Anda di halaman 1dari 4

HALAQAH CINTA

Jam di dinding rumah menunjukkan pukul lima sore lebih tiga puluh menit. Kusandarkan
bahu di kursi ruang tamu. Keadaan sekitar sudah mulai gelap, beberapa saat kemudian adzan
berkumandang dari masjid di seberang rumah. Segera kuambil wudhu dan menunaikan sholat
maghrib. Setelah itu, kuraih gawai yang ada di meja kecil sebelahku. Ternyata ada pesan
whatsapp dari grup alumni SMA yang berisi video-video dari ustad yang belakangan ini banyak
dibicarakan, ya dialah ustad Yusuf yang banyak digandrungi kaum hawa. Emangsih dia sedikit
tampan dan ya paham dengan agama. Tetapi, aku tidak tertarik sama sekali dengannya
menurutku biasa saja. Aku juga baru ingat di grup chat keluarga ada yang membahas tentangnya.

“ih apaan sih orang-orang ini, kenapa juga semua ngomongin dia.” Gerutuku dalam hati

Akhirnya kutaruh gawai di meja dan tak lupa memasang alarm. Hari ini aku merasa sangat letih
dan kurasa ingin segera istirahat supaya besok bisa lebih segar.

Kriinggg!!! suara alarm membangunkanku segera aku bangun dan menuju kamar mandi
untuk wudhu dan menunaikan sholat subuh. Setelah itu, aku keluarkan kamar untuk menemui
ibu di dapur dan berniat untuk membantunya.

“Selamat pagi Ibu.”

“Eh Aisha, sudah bangun?”

“Sudah Bu, sudah sholat juga. Aku kesini mau bantuin Ibu.”

“Oh ya, kamu mau bantu Ibu?”

“Iya dong Bu. Aku kan anak baik dan sholihah.” Jawabku sambil nyengir

“Yaudah, kamu kupas ketang itu lalu kamu cuci sekalian ya Ibu mau memasak nasi dulu.”

“Siap Ibundahara.”

Setelah semua pekerjaan selesai, aku dan Ibu menyiapkan sarapan di meja makan. Tidak
lama kemudiaan Ayah tiba di meja makan Ibu segera menyiapkan makanan untuk Ayah.
Aku selesai lebih dulu, segera ku bersiap menuju sekolah tempatku mengajar. Tak lupa
pamit terlebih dahulu kepada Ibu dan Ayah. Aku pun bergegas menuju jalan depan rumah untuk
menunggu ojek online yang sudah kupesan. Tidak lama kemudian ojeknya pun datang.
Sesampainya di sekolah, Aku segera menuju ruang guru untuk istirahat sejenak sebelum jam
pelajaran dimulai.

Tetttt… bunyi bel sekolah berbunyi tanda bahwa pelajaran akan segera dimulai. Segera
ku masuk ke kelas dan memulai pelajaran.

Jam pelajaran sekolah sudah usai, Aku segera mengambil barang-barang ku di meja.
Karena terburu-buru Aku sampai tidak menyadari bahwa di depanku ada Yusuf, ya dialah ustad
yang dibicarakan teman-teman dan keluargaku. Aku tidak sengaja menabraknya.

“Maaf-maaf saya tidak sengaja.” Ucapku sambil mengambil buku yang jatuh.

“Ya tidak apa-apa. Lain kali hati-hati.” Ucapnya

“Iya sekali lagi maaf ya. Aku duluan ya.” Ucapku sambil tergesa-gesa karena ojek yang kupesan
sudah sampai.

Aku segera berlari menuju tukang ojek yang dari tadi sudah menunggu. Segera kupakai
helm dan naik ke jok motor. Sesampainya di rumah, aku langsung menuju kamar untuk ganti
baju dan bersih-bersih. Setelah itu, Aku membantu Ibu menyiapkan makan malam. Adzan
maghrib berkumandang, Aku segera wudhu dan menunaikan sholat maghrib.

“Aish…..” panggil Ibu

“Iya Bu, sebentar.”

Aku berjalan menuju ruang makan dan duduk disamping Ibu. Ibu menyiapkan makanan
untuk Ayah. Aku mengambil piring dan mengambil nasi dan lauk. Kami pun makan bersama,
dikeluargaku diajarkan untuk tidak berbicara saat makan. Kami semua pun tidak ada yang
berbicara sampai selesai. Ibu membersihkan meja dan aku membantunya membawa piring kotor
ke dapur. Saat aku sedang mencuci piring, tiba-tiba Ibu menghampiriku.

“Anak Ibu sudah besar ya sekarang.” Ucap ibu sambil mengelus kepalaku
“Ah Ibu, aku masih sama seperti dulu anak manjanya ibu.”

“Aish, kamu sudah umur 22 tahun loh. Apa belum ingin menjadi seorang istri?”

“Aku masih ingin menemani Ibu dan Ayah, membahagiakan kalian.”

“Kamu tau apa yang bisa membuat Ayah dan Ibu bahagia?”

“Apa Bu?”

“Saat kamu menikah dengan laki-laki yang tepat yang bisa membimbingmu menuju surga-nya.”

Seketika aku tertegun sebentar dan langsung memeluk Ibu Aku terharu mendengar
jawaban beliau.

“Iya Bu, jika Allah sudah mengizinkan pasti akan datang waktunya.”

“Oh iya Bu, besok Zahra akan menginap disini kerana dia ada acara di kota ini, boleh kan?”

“Ya pasti boleh.”

“Terimakasih Ibuku yang cantik.”

“Yaudah, sudah malam cepat tidur.”

“Siap bos.”ucapku sambil memberi hormat pada ibu.

“Ah kamu ini ada-ada saja sudah sana.” Balas Ibu dengan senyuman

Aku berjalan menuju kamarku. Jam menunjukkan angka 10, jam dimana biasanya aku
sudah terlelap. Terlintas dipikiranku kejadian siang tadi.

“Ih apaan sih gak!gak! gak mungkin aku mikirin dia.”

Aku segera mengalihkan pikiranku dari kejadian itu. Kurebahkan badanku diatas kasur
dan kutarik selimut. Karena kurasa malam ini lebih dingin dari biasanya, kucoba untuk
memejamkan mata dan mulai terlelap.

Mataku mulai sayup-sayup terbangun, akhirnya aku memutuskan untuk bangun dan
meminum segelas air. Kulihat jam digawai.
“Maih jam 2.”

Kuputuskan untuk sholat tahajud, setelah selesai tak lupa kupanjatkan doa untuk kedua
orang tuaku dan untuk kehidupanku. Sambil menunggu adzan subuh aku membaca Al quran.
Setelah selesai sholat shubuh, kurapikan tempat tidur dan membersihkan kamarku. Jika hari
libur seperti ini, aku hanya di rumah jarang sekali keluar kecuali ada acara yang penting. Hari
ini jadwalku untuk membersihkan taman kecil di depan rumah dan menyirami tanaman.
Keluargaku sangat menyukai lingkungan yang asri tidak heran di depan rumahku banyak
tumbuhan yang sengaja ditanam baik oleh Ibu maupun Ayah.

Anda mungkin juga menyukai