Anda di halaman 1dari 54

0

ISI BUKU

CHAPTER 1 Tentang Aku.......................................2

CHAPTER 2 Pembullyan di SD...............................3

CHAPTER 3 Penyesalan dan Perpisahan..............10

CHAPTER 4 SMP dan Sahabat Baru......................19

CHAPTER 5 Agustus bulan Penuh Rasa Sabar.....28

CHAPTER 6 Dia Hadir di Hidupku...........................44

CHAPTER 7 Aku Dibully...........................................49

CHAPTER 8 Akhir Penderitaan...............................52

1
CHAPTER 1

Hai perkenalkan namaku Delia Putri Melanie, panggil


aja Delia atau Dela juga boleh. Aku adalah perempuan
pendiam atau juga banyak bicara tergantung dengan
siapa aku berteman. Tetapi aku sangat mudah
tersinggung, gampang sakit hati dengan perkataan orang
apalagi dalam urusan ‘bercanda’. Aku juga tidak terlalu
pintar karena aku pemalas, kalau tidak malas aku pasti
bisa.

Saat ini aku masi duduk dibangku SD kelas 6, masa-


masa SD menurut aku sangat menyenangkan, karena
mempunyai banyak teman, yang paling utama sih tidak
memikirkan cinta dan nangis-nangis karena cowok. Saat
itu aku juga tidak memiliki Handphone. Jadi tidak
kecanduan HandPhone. Di SD aku mempunya 7 sahabat,
yaitu Novi, Abel, Linda, Dyah, Tata, Dewi dan Putri.
Kita udah sahabatan dari TK, kurang lebih kita sahabatan
8 tahun.

CHAPTER 2

2
Setiap pagi sebelum berangkat sekolah aku selalu
sarapan, ibu tidak mau anaknya kelaparan pada saat jam
pelajaran pertama, jadi dari TK udah biasa sarapan setiap
pagi, dan setiap hari rambutku selalu diiket oleh ibu.

Aku berangkat sekolah jam 06:30 pagi. Aku selalu


berangkat bersama dengan Linda, Abel, Dyah, karena
rumahku dengan mereka satu arah. Hal yang paling
menyenangkan pagi hari disekolah adalah bermain voly.

"Del ayo main voly." ucap dyah

"Ayo"

Kita lebih sering bermain voly berdua, karena yang lain


tidak terlalu suka bermain voly, setelah 10 menit
bermain voly,

'Kring kring kring.'

Bel masuk berbunyi, aku dan dyah bergegas


mengembalikan voly ke r.olahraga, dan memasuki kelas.
Dikelas aku duduk dengan novi, dibangku nomer 2. Dari
TK aku selalu duduk dibangku nomer 2, gatau kenapa

3
enak aja. Jam pelajaran berlangsung, aku dengan 7
sahabatku mengikuti pelajaran dengan senang.

'Kring kring'

Pukul 09:00 waktunya istirahat, aku dengan sahabatku


tidak keluar kelas, karena sudah ada 2 teman kelasku
yang membelikan kami makanan dan mengantarnya ke
kelas. Itu bisa dibilang babu ya, karena mereka ber 2
takut dengan aku dan sahabatku, jadi kami jadikan babu.
Saat itu aku tidak memikirkan perasaan orang, aku hanya
memikirkan kesenanganku saja, karena pada saat itu aku
terpengaruh teman dan lingkungan, sebenarnya aku
orangnya tidak tegaan, dan tidak bisa membully sesama
teman karena aku punya perasaan.Karena mempunyai
banyak sahabat, kami merasa menguasai, dan semua
takut pada kami, jujur yang paling parah dan busuk
hatinya itu dewi.

"Ini baksonya."

Raudah dan nely menaruh 8 mangkok bakso di atas meja


kami. Kami makan bakso itu sambil bercerita dan ketawa
ketawa dan selesai makan raudah dan nely mengambil

4
mangkok kami dan mengantarnya lagi ke kantin. Itu
kegiatan mereka setiap hari, membelikan makanan yang
kami mau, tapi mereka cuma membelikan ke kantin,
mereka tidak membayar, kami yang membayarnya
sendiri.

Aku dengan 7 sahabatku sering membuly Raudah dan


Nely. Dan pembulyan itu hampir terjadi setiap hari.

"Heh ngiket rambut yang bener dong, masa ngiket


rambut miring, pantesan otakmu juga ikut miring." ucap
dewi kepada Raudah.

Raudah pada saat itu cuma menangis dan kami tertawa.


Dewi yang sangat kejam sampai menampar raudah dan
menarik rambutnya. Keesokan harinya Raudah sakit dan
kepalanya tidak bisa bergerak akibat dewi menarik
rambutnya terlalu keras, tetapi kami tidak merasa
bersalah, parahnya disaat orang tua Raudah ke sekolah,
kami menganggap seakan akan tidak bersalah dan tidak
terjadi apa apa.

5
Sepulang sekolah aku mengajak temanku jalan jalan.
Pada saat itu aku baru bisa pakai sepeda motor, dengan
bangganya langsung mengajak sahabatku keliling desa.

"Ayo jalan jalan nanti sore, aku udah bisa pakai sepeda
motor."

"Ayo." jawab mereka.

Setelah berencana akhirnya aku boncengan dengan novi


dan linda, dewi dan abel, putri dan tata, dyah tidak ikut
karena pada saat itu dyah sakit.

"Tapi kalau nanti hujan kita gak jadi jalan jalan."


Ucapku kepada sahabat-sahabatku.

"Aah gakpapa meskipun hujan, kan seru kalau jalan jalan


sambil hujan hujanan."

"Tapi aku takut kalau jalanan licin, aku kan baru bisa
pakai sepeda, tapi tidak apa-apa, kalau aku selalu takut
kedepannya aku ga bakalan bisa pasti selalu ngerasa
takut."

Dengan jawabanku yang meyakinkan, aku dan sahabatku


berangkat jalan jalan pada pukul 15:00 sore, pada saat itu

6
sudah gerimis, tapi kami malah senang, karena bisa
jalan-jalan sambil menikmati hujan.

Hujan semakin deras dan jalanan licin, aku yang baru


bisa pakai sepeda motor jadi takut karena jalanan licin,
akhirnya kejadian yang tidak diinginkan terjadi, aku
terjatuh dan 2 sahabatku, novi dan linda juga ikut
terjatuh, tapi aku yang nyetir tidak apa-apa, tidak ada
luka sedikitpun, dan linda juga tidak apa apa, tapi novi
parah, kakinya berdarah,

"Duh del ini gimana, kakiku berdarah banyak, ga


berhenti, tulangku kaki keliatan." ucap novi sambil
menangis.

"Ayo kita kerumah orang dulu, numpang basuh kakimu."

Setelah dibasuh, tetap tidak mempan, darah terus


mengalir, akhirnya kami antar novi pulang, dan aku
mendengar kabar kalau novi sudah dibawa kerumah
sakit dan kakinya dijahit. Aku yang ngerasa bersalah
selalu nangis.

7
"Udah gakpapa, lain kali kalau naik sepeda hati-hati nak,
ibu mau jenguk novi ke rumah sakit kamu tidak usah
ikut, biar ibu sama bapak aja."

Dan orang tuaku berangkat ke rumah sakit menjenguk


novi yang sedang sakit.

Setelah 3 minggu kecelakaan terjadi, akhirnya novi


masuk sekolah, dan kami sangat senang, tapi aku
mendengar kabar buruk dari novi.

"Emang kamu mau bilang apa? Bilang aja gakpapa kok,"

"Tapi aku gakmau kamu sedih del."

"Gakpapa nov, bilang aja."

"Orang tuaku melarang aku sahabatan sama kamu lagi,


gara gara kecelakaan waktu itu, tapi aku tidak mau, aku
tetap jadi sahabat kamu, aku udah menganggap kamu
saudara."

Novi nangis sambil peluk aku. Perasaanku yang bingung


waktu itu, sedih campur seneng karena novi masi mau
sahabatan denganku.

8
CHAPTER 3

Hari ini hari senin kelas 6 mapel olahraga, aku dan


sahabatku yang sangat senang olahraga, karena bisa
keluar sekolah. Sebelum olahraga guru selalu
memperintahkan lari keliling sekolah 3 kali. Itu hal
paling seru menurut aku, karena bisa sambil bercanda

9
dengan sahabat-sahabatku. Pada saat lari raudah tidak
sengaja menyenggol dewi sampai terjatuh.

"Apa apaan ini, berani kamu ya"

"Maaf dew aku gak sengaja sumpah"

"Alahhhh ga sengaja apaan, aku sampai jatuh begini,


tanganku luka"

"Maaf dew, aku bener bener gak sengaja"

Raudah yang nangis sambil kebingungan, karena tangan


dewi sampai luka, akibat ketidaksengajaan raudah.

"Udah udah ayo berdiri" ucapku sambil menarik tangan


dewi.

"Duh aku gabisa berdiri, gara gara si miskin ini, aku mau
kamu tanggung jawab ya"

"Baik aku bakalan tanggung jawab"

"Yaudah kamu bayarin aku makan selama 1 minggu"

"Tapi dew, aku gak punya uang"

10
"Alasan!, pokoknya bayarin aku makan selama 1
minggu, tangan aku luka ini gara gara kamu"

"Untuk makan sehari-hari aja orang tuaku bingung, aku


sering ga bawa uang saku ke sekolah karena ga punya
uang, apalagi bayarin kamu makan selama 1 minggu"

"Jangan banyak omong kamu, aku mau kamu tanggung


jawab."

Raudah yang kebingungan pada saat itu sambil


menangis, karena orang tua raudah orang tidak mampu,
pasti tidak mampu membayarkan uang makan dewi
selama 1 minggu.

"Dew, udahlah, raudah emang gak sengaja, kasian gak


punya uang"

ucapku kepada dewi karena aku merasa kasian liat


raudah yang kebingungan, meskipun aku dan sahabatku
sering membully raudah.

"Yaudah gapapa" ucap dewi sambil melihat raudah


dengan sinis.

"Terimakasih dew, sekali lagi maaf ya"

11
"Iya gapapa" ucap dewi.

Setelah raudah pergi dewi bertanya kepadaku

"Apa sih del kok malah membela raudah, kan udah jelas
dia salah, malah dibela!"

"Coba kamu ada diposisinya raudah, gimana? kamu ga


punya perasaan? Raudah orang gak punya, kasian kalau
harus bayarin kamu makan 1 minggu, mikir coba"

"Iya sih aku juga kasian, tapi raudah salah"

"Semua kesalahan bisa dimaafkan, Allah aja maha


pemaaf, masa hambanya gak bisa jadi orang pemaaf"

"Iya del aku sadar"

"Yaudah maafin raudah ya, aku gak membela, tapi aku


yakin kok dia gak sengaja"

"Iyaa del."

Jika Allah saja maha pemaaf. Lantas, siapakah kita


yang tidak mau memaafkan?

-Delia

12
Hari ini tepat bulan mei, 1 bulan lagi kita lulus, sedih
rasanya berpisah dengan sahabat dari TK, tapi mau gak
mau harus tetap dijalani, hidup harus terus berjalan. Pada
bulan mei, kita fokus latihan untuk acara perpisahan,
seperti latihan tari, latihan nyanyi kelulusan bersama,
dan aku juga berlatih puisi untuk dibaca saat kelulusan
nanti.

"Kalian mau penampilkan tari apa saat kelulusan nanti?"


tanya wali kelasku.

"Masi bingung bu" ucapku

"Gimana kalau kalian menari lagu ini" ucap wali kelasku


sambil mendengarkan lagu untuk kita tari saat kelulusan
nanti.

"Nanti ibu yang mangajarkan kalian menari selama


kurang dari 1 bulan"

"Wah bagus juga ini, kita pakai lagu ini aja yaa" ucapku
kepada sahabatku dan teman kelas.

Semua setuju akhirnya selama 1 bulan aku dan teman


kelasku latihan, pagi sampai siang latihan menyanyi

13
lagu kelulusan dan aku juga latihan puisi, sepulang
sekolah sorenya kita latihan tari dirumah wali kelas.
Pada saat latihan sangat seru, menghabiskan waktu
bersama teman kelas dan sahabat, rasanya ingin
memperlambat waktu.

Sekarang hari sabtu, sehingga tidak ada jam pelajaran


(jamkos) karena setiap hari sabtu waktunya hanya dibuat
untuk latihan menyanyi lagu kelulusan, tidak sama
seperti hari senin-jum'at, latihannya hanya dari jam
09:30-11:30. Karena waktunya sangat mepet, sehingga
hari sabtu dibuat latihan seharian full.

Pada jam 09:00 kita istirahat. Aku dan sahabatku ngerasa


sangat haus, karena menyanyi selama 2 jam.

"Rau, nel, kita belikan jus dong, haus ni" ucap abel dan
tata kepada raudah dan nelly.

"Enggak, jalan sendiri dong, kalian kan punya kaki"

"Wahh udah mulai berani nih" bentak putri kepada


raudah dan nelly

14
"Aku udah capek ya jadi babunya kalian, aku dari TK
sampai SD selalu disuruh membelikan apa yang kalian
mau, meskipun kalian sendiri yang bayar, tapi aku
capek, aku ingin hidup tenang, tolong berhenti jadikan
aku babu." ucap raudah sambil menangis.

"Aku juga capek, kenapa sih kalau kalian jalan sendiri,


apa gunanya Allah ngasi kalian kaki kalau di TK sampai
SD kalian gak mau jalan ke kantin sendiri, selalu nyuruh
aku dan raudah, aku dan raudah bukan diciptakan untuk
jadi babunya kalian ya" ucap nelly dengan nada tinggi.

Diantara semua sahabatku, aku yang paling gampang


berperasaan, merasa kasihan melihat raudah dan nelly
pada saat itu, Raudah yang menangis sambil memohon
mohon padaku dan sahabatku.

"Ya udah maafin kita ya"

"Lah del ngapain minta maaf?" tanya dewi dan novi


secara bersamaan.

"Kita salah, mereka juga sama sama manusia ayo kita


saling menghargai, mereka ingin hidup tenang, aku
yakin kalo kita ada di posisinya nelly dan raudah pasti

15
kita bakalan merasakan capek dan ngerasa hidup ga
berguna cuma jadi babu, jadi mulai sekarang ayo kita
sama-sama menghargai, udah cukup sampai disini."
ucapku kepada sahabatku.

"Oke, maafin kita ya" ucap semua sahabatku.

Setelah kejadian itu, aku dan sahabatku tidak pernah


menyuruh raudah dan nelly ke kantin. Kita menjadi
teman layaknya teman biasa, tidak membully. Dan kami
sadar kalau pembullyan itu bisa merusak mental
seseorang, semua orang beda-beda, ada yang punya
mental kuat dan lemah. Sejak saat itu kami tidak lagi
membully raudah dan nely.

Hari ini bulan juli, bulan kelulusanku. Bulan yang sangat


menyedihkan karena berpisah dengan teman dan
sahabatku. Hari senin, kami melaksanakan acara
perpisahan. Pada jam 07:00 diawali dengan acara inti,
yaitu menyanyikan lagu perpisahan. Sesudah
menyanyikan lagu, aku dan teman kelas kembali ke
kelas. Semua teman kelasku menangis dan saling
berpelukan.

16
"Jangan lupa sahabat ya kalau sudah ada teman baru di
smp" ucapku kepada sahabatku.

"Iyaa kita gak akan lupa kok."

Sesudah itu kita berfoto-foto menggunakan camera milik


sekolah untuk kenangan.

Pada malam harinya, semua anak sekolah pentas seni,


ada yang menyanyi dan menari. Malam hari ini adalah
malam terakhir kita bersama, sedih campur senang, sedih
karena akan berpisah dengan sahabat dan teman kelas,
senang karena pada malam hari ini kita menari-nari.

(Renungkanlah setiap detik penuh makna, setiap menit


diiringi canda tawa, kini waktu telah memisahkan kita.
Semoga persahabatan kita selalu terjaga selamanya).

Keesokan harinya aku libur panjang karena telah


menyelesaikan pendidikanku di Sekolah Dasar. Dan
selama 1 bulan kedepan saatnya berjuang,
mempersiapkan bekal ujian/tes untuk masuk ke SMP
yang aku inginkan.

17
CHAPTER 4

Setelah 1 bulan belajar, berjuang untuk masuk ke SMP


yang aku inginkan dan hari ini hari petamaku masuk
SMP. Rasanya senang sekali, dalam pikiranku aku
bakalan mendapatkan teman baru yang jauh lebih baik
dan lebih asik dari pada teman SD. Dan ternyata do’a ku
terkabul, aku mempunyai banyak teman di SMP, Dan
senangnya lagi aku bisa masuk ke sekolah yang aku
iginkan dari dulu, rasanya gak sia-sia les siang malam,
belajar hampir setiap jam untuk tes masuk SMP.

Setiap harinya aku berangkat sekolah menggunakan


transportasi bis karena rumahku lumayan jauh dari
sekolah, meskipun jauh aku semangat sekolah karena
aku sekolah di SMP favorite, kenapa favorite, karena di
SMPku 80% anak ambis, tentu lah ya masuknya butuh
perjuangan.

18
Kini aku berada di lapangan upacara sedang
melaksanakan upacara pembukaan untuk masa
pengenalan lingkungan sekolah. Setelah itu semua siswa
siswi baru dipersilahkan melihat daftar kelas. Dan aku
masuk dikelas VIIA, Aku berharap bisa satu kelas
dengan teman leskku putri dan ara yang daftar di sekolah
bersamaku. Ternyata satu kelas tapi dia duduk berdua,
Sehingga aku duduk dibangku paling depan sendirian.

“Aku boleh gak duduk didekatmu?”

ucap salah satu perempuan hitam manis yang tidak aku


kenal. Belum sempat aku jawab ada temen perempuan
yang hitam manis tersebut yang sudah duduk didekatku.

“Maaf ya aku aja yang duduk disini.”

ucapnya kepada perempuan hitam manis yang mau


duduk didekatku. Lalu aku memberikan senyuman
kepadanya,

“hai aku Delia.”

dia membalas senyum,

“aku ayunda”.

19
Lalu hening. Aku kembali fokus mendengarkan
penjelasan dari osis di kelas pada saat itu. 10 menit osis
menjelaskan materi tentang mpls, akhirnya keluar, dan
diganti oleh Wali Kelas masuk ke kelas, dan
memperkenalkan diri. Tidak lama dari itu Wali Kelas
dipanggil ke ruang guru, sehingga wali kelas izin untuk
keluar sebentar. Setelah wali kelas keluar dari kelas aku
melihat ke arah penjuru ruang kelas. Dibangku belakang
banyak yang sedang berkenalan dan mencari teman, dan
ada seorang perempuan yang membuatku salah fokus
yang duduk sambil meletakkan kepalanya diatas meja.

“Apakah dia sakit?” batinku.

Aku terus memperhatikannya, tiba-tiba ia mangangkat


kepalanya dan membuka matanya. Aku bergegas
mendatangi dia, untuk menanyakan keadaannya dan
berkenalan.

"Hai aku Delia"

"Aku Queen"

"Kamu gakpapa kan?"

20
"Iya gapapa kok, kamu disini ada teman gak?"

"Ada, putri dan ara teman les, ayunda baru kenal hehe"

"Oh cuma 3, ayo kita temenan"

"Boleh"

"Iya kenalin ini ina, teman aku dari SD"

"Iya hehe"

Dia mengajak aku berteman, dan 1 teman queen yang


bernama ina.

Aku sangat senang karena baru 1 hari masuk sudah


mempunyai 5 teman.

Disela-sela pembicaraanku dengan teman-temanku, tiba-


tiba wali kelasku masuk ke kelas, aku dan temanku
bergegas kembali ke bangku masing-masing.

Hari ini wali kelas hanya memperkenalkan diri, dan


main game bersama osis dan siswa siswi VIIF.

'Kring kring'

21
Bel istirahat berbunyi, aku dan 5 temanku bergegas ke
kantin. Sesampainya dikantin, kita duduk dan pesan
makanan. Kita makan sambil ngobrol karena kita belum
kenal terlalu jauh.

"Del kamu setiap berangkat sekolah naik kendaraan


umum atau diantar?" tanya queen.

"Aku, ara dan putri naik bis, rumah kita kan satu arah"

"Rumahmu jauh gak?"

"Lumayan, 30 menit ke sekolah"

"Jauh ya, aku dan ina juga satu arah, cuma 7 menit ke
sekolah, kalau ayunda?"

"Rumahku deket kok, cuma didekat sekolah, 3 menit


sampe hehe"

"Wahh enak dong, bisa santai dulu, ga takut kesiangan"

"Iya hehe."

'Kring kring kring'

Bell masuk berbunyi, kita segera masuk ke kelas, dan


melaksanakan materi mpls kembali. Masa mpls sangat

22
seru, bisa mengenal lebih teman kelas dan lingkungan
sekolah, aku melaksanakan mpls selama 3 hari, dan aku
melewatkannya dengan happy dan semangat.

Hari ini hari senin, mpls telah selesai, aku melaksanakan


pembelajaran pertamaku. Pada pagi hari pukul 05:00
aku bangun, karena setiap pagi kucingku selalu
membangunkan aku, kucingku bernama berly, kucing
anggora yang berwarna hitam dan pintar, dia tau kalau
aku harus bangun pagi setiap hari untuk ke sekolah.

Setelah bangun tidur aku langsung membereskan


tempat tidur, dan bergegas mandi, setelah selesai
mandi aku melaksanakan kewajibanku yaitu sholat.
Setiap pagi Ibu selalu memasak untuk sarapanku, aku
segera sarapan karena sekarang jam menunjukkan
pukul 05:40, bis menjemputku pada pukul 06:00. Pada
jam 05:55 aku telah siap menunggu bis datang, karena
hari ini hari pertamaku memakai seragam smp aku
sangat semangat, karena aku merasa aku telah dewasa,
meskipun aku masi remaja hehe.

23
Aku sampai ke sekolah pada pukul 06:30, aku, ara dan
putri segera menuju ke kelas, di kelas queen dan ina
telah menungguku.

"Ayunda belum dateng ya?" tanya ara

"Belum nih, pasti dia santai karena rumahnya dekat


dengan sekolah" ucap ina dan quee.

"Yaudah kita tunggu aja ya, kumpul upacara juga masi


jam 06:50" ucapku

Setelah lama kita menunggu ayunda, akhirnya ayunda


sampai, kita segera menuju ke lapangan upacara untuk
mengikuti upacara di smp yang pertama kalinya, aku
sangat semangat, setiap melaksanakan upacara, dari SD
aku selalu dibarisan paling depan.

"Kita dibarisan paling belakang aja"

Aku kaget mendengar ajakan queen, aku tidak terbiasa


mengikuti upacara di belakang tetapi tidak bisa menolak
karena semua temanku setuju,

"Yaudah ayo" ucapku.

24
Selama upacara berlangsung, queen, ina, ara dan putri
berbicara, tidak mengikuti upacara dengan tertib.

"Delia dan ayunda kok diem aja?" tanya putri

"Gak usah dengerin penjelasan pembina, dia cuma


menyampaikan informasi untuk kelas 9, gak penting
buat kita" ucap queen

Aku dah ayunda hanya tersenyum. Meskipun waktu SD


aku terkenal pemalas, tapi aku tidak suka mengikuti
upacara tidak tertib, apalagi berdiri di barisan paling
belakang. Ayunda juga tidak suka, karena ayunda anak
yang sangat rajin, selalu juara kelas dan juga pendiam.

Dari kejadian saat upacara, aku dan ayunda ngerasa


tidak satu frekuensi dengan mereka, tetapi aku dan
ayunda menghiraukan hal itu.

Setelah selesai upacara kita masuk ke kelas dan pada


saat dikelas queen dan ina menyuruh teman yang
dibelakangku untuk pindah ke tempat mereka, karena
mereka ingin duduk dibelakangku dan ayunda,

25
sedangkan putri dan ara duduk di sebelahku. Dan kami
mengikuti pembelajaran dengan semangat.

CHAPTER 5

Hari ini bulan agustus, dimana masuk ke bulan


kemerdekaan, sekolah mengadakan lomba 17an,
kelasku mengikuti semua lomba terutama lomba
menghias kelas. Pada hari senin semua anak kelas
mengias kelas, dan aku kesiangan karena bis terlambat
menjemputku.

26
"Duh ini gimana yaa put, ra, aku gak enak ke anak kelas
kalau telat"

"Iya ni aku juga gak enak"

Aku, ara, dan putri kebingungan di bis, karena tidak


enak kalau telat, tidak bisa ikut menghias kelas.

Aku, putri dan ara akhirnya sampai ke sekolah, pada jam


07:15, iya kami telat, tapi supir bis sudah izin ke guru.

"Kemana aja sih kok telat, gak inget sekarang waktunya


menghias kelas, jangan seenaknya dong telat-telat gini,
aku juga capek yaa menghias kelas"

Ucap queen kepadaku, aku sepontan kaget mendengar


ucapan queen, karena sebelumnya aku belum mengenal
jauh sifat queen. Tapi yang buat aku bingung kenapa dia
hanya marah kepadaku, padahal putri dan ara juga
telat.

"Iya maaf ya bisku telat menjemput"

"Alahh alasan, bilang aja males menghias kelas"

27
"Aku ga alasan, ara dan putri juga telat"

"Cepettt nih hias, naik ke atas kursi, tempel semua ini"

Queen membentakku dan melempar kursi di depanku.


Aku kaget, ternyata sifatnya queen seburuk itu, dan
lebih kagetnya lagi, saat disituasi sekarang, dari ke 5
temanku, cuma ayunda yang membelaku, anehnya ara
dan putri yang juga telat, berpihak kepada queen.
Seketika, semua rasa seneng, semangatku karena baru
masuk, dan mendapatkan teman baru hilang seketika,
karena teman yang aku kira baik ternyata sangat buruk.
Mungkin karena aku juga gampang tersinggung jadi aku
sangat sakit hati terhadap perkataan queen. Tetapi aku
tidak menghiraukan hal itu, aku tetap mau bertama
dengan queen, meskipun dari awal aku sudah tau kalau
pertemanan ini toxic.

'Kring kring'

Bell istirahat berbunyi.

"Ayo ke kantin"

28
aku dan ayunda mengajak ke 4 temanku. Tapi tidak ada
respon dari mereka. Aku sudah mengira kalau aku di
musuhin.

"Ayo berdua aja" ucap ayunda.

"Yaudah ayo"

Pada saat disituasi seperti ini, aku yakin kalau ayunda


orang baik, dia yang bisa ngertiin aku, dia yang tau
mana yang bener mana salah, aku hanya menangis pada
saat itu dan ayunda mencoba menenangkan aku.

"Udah dong, aku tau kok kamu gak salah, meskipun kita
gak temenan sama mereka kita bisa temenan berdua
aja, oke"

"Aku ngerasa gak punya temen, aku juga ngerasa lebih


enak masa SD teman-temanku gak ada yang sifatnya
kaya queen"

"Udahlah, masa menuju dewasa itu emang sangat sulit,


sabar yaa"

29
"Gak bisa, kalo aku terus-terusin disini, lama-lama aku
bully, malah semakin lama semakin parah"

"Enggak kok, percaya sama aku"

"Kayanya aku mau pindah sekolah aja"

"Jangan, cuma masalah gitu kamu nyerah"

"Iya padahal kan cuma masalah gitu, queen sampai


ngelempar kursi"

"Udah sabar aja, mungkin queen lagi bad mood"

"Hm yaudah"

"Sabar yaa, semangat, kita ga boleh benci sama temen


meskipun sifatnya dia buruk"

"Iya terimakasih, aku ga bakal benci kok, aku masi mau


berteman."

Emang benar aku orang yang mudah tersinggung, tetapi


aku bisa sangat sabar, aku bisa diam meskipun di bentak
atau di kasarin. Bukan karna aku takut, tapi aku sabar.
Orang tuaku dari aku kecil mengajarkan bagaimana

30
hebatnya rasa sabar itu, jadi disituasi seperti ini aku
masi bisa sabar, terutama terhadap temanku, teman
baruku yang aku kira baik, tetapi aku tidak dendam
terhadap perlakuannya tadi kepadaku, bahkan aku masi
mau berteman dengannya.

Pada jam istirahat ke-2 Queen, putri, ara, dan ina tiba
tiba mengajak aku dan ayunda ke kantin.

"Ayo ke kantin, maafin aku ya soal tadi"

"Hehe iya gapapa kok"

Aku tidak bisa menolak ajakan queen, karena aku sudah


melupakan masalah tadi.

Kelebihanku, aku tidak bisa melupakan masalah atau


penyebab rasa sakit hatiku sampai kapanpun, tapi aku
bisa langsung memaafkan seseorang yang telah
menyakitiku.

-Delia

Lomba sekolah setiap harinya berjalan selama bulan


agustus, sangat seru, apalagi menjalani lomba-lomba

31
dengan ke-5 teman baruku yang telah aku anggap
sahabat. Tetapi Queen tidak mau mengikuti lomba
apapun, Queen hanya mengajak kita ke kantin,
nongkrong dibelakang sekolah, dan dikelas.

"Ayo kita ke belakang sekolah aja nongkrong, gak usah


ikut lomba, lagian udah ada yang mewakilkan dari kelas
kita" Ajak queen.

"Seru juga tuh, ayo"

Ina, ara dan putri setuju dengan ajakan queen

"Tapi aku takut" Jawabku.

"Duh takut apa, ayo cepet" Queen membentak.

"Yaudah ayo" jawabku

"Tapi kita ke kantin dulu, beli makan buat nongkrong."

Dari SD meskipun aku malas tapi aku tetap ikut kegiatan


sekolah terutama lomba, beda jauh dengan sekarang,
semenjak aku sahabatan dengan Queen aku merasa
Queen mengajak aku dan sahabatku yang lain untuk

32
mengikuti kemauannya. Aku sadar aku telah di
pengaruhi olehnya tetapi entah mengapa aku masi mau
berteman dengannya apalagi sekarang lebih dari teman
(sahabat).

"Eh katanya yang gak ikut lomba wajib ke lapangan liat


teman yang lain ikut lomba" ucapku kepada sahabatku.

"Alah santai aja kali, kalau kamu mau ke lapangan sana,


kita disini aja" jawab Queen

"Enggak disini aja, sahabat-sahabatku kan disini semua"


ucapku sambil tertawa tapi sebenarnya tidak ikhlas.

Setelah percakapan itu, ayunda berbisik kepadaku

"Aku sebenarnya takut disini, aku gak pernah


melakukan ini sebelumnya"

"Aku juga, tapi mau gimana lagi queen mengajak kita


kesini"

"Iyaa gak enak kalau kita ke lapangan, sedangkan yang


lain disini"

33
"Yaudah sabarr aja kita"

Tidak lama dari itu, guru piket mengecek semua siswa-


siswi yang tidak ke lapangan, mengecek ke kelas, kantin,
dan belakang sekolah.

Guru piket mengetahui kita di belakang sekolah sedang


duduk-duduk sambil makan.

"Heh ngapain kalian disini, gak denger perintahnya


apa?"

Aku dan ayunda sangat takut, karena sebelumnya tidak


pernah begini, tetapi sahabatku yang lain santai.

"Ayo kalian semua ke ruang BK"

Guru piket membawa kami ke ruang bk, dan kami


dikenakan poin.

"Padahal masi kelas 7 kalian udah gini, gimana nanti


kelas 9"

Perkataan guru yang bikin aku sadar kalau semenjak aku


bersama queen, sifatku berubah, yang awalnya pemalas

34
tapi tidak pernah bolos, sekarang aku semakin parah,
pemalas dan ikut-ikutan bolos.

Setelah kejadian itu, aku dan sahabat-sahabatku dicap


jelek oleh guru, dianggap siswi nakal, dan dikenal
banyak guru, ditambah lagi, setiap harinya queen, ina,
ara dan putri yang jarang mengerjakan PR, sehingga
sering dihukum oleh guru. Aku dan ayunda yang hanya
ikut ikutan mereka juga kena getahnya.

Rasa menyesal ada, ingin rasanya mengulang masa awal


masuk kelas 7, mungkin kalau aku tau sifat sahabat
sahabatku begini, terutama queen, aku tidak akan
bersahabat dengan mereka, aku dari awal mau berubah,
menghilangkan rasa malas dari SD, mengubah sikap dan
sifatku yang buruk di masa SD. Tetapi setelah bertemu
dengan sahabatku di SMP sifatku makin parah, karena
ikut-ikutan mereka.

Hari ini, tanggal 17 agustus dimana tepat hari


kemerdekaan, dan hari ulang tahun queen, setelah
melaksanakan upacara 17 agustus, sahabatku

35
merencanakan surprise untuk queen. Ara Membuat
grup Whatsaap tanpa queen.

"Ini grup buat surprise ulang tahun queen ya" ucap ara
di grup chat

"Oke, jadi gimana nih?" tanya putri

"Besok kan hari minggu, gimana kalau kita beli kue, dan
kado" ucap ara

"Kita beli kadonya ga satu satu?" tanyaku

"Ya enggak lah, beli 1 aja yang mahal, tapi patungan"


ucap ina

"Yaudah boleh, emang mau ngado apa?" tanyak

"Gimana kalau kita ngado tas? Tas ituloh yang hits


jaman sekarang" ucap ara

"Boleh tuhh, aku setuju" ucap ina

"Aku juga setuju" ucap putri

"Aku ngikut aja" jawabku dan ayunda.

36
Hari ini kita membeli kado dan kue untuk queen, dan
rencananya hari senin setelah upacara kita kasi surprise.

"SURPRISE!!!" Ucap aku dan sahabatku

"Duh terimakasih" jawab queen terharu.

Dan peluk semua sahabatku kecuali aku. Aku kaget


kenapa aku ga dipeluk? Padahal aku juga sahabat queen
dan saat ini aku juga ikut surprise queen. Tapi aku tidak
menghiraukan hal itu, karna hari ini hari bahagia queen.

Setelah surprise selesai dan sahabat-sahabatku ke


kantin, dikelas cuma aku dan ayunda. Dan ayunda
bertanya kepadaku,

"Kenapa kamu gak dipeluk sama queen?"

"Mungkin saking bahagia dan terharunya queen sampai


ga liat aku"

"Kamu didepannya queen kan?"

"Iya"

"Seharusnya dia keliatan ke kamu, dia kan ga buta"

37
"Yaa mungkin pura pura buta haha"

"Sabar aja ya, aku tau kok kamu sedih"

"Aku ga sedih yaa" sambil sedikit tersenyum

"Iih sedih, senyumnya ga ikhlas"

"Enggak"

"Yaudah sabar ya, aku tau kamu sedih, cuma aku yang
paling tau gimana kamu, meskipun baru kenal aku udah
paham gimana kamu, udah ya jangan sedih, sabar oke"

"Huhh terimakasih, aku tau diantara semua sahabatku


cuma kamu yang paling ngerti perasaan orang, yang lain
pada seenaknya"

"Yaudah gapapa, kita sabar aja."

Aku masi kepikiran, kenapa sifatnya queen gitu, padahal


ke sahabatku yang lain baik banget. Tapi aku hiraukan
semua pikiran negatif yang ada di otakku.

Aku ngerasa tidak nyaman, menyesal sekolah di SMP ini,


karena mempunyai teman yang sifatnya buruk, tetapi

38
semuanya telah terlembat, aku terpaksa menjalankan
ini semua seperti tidak ada apa apa.

'Kring kring kring'

Sekarang pukul 11:30 waktunya istirahat ke-2 aku dan


sahabat-sahabatku ke kantin, membeli cemilan dan
makanan, hari ini rasanya aku ingin makan soto, hihi
emang hampir setiap hari makan soto karena aku suka
soto. Aku pesan soto dan menunggu pesananku selesai,
setelah selesai aku kembali duduk di tempat dudukku
dengan sahabatku, tiba tiba queen bicara kepada semua
sahabatku,

"Eh delia ganti si dinda aja, jangan sahabatan sama


delia, aku gak suka"

"Loh kenapa?, aku ada salah?"

Aku bertanya pada queen sembari menahan rasa sedih


dan kaget.

"Enggak sih aku gak suka aja"

39
Jawaban queen yang sangat spele dan menyakitkan.
Aku hanya bisa terdiam dan menunduk, aku jadi tidak
selera makan soto. Padahal dari dulu rasa soto tidak
pernah mengecewakan, sekarang disituasi seperti ini
soto makanan kesukaanku, rasanya jadi tidak enak.

Semua temanku setuju terhadap ucapan queen, kecuali


ayunda,

"Jadi orang itu jangan seenaknya, delia gak salah apa-


apa, sifatnya delia juga gak seburuk kamu, pantesan
delia ga pantes punya sahabat kaya kamu"

ucap ayunda yang terlihat emosi

"Ngelawan kamu ya" ucap queen dengan nada tinggi

"Hah ngelawan? Haha, perasaan kamu bukan guru deh,


apa salahnya aku ngelawan, emang bener kan sifatmu
buruk, delia gak pantes temenan sama kamu, dasar
iblis"

Queen terlihat sangat emosi setelah mendengar ucapan


ayunda.

40
"Udahh, cuma masalah gini diributin, oke aku bakalan
keluar dari circle ini"

"Aku juga keluar, kita gak pantes temenan sama


mereka, ayo"

Ayunda menarik tanganku ke kelas, saat ini ayunda yang


selalu mengajarkan aku rasa sabar, kini emosi, tidak bisa
mengontrol emosinya.

"Gapapa kita sahabatan berdua aja oke, lebih baik dari


pada sama mereka kita gak bahagia"

"Hehe baik" ucap ayunda sembari memelukku.

"Udah sabar aja."

CHAPTER 6

Hallo Bulan november, Bulan ini adalah bulan


kelahiranku hehe. Pada awal bulan november aku selalu
merasa sangat happy, karena aku berpikir bakalan ada

41
orang meskipun 1 orang memberikan aku kado, haha
ngarep. Aku menganggap kalau kado itu sangat penting
di hari ulang tahun seseorang, meskipun hanya dibilang
murah, menurut aku enggak perlu liat dari harga sih.
Dari aku umur 1 tahun sampai sekarang tidak ada
seorangpun yang ngasi aku kado, hiks sedih. Mudah-
mudahan diultahku tahun ini ada seseorang yang ngasi
aku kado haha.

Sekarang hari senin, tanggal 3 november aku bahagia


karena nanti bertemu sahabatku ayunda disekolah.
Seperti biasa aku berangkat menggunakan transportasi
bis, aku sampai disekolah jam 06:45.

"Dell"

Ayunda memanggilku dari kejauhan.

"Sini," ucapku

"Iya tunggu"

Ayunda lari-larian nyamperin aku

"Ihh ada apasih, santai dong"

42
"Aku mau bilang sesuatu"

"Sesuatu apa nih, kok mukanya bahagia gitu"

"Aku bahagia, karena akhirnya sahabatku bakalan punya


pacar, yang awalnya jomblo dari lahir haha"

"Ihhh enggak"

"Lah enggak apa?"

"Enggak aku takut"

"Astagfirullah gimana sih del, kamu gakira dibunuh


sama cowo itu"

"Bukan itu, aku takut sedih"

"Lah sedih kenapa kamu aja belum kenal cowo itu"

"Iya sih haha"

"Yaudah pokoknya kamu harus sama dia, dia baik kok"

"Kelas berapa?"

"Sekelas sama kita"

"Siapa sih yun?"

43
"Ituloh indra, dia tadi malem ngechat aku, katanya suka
sama kamu dari awal masuk smp, tapi dia ga berani
bilang, soalnya kan dia tipe orang yang cuek"

"Demi apa? Duh aku sebenernya juga suka sama dia,


ganteng banget, orangnya juga baik, ihh makasih
sahabatku tercinta haha"

"Dihh najis. Yaudah nanti dia mau nyamperin kamu ke


bangkumu"

"Hahhh gakk aku malu, sama kamu juga"

"Huh gimana sih, yaudah-yaudah"

Iya aku selama ini suka sama indra tapi aku diem karena
diliat dari mukaku yang kaya gini jauh sama indra yang
ganteng dan di suka cewe-cewe terutama queen. Gak
nyangka indra suka sama aku yang kaya gini haha.
Sekarang jam 11:30 waktunya istirahat ke-2, indra
nyamperin aku,

"Kita udah kenalan ya?" tanya indra

"Udah kok dulu waktu mpls"

44
"Oh iya"

"Hehe iya"

"Aku mau ngomong"

"Ngomong apa ya?"

"Aku suka sama kamu"

"Ohh iya hehe"

"Aku mau lebih dari teman"

"Tapi aku gak enak, queen suka sama kamu"

"Apa hubungannya? Aku gak peduli itu"

"Aku cuma gak enak aja, takut juga"

"Gausah takut ada aku"

"Dih bisa bisanya haha"

"Iyakan ngapain takut, queen bukan siapa siapaku"

"Yaudah"

"Yaudah makasih"

45
"Hehe iya."

Singkat ya. Hari ini tanggal 3 november aku jadian


dengan indra, mungkin hari ini aku jadi orang yang
paling bahagia di dunia. Karena telah memiliki 2 orang
yang sangat berarti di hidupku, ayunda sahabatku dan
indra pacarku hehe.

CHAPTER 7

Hari ini hari selasa, pada saat istirahat pertama aku janji
dengan ayunda dan indra ke kantin makan bareng,
tetapi indra ada panggilan ekstra kulikuler jadi aku
hanya berdua dengan ayunda ke kantin.

"Ada yang udah jadian nihh"

46
Suara salah satu siswi di kantin, aku tidak tau suara itu
berasal dari mana, tetapi aku tau kalau dia nyindir aku.

Ternyata suara itu adalah suara queen, pada saat itu


queen dan teman temannya nyamperin aku dan ayunda
yang sedang makan.

"Kok bisa sih kamu laku" ucap queen

"Iya padahal kan kamu jelek" ucap ina kepadaku

Ayunda tidak terima dengan perkataan mereka, ayunda


emosinya tidak terkontrol tapi aku tahan.

"Udah sabar" ucapku pada ayunda

"Duhh sabar, nanti juga dibela sama pacarnya yakan


haha"

ucap queen dengan nada keras sehingga siswa dan siswi


dikantin mendengar dan mata memandang kepadaku
semua.

47
Aku langsung mengajak ayunda kembali ke kelas, dan
menghiraukan perkataan mereka. Sampai dikelas aku
nangis.

"Aku insecure, iya aku tau aku jelek memang tidak


pantas dengan indra, tapi setidaknya mereka hargai
perasaan orang"

"Kamu gak jelek kok, udahh kan barusan kamu bilang


sendiri harus sabar, sabar ya"

"Iya jangan sampai indra tau kejadian ini ya yun"

"Jangan dong harus dikasi tau biar mereka ditegur oleh


indra"

"Plisss jangan dulu"

"Kenapa del?"

"Aku gak mau indra sedih"

"Hm yaudah, sabar ya del"

"Iya terimakasih"

48
Sejak queen tau kalau aku jadian dengan indra, queen
dengan teman temannya membullyku hampir setiap
hari, dan sampai sekarang indra tidak tau, aku memang
tidak memberitahu karena aku tidak mau indra
kepikiran.

Jujur indra adalah orang yang paling khawatir dengan


keadaanku, dimatanya aku terlihat cantik sehingga dia
tidak mau aku berpikir kalau aku jelek, apalagi ada
orang yang bilang kalau aku jelek pasti dia tidak terima,
itu alasannya aku tidak bilang kalau aku dibully hampir
setiap hari oleh queen dan teman-temannya.

CHAPTER 8

Hari ini disekolahku ada jalan sehat, semua siswa-siswi


memakai baju olahraga, dan berjalan mengelilingi desa.
Aku jalan bareng dengan indra dan ayunda pastinya
haha. Kita berjalan sejauh 5km, pada pukul 07:00 dan
kembali lagi ke sekolah pada pukul 09:00. Saat sampai

49
disekolah aku, indra dan ayunda ke kantin, membeli
minuman, dan duduk-duduk didepan kelas, tiba tiba
queen dan teman-temannya nyamperin aku.

"Dra kamu capek ya, ini minum buat kamu"

ucap queen dan duduk didekat indra, aku kaget melihat


perlakuan queen.

"Apaan" ucap indra

"Kamu kan capek, aku belikan minum"

Ucap queen sambil memegang tangan indra

"Najis"

"Dih kamu kok sok mahal, pacar aja jelek"

"Jangan sembarangan kamu ya, punya mulut dijaga"

"Lah emang pacarmu jelek, masa depan aja suram,


gelap masa depanmu kaya mukamu haha" ucap ina

"Iya tuh item, dekil" ucap putri

"Bukan cuma item dekil, gigi gak rapi haha" ucap ara

50
Mereka semua tertawa puas, indra yang telah emosi,
langsung jalan menuju ke bk,

"Aku udah rekam suara kalian ya, aku laporin ke bk"

Indra memang tidak main kasar ke cewe, tetapi dia


tegas, langsung melaporkan mereka ke bk dengan kasus
pembullyan dan menunjukkan suara rekaman.

"Udah ya cantik jangan sedih, aku jaga kamu kok" ucap


indra

"Iya sabar ya del" ucap ayunda

Akhirnya mereka kena hukuman, dan panggilan orang


tua. Sejak kejadian tersebut aku trauma dengan tidak
memilih-milih teman, karena tidak semua teman itu
baik. Menurut aku memilih-milih teman itu penting
untuk kesehatan mental kita. Keberuntungan aku di
dunia ini memiliki sahabat seperti ayunda yang selalu
mengajarkan aku hebatnya rasa sabar dan juga
beruntung memiliki pacar seperti indra yang selalu
menjagaku.

51
Ini akhir ceritaku, cerita hidup yang banyak mengajarkan
rasa kesabaran, rasa yang menguji mental dan hidup
yang selalu menuntut kekuatan.

Terimakasih untuk indra pacarku dan ayunda sahabatku


yang selalu ada untukku. I LOVE YOU HAHA.

SELESAI

52
53

Anda mungkin juga menyukai