“bik ayo cepetan naik putri sudah tidak sabar untuk melihat rumah baru
kita di desa lalu bik atik menjawab sambil tersenyum “sabar non bibi
mau pamitan dulu sama teman bibi di komplek ini”.
Setelah bik ati selesai berpamitan kami pun segera berangkat menuju
rumah pak selamat untuk menitipkan kunci rumah yang akan di berikan
kepada penyewa selanjutnya. “Pak ini kunci rumahnya dan terima kasih
karena dulu pernah memberi kami rumah sewa dengan harga yang
murah” ucap ayah sambil memeluk pak selamat.
“Sama sama bapak pun mau minta maaf juga kalau pernah salah sama
kamu” ucap pak selamat sambil menatap ayah ku
Brem brem!!
“Dada hati hati di jalan” ucap pak selamat yang sambil kembali berbalik
badan untuk masuk ke rumah nya
Setelah sampai di rumah baru, ayah turun dari mobil untuk membuka
pintu rumah kemudian ibu dan bik atik ikut turun sebelum turun ibu
membangunkanku
“Putri kita sudah sampai nak ayo turun segera mandi kemudian siap
siap untuk makan malam. Ucap ibu sambil berusaha membangunkan ku
Dengan wajah mengantuk aku turun dari mobil sambil bertanya “pah
kamar putri dimana?” bertanya sambil menguap
Lalu setelah itu ibu menyuruh bik ati memasak makanan untuk makan
malam nanti
“Bik, segera siapkan makanan buat nanti malam ya” ucap ibu kepada
bik ati.
“Baik nyonya saya akan siapkan makanan kesukaan non putri”. Ucap bik
ati kepada ibu
Kemudian saat perjalanan menuju kamar aku melihat seluruh isi rumah
yang tampak seram dan aku mulai merasa ketakutan dalam ketakutan
kemudian aku bertanya
“Pah rumahnya kok agak seram ya, putri takut kalau tidur sendiri”. ucap
ku dengan perasaan takut.
“Rumahnya enggak seram kok, Cuma belum siap di renovasi aja, tapi
kamarnya sudah papa desain dengan cantik supaya putri suka”. Ucap
papa sambil berusaha membuat aku tidak takut lagi.
“Pa, antarkan putri ke kamar atas ya putri belum tau jalan ke sana”.
Ucap putri kepada papa
Suara langkah kaki putri dan ayah menuju ke kamarnya putri yang
berada di lantai atas.
“Sama sama anak tersayang papa”. Ucap papa sambil mencium pipiku
“Yaudah, kamu mandi, beres beres dan segera turun ke bawah untuk
makan malam, papa juga ingin siap siap”. Ucap papa sambil melangkah
menuju ke luar dari kamarku.
“Brrr, dingin sekali air disini rasanya seperti es batu”. Ucap putri sambil
menggigil kedinginan.
Setelah memakai baju putri langsung menuju ruang makan
“Wah, aku lapar sekali setelah mandi tadi”. Ucap putri sambil melihat\
banyak makanan di meja.
“eh anak kesayangan mama sudah selesai mandi sini dong makan
bersama mama dan papa”. Ucap mama sambil memanggil putri.
“Sini non,putri bibu sudah memasakan sambal ayam kalasan dan udang
kecap kesukaan non putri” ucap bik ati sambil tersenyum.
Wah terimakasih bik putri kebetulan lapar banget setelah selesai mandi
tadi. Ucap putri sambil mengambil makanan
Setelah selesai makan kami menuju kamar masing masing untuk segera
tidur karena besok kami akan berkeliling keliling desa untuk melihat
suasana disini.
“Selamat malam non mimpi yang indah”. ucap bi ati sambil menuju ke
kamarnya.
“ selamat malam juga bi” ucap ku sambil menutup pintu kamar dan
segera masuk ke kamar
Saat di kamar aku melihat seorang nenek nenek yang sedang duduk di
tempat tidur ku
“Sini nak duduk di sebelah nenek, nenek akan membawa kamu ke
tempat yang sangat indah” sambil tertawa kencang
Keesokan harinya
Saat pagi hari ibu dan ayah sudah selesai siap siap untuk berkeliling
desa namun mereka tidak menyadari putri telah di culik oleh nenek
nenek itu karena seluruh ingatan ayah ibu dan bibi telah di hapus
sementara.
“Pagi pak kok anaknya tidak di ajak jalan jalan” ucap pria itu sambil
merasa heran
Syukurlah dia masih tidur tapi kenapa aku sempat melupakan anakku
Setelah putri bangun di tidak ingat dengan semua kejadian kemarin