Anda di halaman 1dari 9

PEMANFAATAN DAN PENERAPAN BIOTEKNOLOGI DI BIDANG

PETERNAKAN

Nur Halimah D. Abdullah, Program studi Pendidikan kimia, Fakultas Sains


Teknik dan Terapan, Universsitas Pendidikan Mandaalika Mataram.
E-mail:nurhalimaabdullah@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang : Bioteknologi peternakan yang ada saat ini merupakan


efek dari kemajuan ilmu pengetahuan yang ada. Banyak hal yang
membuat bioteknologi lahir,diant ar anya adalah sem akin besar
t untutan untuk mencapai tar get yang diinginkan dengan proses yang
lebih cepat dan terobosan yang inovatif yang bisa menguntungkan bagi umat
manusia.   Tujuan : Tujuan dari artikel ini adalah untuk Mengetahui
pemanfaatan dan penerapan Bioteknologi di bidang peternakan. Metode :
Metode yang digunakan adalah dengan kajian dalam makalah bioteknologi
dalam bidang peternakan yang telah di buat dan sebagian kajian di ambil dari
artikel yang bersumber dari internet. Kesimpulan : Bioteknologi adalah cabang
ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, jamur, virus, dan
lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. 

Kata Kunci : boteknologi, pemanfaatan, penerapan

PENDAHULUAN Selama beberapa tahun belakangan


ini, kita melihat begitu pesat
perkembangan bioteknologi di cepat dan terobosan yang inovatif
berbagai bidang. Pesatnya yang bisa menguntungkan bagi
perkembangan bioteknologi ini
sejalan dengan tingkat kemajuan umat manusia. Bioteknologi juga
IPTEK dan kebutuhan manusia memiliki peran penting dalam
dikehidupan sehari-hari. Hal ini
ilmu pengetahuan dewasa ini,
dapat dipahami mengingat
bioteknologi menjanjikan suatu bioteknologi sendiri mengalami
revolusi pada hampir semua aspek berbagai pembaruan dari
kehidupan manusia, mulai dari
bidang pertanian, peternakan, dan bioteknologi yang bersifat
perikanan hingga kesehatan dan tradisional kearah bioteknologi
pengobatan. Bioteknologi
yang modern. Bioteknologi
dikembangkan untuk meningkatkan
nilai bahan mentah dengan tradisional adalah bioteknologi
memanfaatkan kemampuan yang lahir dari kebiasaan suatu
mikroorganisme atau bagian-
bagiannya, misal bakteri dan masyarakat yang tanpa disadari
kapang. Selain itu, bioteknologi juga oleh masyarakat itu bahwa yang
memanfaatkan sel tumbuhan dan sel
mereka l a k u k a n a d a l a h s u a t u
hewan yang dibiakkan sebagai
konstituen berniaga proses industri. terobosan dalam ilmu
Penerapan bioteknologi pada pengetahuan. Sedangkan
umumnya mencakup produksi sel
atau biomassa dan perubahan bi ot eknologi moder n adalah
(transformasi) kimia yang suat u bi ot eknologi yang
diinginkan.
di dasari ol eh il mu pengetahuan
Bioteknologi peternakan yang telah jelas dan bisa
yang ada saat ini merupakan efek dipertanggung jawabkan secara
dari kemajuan ilmu pengetahuan akademis. Bioteknologi dalam
yang ada. Banyak hal yang pemaparannya terdapat
membuat bioteknologi dibanyak bidang, antara
lahir,di antaranya adalah lain;bioteknologi pertanian,
sem akin besar t untutan unt uk bioteknologi peternakan,
m encapai t arget yang bioteknologi perikanan, dan masih
diinginkan dengan proses yang lebih banyak lagi. Permasalahan yang
dihadapi dalam bidang peternakan Metode yang digunakan adalah
di Indonesia antara lain adalah dengan kajian dalam makalah
masih rendahnya produktivitas dan bioteknologi dalam bidang
mutu genetik ternak. Keadaan ini peternakan yang telah di buat dan
terjadikarena sebagian besar sebagian kajian di ambil dari artikel
peternakan di Indonesia masih yang bersumber dari internet.
merupakan peternakan
PEMBAHASAN
konvensional,dimana mutu
Pemanfaataan Bioteknologi dalam
bibit, penggunaan teknologi
Bidang Peternakan
dan keterampilan peternak relatif
masih rendah. Pengembangan Dalam bidang peternakan,
peternakan di Indonesia bioteknologi dimanfaatkan untuk
khususnya dalam rangka menghasilkan vaksin, antibodi,
meningkatkan populasi ternak, pakan bergizi tinggi, dan hormon
untuk mencukupi kebutuhan pertumbuhan. Contoh vaksin untuk
konsumsi dalam negeri, perlu ternak yaitu vaksin untuk penyakit
didukung oleh berbagai faktor. mulut dan kuku pada mamalia,
Beberapa teknologi reproduksi vaksin NCD untuk mengobati
diaplikasikan untuk penyakit tetelo pada unggas, dan
meningkatkan angka vaksin untuk penyakit flu burung.
kehamilan d a n k e l a h i r a n a n a k .
Hormon pertumbuhan diberikan

  Tujuan pada ternak untuk meningkatkan


produksi daging, susu, atau telur.
Tujuan dari artikel ini adalah untuk
Contohnya adalah pemberian
Mengetahui pemanfaatan dan
Bovine Growth Hormone pada sapi
penerapan Bioteknologi di bidang
perah dapat meningkatkan produksi
peternakan.
susu dan daging hingga 20%.
METODE Namun penggunaan hormon untuk
memacu produksi pada ternak masih yang digunakan untuk menghasilkan
diperdebatkan karena berpotensi individu duplikasi (mirip dengan
meningkatkan penyakit masitis pada induknya). Teknologi kloning telah
ternak dan membahayakan berhasil dilakukan pada beberapa
kesehatan manusia. jenis hewan. Salah satunya adalah
pengkloningan domba yang dikenal
Pemanfaatan bioteknologi dalam
dengan domba Dolly. Melalui
bidang peternakan lainnya adalah
kloning hewan, beberapa organ
membuat hewan transgenik (hewan
manusia untuk keperluan
yang gennya telah dimodifikasi) dan
transplantasi penyembuhan suatu
teknologi induk buatan. Teknologi
penyakit berhasil dibentuk. Tahapan
induk buatan sering dilakukan pada
teknologi kloning adalah;
hewan langka yang sulit
bereproduksi secara alami. Embrio a. Isolasi nukleus (inti sel)
hewan ini ditransplantasikan pada dari hewan donor :
rahim spesies lain yang masih Nukleus diisolasi dari
berkerabat. Dengan cara ini sel putting susu domba
diharapkan hewan langka tersebut dewasa dengan
terhindar dari ancaman kepunahan. menggunakan teknik
khusus sehingga dapat
Penerapan Bioteknologi di
dikeluarkan dari
Bidaang Peternakan
membrane sel.
Penerapan prinsip bioteknologi
b. Isolasi sel telur : Sel
dalam bidang peternakan antara lain
telur yang belum
sebagai berikut:
dibuahi diperoleh dari
1. Teknologi Transplantasi domba lain. Dibutuhkan
Nukleus banyak sel telur dalam
teknologi ini karena
Teknologi ini lebih dikenal dengan
banyak sel telur yang
teknologi kloning yaitu teknologi
tidak mampu bertahan embrio dan selanjutnya
dalam tahapan akan dihasilkan anak
pengkloningan lebih domba yang mirip
lanjut. dengan domba
c. Pengambilan nukleus pendonorannukleus.
dari sel telur 2. Teknik Inseminasi Buatan
d. Penggabungan nukleus
Teknik ini dikenal dengan nama
dengan sel telur :
kawin suntik, adalah suatu cara atau
Nukleus yang telah
teknik untuk memasukkan sperma
diisolasi dari sel domba
yang telah dicairkan dan diproses
dewasa digabungkan ke
terlebih dahulu yang berasal dari
dalam sel domba lain
ternak jantan ke dalam saluran alat
yang telah dihilangkan
kelamin betina dengan
nukleusnya. Secara
menggunakan metode dan alat
genetic sel domba yang
khusus yang disebut “ insemination
menerima nukleus
gun”.Teknik inseminasi buatan
identik dengan domba
memiliki beberapa tujuan, yaitu:
pendonor.
a. Memperbaiki mutu
e. Pemasukan sel telur
genetika ternak,
kedalam rahim : Sel
b. Mengoptimalkan
telur dimasukkan ke
penggunaan bibit
dalam rahim domba
pejantan unggul secara
betina yang lain. Hanya
lebih luas dalam jangka
sedikit sel telur yang
waktu yang lebih lama,
mampu bertahan dan
c. Meningkatkan angka
berkembang di dalam
kelahiran dengan cepat
rahim. Sel telur yang
dan teratur,
mampu bertahan akan
berkembang menjadi
d. Mencegah penularan dibekukan untuk disimpan dan di
dan penyebaran transfer pada waktu lain.
penyakit kelamin.
4.  Teknologi Transgenik
3. Transfer Embrio
Hewan transgenik adalah hewan
Apabila kawin suntik memfokuskan
yang telah mengalami rekayasa
pada sperma jantan, maka transfer
genetika sehingga dihasilkan hewan
embrio tidak hanya potensi dari
dengan sifat yang diharapkan.
jantan saja yang dioptimalkan,
Teknologi transgenik pada hewan
melainkan potensi betina berkualitas
dilakukan dengan cara penyuntingan
unggul juga dapat dimanfaatkan
fragmen DNA secara mikro ke
secara optimal.
dalam sel telur yang telah
Teknik TE ini, betina unggul tidak mengalami pembuahan. Tujuan dari
perlu bunting tetapi hanya berfungsi teknologi ini adalah meningkatkan
menghasilkan embrio yang untuk produk dari hewan ternak seperti
selanjutnya bisa ditransfer pada daging susu, dan telur.
induk titipan dengan kualitas yang
Contoh dari hewan yang mengalami
tidak perlu bagus tetapi memiliki
teknologi ini adalah domba
kemampuan untuk bunting.
transgenik. Jadi DNA domba ini
Embrio yang akan ditransfer ke disisipi dengan gen manusia yang
resipien disimpan dalam foley disebut factor VIII ( merupakan
kateter dua jalur yang steril protein pembeku darah). Berkat
(tergantung ukuran serviks). penyusupan gen tersebut, domba
Sebelum dilakukan panen embrio, menghasilkan susu yang
bagian vulva dan vagina dibersihkan mengandung factor VIII yang dapat
dan disterilkan dengan kapas yang dimurnikan untuk menolong
mengandung alcohol 70%. Embrio penderita hemophilia.
yang didapat dapat langsung di
transfer ke dalam sapi resipien atau
Rekayasa genetika juga dapat Dengan rekayasa genetika
melestarikan spesies langka. Sebagai dihasilkan hormon pertumbuhan
contoh, sel telur zebra yang sudah dewan yaitu BST. Caranya adalah:
dibuahi lalu ditanam dalam kuda
a.  Plasmid bakteri E.Coli
spesies lain. Spesies lain yang
dipotong dengan enzim
dipinjam rahimnya ini disebut
endonuklease.
surrogate. Hal ini sudah diterapkan
b. Gen somatotropin sapi
pada spesies keledai yang hampir
diisolasi dari sel sapi
punah di Australia.Teknik
c. Gen somatotropin
pelestarian dengan rekaya genetika
disisipkan ke plasmid
berguna, dengan alasan:
bakteri
a. Induk dari spesies biasa d. Bakteri yang
dapat melahirkan anak menghasilkan
dari spesies langka. bovinsomatotropinditu
b. Telur hewan langkah mbuhan dalam tangki
yang sudah dibuahi fermentasi
dapat dibekukan, lalu e. Bovinesomatotropin
disimpan bertahun- diambil dari bakteri dan
tahun meskipun dimurnikan.
induknya sudah mati.
Hormon ini dapat memicu
Jika telah ditemukan
pertumbuhan dan meningkatkan
surrogate yang sesuai,
produksi susu. BST ini mengontrol
telur tadi
laktasi (pengeluaran susu) pada sapi
ditransplantasi.
dengan meningkatkan jumlah sel-sel
5. Hormon BST (Bovine
kelenjar susu. Jika hormon yang
Somatotrophin)
dibuat dengan rekayasa genetika ini
disuntuikkan pada hewan, maka
produksi susu akan meningkat 20%.
Pemakaian BST telah disetujui oleh para peternak dan masyarakat yang
FDA (Food lebih luas telah dapat menikmati
andDrugAdministration), lembaga hasilnya. Melalui penerapan ilmu-
pengawasan obat dan makanan di ilmu tersebut telah banyak
Amerika. Amerika berpendapat susu dihasilkan ternak varietas unggul,
yang dihasilkan karena hormon BST diantaranya adalah ayam penghasil
aman di konsumsi tapi di Eropa hal banyak telur, ayam pedaging, sapi
ini dilarang karena penyakit mastitis pedaging, sapi penghasil banyak
pada hewan yang diberikan hormon susu, dan domba pedaging. Dalam
ini meningkat 70%. usaha perbanyakan ternak unggul
tersebut kini pun telah banyak
Selain memproduksi susu, hormon
menggunakan teknik kawin silang
ini dapat memperbesar ukuran
(hibridisasi) dan teknik kawin suntik
ternak menjadi 2 kali lipat ukuran
(inseminasi buatan). Dengan teknik
normal. Caranya dengan menyuntik
inseminasi buatan, dapat dihasilkan
sel telur yang akan dibuahi dengan
keturunan sapi atau domba yang
hormon BST. Daging dari hewan
diharapkan tanpa mengenal musim
yang diberi hormon ini kurang
kawin, serta tidak melibatkan sapi
mengandung lemak. Sehingga
atau domba jantan.
dikhawatirkan hormon ini dapat
mengganggu kesehatan manusia. KESIMPULAN

Pemanfaatan Biologi pada bidang Bioteknologi adalah cabang ilmu


peternakan pun sudah sedemikian yang mempelajari pemanfaatan
besar. Dengan menerapkan makhluk hidup (bakteri, jamur,
pengetahuan cabang-cabang Biologi virus, dan lain-lain) maupun produk
seperti zoologi, anatomihewan, dari makhluk hidup (enzim, alkohol)
fisiologihewan, genetika, dalam proses produksi untuk
biologireproduksi, embriologi, dan menghasilkan barang dan jasa.  Cara
biologimolekuler/rekayasagenetika, penerapan bioteknologi di bidang
peternakan dapat dilakukan dengan Gordon, CH.
menggunakan teknik kloning, 1994. BIOTEKNOLOGY. Jakarta:
inseminasi buatan, transfer embrio, Gramedia
transgenik, serta penggunaan
Nieman at All. 1994. Bioteknologi
hormon BST (Boven
Pertanian. Bandung: Diponegoro
Somatotrophin).Keuntungan
Supriatna. 1992. Ilmu dan Teknologi
bioteknologi di bidang peternakan
PERTANIAN. Jakarta: Gramedia
secara umum diantaranya yaitu
menghasilkan ternak dengan kualitas Kues. 2000. Penerapan Teknologi
yang unggul. Bidang Peternakan. Jakarta:
Erlangga.

DAFTAR PUSTAKA

Direktur Jenderal Bina Produksi


Peternakan Departemen Pertanian.
2003. Buku Statitik 

Linawati, 1998. Marine
Bioteknology.OpportunitiesandChal
lengersforSustainable

Departemen Pertanian. 2003.


Peternakan Tahun 2003. Jakarta:.

Pinkert, C.A.
1994. TransgenicAnimal
Technology. CABI, Oxford, UK.

Winarno. F.G. 1986. Enzim


Pangan. P.T. Gramedia, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai