&
PERKEMBANGAN HEWAN
DAN PENINGKATAN PERFOMANCE
REPRODUKSI ORGANISME
“KOMERSIAL”
KELOMPOK 3
DOSEN PENGAMPU
DARMADI AHMAD S.Pd M.Si
MATERI
Gen
Hormon
GEN
Substansi/materi pembawa
sifat yang diturunkan dari
induk.
1 3
Mempengaruhi Mempengaruhi
ciri dan sifat pertumbuhan dan
makhluk hidup perkembangannya
2
Menentukan
kemampuan
metabolisme
makhluk hidup
HORMON
Zat yang berfungsi untuk
mengendalikan berbagai
fungsi di dalam tubuh.
Tiroksin, mengendalikan
Hormon pertumbuhan pada hewan :
pertumbuhan hewan.
Somatomedin, mempengaruhi
pertumbuhan tulang.
Suhu
Air
Makanan atau Nutrisi
Bahan baku dan sumber energi dalam proses
metabolisme tubuh.
Suhu
Pada suhu optimum, semua makhluk hidup dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik.
Air
• Siklus Estrus
• Lama Kehamilan
• Calving Interval
periode
ovum
periode Periode
fetus embrio
Periode ovum dimulai sejak terjadinya fertilisasi
kemudian berlanjut ke stadium morula blastula
sampai zygot siap untuk implantasi.
Periode embrio atau periode triwulan kedua dimulai sejak
terjadinya implantasi sampai ke stadium pembentukan alat alat
tubuh bagian dalam dan deferensiasi fungsi sel organ. Pada
periode ini terjadi pembentukan plasenta secara lengkap dan
pembentukan cairan uterin.
Periode fetus atau periode triwulan ketiga dimulai dari
pembentukan organ tubuh bagian dalam sampai
terbentuknya ekstremitas dan terus berlanjut sampai
anak lahir.
Kawinan Setelah Beranak
(Pospartum Mating)
Calving Interval atau interval beranak pada sapi adalah waktu yang
diperlukan dari sejumlah induk sejak beranak pertama hingga
beranak berikutnya. Calving interval pada usaha sapi perah
merupakan komponen utama yang harus diperhatikan dalam
manajemen induk agar efisiensi reproduksi dan ekonomi dapat
tercapai. Beberapa faktor yang memengaruhi panjang
pendeknya calving interval antara lain postpartum, estrus
postpartum, mating service per conception, ketepatan saat
mengawinkan dan jadi tidaknya kebuntingan.
Skor Kondisi Tubuh
3.6 Pengaturan
3.5 Peningkatan Produksi
Pencahayaan Untuk
Udang Galah Melalui
Peningkatan Reproduksi
Intensifikasi
Ayam
3.7 Manipulasi Reproduksi Pada
Itik Petelur Dengan Hamil Mare
Serum Gonadotropin
3.1 Pemberian Pakan Suplement
Multinutrient Block Plus Medicated
(MBPM) pada Induk Sapi
Efisiensi reproduksi sapi dicoba ditingkatkan dengan cara
pemberian pakan suplemen multinutrient block plus
medicated (MBPM). Pakan suplemen MBPM adalah pakan
yang mengandung sumber energi, sumber protein, sumber
mineral, dan sumber vitamin serta mengandung obat
cacing, yang diberikan secara komplit dalam bentuk block
kepada ternak.
Adapun suplemen multinutrient block plus
medicated (MBPM) terdiri dari formulasi,
yaitu : dedak padi 49%, bungkil kelapa
22%, mineral mix 11%, cangkang telur 4%,
SP36 1%, urea 2%, semen 1%, dan
molases 12% serta obat cacing sesuai
dosis anjuran pada pabriknya.
Kondisi demikian menunjukkan bahwa, pemberian
pakan suplemen MBPM dapat mempunyai nilai
ekonomi lebih baik dalam mempercepat muncul berahi
pada sapi. Pemberian pakan suplemen MBPM pada
sapi induk yang mempercepat muncul berahi post
partum.
3.2 Optimasi Program Inseminasi Buatan pada
Kerbau
Tingkat Perkembangan
pemotongan ternak kerbau
ternak
Faktor-faktor yang menghambat
perkembangan kerbau
usaha sambilan,
pertumbuhan lambat
Akibatnya
Pada ayam berumur 87 minggu dapat
menghasilkan produksi telur pada
tahun kedua sebesar 94% dari produksi
Back tahun pertama yaitu 80%
3.5 Peningkatan Produksi Udang Galah Melalui
Intensifikasi
“Sapta Usaha” mencakup 7 kegiatan pendukung dalam
Peningkatan Produksi Udang Galah Melalui
Intensifikasi
1. Konstruksi kolam
2. Pengaturan air
3. Benih
4. Pengelolaan
5.Pengendalian hama
6.Tatalaksana usaha
7.Pemasaran hasil
Back
3.6 Pengaturan Pencahyaan Untuk peningkatan
Reproduksi Ayam