Anda di halaman 1dari 16

Bioteknologi

Hewan
Disusun oleh:
Laela Adha Windari
Nim: 4820121007
Bioteknologi hewan
• Beiteknologi hewan adalah bioteknologi yang menggunakan agen
hayati terdiri dari hewan dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa.

• Bioteknologi reproduksi terus berkembang untuk meningkatkan


konsistensi dan keamanan produk dari ternak yang berharga secara
genetik dan menyelamatkan spesies langka. Bioteknologi reproduksi
juga memudahkan antisipasi kemungkinan industri yang mengarah
pada produk dengan sifat-sifat genetik bernilai ekonomis seperti
pertumbuhan jaringan otot, produk rendah lemak, dan ketahanan
terhadap penyakit.
Metode-metode bioteknologi hewn antara
lain
1.Transfer embrio
2.Kultur sel hewan
3.Hormon BST (bovine somatotrophin)
4.Hewan transgenik
5.Kloning
Transfer embrio
● TE (transfer embrio) merupakan teknologi
yang memungkinkan induk betina unggul
memproduksi anak dalam jumlah banyak
tanpa harus bunting dan melahirkan. TE
dapat mengoptimalkan bukan hanya potensi
dari jantan saja tetapi potensi betina
berkualitas unggul juga dapat dimanfaatkan
secara optimal. Menggunakan teknologi TE,
betina unggul tidak perlu bunting tetapi
hanya perlu menghasilkan embrio yang
untuk selanjutnya bisa ditransfer (dititipkan)
pada induk titipan (resipien) dengan kualitas
genetik rata-rata dan rata-rata memerlukan
dukungan untuk bunting.
Kelebihan transfer embrio
a. Pada proses reproduksi alami, dalam satu tahun betina hanya bisa bunting
sekali dan hanya mampu menghasilkan 1 anak (atau 2 anak bila terjadi
kembar). Menggunakan teknologi transfer embrio, betina unggul tidak perlu
bunting dan menunggu satu tahun untuk menghasilkan anak.
b. Embrio yang digunakan untuk transfer embrio dapat berupa embrio segar atau
embrio beku (freezing embrio). Embrio beku efisien untuk dipakai karena dapat
disimpan lama sebagai stok dan dapat dibawa ke daerah-daerah yang
membutuhkan. Sedangkan embrio segar hanya dapat ditransfer pada saat
produksi di lokasi yang berdekatan dengan donor.
c. Perbaikan mutu genetik TE lebih efisien dari pada dengan IB. Perbaikan mutu
genetik pada IB hanya berasal dari pejantan unggul sedangkan dengan
teknologi TE, sifat unggul dapat berasal dari pejantan dan induk yang unggul
Kultur sel hewan
Kultur sel hewan adalah sistem menumbuhkan sel manusia maupun hewan untuk
tujuan memproduksi metabolit tertentu. Pada saat sekarang aplikasi dari system
ini banyak digunakan untuk menghasilkan produk-produk farmasi dan kit
diagnostik dengan kebanyakan jenis produk berupa molekul protein kompleks. Hal
yang paling mendorong kearah aplikasi ini adalah karena biaya operasionalnya
yang tinggi, terutama medium. Selain itu system metabolisme sel hewan tidak
“seramai” pada system metabolisme sel tanaman. Sekalipun demikian ada
aplikasi yang berhubungan tidak langsung dengan masalah pangan, misalnya:
penetapan jenis kelamin dari embrio yang akan ditanam, penentuan masa ovulasi
dari sapid an fertilisasi in vitro untuk hewan. Adapun contoh-contoh produk yang
biasa dihasilkan oleh sel hewan misalnya: interferon, tissue plasminogen
activator, erythroprotein, hepatitis B surface antigen.
Manfaat kultur sel hewan
1. Keuntungan hemat tempat, waktu, biaya &
keturunan yang dihasilkan identik
2. Mengatasi keterbatasan jumlah sel dalam
pembuatan vaksin
3. Sel hibridom
4. Mempelajari kondisi fisiologi sel
Hormon BST (bovine somatotrophin)

Dengan rekayasa genetika dihasilkan


hormon pertumbuhan dewan yaitu BST.
Caranya adalah:
1. Plasmid bakteri E.Coli dipotong dengan
enzim endonuclease
2. Gen somatotropin sapi diisolasi dari sel
sapi
3. Gen somatotropin disisipkan ke plasmid
bakteri
4. Bakteri yang menghasilkan bovin
somatotropin ditumbuhan dalam tangki
fermentasi
5. Bovine somatotropin diambil dari bakteri
dan dimurnikan.
Bahaya
Kelebihan
● Pemakaian BST telah disetujui oleh
FDA (Food and Drug Administration),
Hormon ini dapat memicu pertumbuhan dan
lembaga pengawasan obat dan makanan
meningkatkan produksi susu. BST ini
di Amerika. Amerika berpendapat susu
mengontrol laktasi (pengeluaran susu) pada
yang dihasilkan karena hormon BST
sapi dengan meningkatkan jumlah sel-sel
aman di konsumsi tapi di Eropa hal ini
kelenjar susu. Jika hormon yang dibuat dengan
dilarang karena penyakit mastitis pada
rekayasa genetika ini disuntuikkan pada
hewan yang diberikan hormon ini
hewan, maka produksi susu akan meningkat
meningkat 70%.
0%.
● Selain memproduksi susu, hormon ini
dapat memperbesar ukuran ternak
menjadi 2 kali lipat ukuran normal.
Caranya dengan menyuntik sel telur
yang akan dibuahi dengan hormon BST.
Daging dari hewan yang diberi hormon
ini kurang mengandung lemak.
Sehingga dikhawatirkan hormon ini
dapat mengganggu kesehatan manusia.
Hewan transgenik
Hewan yang membawa gen asing yang telah sengaja
dimasukkan kedalam genomnya

Gen yang dimasukan menyebabkan terjadinya


perubahan fenotipik yang dapat bersifat menyeluruh
maupun parsil
Tujuan hewan transgenik
 Tujuan utama dari pemanfaatan teknik transgenik adalah terjadinya
perubahan fenotipik yang dapat bersifat menyeluruh maupun parsial.
 Pada bidang pertanian, dengan manipulasi genetik dihasilkan hewan
yang memiliki karakter yang diharapkan (breeding), pangan yang lebih
sehat dihasilkan lebih cepat (kualitas pangan) dan resistensi terhadap
infeksi bakteri yang tersebar bebas (resistensi penyakit).
 Bidang industri, produk baru (kambing yang menghasilkan sutra laba-
laba) dapat diciptakan.
 Dalam bidang riset, memunculkan model riset baru (mencit
transgenik) dan evolusi yang dipaksa (organisme baru dengan
karakter yang lebih diharapkan).
Aplikasi hewan transgenik
Aplikasi hewan transgenik melingkupi berbagai disiplin ilmu dan area riset
diantaranya:

1. Basis genetik penyakit hewan dan manusia, disain dan pengetesan terapinya
2. Resistensi penyakit pada hewan dan manusia
3. Terapi gen hewan transgenik merupakan model untuk pertumbuhan,
immunologis, neurologis, reproduksi, dan kelainan darah
4. Obat-obatan dan pengetesan produk
5. Pengembangan produk baru melalui “molekuler farming” introduksi gen
kedalam hewan atau mikroorganisme dpt merubah sifat dari hewan atau
organisme tersebut agar dapat menghasilkan produk tertentu yang diperlukan
oleh manusia seperti factor IX dan hemoglobin manusia
Dampak negatif dan positif prmbuatan
hewan transgenik
Dampak positif :
1. Mempelajari rekayasa gen, ekspresi gen dan perkembangan hewan
2. Penerapan hewan transgenik Kesehatan manusia, Pengganti darah
3. Penelitian obat, xenotransplantasi, ketahanan terhadap penyakit dan
perbaikan jaringan

Dampak negatif :
4. Perubahan proses biologis yang penting
5. Ekspresi gen yang tidak diatur menghasilkan ekspresi yang tidak tepat dari
produk gen
6. Kemungkinan efek samping pada hewan transgenik seperti radang sendi,
dermatitis dan kanker
Kloning
Kloning pada hewan dilakukan mula-mula pada
hewan amfibi (kodok), dengan mengadakan
transplantasi nukleus ke dalam telur kodok yang
dienukleasi atau dihilangkan inti selnya. Sebagai
donor, digunakan nukleus sel somatik dari berbagai
stadium perkembangan. Ternyata donor nukleus
dari sel somatik yang diambil dari sel epitel usus
kecebong pun masih dapat membentuk embrio
normal. Ada beberapa tekhnik kloning yang dikenal
yaitu: Roslin dan tehnik Honolulu.

Manfaat kloning antara lain:


1. Untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan
2. Untuk Mengembangkan dan Memperbanyak
Bibit Unggul
3. Untuk Tujuan Diagnostik dan Terapi
4. Menolong atau Menyembuhkan Pasangan
Infertil untuk Mempunyai Keturunan.
Dampak negatif bioteknologi hewan
 Konsep terbatas  Resiko pada lingkungan dan sosial media
Konsep terbatas terbagi menjadi dua yaitu tentang sisi etika Resiko bioteknologi hewan terhadap
dan kejiwaan dari hewan dan tentang kesehatan fisiologis lingkungan yaitu menggangu keseimbangan
dan biologis dari hewan. Sisi etika dan kejiwaan hingga saat alam. Resiko utama adalah kepunahan dari
ini masih menjadi perdebatan karena tidak terdapat metode jenis hewan alami, hal ini dikarenakan manusia
untuk mengukur kejiwaan dari hewan. Sehingga umumnya terus mengembangbiakkan hewan hasil
banya dibahas mengenai efek kesehatan fisik dan biologis rekayasa sehingga hewan alaminya mulai
hewan. tersisihkan kemudian punah. Rekayasa yang
terus berkembang juga dapat menyebabkan
 Konsep luas keseragaman genetik pada ekosistem yang
Konsep luas juga mencakup permasalahan pada kesehatan menyebabkan alam kehilangan
hewan tetapi juga mempertimbangkan kealamian dari hewan keberagamannya
dan sisi etika terhadap hewan. Bioteknologi pada hewan
dapat menimbulkan efek negatif terutama pada kehidupan Resiko bioteknologi hewan pada sosio
alamiah hewan. Proses kloning dan rekasasa ataupun in vitro ekonomi berupa adanya keseragaman genetik.
menyebabkan hewan tidak dapat hidup secara alami pada Umumnya variasi akan hewan pangan dalam
habitatnya. hal jenis dan ukuran akan menyebabkan variasi
harga yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai