Di pagi hari Kirana dan Ririn bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah Mereka bersekolah di
SMA NEGERI 2 Bandung yang di mana Kirana sudah berada di kelas 3 SMA dan Ririn kelas 1
SMA.
Setelah selesai sarapan mereka berangkat menggunakan sepeda masing-masing dan Ayah
juga berangkat ke kantor pagi itu . Suasana di pagi yang masih sangat sejuk dan aroma
bunga-bunga di pinggir jalan yang harum membuat mereka senang bersepeda dan
bersemangat untuk bersekolah.
Pada hari Senin sekolah Kirana melaksanakan upacara bendera ,Kirana adalah anggota
palang merah remaja ( PMR ) di sekolahnya Senin ini Kirana bertugas untuk menjaga barisan
upacara
Bel berbunyi menandakan seluruh siswa untuk beratur di lapangan untuk melaksanakan
upacara bendera. Kirana bergegas pergi ke UKS untuk bersiap-siap menjaga anggota upacara
pada Senin itu
Kirana tidak menduga upacara pada hari ini banyak yang sakit bahkan ada siswa yang
pingsan, Kirana dan temannya Clara sangat kelelahan
Clara “ hari ini cape bangat ya kir banyak bangat yang sakit”
Kirana “ iya mana yang menjaga hari ini pada izin lagi”
Clara “ selesai upacara kita beli minum yuk”
Saat Kirana dan Clara pergi beli minum Kirana bertemu guru yang mengurus Siswa kelas 3
untuk memilih pendidikan di tingkat selanjutnya.
Ibu guru “ kamu sudah kasih tahu orang tua kamu tentang kamu yang mau ambil jurusan
kedokteran?”
Ibu guru “ aduh Kirana ini sudah dekat loh pendaftaran nya”
Kirana “ Iya Bu maaf, besok saya akan ketemu Ibu dan memberi tahu kan hasilnya bu”
Tidak terasa bagi Kirana waktu sudah menunjukkan waktu pulang sekolah Kirana bergegas
untuk memanggil Ririn yang masih di kelas untuk pulang, Kirana berjalan di koridor menuju
kelas Ririn, Kirana melihat siswa siswi sudah pada berpulangan
Kirana “ Rin kita singgah di Toko buku ya sebentar saja kakak mau beli buku”
Ririn “iya kakak sekalian Ririn juga mau lihat- lihat buku”
Sesampainya di Toko buku Kirana dan Ririn langsung mencari buku yang mereka inginkan
Nenek “ Tadi Nenek jalan-jalan tapi terlalu jauh akhirnya Nenek lupa jalan pulang”
Kirana “ Nek ini sudah mau hujan gimana kalau Nenek ikut kita dulu nanti orang tua kami
bantu baut mencari rumah Nenek
Ririn “ kalua Kitu kita jalan sekarang saja Nek rumah kami yang di sana sudah dekat”
Ibu “ Anak-anak tidak biasanya terlambat pulang begini” ( ucap ibu dalam hati)
Kirana “ iya ibu tadi kami dari Toko buku terus kita ketemu Nenek ini di depan kompleks
Nenek ini tersesat Bu”
Ibu “ Nenek istirahat dulu di sini ya nanti saat suami saya sudah pulang kita bantu cari rumah
Nenek, saya buat kan Teh hangat dulu ya Nek”
Nenek “ saya tinggal sama anak dan menantu saya, pasti mereka lagi khawatir mencari saya”
Ibu “ Nenek yang tenang saja pasti Nenek bisa kembali ke rumah nenek, tapi Nek kayanya
suami saya lembur jadi telat pulang Nenek nginap aja di sini ya nanti besok pagi baru kita
cari rumah Nenek”
Ibu “ kalau gitu mari saya antar ke kamar tamu agar Nenek bisa istirahat”
Ibu pun mengantar Nenek ke kamar untuk istirahat.Kirana dan Ririn sudah selesai gantian
dan menuju ruang makan untuk minum teh yang di bikin Ibunya. Di luar terlihat hujan turun
sangat deras sangat pas untuk minum teh hangat di hujan-hujan
Kirana kelihatan bengong dia sedang memikirkan perkataan Ibu guru tadi di sekolah dia tidak
tahu caranya bicara ke orang tuanya untuk memberi tahu tentang pilihannya yang mau
menjadi seorang dokter karena ekonomi keluarga kirana sekarang lagi kurang bagus Kirana
takut jika dia memberitahu kan hal ini orang tuanya bisa sangat kepikiran.
Kirana “ iya nih, tapi kenapa Ayah belum pulang juga ya Rin?”
Kirana “ apa aku bicara sekarang saja ya sama Ayah, oke deh semangat Kirana kamu pasti
bisa” ( ucap Kirana dalam hati )
Ririn “ waalaikumsalam”
Kirana “ waalaikumsalam”
Kirana menuju kamar tamu untuk melihat keadaan Nenek dia melihat Nenek sedang duduk
di ujung ranjang.
Nenek “ Makasih ya Nak kalau kamu tidak menolong Nenek di jalan tadi mungkin Nenek
sudah tidak tau mau bagaimana lagi”
Nenek melihat Kirana yang tiba-tiba bengong dan di penuhi muka yang banyak pikiran
Nenek “ Nak kamu baik-baik saja cerita saja sama nenek kalau kamu ada masalah”
Kirana “ iya nek Kirana lagi bingung, Kirana sudah mau kuliah dan bingung kirana mau masuk
kedokteran tapi sekarang ekonomi keluarga kirana kurang bagus dan Ayah lagi banyak
kerjaan jadi Kirana tidak tau mau kasih tau gimana sama orang tua Kirana kemustahilan yang
di raih nek”
Nenek “ kamu tenag dulu Nak Nenak yakin kamu pasti bisa melewatinya”
Saat Kirana menuju ke kamar dia tidak sengaja mendengar pembicaraan orang tuanya
Ayah “ iya Bu proyek kali ini hancur dan kalau ayah tidak berhasil memperbaikinya gaji ayah
akan di potong”
Ibu “ Ayah berdoa saja semoga di kasih jalan, Ibu mau kasih tau tadi saat pulang sekolah
Kirana ketemu Nenek yang tersesat besok pagi kita bantu cari rumah nenek ya”
Saat pagi Ayah, Ibu dan Nenek sudah siap untuk mencari rumah nenek dan Kirana dan Ririn
lagi bersiap-siap
Sudah setengah jam mereka keliling-keliling mencari rumah Nenek dan membuat Nenek
untuk mengingat letak rumahnya
Mereka langsung memarkirkan mobilnya ke depan rumah yang dibilang rumah nenek dan
mereka langsung turun dari mobil dan mengetok rumah tersebut
Adam “ waalaikumsalam, ya Allah mama dari mana saja adam mencari mama tapi tidak
ketemu-ketemu”
Nenek” mama kemarin sore jalan-jalan tapi saat nenek mau pulang nenek lupa jalan pulang
syukur ada keluarga ini yang bantu nenek”
Nenek “ Kirana”
Nenek “ kamu jangan usah khawatir ambil lah jurusan kedokteran yang kamu impikan nanti
nenek dan anak nenek yang tanggung semuanya”
Ayah “ Kirana jadi yang kirana mau bilang semalam masalah ini?”
“Apa pun yang terjadi dalam hidup, bersikaplah baik kepada orang lain. Bersikap baik kepada
orang lain adalah cara yang damai untuk disukai, dan warisan yang indah untuk
ditinggalkan.”