Ternak babi di Indonesia sudah lama dikenal masyarakat. Hasil produksi peternakan
babi dapat memberikan keuntungan yang optimal untuk pemiliknya. Ada beberapa
hal yang di butuhkan pada manajemen pemeliharaan dan budidaya babi agar
hasilnya sesuai dengan harapan. Maka dari itu harus benar-benar diperhatikan
langkah-langkah dalam budidaya.
Langkah-langkah Budidaya
1. Bibit
Cara berternak babi dengan menyeleksi bibit. ciri-ciri babi yang baik : letak puting
simetris. ambing besar dengan saluran darah tampak jelas, tubuh padat didalam
diisi, kaki kotor dan tegap
2. Pakan.
Pemberian pakan ternak babi yang cukup. Pemberian pakan ternak babi yang baik
bisa berupa jagung, shorgum, gandum, kacang kedelai, kacang hijau, umbi-umbian,
tepung ikan dan lain-lain. Untuk mendukung keberhasilan budidaya peternakan babi,
PT Natural Nusantara menghadirkan suatu formula nutrisi siap pakai yang sangat
bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas peternakan babi, khususnya kualitas,
kuantitas dan efisiensi budidaya. Produk formula tersebut adalah Viterna, POC Nasa
dan Hormonik.
3. Manajemen Perkandangan
Perawatan ayam kampung yang dipelihara secara intensif memiliki sedikit perbedaan
dengan perawatan ayam kampung cara tradisional. Selain memerlukan perhatian yang ekstra
juga masalah pemberian makanan harus lebih diatur. Memelihara ayam kampung secara
intensif memiliki keungulan, yaitu lebih mudah melakukan kontrol terhadap penyakit.
Agar dalam usaha budidaya ayam kampung secara intensif ini bisa berhasil, diperlukan
manajemen dan tata kelola yang baik dan benar. Ada beberapa faktor yang menjadi penentu
keberhasilan usaha budidaya ayam kampung secara intensif. Faktor-faktor yang penting
diperhatikan dalam usaha budidaya ayam kampung secara intensif antara lain :
Ciri-ciri DOC yang memiliki kualitas bagus antara lain berdiri tegap, sehat dan tidak cacat,
mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap. Jangan lupa memberikan
vaksinasi sesuai usia DOC.
Selain makanan, ayam kampung memerlukan minuman. Minuman diberikan secara tidak
terbatas, disediakan wadah untuk minuman, jika habis ditambahkan lagi.
1. Mineral-mineral yang penting untuk pertumbuhan tulang, organ luar dan dalam,
pembentukan darah dan lain-lain.
2. Asam-asam amino utama seperti Arginin, Histidin, Isoleucine, Lycine, Methionine
, Phenylalanine, Threonine, Thryptophan, dan Valine sebagai penyusun protein untuk
pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh
3. Vitamin-vitamin lengkap, yaitu A, D, E, K, C dan B Komplek untuk kesehatan dan
ketahanan tubuh.
Pemberian POC NASA yang mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan
ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati,
mampu meningkatkan pertumbuhan ternak ayam kampung, ketahanan tubuh babi,
mengurangi kadar kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran. Untuk hasil lebih optimal,
pemberian POC NASA disarankan ditambahkan dengan Hormonik.
Hormonik berperan sebagai zat pengatur tumbuh, di mana keberadaannya akan sangat
penting dalam membantu meningkatkan pertumbuhan ternak babi. Sehingga budidaya
ternak ayam kampung bisa dilakukan dalam waktu lebih singkat tetapi tetap mendapatkan
hasil yang optimal.
Pemakaian Viterna, POC Nasa, dan Hormonik bisa dilakukan sebagai campuran air minum
yang diberikan sepanjang hari. Bisa pula dicampurkan sebagai pembasah pada pakan
konsentrat.
Dalam kadang box ukuran 1 x 1 m dapat diisi sebanyak 40 -45 DOC. Lama pemeliharaan
DOC dalam kandang box +- 20 hari. Untuk menjaga kehangatan kandang diberikan lampu
pada kandang box dengan suhu 30 – 32 derajat celcius.
Memasuki hari ke-21 ayam kampung dipindah ke kandang pembesaran atau kandang postal.
Ukuran kandang postal menyesuaikan dengan jumlah ayam kampung yang dipelihara.
Kandang postal ukuran 5 x 20 m bisa diisi sebanyak 1200 ekor ayam kampung unggulan.
Lama pemeliharan dalam kandang postal ini adalah ketika ayam kampung unggulan berumur
21 hari sampai waktu panen.
Untuk kandang baterai diperlukan sebagai kandang untuk indukan atau ayam kampung
petelur.
Lokasi kandang yang ideal adalah memiliki jarak dengan permukiman minimal 5 m, tidak
lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup baik. Sebaiknya memilih
lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar angin tidak
berhembus langsung ke dalam kandang.
Sebelum kandang diisi dengan ayam kampung, perlu dilakukan penyucihamaan dengan
disinfektan yang tidak berbahaya bagi ayam.
4. Pengendalian Penyakit
Ayam Kampung
Penyakit pada ayam kampung kerap kali menimbulkan masalah dan kerugian yang besar.
Karena itu pengendalian dan pencegahan penyakit penting untuk dilakukan. Beberapa
tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit antara lain:
c) Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus
tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan
induk jantan dan betina.
d) Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah
berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai
memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk
dalam saluran pencernaannya.
B. Pemilihan Induk
Induk jantan mempunyai tanda :
a) tulang kepala berbentuk pipih
b) warna lebih gelap
c) gerakannya lebih lincah
d) perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
e) alat kelaminnya berbentuk runcing.
C. Persiapan Lahan.
Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :
a) Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
b) Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk
mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh
pengeringan.
c) Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas
berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol
TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat
dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
d) Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan
selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :
a) Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
b) Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh
dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama.
D. Pemijahan.
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan
sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina
tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah
dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.
E. Pemindahan.
Cara pemindahan :
a) kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
b) siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.
samakan suhu pada kedua kolam
c) pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari,
karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.
F. Pendederan.
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 - 7 cm, 7 - 9 cm dan 9 - 12 cm dengan
harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok
atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah
stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan
ini.
V. Manajemen Pakan.
Pakan anakan lele berupa :
a) Pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik)
dikonsumsi pada umur di bawah 3 - 4 hari.
b) Pakan buatan untuk umur diatas 3 - 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar
proteinnya.
c) Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC
NASA + VITERNA Plus dengan dosis 1 - 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk
meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral
penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.
Produk penunjang budidaya perikanan yang diproduksi PT Natural Nusantara (NASA) ini juga sangat
efektif untuk menunjang budidaya perikanan berbagai jenis, seperti : Budidaya Ikan Belut, Budidaya
Ikan Gurame, Budidaya Ikan Lele, Budidaya Ikan Mas, Budidaya Ikan Mujair, Budidaya Ikan Nila,
Budidaya Ikan Patin, Pembesaran Ikan Bawal Air Tawar, Pembenihan Ikan Tawes, Budidaya Ikan
Gurame, Budidaya Ikan Hias Live Bearer, Budidaya Ikan Hias Tetra, Budidaya Ikan Hias Koki
Mutiara, Budidaya Ikan Hias Manfish, Budidaya Ikan Hias Oscar, Pengenalan Jenis Ikan Hias,
Budidaya Ikan laut di Jaring Apung, dan lain sebagainya
=============================================
Bila Anda membutuhkan produk dari PT Natural Nusantara, seperti : TON, Viterna, POC Nasa,
Hormonik untuk mendukung keberhasilan budidaya perikanan yang Anda kelola saat ini, baik
budidaya perikanan air tawar maupun budidaya perikanan air tambak/payau, berikut ini adalah
cara pemesanan produknya :
1) SMS/Telp 081227634646 untuk konfirmasi Pemesanan. Kemudian akan dihitung jumlah biaya
yang harus ditransfer.
2) Transfer biaya pembelian + bea kirim (bila diperlukan) sesuai dengan Pemesanan melalui BCA
4450965338 a/n Abror Yudi Prabowo atau MANDIRI 1370006554766 a/n Abror Yudi Prabowo .