Dan, inilah ceritaku dari awal aku dihindari dan di ejek oleh
teman-temanku, sampai sukses.
“Kak Juna ayo cepat berangkat, nanti terlambat” kataku, “iya
sebentar lagi kakak siap Rey” balas kak Juna sambari berteriak kepadaku
1
karena aku sedang di luar sambil menunggunya. Kami setiap hari berangkat
menggunakan bis, karena untuk anak sekolah itu gratis. Ketika kami sampai
di sekolah, kak Juna berkata “Rey itu kelasmu” sambil menunjuk kelas yang
terletak tidak jauh dari situ, “terima kasih kak, sudah berusaha untuk
menyekolahkanku” kataku dengan haru. “Sama-sama yang penting kamu
terus berusaha untuk menjadi yang terbaik. Katanya, Reyna mau jadi
penulis novel terkenal, jadi, harus rajin belajar ya Rey” Kata kak Renjun
menyemangatiku.
2
Oke sekarang kamu boleh memperkenalkan diri” ucap bu rara.
“Halo nama saya Devinzha Reyna Amanda, saya umur 10 tahun, pindahan
dari SDN Sudirman Ambarawa, saya yatim piatu, dan saya tinggal bersama
kakak saya di rumah” jawabku. “Bu Rara turut berduka ya Rey” kata bu
Rara. Hari ini kami hanya perkenalan lalu kami di pulangkan. Diwaktu
perjalanan pulang, aku mendengar salah satu temanku berkata “eh itu kan
Reyna yang jorok.
Udah miskin, pamer, yatim piatu lagi” “eh sttt orangnya punya
perasaan loh. Ha....Ha....Ha. Udahlah ayo kita pergi aja daripada kita
ketularan” kata Vinna. Aku pun menangis terisak isak di perjalanan pulang.
Sesampainya di rumah aku bercerita kepada kak Juna, “kak tadi, di sekolah
semua temanku tidak menyukaiku kak. Karena bajuku belum di seterika dan
aku lupa memakai minyak wangi.
Aku sedih, aku mau pindah sekolah aja kak.” Kataku sambil
menangis. “Jangan! kasihan nenek, sudah membiayai sekolah buat kita.
Kalau kamu pindah, percuma uangnya nenek mubazir. Yang penting kamu
giat belajar dan percaya sama Allah, dan sholat terus.Nanti kamu pasti
diberikan jalan yang lurus oleh Allah. Dan ingat juga kehidupan itu terus
berputar, seperti roda. Dan roda yang dimaksud itu, disebut roda kehidupan.
Misal ada anak namanya dina, dia semasa hidupnya itu di bully terus. Pas
3
dia sudah besar dia jadi orang sukses. Jadi, yang tadinya di bully jadi orang
sukses. Pesan kakak, lupakan kata-kata temanmu, jangan membully teman,
terus sholat, dan beriman sama Allah. Bisa jadi kamu nanti paling pintar di
sekolah.” Jawab kak Juna menasihatiku.
“Iya kak aku bakal berusaha. Oh iya kak tadi ada pesanan, aku
bantuin ya kak.” kataku “ya udah ganti baju dulu ya Rey” jelas kak Juna.
ketika kami selesai mencuci, bu Ratna datang. Dia ingin mengambil
pesanannya tadi, aku dan kak Juna memberikan setengah pakaian yang
sudah kering, “maaf bu kami barusan pulang sekolah dan baju setengahnya
belum kering, ini baju yang sudah kering” jelas kak Juna.
4
Aku ingin menceritakan mimpiku tadi malam kepada kak Juna.
Tapi aku lupa, jadi aku memutuskan ingin menceritakan mimpiku setelah
pulang sekolah. Seperti sebelumnya aku dianggap jorok oleh teman-
temanku di sekolah. Aku dibully oleh Riri dan gengnya “heh miskin. Pindah
aja sana dari sekolah ini.
Jangan bully Reyna lagi. Aku bakal terus nemenin dia” kata kak
Juna. Teman-temanku mlongo ngeliatin kak Juna. “Eh kok kakaknya Reyna
ganteng banget sih. Tadi, aku hampir pingsan” kata ketua geng itu, yang
bernama Riri.
“Eh tapi si Reyna lebih cantik dari kita, kakak kelas kita juga
mulai akrab sama si Reyna kan” kata Nana menyadarkan Riri. “tapi
aku........mmm, eh, gimana kalo kita pura-pura akrab sama reyna? terus kan
kakaknya reyna nganggap kita udah baik kan sama Reyna. Kek mana?” kata
Riri. “Boleh juga tuh.” Balas Nana. Dan benar saja, mereka pura-pura akrab
sama aku.
5
Dan sebenarnya aku nguping pembicaraan mereka kemarin.
Sesampainya di rumah, aku bercerita kepada kak Juna, “kak jadi temenku
yang ngebully aku kemarin suka sama kakak. Katanya kak Juna itu ganteng,
terus mereka mau pura-pura akrab sama aku, biar kak Juna suka sama
mereka kak. Jadi gitu ceritanya,” kataku menjelaskan kak Juna.“Oke kakak
nggak akan suka sama mereka.
6
“Halo, nak Juna.” kata orang yang berbicara di telfon “iya ini
dengan saya ada apa ya?” kak Juna bertanya. “Yang sabar ya nak. Nenekmu
meninggal dunia.” Balasnya. “inalilahi wainna ilaihi rojiun” kata kak Juna
menjatuhkan telfon yang ia genggam. “Ada apa kak? apakah kakak baik-baik
saja?” tanyaku.
“Dek, nenek meninggal dunia” kata kak Juna dengan berat hati.
“apa ini arti dari mimpi kita kak? sekarang kita sudah tidak punya siapa-siapa
lagi kak.” Kataku sambil menangis.
“ Tenang rey kan masih ada kak Juna” kata kak Juna
membahagiakanku. Aku bolos sekolah hampir satu minggu, ketika aku
masuk sekolah lagi, Riri berkata “ ih si kere. Kirain pindah eh ternyata
masih di sini ya. Mmmmm kakakmu di mana ?”. “Aku di sini jagain
adekku. Kamu masih aja tetep jailin adekku.” Kata kak Juna.
7
Reyna. Itu baru permulaan, terus kita suruh Roy manggil temen ceweknya
umpahin bekalnya, Roy harus bilang ke temen ceweknya kalau Roy mau
bikin video bully. Terus dia ngadu ke bu Rara kalau Reyna yang numpahin
dan dia minta Reyna di keluarkan dari sekolah. Itu rencana B nya” kata Riri.
8
Dan aku langsung memberitahu bu rara kalau mereka sudah
memulai rencana kedua mereka. Dan benar saja ada Roy dan teman
perempuannya yang mirip sepertiku untuk menjatuhkan bekal milik Roy,
sedangkan aku dan bu Rara sedang memperhatikan mereka. Dan aku
langsung pergi menuju kelas untuk pura-pura. Sedangkan bu Rara berpura-
pura sedang sibuk.
“Maaf bu, saya di paksa kalau tidak saya di ancam di keluarkan dari
sekolah ini bu, yang memaksa saya itu Riri, Nana, dan Nisa bu.” katanya
sambil menangis. “Tidak apa-apa saya sudah tahu siapa yang melakukan
semua ini, oh iya besok ada ulangan kamu beri tahu teman-temanmu ya.”
Ucap bu rara dengan lembut. “Baik bu” kata temanku.
9
anak bu Rara ada berita bagus” kata bu Rara. “ Apa itu” kata kami semua.
“Riri, Nana, dan Nisa, mereka dikeluarkan dari sekolah” kata bu Rara. “Hah
apa. Kenapa kami di keluarkan dari sekolah?” kata Riri, Nana, dan Nisa
terkejut. “Ya karena kalian berbohong kepada saya. Yang bohong kalian,
yang di salahkan Reyna. Itu kek mana konsepnya” kata bu Rara.
“Bu tolong beri kami satu kesempatan lagi, plissss bu” ucap
mereka sambil menangis nangis. “kalau kalian ingin tidak di keluarkan dari
sekolah ada 1 syaratnya. Kalian harus meminta maaf kepada Reyna.
“B........ baik bu” kata mereka. Lalu mereka berjalan menuju kearahku
dengan rasa terpaksa. “Re.....Reyna kami minta maaf ya” kata mereka
dengan suara terasa berat untuk meminta maaf. “Iya aku sudah maafkan
kalian” kataku, walaupun aku tahu kalau mereka tidak ingin meminta maaf
padaku. Setelah itu bu rara memulangkan kami semua.
10
Saat aku berjalan menuju rumah, aku mendengar teman temanku
berbisik “eh itu Reyna yang membuat Riri, Nana, dan Nisa hampir di
keluarkan dari sekolah ini kan.” “Eh iya, mending kita jangan deket-deket
dia lagi deh ayo pergi” kata Lina. Mereka pergi dan aku pulang menuju
rumah.
“Kak Juna, tadi pagi ada ujian, dan aku tidak sempat belajar.
Jadi, aku tidak bisa mengerjakannya kak. maafkan aku ya kak” kataku.
“Nggak papa Rey besok lagi kalau ada ujian, kamu fokus ke ujian dulu aja.
Nanti biar kak Juna aja yang mencuci bajunya pelan-pelan.” Ucap kak Juna.
“Oke kak, aku akan lebih fokus ke sekolah. Tapi aku tetep sedikit bantu
kakak ya” jawabku.
“Boleh kok” balas kak Juna. “Kak Renjun aku mau tidur siang
dulu ya” kataku......... “ Reyna! bangun sudah sore” seketika suara kak Juna
membangunkanku. “Iya kak” kataku sambil mengusap mataku. Aku melihat
kak Juna sedang memasak untuk makan malam. “Kak biar aku bantu
masak” kataku. “Ini, pelan-pelan saja ya Rey” jelas kak Juna.
11
pelan-pelan saja makannya, nanti kesedak” kak Juna menasihatiku. “Uhuk
uhuk” akupun tersedak. Kak Juna memberikan aku minum.
Aku bangun pagi dan sholat subuh lalu mandi, lalu bersiap. Aku
melihat kak Juna sedang masak telur dan ada susu di atas meja makan. “Rey
sarapan dulu” kata kak Juna memanggilku. “Iya kak sebentar” jawabku.
Kami pun sarapan dan langsung berangkat sekolah.
12
Sekarang waktunya istirahat aku pergi menuju gerbang depan
sekolah, karena biasanya kak Juna datang mengantarkan makan siangku.
“permisi pak satpam , ada titipan untuk Reyna atau tidak” kataku. “Oh iya
ada, sebentar ya” balas pak satpam. “Ini makan siangnya” kata pak satpam
sambil menyerahkan makan siangku. Aku menuju kelas dan memakan
bekalku. Waktu istirahat pun selesai, dan kami melanjutkan pelajaran. Tidak
terasa, ternyata sudah waktunya pulang. Kami berdo’a dan pulang.
“Tumben sekali hari ini tidak ada masalah” ucapku dalam hati.
Akhirnya aku sampai rumah, aku langsung mengganti bajuku dan sholat
dzuhur. Setelah sholat, aku membantu kak Juna lalu aku tidur siang. Aku
terbangun , ternyata sudah pukul 16.30, aku melaksanakan sholat ashar dan
membangunkan kak Juna. Lalu, aku menyiapkan makan malam bersama
kak Juna. Kami makan malam bersama dan juga berbincang.
13
“Reyna ibu pulang” kata ibuku. “Ibu? apakah ibu membawakan
aku es krim?” kataku. “iya Rey sudah, ini bagi juga ke kak Juna ya, ibu mau
pergi dulu. Ini bunga untuk kamu rey”kata ibu sambil menyerahkan es krim
kepadaku dan juga sekuntum bunga.
“halo juga namaku Reyna. Selama ini tidak ada teman yang
ingin berkenalan denganku, dan hanya kamu yang ingin berkenalan dan
berteman denganku. Terimakasih” kataku. “iya sama-sama, oh iya omong-
omong nama kita hampir sama ya depannya Rey, tapi, belakangnya beda
aku sa kalau kamu na” kata Reysa. “iya. Reysa sebenarnya dari hari senin
aku pertama masuk sampai hari ini, aku selalu dijauhi oleh teman-temanku
dan hari ini kamu membuatku bahagia” kataku.
14
“aku juga sama kaya kamu di sekolahku aku juga di ejek oleh
teman-temanku jadi aku pindah ke sekolah ini tapi ternyata sekolah ini juga
sama saja tapi kamu berbeda, aku pindah karena ingin mencari teman yang
baik. Aku, selalu dibilang sok kaya padahal aku kaya bukan untuk
memamerkan. Aku tinggal bersama kakakku yang bernama kak Reza, ibu
dan ayahku berpisah dan aku ditinggal bersama ibuku, dan setelah 5 tahun
ibuku sering sakit-sakitan dan kemudian ibuku meninggal. Jadi aku hanya
tinggal berdua” jelas Reysa.
15
kepada teman-temanku. Ketika kami sedang asik berbincang, tiba-tiba bel
masuk berbunyi. Bu Rara memberikan tugas kelompok membuat 3 hal baik
di lingkungan sekolah, rumah, dan masyarakat.
“walaupun kamu udah jahat sama aku, aku tetap mau kok jadi
kelompokmu” kataku. “maafkan aku ya Rey, karena aku udah jahat sama
kamu. Dan terima kasih ya, aku akan berteman dengan kalian saja. Aku
tidak mau berteman dengan orang yang suka membedakan teman dan orang
yang jahat.” Kata Feesa. Aku melihat kearah bu Rara dan bu Rara
tersenyum padaku. Kami pun berdo’a dan membahas tentang kerja
kelompok kami di gazebo sekolah.
16
Renjun “kak besok ada kerja kelompok dirumah kita kak”. “ada berapa
orang, jam berapa?” tanya kak Renjun. “ada 3 orang aku, Reysa, dan Feesa
jam 8 pagi. Kita mau bikin 3 hal baik di lingkungan sekolah, rumah, dan
masyarakat.” Kataku.
“Rey itu ada temanmu” kata kak Reza memanggil Reysa. “siapa
kak” kata Reysa. “ya kakak nggak tahu” jawab kak Reza. “oh yaudah”
17
jawab Reysa. Reysa pun mendatangiku. “eh Reyna” kata Reysa. “kamu
tinggal disini ya Rey” kataku. “iya, kalau kamu tinggal di mana?”kata
Reysa. “aku tinggal di atas tanah, di dunia, di bumi, di sebelah rumah ini”
jawabku. “wihhh jelasinnya lengkap banget ya.
“Eh, Reysa aku pulang dulu ya, pasti kakakku nyariin aku ini
juga udah sore” kataku. “oh iya maaf ya kelamaan aku jadi merasa bersalah
udah bikin kakakmu khawatir Rey” jawab Reysa dengan nada rasa bersalah.
Aku langsung menanggapi “nggak papa Rey, ini juga salahku, aku disini
kelamaan pasti kak Juna nganterin pesenannya sendirian, aku pulang ya
Rey, assalamu’alaikum” “waalaikumsalam” balas Reysa dengan ekspresi
khawatir.
Aku berjalan menuju rumah dan aku melihat kak Juna sedang
memasak untuk makan malam aku berlari kecil-kecil menuju kamar mandi
18
untuk berwudhu untung saja aku tidak ketahuan kak Juna. Aku langsung
masuk kamar dan menjamak sholat dhuhur dan ashar.
19
Keesokan harinya.......... “kak kok nggak bangunin aku sih, aku
kan jadi nggak sholat subuh.” Kataku dengan kesal. “kakak juga baru
bangun kok” jawab kak Juna. “oh...... maaf ya kak he he.....” kataku dengan
rasa malu. “iya, lain kali jangan begitu ya,” ucap kak Juna dengan perasaan
kesal.
Aku pun melihat jam “oh astagfirullah hal adzim udah jam
07.30.” aku langsung pergi mandi dan pas banget aku selesai sarapan Reysa
dateng pertama. Kami pun mengobrol sebentar, tak lama kemudian Feesa
datang dan akku bilang “ini yang nulis siapa ya?” “Feesa aja, kan tulisannya
bagus nanti aku sama Reyna mikir. Gimana?” kata Reysa. “bolehhh”
jawabku dan Feesa bersamaan.
20
bertegur sapa dan.......” lanjutku. “saling berbagi !!!!!” kataku dan Reysa
bersamaan. “widiiiih kompak banget nih. He........” kata Feesa. Kami saling
bercanda, kak Juna datang membawa sepiring agar-agar untuk kami makan.
21