Anda di halaman 1dari 8

Selesaikan masalahmu

dengan baik
Disusun oleh : Narendra Dwi P (22/9F)

Disuatu desa kecil dan jauh dari Ibu kota, lahirlah anak yang pintar
tapi nakal, anak itu bernama Aradhana yang biasa di panggil
Dhana,Dhana bersekolah di SMAN 1 Jepara, dia duduk di kelas XII. Dia
selalu diantar oleh Ayahnya karena jarak rumah dan Sekolah nya cukup
jauh, Dhana Tidak membawa kendaraan sendiri karena keluarganya
hanya memiliki 1 buah kendaraan dan kendaraan itu di pakai ayahnya.
Ayah Dhana, Bapak Dharma bekerja sebagai guru honorer. Dan ibunya
bernama Diajeng bekerja membuat makanan dan disetorkan ke warung-
warung. Dhana masih mempunyai 2 adik yang bernama Daniswara yang
di panggil Dani dia sekarang duduk di kelas 7 SMP, dan Gantari yang di
panggil Tari dia masih duduk di kelas 2 SD

Saat SMP Dhana suka pacaran dan Sering bergonta ganti pasangan
karena memang Dhana seorang yang ganteng dan pintar. Setiap putus
pasti ada saja wanita yang ingin menembaknya, Dhana suka sekali
nongkrong bersama teman-temannya sehabis pulang Sekolah, saat
nongkrong Dhana sering mengajak pacarnya dan merokok di sana, tapi
saat mau ujian kelulusan Dhana Tidak lagi nongkrong karena fokus
belajar untuk kelulusan.
"Kamu akhir-akhir ini kenapa jarang ke tongkrongan Dhan??" kata
teman-teman satu tongkrongannya.
"Ohhh, aku fokus belajar untuk ujian kelulusan nanti, karena aku mau
masuk ke SMAN 1 Jepara" kata Dhana sambil menghisap rokoknya.
“kenapa nggak ambil zonasi aja” kata teman-teman Dhana.
“Rumahku jauh dari sekolah itu, aku harus masuk melalui jalur
prestasi” Jawab Dhana.
Dhana habis dari tongkrongan pun pulang ke rumah
“Assalamualaikum, aku udah pulang” ucap Dhana sambil masuk ke
rumah.
“Waalaikumsalam, eh Dhana, ayo makan dulu” Ajak Ibu Dhana.
“iya bu” jawab Dhana.
Di meja makan Dhana dan keluarganya bercanda, bercerita layaknya
keluarga yang Bahagia. Dan di sela-sela pembicaraan,
“Kamu setelah lulus mau sekolah dimana Dhan??” kata Ayah Dhana.
“aku rencananya mau lanjut ke SMAN 1 pak” jawab Dhana seakan dia
yakin akan masuk kesitu.

Hari-hari Dhana habiskan untuk belajar, dan menjadi anak ambis,


Dhana sudah memutuskan pacarnya dan tidak mau pacarana lagi.
Biasanya Dhana bolos di jam yang dia tidak suka, sekarang dia tidak
pernah bolos lagi. Hari demi hari terus berganti, dan hari yang ditungu-
tunggu pun tiba yaitu hari kelulusan, saat hari kelulusan Dhana menjadi
siswa terbaik dalam angkatannya, dan dia di terima langsung ke SMAN 1
Jepara tanpa seleksi, tapi ini awal mimpi buruk untuk dia, saat SMA dia
sering kali bolos ke tongkrongannya dulu, sampai orang tuanya di panggil
ke sekolah. Dan hari terus berganti tapi Dhana masih suka bolos sekolah,
tapi waktu kelas 12 dia mempunyai teman yang satu frekuensi tapi dia
tidak suka bolos seperti Dhana teman itu Bernama Rico, Rico lah yang
menyadarkan Dhana agar tidak suka bolos lagi. Di kelas
“eh ini Pelajaran Matematika, bolos yuk ke tongkrongan , males banget”
ajak Dhana ke Rico.
“jangan lah, Matematika itu penting untuk masuk ke unifersitas,
katanya kamu mau masuk ke unifersitas terbaik” jawab Rico sambil
meyakinkan Dhana.
“iya juga si” jawab Dhana sambil berfikir.
Hari-hari pun berjalan normal dan Dhana tidak pernah bolos lagi berkat
Rico.

Seperti biasa saat hari kelulusan Dhana menjadi siswa terbaik di


angkatannya.
“wahh selamat ya Dhan kamu menjadi siswa terbaik” ucapan selamat
dari Rico.
“iya terimakasih ini semua berkat mu Rico kalo gak ada kamu aku gak
akan bisa seperti ini” jawab Dhana sambil memeluk Rico.
“iya sama sama, kamu habis ini mau lanjut kemana??” tanya Rico.
“rencananya aku mau ke Unifersitas Gajah Mada, kalo kamu mau lanjut
kemana??” jawab Dhana.
“wahh jauh banget, aku rencananya mau lanjut ke Unifersitas
Diponegoro” jawab Rico.
“iya karena Ayahku pernah berkata, pergilah sejauh mungkin, tapi
jangan sampai lupa pulang. Begitu” jawab Dhana.
“iya deh iya” kata Rico.
Saat Dhana menikmati masa liburnya dia mendapatkan email yang
menyatakan kalau dia mendapatkan beasiswa di Undip, tapi dia tidak
mau kuliah di sana, dia tidak memberi tau orang tuanya terlebih dahulu
karena ingin mendaftar di UGM dulu. Saat hari pendaftaran dia pun
mencoba untuk mendaftar di UGM, dan hasilnya pun tak kunjung datang,
sudah 3 hari dia belum mendapatkan kabar.
“gimana nak, sudah ada kabar??” kata Ibu Dhana sambil kawatir.
“belum bu” jawab Dhana sambil sedih.
“bu, sebenarnya aku mendapatkan beasiswa di Undip, aku tidak
memberitau ibu karena aku mau masuk ke UGM” kata Dhana.
Ibunya pun sontak kaget
“APA, kenapa kamu tidak memberi tau ibu, kalau gitu di situ aja, deket
dari Jepara, dan Ibu juga gak usah mikirin uang semesteran” Jawab Ibu
sambil senang.
“Tapi Dhana ingin kuliah di UGM Bu” Jelas Dhana.
“Tapi uang semsteran di sana mahal Dha” Jawab Ibu Dhana.
“Gak tau lah bu anti Dhana pikir-pikir lagi” Jawab Dhana.
Setelah satu minggu Dhana tak kunjung mendapatkan kabar dari UGM
dia pun memutuskan untuk menerima beasiswa di undip. Tapi satu hari
setelah Dhana mendaftar di Undip tiba-tiba dia mendapat email yang
menyatakan bahwa dia di terima di UGM, tapi dia bingung di satu sisi dia
sudah mendaftar di Undip, di lain sisi dia di terima di.
unifersitas impiannya.
“Bu, aku di terima di UGM tapi aku sudah mendaftar di Undip, tapi aku
igin di UGM bu” Kata Dhana.
“kalo kamu mau di UGM ibu si setuju-setuju aja tinggal ayahmu itu”
Jawab Ibu Dhana.
“bapak sebenarnya kurang setuju karena biaya semester di sana cukup
mahal, ingat nak bapak ini Cuma guru honorer dan kamu juga punya 2
adik yang masih sekolah, mending kamu di Undip aja karena kamu kan
sudah mendapat beasiswa dan tinggal mikirin biaya kost dan makan”
jelas bapak Dhana.
Dhana yang mendapat respon negatif dari bapaknya dia pun kesal dan
langsung pergi dari rumah. Ternyata dia pergi ke tongkronganya dulu.
Ternyata dia di sana curhat ke temannya tapi bukannya mengasih saran
temannya malah mengajak Dhana untuk mabok, dan Dhana yang masih
stres memikirkan kuliahnya dia pun menerima tawaran temannya itu
untuk mabok, ketka sedang asik mabok tiba-tiba dia pun pingsan, dan
temannya yang tidak ikut mabok pun menelpon Rico.
“Rico cepat ke sini, ke tongkrongan Dhana pingsan habis mabok” Ucap
temannya Dhana.
“Apa, oke aku akan ke sana” Jawab Rico.
Rico yang mendengar itu pun bergegas mengeluarkan motor dan pergi
ke tongkrongan. Setelah tiba di tongkrongan
“Di mana Dhana??” Tanya Rico.
“Ini Dhana di sini” Jawab temannya Dhana.
“Kenapa Dhana bisa sampai begini, kamu apa kan dia??” Tanya Rico
sambil marah.
“Dia kan stress karena kuliahnya jadi kita ajakin mabok deh, eh ernyata
dia pingsan” Jelas temannya Rico.
Rico pun membawa Dhana ke rumah menggunakan mobil milik
temannya Dhana, sesampainya di rumah
“Assalamualaikum, tante ini Rico bawa Dhana pulang” Ucap Rico.
“Waalaikumsalam, eh Rico silahkan masuk, kenapa Dhana bisa sampai
pingsan?” Tanya Ibu Dhana.
“Itu tante kata temannya Dhana di aitu mabok karena stress dengan
kuliahnya” Jelas Rico.
“ooohhh begitu ya, emang Dhana ini lagi ada masalah dengan
kuliahnya” Jawab Ibu Dhana.
“oh iya tante, ini Dhana saya taruh di kamarnya ya” Kata Rico.
“Iya Rico terima kasih telah peduli dengan Dhana” Jawab Ibu

Setelah beberapa lama akhirnya Dhana pun sadar, dia awalnya


bingung kenapa dia bisa di kamarnya, tapi setelah beberapa lama ibunya
pun datang.
“Dhana kamu sudah sadar, kamu kenapa bisa sampe begini, kamu kan
udah besar seharusnya bisa berfikir kalau penghasilan bapakmu itu kecil
dan biaya semester di UGM itu mahal nak” Jelas Ibu Dhana.
“Iya bu tapi itu unifersitas Impian Dhana” Jawab Dhana.
“Iya ibu tau, tapi tolong ngertiin kondisi keuangan keluarga kita, kamu
juga punya adik” Jelas Ibu Dhana lagi.
“gak tau lah bu nanti Dhana pikir lagi” Ucap Dhana.
Setelah 2 hari Dhana pun belum menentukan pilihannya.
“Ya tuhan kenapa aku harus merelakan Unifersitas impianku?” dia
berbicara dalam hati sambil menahan tangisan.
Di hari ke tiga tiba-tiba adiknya yang Bernama Daniswara datang ke
kamarnya.
“kak, aku punya kabar bagus” Kata Dani sambil berlari ke kamar
kakaknya.
“Apa dek” Jawab Dhana
“Itu, aku menemukan poster beasiswa UGM caranya dengan kakak
mengikuti tes di sana, jika kakak mendapatkan nilai bagus kakak akan
mendapatan beasiswa sampai kakak lulus” Jelas Dani..
“Wahhh ide bagus itu, kapan tesnya dek?” Tanya Dhana.
"Di poster sih tertulis 1 minggu lagi kak” Jawab Dani.
“Ohhh, terimakasih dek” Ucap Dhana.
Setelah 1 minggu akhirnya Dhana pun pergi ke Yogyakarta untuk
mengikuti tes beasiswa itu, dan dia di sana menginap di rumah neneknya.
Di pagi yang cerah di rumah nenek, Dhana sedang Bersiap untuk
melakukan tes. Setelah Dhana sampai di Unifersitas dia pun masuk ke
ruang tes, di sana ternyata banya sekali pestanya. Setelah menunggu 15
menit akhirnya tes pun di muali, dan Dhana mengerjakan dengan teliti.
Setelah 45 menit akhirnya dia pun selesai mengerjakan. Setelah
menunggu 30 menit akhirnya hasil tes pun keluar, dan Dhana lolos untuk
mendapatkan beasiswa, dia pun senang dan menelfon keluarganya untuk
memberi kabar.
“Pak, Bu aku lolos dan mendapatkan beasiswa, sekarang bapak sama
ibu tidak usah mikirin uang semesteran lagi, bapak sama ibu cukup
membayar uang kos dan makan saja” Ucap Dhana sambil gembira.
“Alhamdulillah nak, akhirnya kamu bisa masuk Unifersitas impianmu”
Jawab Ibu dan Bapak Dhana sambil terharu.
“iya pak bu, ini semua karena Dani, dia yang sudah memberi tahu aku
tentang ini, kalau tidak ada dia pasti tidak akan seperti ini” Ucap Dhana
yang terharu.

Akhirnya Dhana pun mengurus datanya yang sudah terdaftar di


Undip untuk pindah ke UGM, dan 3 hari setelah itu dia mencari kos-kosan
yang murah dan dekat dengan kota, karena rumah neneknya cukup jauh
dengan kota. Setelah mencari akhirnya Dhana mendapat kos-kosan yang
pas, dan langsung membayarnya dan dia pun Kembali ke Jepara, di
Jepara Dhana berpamitan ke pada teman tongkrongannya
“Eh bentar lagi aku mau kuliah di Jogja nih, aku mau pamitan sama
kalian, terimakasih telah menemani aku selama masa SMP sampai SMA,
aku tidak akan lupa kalian kok, kalian juga jangan lupain aku ya” Ucap
Dhana sambil menahan tangisan.
“Iya Dhan kami akan selalu mengingat kamu, kamu juga ati-ati di sana
ya” Jawab teman-teman sambil menahan tangisan juga.
Akhirnya suasana di sana pun pecah, semua menangis karena salah
satu temannya harus pergi. Dan setelah kurang lebih 1 bulan Dhana libur
akhirnya besok Dhana sudah mulai masuk kuliah, dan Dhana pun
menjadi anak yang pintar dan tidak suka bolos lagi. Dan yang terpenting
Dhana sudah tidak pernah mabok lagi. Dan akhirnya Dhana hidup dengan
tenang dan menjadi mahasiswa yang pintar. Pesan yang bisa kita
dapatkan adalah selesaikan masalahmu dengan baik dan tenang, jangan
seperti Dhana yang menyelesaikan masalahnya dengan mabok. Sabar
adalah cara yang harus digunakan untuk menyelesaikan masalah apa
pun. Seberat apapun, akan cepat diselesaikan dengan kesabaran.

Mari kita melestarikan batik

Anda mungkin juga menyukai