Anda di halaman 1dari 10

BIOTEKNOLOGI

PETERNAKAN
NAMA - NAMA
KETUA :
M. Arshq Abul Fazle .M.

ANGGOTA :
1. Annisa Latifa Alquraini
2. Muizzah Ramadhani Arland
3. Dwi Fauziah Aisyah
4. Titinia Aurel L START
BIOTEKNOLOGI DAN
PETERNAKAN

Bioteknologi adalah suatu teknik modern untuk mengubah bahan mentah


melalui transformasi biologi sehingga menjadi produk yang berguna.

Ciri-ciri utama bioteknologi adalah adanya benda teknologi berupa benda


mikroorganisme tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunaan secara
teknologi dan idustri, dan produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan
premium.

Dalam bidang peternakan, bioteknologi di manfaatkan untuk menghasilkan


vaksin, antibodi, pakan bergizi tinggi, dan hormon pertumbuhan, Contoh Vaksin
untuk ternak yaitu vaksin untuk penyakit mulut dan kuku pada mamalia, vaksin
NCD untuk mengobati penyakit tetelo pada unggas, dan vaksin untuk penyakit
flue burung
Teknologi induk buatan sering dilakukan pada hewan langka
yang sulit berproduksi secara alami. Embrio hewan ini
Penerapan ditransplantasikan pada rahim spesies lain yang masih
bioteknologi berkerabat. Dengan cara ini diharapkan hewan langka
tersebut terhindar dari ancaman kepunahan.
Pada peternakan
Berikut beberapa penerapan prinsip bioteknologi dalam
bidang peternakan :
Dikenal dengan teknologi kloning yaitu teknologi yang
digunakan untuk menghasilkan individu diuplikasi ( mirip
dengan induknya ). Teknologi kloning telah berhasil dilakukan
pada beberapa jenis hewan. Salah satunya adalah
pengkloningan domba yang dikenal dengan domba dolly.
Melalui kloning hewaan. Beberapa organ manusia untuk
keperluan transplantasi penyembuhan suatu penyakit berhasil
dibentuk. Tahapan teknologi kloning adalah; isolasi nukleus
(inti sel) dari hewan donor, isoasi sel telur, pengambilan
nukleus dari sel telur, Pemasukan sel telur kedalam rahim

Teknologi transplantasi nukleus


Teknik inseminasi buatan
Dikenal dengan nama kawinsuntik, adalah suatu
cara atau teknik suntik, adalah suatu cara untuk
memasukkan sperma yang telah dicairkan dan
diproses terlebih dahulu yang berasal dari
ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin
betina dengan menggunakan metode dan alat
khusus yang disebut “insemination gun”
TRANSFER EMBRIO
Apabila kawin suntik di menfokuskan pada sperma jantan, maka tranfer
emrio tidak hanya potensi dari jantan saja yang dioptimalkan, melainkan
potensi betina berkualitas unggul juga dapat dimanfaatkan secara optimal.
Teknik TE ini, betina unggul tidak perlu bunting tetapi hanya berfungsi
menghasilkan embrio yang untuk selanjutnya bisa ditransfer pada induk
titipan dengan kualitas yang tidak perlu bagus tetapi memiliki kemampuan
untuk bunting.
Embrio yang akan di transfer ke resepian disimpan dalam foley kateter dua
jalur yang steril ( tergantung ukuran serviks). Sebelum dilakukan panen
embrio, bagian vulva dan vagina dibersihkan dan di sterilkan dengan kapas
yang mengandung alcohol 70%. Emrio yang didapat langsung di transfer ke
dalam sapi resepian atau debekukan untuk disimpan ditranfer pada waktu
lain.
Hewan trasgenik adalah hewan yang telah mengalami
rekayasa genetika sehingga dihasilka hewan dangan
sifat yang diharapkan. Teknologi transgenik pada hewan
dilakukan dengan cara penyuntingan fragmen DNA
secara mikro kedalam sel telur yang telah mengalamu
pembuahan. Tujuan dari teknologi ini adalah
meningkatkan produk dari hewanternak seperti daging,
susu, dan telur
Hormon ini dapat memicu pertumbuhan dan meningkatkan produksi susu. BST ini
mengontrol meningkatkan produlksi susu. BST ini mengontrol laktasi (pengeluaran susu)
pada sapi dengan meningkatkan jumlah sel-sel kelenjar susu. Jika hormon yang dibuat
dengan rekayasa genetika inidisuntikkan pada hewan, maka produksi susu akan
meningkat 20%
Pemakaian BST telah disetujui
Hormonoleh
bstFDA ( Food and
( BOVONE Drug Administration
SOMATOTROPHIN)
0, lembaga pengawasan obat dan makan di Amerika. M\Amerika berpendapat sus yang
dihasilkan karena hormon BST amandi konsumsi tapi di Eropa hal ini dilarang karena
penyakit mestitis pada hewan yang diberikan hormon ini meningkat 70%
Pemanfaatan biologi pada bidang peternakan pun sudah sedemikian besar
. Dengan menerapkan pengetahuan cabang-cabang biologi seperti
zoollogi, anatomihewan, fisiologihewan, genetika, biologi reproduksi,
embriologi, dan biologimokuler/ rekayasagenetika, para peternak dan
masyarakat yang lebih luas telah dapat menikmati hasil. Melalui
penerapan ilmu-ilmu tersebut lebih banyak dihasilkan ternak varietas
unggul, diantaranya adalah alam peghasil banyak telur, ayam pedaging,
sapi pedaging,sapi penghasil banyak susu, dan domba pedaging. Dalam
usaha perbanyakan ternak unggul tersebut kinipun telah banyak
menggunakan teknik kawin silang ( hibridisasi ) dan teknik kawin suntik
( inseminasi buatan ) . Dengan teknik inseminasi buatan, dapat dihasilkan
keturunan sapi atau domba yang diharapkan tanpa mengenal musim
kawin, serta tidak melibatkan sapi atau domba jantan.

Manfaat bioteknologi dalam


peternakan

Anda mungkin juga menyukai