Anda di halaman 1dari 9

Andy faizal bakhri

IX F

Arga & Rina

Rina dan Arga adalah sababat kecil yang rumah mereka bertetangga.
Mereka selalu bermain bersama, dan mereka juga sekolah di sekolah yang
sama.

Arga adalah lelaki penyayang dan pendengar yang baik, Dia selalu
mengalah, jadi tidak heran kalau Rina sangat menyayangi Arga sebagai
sahabatnya. Begitupun dengan Arga dia juga sangat menyayangi Rina
sebagai sahabat kecilnya.

Seiring berjalannya waktu, tak terasa kini mereka sudah duduk di bangku
SMA. Dan mereka masih bersama. “Kamu pernah ga sih ada rasa ke aku?”
tanya Args. “Ya gak, lah. pd banget sih” jawab Rina dengan raut wajah
kesal. Arga pun tertawa meledek “Hahah masa sih, Yakin gak pernah ada
rasa sama aku yang sangat amat ganteng dan jadi incaran cewe cewe ini?”
kata Arg. Rina pun menjawab “Itu yang naksir sama kamu mungkin
matanya buta”
mereka selalu bercanda gurau setiap hari namun tidak ada yang pernah
merasa bosan, walau Arga selalu jahil kepada Rina, namun Rina tidak
mempermasalahkan itu.

Sekarang tepat pukul 13.00 dan waktunya mereka pulang sekolah, seperti
biasa mereka pulang bersamaan. Arga mengambil motor di parkiran
dan Rina menunggu. Tiba tiba datang seorang Perempuan
bernama Karin dan berkata “Eh Arga. sendirian aja nih, pulang bareng
yuk!” Kata Karin. Dengan sengaja Karin mengatakan itu Dan jelas jelas
Rina berada di belakangnnya ingin menaiki motor Arga. “Gak. aku pulang
sama Rina” jawab Arga. “Ih Arga kamu jahat banget, kenapasih selalu Ri-“
belum selesai berbicara, omongan Karin pun di potong oleh Rina “Gak papa
kok, kalian berdua aja. Aku bisa pesen ojek online, Ar” kata Rina
“Gitu kek dari kemarin kemarin, kamu sadar gak sih? Setiap hari itu selalu
ngerepotin Arga? Gak tau malu ya” kata Karin. “Mulut di jaga ya Karin.
Aku sama Rina itu udah kaya sodara, lagian Kamu siapa sih ngatur ngatur”
jawab Arga. “Udah udah, gak usah di perpanjang. Karin kamu ikut Arga aja
gih” kata Rina. Dengan terpaksa Arga pun mengantar Karin pulang dan Rina
terpaksa naik ojek.
Sesampai di rumah. Arga langsung cepat cepat meminta maaf kepada Karin
lewat telpon.
Arga: Rin, Aku minta maaf ya tadi gak bisa anter kamu pulang.
Keesokan paginya. Arga menjemput Rina. dan saat Rina sudah pergi ke
depan Arga berkata “Selamat pagi tuan putri nya Arga” itu adalah kata kata
yang selalu Arga ucapkan setiap pagi.
Rina hanya membalas dengan senyum.

Mereka pun sekolah seperti biasa. Saat pelajaran mulai berlangsung guru
mapel tersebut memberikan tugas kelompok dan ternyata Arga satu
kelompok bersama Karin. Karin yang mengetahui bahwa dia satu kelompok
bersama Arga pun sangat bahagia, dia berfikir dengan mereka satu
kelompok dia akan lebih mudah untuk mendekati Arga.

Lain halnya dengan Arga, ketika dia mengetahui bahwa dia satu kelompok
bersama Karin dia sangat kesal. Mengapa dia tidak satu kelompok saja
bersama Rina?Dia ingin komplen ke guru mapel tersebut tetapi sepertinya
tidak bisa. Akhirnya pun dia hanya bisa pasrah.
Rina yang melihat kekesalan dari wajah Arga pun akhirnya mendatangi
Arga dan mengajaknya berbicara.
Rina: Arga kamu kenapa? Kok keliatan badmood gitu sih
Arga: Eh kamu dari kapan di sini Rin. Iyanih aku malas banget tahu
sekelompok sama Karin, pasti dia nanti nempelin aku mulu.
Rina yang mendengar jawab dari Arga pun tertawa karena merasa sangat
lucu dengan jawaban Arga yang mengadu seperti anak kecil. Rina pun
menjawab perkataan Arga.
Rina: Astaga kamu ini kok bisa sih kepikiran sampe segitunya, ya wajar lah
kalau dia nempelin kamu kan dia suka sama kamu, kamunya aja yang ga
peka
Arga: Aku peka Rin Cuma memang bukan dia yang aku mau, aku kan
maunya cuma sama kamu, kamu aja yang gapernah peka sama perasaan aku.
Rina yang mendengar jawaban dari Arga pun menjadi tidak enak karena
sejujurnya selama ini perasaan Rina ke Arga itu hanya perasaan sebagai
sahabat dan tidak lebih dari itu.
Rina: Duh Ar aku balik ke tempat duduk ku dulu ya, aku mau bicarain tugas
kelompok sama teman kelompok aku.
Arga sadar dengan jawaban Rina yang seperti sedang mengalihkan
pembicaraan mereka. Arga merasa bingung mengapa ketika dia selalu
mengajak Rina berbicara mengenai perasaan Rina selalu saja
mengalihkannya, apakah betul di sini cuma dia saja yang memiliki perasaan
lebih dari perasaan sahabat. Arga pun mengabaikan pikiran pikirannya
tersebut dan mulai membicaArgan tugas kelompoknya.

Saat pulanh sekolah Arga mengaja Rina untuk pulang bersama tetapi Rina
tidak mau dia mengatakan bahwa pulang sekolah ini dia akan pulang
bersama temannya karena dia akan pergi kerumah temannya untuk
mengerjakan tugas kelompok mereka. Arga yang mendapsat penolakan dari
Rina pun sedikit sedih dan kesal tetapi tidak papa karena Arga juga
sebenarnya pulang sekolah ini dia akan mengerjakan tugas kelompok di
rumah Karin.

Karin yang melihat Arga di parkiran pun medatangi Arga dan mengajak
Arga berbicara.
Karin: Arga jadi kan kerja kelompok di rumah aku? Kita bareng aja ya kamu
pasti gatau kan rumah aku dimana takutnya nanti kamu kesasar.
Arga sebenarnya sangat tidak ingin pulang bersama Karin karena dia sangat
risih ketika bersama Karin tetapi karena dia juga sudah terlanjur kesal
dengan penolakan Rina tadi jadi mau tidak mau dia pun pulang bersama
Karin dengan perasaan terpaksa.

Rina yang melihat Arga pulang bersama Karin pun tersenyum bahagia
akhirnya Arga mulai luluh pada Karin. Saat sedang asik melihat Arga
bersama Karin tiba tiba seorang lelaki dengan motornya sampai di depan
Rina. Dia adalah Ken kakak kelas Rina. Ken dan Rina belakangan ini sedang
dekat dan bisa di bilang mereka sudah mulai saling menyukai tetapi
keduanya masi bingung dengan perasaannya masing masing. Niatnya hari
ini Ken dan Rina akan pulang bersama mereka telah janjian dari semalam
untuk pulang bersama. Rina tadi hanya membohongi Arga bahwa dia akan
kerja kelompok nyatanya dia hanya belum ingin memberi tahukan pada
Arga bahwa dia akan pulang bersama Ken, kakak kelas
mereka.
Saat ini Ken dan Rina sudah di atas motor. Mereka tidak langsung pulang
karena Ken berencana untuk mengajak Rina singgah di sebuah cafe. Saat
mereka telah tiba di cafe dan mencari tempat duduk yang nyaman untuk
mereka berdua akhirnya Ken pun membuka pembicaraan
Ken: Hubungan kamu sama Arga gimana?
Rina: Ga gimana gimana aku sama dia Cuma sahabatan doang selebihnya
aku gada perasaan apapun ke dia.
Ken: Tapi di liat liat kayanya dia anggap kamu lebih dari sahabat deh Rin
Rina: Iya kak aku juga nyadar kok tapi mau gimana lagi aku memang gaada
rasa selain rasa sehabat ke dia.
Ken: Kalau ke aku gimana Rin? Apa kamu udah ada perasaan ke aku?
Rina: Duh aku masi bingung kak kita juga kan dekatnya baru aja belum
lama, kalau kakak sendiri gimana perasaannya ke aku?
Ken: Kalau boleh jujur dari awal deketin kamu aku itu udah ada perasaan
sama kamu
Rina: Kalau gitu kakak mau gak nungguin aku sampai aku juga ada perasaan
ke kakak.
Ken: Aku mau kok nungguin sampai kapanpun itu.
Mereka pun melanjutkan pembicaraan mereka hingga tak terasa sudah dua
jam lamanya mereka di cafe tersebut dan hari pun suda mulai sore, mereka
pun pergi meninggalkan cafe itu untuk pulang kerumah.

Ken mengantar Rina pulang sampai di depan rumahnya, untungnya saja


Arga belum pulang jadi dia tidak melihat Rina dan Ken pulang bersama.
Ken dan Rina ingin menyembunyikan kedekatan mereka dari Arga, ini
semua adalah keinginan Rina karena dia tidak mau melukai hati Arga jadi
dia memilih untuk diam diam dari Arga hingga waktu yang pas dan dia akan
memberitahukan pada Arga tentangnya dan juga Ken, kakak kelas mereka

Saat malam telah tiba, Rina sedang memainkan ponselnya tiba tiba ada
pesan masuk dari Arga, Arga bertanya padanya kenapa seharian ini Rina
tidak mengirimkan chat kepada Arga? Rina pun bingung membalas chat
Arga bagaimana karena semenjak Rina dekat dengan Ken, Rina sudah malas
berkomunikasi dengan Arga lagi. Rina pun membalas chat Arga dengan
berbohong bahwa dia sedang sibuk belajar. Nyatanya Rina sedari tadi
sedang bertukar pesan dengan Ken.

Keesokan harinya saat ingin pergi ke sekolah seperti biasa Arga menjemput
Rinadi rumahnya untuk pergi bersama ke sekolah. Saat perjalanan ke
sekolah mereka tidak banyak berbicara tidak seperti biasanya. Arga
menyadari hal itu tetapi dia tidak ambil pusing dia berfikir mungkin Rina
masi ngantuk jadi dia lagi tidak ingin berbicara.

Setibanya mereka di sekolah, mereka berjalan bersama menuju kelas tetapi


masi tetap sama tidak ada yang membuka pembicaraan hingga sampai di
kelas.
Saat di kelas Karin yang melihat Arga dan Rina tidak seperti biasanya pun
di buat bingung tetapi dia juga menjadi senang karena Arga dan Rina
sepertinya sudah tidak dekat lagi. Karin pun menggunakan kesempatan ini
untuk mendekati Arga, dia berjalan ke tempat duduk Arga dan mendudukan
dirinya di samping Arga. Karin pun membuka pembicaraan
Karin: Arga kamu sama Rina lagi berantem ya?
Arga: Gak usah sok tau kamu, mending balik ke tempat duduk kamu aja
sana
Karin : Aku kan cuman nanya doang emang gabole?
Arga: Iya gaboleh jadi sekarang mending kamu balik gih
Karin yang sudah terbiasa dengan perlakuan ketus Arga padanya pun dia
tak ambil pusing. Dia menuruti permintaan Arga yang menyuruhnya untuk
kembali ke tempat duduknya kebetulan bel masuk pun sudah berbunyi.

Saat bel istirahat telah berbunyi Arga berniat ingin mengajak Rina untuk
istirahat bersama “Rin istirahat bareng yuk kita ke kantin” Rina pun
menjawab ajakan Arga “Sory ya Ar aku udah janjian sama temen temen
mau ke kantin bareng mereka, kamu ke kantin aja sama yang lain”
Arga semakin di buat bingung dengan sikap Rina hari ini dia sampai
bertanya tanya pada dirinya sendiri apa dia telah melakukan suatu kesalahan
sehinggan Rina menjadi cuek padanya.

Karin yang melihat Rina menolak ajakan Arga untuk ke kantin bersama pun
merasa senang akhirnya dia berjalan kepada Arga dan mengajak Arga untuk
ke kantin bersama awalnya Arga menolaknya talu karena dia kasian sama
Karin yang sudah selalu dia tolak, akhirnya dia pun mau pergi bersama
Karin ke kantin, dia juga sudah merasa sangat lapar.

Setiba di kantin Arga dan Karin melihat Rina, memang benar di sana Rina
bersama teman temannya tetapi ada satu cowok yang menurut Arga sangat
asing dari penglihatannya. Yang membuat Arga semakin bingung kenapa
cowok tersebut duduk di samping Rina dan keliatan sangat akrab.
Karin yang melihat arah pandang Arga tertuju pada Rina dan juga cowok
tersebut pun langsung paham, apakah Arga cemburu dengan hal tersebut?
Tetapi itu bagus untuknya jika memang itu adalah cowo Rina berarti dia
bisa mendapatkan Arga dengan mudah.

Karin mengajak Arga untuk duduk di tempat duduk yang tidak jauh dari
keberadaan Rina, Karin sengaja mengajak Arga duduk di situ agar Arga
dapat lebih jelas melihat apa yang mereka lakukan dan juga mereka
bicaArgan. Karin pun bertanya pada Arga “itu cowonya Rina ya? Cocok
yah mereka serasi banget” Arga yang mendengar pujian Karin untuk Rina
dan cowok tersebut pun di buat jengkel. Arga pun menjawab perkataan
Karin “aku gak tau itu siapa, paling merek Cuma berteman aja, Rina
gamungkin segampang itu buat nyari cowok, kalaupun dia naksir cowok
pasti dia cerita ke aku”
Setelah di kantin tadi, saat jam pulang sekolah telah tiba Arga berniat
mengajak Rina pulang bersama “Rin yuk pulang” Rina menjawab ajakan
Arga dengan raut wajah tidak enak “duh sory Ar aku hari ini pulang sama
teman aku” Arga pun menganggukan kepalanya. Saat di parkiran Arga
bertemu dengan Karin, Arga mengajak Karin pulang bareng karena di liat
liat langit sudah mendung takutnya sebelum ojek online yang di pesan Karin
sampai di sekolah hujan suda turun.
Karin yang mendapatkan ajakan dari Arga pun sangat bahagia akhirnya
setelah sekian lama Arga lah yang mengajaknya untuk pulang bareng
biasanya Karin yang selalu mengajak Arga dan selalu di tolak sama Arga.

Saat Arga telah tibah di rumah dia membuka whatsapp nya berharap ada
pesan masuk dari Rina namun nyatanya tidak ada pesan satu pun dari Rina
yang ada hanya pesan dari Karin, Arga malas untuk membalas chat dari
Karin. Argan pun mengirimkan pesan kepada Rina dia bertanya apakah
Rina sedang narah padanya. Menunggu balasan dari Rina sangat lama
akhirnya dia pun memutuskan untuk membalas chat dari Karin. Karin
mengatakan terimakasih padanya karena sudah mau mengantarnya pulang
dan Arga pun hanya menjawab iya saja pada Karin.

Setelah Arga membalas chat Karin, Rina pun membalas chatnya Rina
berkata bahwa dia sedang tidak marah pada Arga. Arga yang mendapat
balasan seperti itu dari Rina pun bahagia karena ternyata Rina sedang tidak
marah padanya. Mungkin hari ini mood Rina sedang tidak baik.

Arga berniat mengajak Rina keluar malam ini karena ini adalah malam
minggu, saat telah sampai di rumah Rina, Arga menanyakan keberadaan
Rina pada mamanya Rina, dan ternyata Rina sedang pergi keluar tadi ada
seorang cowok yang menjemputnya dia bernama Ken. Arga pun pergi
meninggalkan rumah Rina dia berdiam diri di atas motornya dengan
kebingungan yang melandanya, siapa itu Ken? Rina tidak pernah
menceritakan sosok Ken padanya. Dia berniat menanyakannya langsung
pada Rina besok saat di sekolah. Akhirnya Arga mengajak Karin malam ini
keluar.
Karin yang sedang bermalas malasan dirumahnya ketika mendapat ajakan
dari Arga untuk keluar malam minggu pun langsung loncat loncat
kegirangan. Dia yakin bahwa Arga sudah mulai tumbuh perasaan padanya.

Arga telah sampai di rumah Karin dan ternyata Karin telah menunggunya
di depan rumah, setelah Karin melihat kedatangan Arga dia pun langsung
berlari ke arah Arga dan menaiki motor Arga. Saat di perjalanan Karin
banyak berbicara pada Arga dan Arga hanya menanggapi seadanya saja.
Mereka berdua akan pergi ke sebuah café yang cukup terkenal di daerah
sana.

Setibanya mereka di café, mereka langsung duduk dan memesan minuman


dan makanan ringan yang mereka inginkan. Ternyata mereka tidak tau
bahwa Rina dan juga Ken berada di café yang sama dengan mereka. Rina
melihat mereka dia tersenyum bahagia melihat Arga yang sudah mulai
menerima Karin di hidupnya. Bagaimana pun Rina paham dengan perasaan
Karin pasti sangat sakit ketika kita sedang menyukai seseorang tetapi orang
itu menyueki kita. Maka dari situ Rina ingin menjauhi Arga agar Karin bisa
mendekati Arga dengan tenang dan juga mudah.

Rina dan ken sangat menikmati malam minggu mereka di café tersebut, tiba
tiba saja ken membuka pembicaraan
Ken: Rina kamu beneran gaada perasaan kan sama Arga?
Rina: Iya ken aku gaada perasaan sama sekali ke Arga
Ken: kalau gitu kamu mau gak jadi pacar aku? Kayaknya sebulan adalah
waktu yang cukup lama untuk pendekatan kita kan. Jadi aku mau kasi
kejelasan hubungan kita. Kamu mau kan Rin pacaran denganku?
Ken menunggu jawab Rina cukup lama ken sempat berfikir apakah Rina
akan menolaknya jika itu terjadi mungkin dia harus sabar lebih lama lagi
untuk menunggu Rina mau menjadi pacarnya.
Rina yang mendengar ucapan yang keluar dari mulut ken pun kaget, ini ken
menembaknya? Dia sedang berfikir apakah ken serius dengannya atau dia
hanya penasaran. Tapi di liat liat selama kita dekat ken adalah cowok yang
sangat baik, dia sangat mengerti diriku, mungkin saja dia betulan serius
padaku. Rina pun menjawab ucapan ken “aku mau ken menjadi pacar kamu,
tapi kamu serius kan sama aku? Kamu bukan Cuma penasaran doang ke aku
kan?” Ken yang mendengar jawaban Rina pun langsung mejawab “aku
serius sama kamu Rin aku gada niatan untuk mainin perasaan kamu,
gamungkin aku uda nunggu kamu lama tapi ujung ujung nya aku Cuma
mainin perasaan kamu. Aku bukan cowo kaya gitu Rin”
Akhirnya mereka resmi berpacaran di malam itu.

Saat inj Arga dan Karin sedang meminum minuman mereka Karin pun
bertanya pada Arga “kamu gada niatan ngasih aku kesempatan untuk masuk
ke hidup kamu?”
Arga yang mendengar ucapan Karin pun langsung menjawab “aku gatau rin
kalau kamu mau nunggu aku gapapa, bantu aku untuk bisa nerima perasaan
kamu”
Karin pun kaget dengan jawab dari Arga, baru kali ini Arga mau di ajak
membicaArgan hal seperti ini biasanya Arga selalu mengalihkan
pembicaraan dan juga biasanya dia tidak menjawab apapun. Karin cukup
bahagia karena Arga sudah mulai luluh padanya, dia akan memanfaatkan
waktu ini dengan sebaik mungkin untuk mendapatkan hati Arga.

Di rasa hari sudah malam akhirnya mereka pun pulang. Keesokan haringa
saat Arga sudah di luar rumah dia melihata Rina pergi ke sekolah bersama
seerong cowok dia berfikir mungkin itu si Ken yang semalam pergi bersama
Rins. Tak ambil pusing Arga pun menjalankan motornya untuk pergi ke
sekolah.
Setibanya Arga di kelas, dia langsung mendatangi Rina kebetulan Rina
sedang tidak melakukan apapun. Arga langsung menanyakan soal tadi
malam kepada Rina
Arga: Rin kamu semalam pergi kemana? Aku semalam kerumah kamu tapi
kata mama kamu, kamu lagu pergi keluar sama cowok
Rina: Semalam aku pergi sama pacar aku Ar maaf ya aku gapernah ceritain
ini ke kamu soalnya aku mau ngejaga perasaan kamu, tapi sekarang
kayaknya udah waktu yang pas untuk ngasih tau kamu.
Arga: Oh itu pacar kamu? Siapa dia sekolah dimana?
Rina: Dia ken kakak kelas kita, aku udah dekat sama dia lebih dari sebulan
dan ternyata aku sama dia sama sama punya perasaan yang sama,
jadinya kita mutusin untuk pacaran
Arga yang mendengar jawab dari Rina pun langsung kaget dan dia sangat
merasa sedih, jadi selama ini dia mengalami perasaan sepihak, dia selama
ini memiliki perasaan kepada Rina tetapi ternyata Rina juga memiliki
perasaan kepada orang lain.

Arga masih teringat dengan perkataan Rina yang tadi padanya, jadi sekarang
dia harus menghilangkan perasaannya kepada Rina, dia tidak mungkin terus
menerus menaruh perasaan pada orang yang jelas jelas telah di miliki orang
lain. Arga akan mencoba buka hati untuk seseorang yang selama ini telah
menunggunya seseorang yang telah tulus padanya, walaupun dia sudah
sangat sering menolak orang itu, tetapi orang itu tidak pernah sedikitpun
menyerah untuk mendekatinya.

Setelah tiga bulan lamanya akhirnya sekarang mereka telah bersama


kebahagiaan mereka masing masing. Sekarang Rina dan juga Ken masi
menjalani hubungan mereka yang sudah terhitung tiga bulan. Dan jangan
lupakan Arga yang baru saja bahagia satu minggu ini karena telah
berpacaran bersama Karin. Akhirnya perjuangan Karin tidak sia sia untuk
mendapatkan hati Arga dan masuk kedunia Arga.

Ketika kita ingin mendapatkan sesuatu, kita tidak boleh untuk gampang
menyerah kita harus berusaha dan perjuangkan hal tersebut semaksimal
mungkin, karena pasti akan ada saatnya kita mendapatkan hal tersebut yang
telah kita perjuangkan.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai