Anda di halaman 1dari 4

BAWANG MERAH DAN BAWANG PUTIH

Pada zaman dahulu, ada sebuah keluarga yang hidup bahagia. Mereka memiliki
sorang putri yang bernama bawang putih,namun pada suatu hari ibu bawang putih jatuh
sakit dan akhirnya meninggal. Seteleh kejadian itu bawang putih hidup sendiri dengan
ayahnya. Ayah bawang putih adalah seorang pedagang yang sering berpergian jauh.
Karena tidak tega meninggalkan bawang putih sendirian dirumah, akhirnya ayah
bawang putih memutuskan menikah lagi dengan seorang janda yang memiliki satu anak
yang diberi nama bawang merah.
Sebenarnya niat ayahnya adalah agar bawang putih tidak kesepian dan memiliki
teman yang membantunya di rumah. Namun ternyata, ibu dan kakak tirinya memiliki
sifat yang jahat. Mereka bersikap baik pada bawang putih hanya ketika ayahnya ada
bersamanya namun ketika ayahnya pergi berdagang mereka menyuruh bawang putih
mengerjakan segala pekerjaan rumah seperti seorang pembantu, ibunya berkata,
"Bawang putih cepat bereskan semua pekerjaan rumah, ibu dan kakakmu akan pergi
berjalan jalan setelah kami pulang semua pekerjaan rumah harus sudah selesai."
Bawang putih kebingungan dengan sikap ibu tirinya yang tiba tiba berubah, kakak
bawang putih menyadarkan bawang putih di lamunan nya, "Heh bawang putih jangan
melamun kamu ,dengar tidak yang ibu sampaikan, ayo cepat bereskan rumah ini kami
akan pergi berjalan jalan." Bawang merah lalu mendorong pundak bawang putih hingga
terjatuh lalu bawang putih bilang kepada ibunya, "Ibu lihat kakak mendorong ku sampai
terjatuh kaki ku sakit." Lalu ibu menjawab, "Halahhh anak manja, kalo sudah tinggal
bersama kami jangan manja seperti ini, sudah bawang merah kita tinggalkan saja dia."
Bawang putih menangis setelah ibu dan kakak tiri nya pergi, dia membereskan semua
pekerjaan rumah dengan cepat.
Jam sudah menunjukan pukul 3 sore ayahnya sudah pulang berdagang lalu
melihat anak kesayangannya tertidur dikursi dengan pulas seperti sudah kecapean lalu
ia membangunkan anaknya dengan sangat pelan, "Nakk bangun,, kenapa kamu tertidur
di kursi?." Bawang putih terbangun lalu menjawab ayahnya, "Ayah sudah pulang?, aku
baru selesai membersihkan rumah." Ayahnya kebingungan, "Kamu membersihkan
rumah sendirian nak?, memang ibu dan kakakmu kemana nak?." Bawang putih
kebingungan harus menjawab apa karena ia takut dimarahi ibu dan kakaknya. Tiba tiba
ibu dan kakaknya sudah pulang dan langsung menjawab pertanyaan ayahnya tadi yang
diajukan kepada bawang putih, "Ayahh kami baru saja pulang dari pasar untuk mencari
lauk untuk malam ini, iya kan bawang putih?." Bawang putih menjawab dengan gugup,
"iiya ayah ,ibu dan kakak baru pulang dari pasar." Ayahnya tanpa curiga lalu ia segera
meminta istrinya untuk memasak.
Bawang putih membantu ibunya memasak di dapur, tiba-tiba bawang merah
datang dan mendorong bawang putih sambil berbicara, "Heh bawang putih, awas saja
kalo kamu nanti bilang ke ayah, kalo ibu menyuruh kamu untuk membersihkan rumah
sendirian, pasti ibu akan menghukummu nanti." 3 bulan sudah berlalu, ayah dan ibu
tirinya hidup seperti keluarga bahagia, tapi tidak dengan bawang putih ia hidup dengan
penuh ketakutan karena takut dikasari oleh ibu dan kakak tirinya. Ayah pergi berdagang
seperti biasa, tapi di hari itu mereka mendapatkan kabar bahwa ayahnya meninggal
karena kecelakaan saat jalan pulang. Bawang putih selalu merasa takut setelah
kehilangan ayahnya, ibu dan kakak tirinya semakin kasar kepada bawang putih.
2 hari kemudian setelah kehilangan ayahnya, bawang putih disuruh oleh kakaknya
untuk mencuci pakaian di sungai, "Bawang putih cuci pakaian dan selendang ku
sekarang, karena aku akan memakainya besok, awas kalo sampai hilang akan ku kurung
kau di gudang selama 3 hari tanpa di beri makan." Bawang putih tanpa menjawab dan
langsung pergi ke sungai untuk mencuci pakaian bawang merah. Bawang putih mencuci
sambil menangis karena teringat ayahnya yang baru meninggal 2 hari yang lalu, tanpa
di sadari selendang kakak tirinya hanyut terbawa arus, bawang putih panik dia berlari
untuk mencari selendang kakaknya, lalu ia mengeluh karena tidak menemukan
selendang kakak nya, "Mau sampai mana aku mencari selendang itu, aku sudah berlari
sangat jauh, apakah aku harus pulang dan berbicara jujur kepada kaka? langit sudah
gelap, bagaimana aku pulang?." Dia bertanya pada dirinya sendiri, dia berjalan pulang
sambil ketakutan. Dia merasa dirinya tersesat, karena hari sudah gelap iapun
beristirahat di sebuah gubuk kecil tidak lama kemudian ada seorang nenek yang keluar
dari gubuk itu, nenek itu bertanya, "Kamu sedang apa nak?." Bawang putih menjawab,
"Inii nek saya sedang mencari selendang yang hanyut tapi saya akan pulang karena
tidak menemukan nya, tapi saya rasa saya tersesat." Nenek bertanya, "Selendang?,
selendang warna apa yang kamu cari nak?." Bawang putih menjawab nenek itu,
"Selendang nya berwarna merah nek." Lalu nenek menunjukan selendang yang ia
temukan, "Apakah yang ini selendang nya?." Bawang putih menjawab dengan
kegembiraan, "iya nek betul itu selendang yang saya cari." "Ohh baik nak nenek akan
kembalikan selendang ini tapi ada syaratnya." Bawang putih nanya balik,"Syaratnya
apa nek?." Nenek memberi syarat nya, "Syaratnya hanya temani nenek selama 1 hari."
Bawang putih menjawab dengan cepat, "Baikk nekk saya siap memenuhi syarat itu."
Selama satu hari menemani nenek itu bawang putih ikut membantu keseharian
nenek, masak, membersihkan halaman, mencari kayu bakar, dan mencuci pakaian.
Setelah satu hari selesai bawang putih pulang kerumah, tapi nenek berikan labu sebagai
hadiah untuk bawang putih, "Nak, ini ada labu kecil untuk mu, sebagai bekal untuk
diperjalanan nanti."Bawang putih menjawab,"Terima kasih nekk, sebenernya saya
sangat nyaman tinggal disini, tapi saya harus pulang."
Seteleh bawang putih berpamitan, ia langsung pulang dengan cepat. Sesampainya
dirumah ibu sedang berdiri didepan rumah dan bertanya, "Dari mana saja kamu,
semalaman tidak pulang??! sudah berani nakal ternyata kamu yaa, kan kakakmu hanya
menyuruh mencuci pakaian saja!!." Bawang putih menjawab, "Saya tersesat bu, lalu
saya menginap di gubuk, ditengah hutan." Bawang merah datang dengan amarah nya,
"Heh bawang putih mana pakaian ku, lama sekali kamu, gara-gara kamu aku hampir
terlambat, bu hukum saja anak manja itu." Ternyata ibunya sedang memperhatikan labu
yg dipegang bawang putih, "Sebentar nak, bawang putih apa yg kamu pegang? labu dari
siapa itu, sini berikan padaku." Bawang putih mengelak, "Jangan bu ini pemberian dari
nenek yg di hutan, untuk aku." Ibunya merebut labu kecil itu, dan membukanya,
"Bawang putih dari siapa inii?? isinya emas, darimana kamu? karena ini sudah aku
buka berarti ini menjadi milikku." Bawang putih tidak menjawab karena dia kaget
melihat isi labu itu, ibunya berkata kepada bawang merah, "Bawang merah cepat pergi
ke hutan, cari gubuk jelek itu, minta labu yang lebih besar, SEKARANG!!!."
Ibunya tertawa bahagia karena dia sudah kaya mendapatkan emas, bawang merah
berlari mencari gubuk jelek itu, sambil mengeluh, "Halahhh dimana gubuk jelek dan
nenek tua itu??? aku ingin mendapatkan labunya jugaa." Dia berjalan begitu jauh,
sampailah dia di gubuk nenek tua itu, dia berkata, "Wah ini gubuk nya, dimana nenek
itu." Dia mengetuk pintu sangat kencang tanpa berhenti sampai pintu itu terbuka, nenek
itu pun keluar, "Siapa kamu? tidak sopan mengetuk pintu tanpa henti" bawang merah
menjawab, "Aku ingin labu, beri aku labu yang besar" nenek menjawab, "Labu? ohh
boleh, tapi ada syaratnya." Bawang merah menjawab dengan cepat "Apaa itu?? cepat
akan aku lakukan." Nenek menjelaskan syaratnya, "Kamu hanya menginap dirumah ku
selama satu hari." Bawang merah menjawab kesal, "Digubuk ini? satu hari?? hah gubuk
jelek???, tapi demi labu aku siap, nek tua".
Selama satu hari bawang merah tidak membantu nenek tua itu, dia hanya duduk
sambil makan makanan yang ada di rumah nenek itu. Sore pun tiba, waktunya bawang
merah pulang dan ia meminta labu itu, "Dimana labunya? ini waktunya saya pulang
kan???" nenek menjawab dengan pelan, "Betul sekarang kamu bisa pulang, dan pilih
labu yang mana yg kamu mau? "Ada dua pilihan labu yang diberikan nenek, labu besar
dan kecil, tentu saja bawang merah memilih labu besar, "Aku mau yang besar" tanpa
berpamitan bawang merah langsung pergi. Bawang merah lari sambil kegirangan,
setelah sampai rumah ia memanggil ibunya dengan bahagia ibunya menyambut bawang
merah, "Nakkk, mana labunyaa?? sini cepat berikan, biar ibu buka sekarang." Ibu dan
bawang merah tertawa puass karena akan segera kaya raya, "Ayo kitaa liat harta
kita."Ternyata isinya mengejutkan bukan emas isinya hanya ada kalajengking, ular, dan
cacing. Mereka terkejut dan melemparkan labu itu, semua hewan yang ada di labu itu
beracun dan menggigit kaki ibu dan bawang merah, sampai akhirnya meraka
meninggal.

SELESAI

Wita Naysila Nurazizah


Absen 36

Anda mungkin juga menyukai