Anda di halaman 1dari 6

Rumah Nenek

Namaku Opi, aku tinggal di kota Padang. sekarang aku sedang berlibur di rumah
nenek di daerah payakumbuh. Ayah dan ibuku pergi ke luar kota karena ada
pekerjaan yang sangat penting. Aku jarang sekali bertemu ayah dan ibuku. Jadi
aku selalu sendiri di rumah Bersama bi Dani. Namun karena libur semester aku
harus pergi ke rumah nenek.

Sehari-hari nenek hanya bekerja di kebun miliknya yang berada tak jauh dari
rumahnya. Kakek sudah lama meninggal karena penyakit serangan jantung.

Di desa nenekku sangat indah, banyak pegunungan dan sawah sejauh mata
memandang. Hal ini sangat berbeda jauh dengan suasana kota yang sangat padat
dan terik. Pepohonan ada dimana-mana dan masyarakat disini sangat ramah.

Hari ini nenek sedang berada di kebunnya dan aku berinisiatif untuk
membantunya disana. Ada banyak sekali macam-macam sayuran yang ditanami
seperti cabai, tomat, terong, dan masih banyak lagi.

Nenek sedang membersihkan rumput yang tumbuh di sela-sela tanaman nya. ‘’


Nek, Opi ingin bertanya. Biasanya sayur-sayuran ini kapan panennya?’’ tanyaku
kepada nenek. ‘’ Tergantung sayang sekitar 2-3 bulan tergantung cuaca dan suhu,
sedangkan cabai bisa sampai 4 bulan’’. Jawab nenek.

Lalu aku pun lanjut membantu nenek untuk membersihkan rumput-rumpur liar
itu. ‘’ Opi tahu tidak sayuran ini sangat bermanfaat bagi kita. Contohnya seperti
tomat ini , tomat ini rendah kalori dan lemak. Tetapi kaya akan vitamin dan
mineral seperti vitamin A dan vitamin C. Jadi mata kita selalu sehat’’. Ucap nenek
kepadaku. ‘’ iya nek, ibu guru pernah memberitahu itu kepada opi. Banyak
manfaat yang terdapat dalam tomat. Contoh lainnya seperti folat dan kalium nek.
Jadi kita bisa terhindar dari kanker’’.

‘’ Wah cucu nenek cerdas sekali, kalau begitu nenek mau tanya apa saja yang
terkandung dalam cabai ini’’? tanya nenek kepadaku sambil memegang sebuah
cabai.

‘’ Hmm ya!! Opi tau nek! Kandungan yang terdapat cabai ada capsaicin nek.
Kandungan ini bermanfaat agar menghangatkan tubuh kita Ketika cuaca dingin
nek. Tetapi kalau di konsumsi banyak bisa buat sakit perut kita hehe. Benarkan
Nek?’’. Lalu nenek memelukku dan menciumku. ‘’ Iya sayang nenek. Cucu nenek
ini memang tidak ada tandingannya’’.

Setelah semua pekerjaan kami beres kami bergegas untuk Kembali ke rumah
nenek. Aku sangat lelah dan minum seteguk air yang sudah di masak oleh nenek.
Di desa biasanya air minum memang harus dimasak. Disini tidak ada yang
menyediakan depot air mineral.

Sudah adzan maghrib, aku dan nenek mengambil wudhu dan sholat berjamaah.
Setelah selesai sholat aku menonton tv Bersama nenek.

Jam menunjukkan pukul 21.30 malam. Tak sadar aku tertidur di depan tv. ‘’
Opi.. ..Opi.. bangun sayang’’ sahut nenek kepadaku. Akupu terbangun dan pergi
tidur ke kamar.

Keesokkannya aku terbangun pukul 08.00 pagi. Ku lihat nenek sudah tidak berada
di rumah. Mungkin saja nenek pergi ke kebunnya.
Lalu aku bergegas untuk mencari nenek, tetapi tidak ada nenek. Aku heran,
karena tak biasanya nenek seperti ini. Akupun Kembali lagi ke rumah.

Sesampainya di rumah, nenek menyambutku. ‘’ Opi dari mana saja? Nenek sudah
lelah mencari Opi’’.

‘’ Opi juga lelah mencari nenek, soalnya opi cari-cari di rumah tidak ada. Lalu Opi
pergi ke kebun tapi nenek tidak ada di sana juga’’. Jawabku kepada nenek

‘’ Tadi nenek pergi ke warung sebentar, nenek mau masakin Opi rendang. Opi
suka kan?’’.

‘’ Wah nenek Opi suka rendang buatan nenek, apalagi Opi sudah lama tidak
makan rendang. Opi bantuin ya Nek!’’ ucap ku sambil memeluk nenek.

Aku disuruh nenek untuk menghaluskan kelapa yang sudah disangrai sebelumnya
oleh nenek di sebuah batu ulekan khas minang. Lelah tapi aku tetap semangat
karena ini termasuk makanan favorit ku.

Nenek juga menyiapkan bahan-bahan lain seperti daging, kentang.

Nenek mulai mengaduk santannya dengan hati-hati. Nenek memang jago masak
makanan apapun, apalagi makanan khas Minangkabau. Pantas saja keahliannya
itu diwariskan kepada ibuku.

Setelah lama menunggu, rendangnya sudah masak. Aku menghidangkannya di


meja makan. Harumnya memang sangat khas. Santan nya sangat kental dan pekat
dan penuh dengan rempah-rempah khas nenek. Itulah yang membuat aku sangat
menyukai rendang buatan nenek.
Aku dan nenek makan dengan sangat lahap. Apalagi nasi nya sangat pulen dan
disuguhi Teh hangat.

‘’ Nek besok-besok kita masak rendang lagi ya’’ ujarku.

‘’Iya sayang besok kalau Opi mau pulang kita masak lagi rendang yang banyak
untuk ayah dan ibu. Hmm Opi tahu tidak kandungan yang ada dalam rendang
ini?’’ tanya nenek kepadaku. Awalnya aku kebingungan dan akhirnya mencoba
untuk menjawab pertanyaan nenek.

‘’ karena rendang ini bahan utamanya daging, tentu kandungannya yang ada di
dalam nya lemak hewani. Setelah itu ada protein, karbohidrat, dan kalori.
Jawaban Opi benar kan nek?’’. Jawab ku kepada nenek

Nenek mengelus kepalaku sambil tersenyum dan membawa piring kami berdua
untuk di basuh. Aku juga mulai bersiap- siap untuk mandi sore.

Keesokan harinya seperti biasa kami pergi ke kebun. Sesekali juga kami pergi
melihat pemandangan sawah dan menyapa penduduk disini. Bahkan aku
mendapat teman-teman yang sangat baik. Kami bermain menyusuri sungai-sungai
dan mengambil buah-buahan milik mereka.

Aku sangat menikmati liburan ku di rumah nenek. Tidak terasa libur sekolah
sudah habis. Memang terasa cepat tapi apa boleh buat, aku harus ke sekolah
tepat pada waktunya.

Ayah sudah berangkat dari Padang bersama ibu untuk menjemputku. Sesuai
dengan permintaan ku kemarin kepada nenek, kami memasak rendang Kembali
untuk di berikan kepada ayah dan ibu.
Setelah lama menunggu, ayah dan ibu pun tiba. Sebelumnya aku sudah
mengemasi barang-barangku dan dibantu juga oleh nenek.

‘’ Bu Opi tidak menyusahkan ibu kan disini?’’ tanya ibu kepada nenek.

‘’ Tidak nak, Opi sangat rajin disini. Dia membantu ibu di kebun dan membantu
ibu masak. Sebenarnya ibu ingin Opi tinggal disini lebih lama lagi. Tetapi opi harus
masuk sekolah’’ jawab nenek

‘’Tidak apa-apa nek besok kalau ada hari libur lagi Opi balik kesini lagi ya’’ kataku.

Ayah sudah menyalakan mobil, aku dan ibu menyalim nenek dan langsung naik ke
mobil. Terlihat sekali wajah nenek sangat sedih Ketika aku melambaikan tangan
kepadanya. Aku juga ingin tinggal lebih lama di rumah nenek tapi besok
pembelajaran sudah mulai di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai