menjadi Dokter spesialis penyakit dalam, karena aku rasa menjadi
Dokter adalah pekerjaan yang paling mulia karena Dokter sangat membantu manusia dalam
pengobatan , yah memang yang memberi kesehatan itu adalah Allah SWT.

karena obrolan yang sangat seru tidak terasa mereka telah tiba disekolah, banyak siswa yang
heran dengan kebersamaan mereka berdua, banyak siswa atau siswi yang bertanya-tanya
apakah mereka berpacaran atau hanya sebatas sahabat, namun hal itu terjawab ketika Danang
memperkenalkan kekasihnya yang sudah ia jadikan pacar selama 2 tahun terakhir. Rina kaget
dan sangat sedih setelah mengetahui bahwa Danang telah memiliki pacar. seketika ia pergi
menyendiri dan merasa bersalah kepada pacar Danang.
oh.. ternyata Danang sudah memiliki pacar, memang pantas jika

wanita itu menjadi

pasangan Danang dia jauh lebih cantik dariku. sahut Rina dalam Hati.

setelah mengetahui Danang telah memiliki pacar Rina sudah tidak dekat lagi dengan Danang
dia mulai menjauhi Danang karena merasa bersalah terhadap pacar Danang, namun
menjauhnya Rina dari Danang membuat Danang bingung dan bertanya langsung kepada
Rina. sejak saat itu pula dia benar-benar hanya focus pada cita-citanya dan janjinya kepada
kakek neneknya untuk membuat mereka bangga. Tepat berada di depan rumah Rina Danang
menanyakan masalah tentang perubahan sifat Rina kepada dirinya
kamu kenapa menjauh? Tanya Danang
tidak apa-apa aku hanya ingin sendiri dan fokus pada cita-citaku, jawab Rina.
oh aku pikir kamu marah padaku, baiklah kalau begitu aku pulang dulu yah
ia jawab Rina.
Setelah Rina tidak akrab lagi dengan Danang Rina memiliki sahabat yang sangat baik
padanya dia adalah siswa pindahan juga yang tepat duduk di sebelahnya siswi itu bernama

Ayu. Rina sangat menyanyangi Ayu dan sudah menganggap Ayu sebagai saudaranya, mereka
berdua selalu berjalan bersama sampai suatu ketika Rina sakit parah dan yang selalu
menghiburnya adalah Ayu.
hei Rina apa kabar? kamu sudah sehat belum? sepi nih tidak ada kamu? kata ayu
aku sudah sedikit baikan, tenang saja sebentar lagi aku keluar dari Rumah sakit
seminggu kemudian Rina keluar dari Rumah Sakit sejak saat itu orang tuanya lebih
memperhatikan kesehatan Rina sampai Ibu Rina tidak memikirkan kesehatannya sendiri dan
jatuh sakit.
sudahlah bu.. aku sudah sehat sekarang ibu harus memperhatikan kondisi kesehatan ibu,
anak Ibu itu bukan hanya aku saja tapi masih ada kak sesil dan Anggit Tutur Rina kepada
ibunya yang sedang terbaring lemah.
ia nak terimakasih karena kamu tumbuh menjadi anak yang tidak egois.

Enam tahun kemudian. Rina dan Ayu akan Di wisuda, karena mereka telah menyelesaikan
kuliahnya selama 4 tahun di ITB pada fakultas Kedokteran umum. mereka sangat bahagia
karena pada akhirnya mereka dapat bersama-sama mendapatkan gelar Dr. Tepat pukul 10.00
Wita mereka telah berada di dalam gedung semua keluarga Rina dan Ayu juga telah tiba
dengan selamat di gedung tersebut untuk melihat anak-anak mereka bisa mendapatkan dan
meraih gelar Dr. dengan nilai yang memuaskan. tetapi Rina cemas karena kakek dan
neneknya belum tiba padahal nama Rina tidak lama lagi akan di panggil untuk menerima
tropi.
aduh.. kakek dan nenek ini kemana sih kenapa belum tiba juga sampai sekarang, kata Rina
dengan hati yang sangat cemas.
Sampai nama Rina disebut kakek dan neneknya telah tiba tapi dia tidak melihat cucunya
berada di panggung dan sebagai mahasiswa yang mendapat nilai terbaik. tapi buat kakek dan

neneknya itu tidak masalah karena buat kakek dan neneknya melihat cucunya sudah
mendapatkan title Dr. di depan nama Rina itu sudah sangat membuat mereka bahagia.
yaaa kakek dan nenek tidak melihatku berada di panggung dan aku pikir kakek dan nenek
tidak akan datang di hari pentingku ini, Kata Rina dengan nada yang lemah dan kecewa.
tidak apa-apa Rina yang terpenting kamu sudah memenuhi janjimu pada kakek dan nenek
kamu benar-benar cucu kami yang paling hebat. Jawab kakek Rina dengan rasa bangga.
setelah kegiatan tersebut selesai Rina, Ayu dan keluarganya pulang ke Rumah masing-masing
untuk melaksanakan syukuran tapi ketika Rina akan menyebrang tak sengaja mobil merah
yang bermerk Honda Jazz menabrak Rina hingga mengeluarkan darah yang sangat banyak
dan tidak bisa tertolong lagi.
Rina awas teriak Ayu dengan sangat keras
Rina.. bangun kamu jangan pergi, kita belum merasakan menjadi Dokter yang benar-benar
Dokter, bangun Rina, bangunn kata ayu sambil menangis tersedu-sedu.
Semua orang terkejut dan sangat sedih atas kepergian Rina terutama keluarga Rina termasuk
kakek dan neneknya, mereka tidak menyangka, Rina hidup hanya untuk membuat
keluarganya bangga dengan menyelesaikan sekolahnya sampai ke perguruan tinggi dan
menjadi mahasiswa lulusan terbaik. Setelah itu dia pergi untuk selamanya.

TAMAT
Giswa Ayu Pratiwi Santoso

Anda mungkin juga menyukai