BETERNAK DOMBA
DISUSUN OLEH :
Bangsa/Ras Domba :
1. Domba Ekor Tipis (ET) :
Domba lokal Indonesia dengan bentuk tubuh dan ekor
kecil,
Telinga bentuk daun nangka dengan posisi menggantung
2. Domba Garut :
Domba asli Jawa Barat, hasil persilangan domba merino,
Kapstad dan domba lokal
Bentuk telinga rumpung dan ngadaun hiris.
3. Domba ekor gemuk
Dikenal dengan domba Gibas karena memiliki ekor yang
besar, tebal dan relatif panjang
Bentuk tubuh besar dengan warna bulu putih dan lebat.
B. Dewasa Tubuh
Anak domba mencapai dewasa tubuh pada umur 18 20
bulan.
Untuk pengaturan perkembangbiakan terutama caracara mengawinkan domba perlu diketahui beberapa sifat
dari domba antara lain :
Mengawinkan Domba
Untuk mengawinkan domba betina
terlebih
dahulu
domba
memperlihatkan tanda-tanda birahi dimana
tanda-tanda tersebut tidak setiap
waktu muncul. Oleh karena itu
pengamatan tanda-tanda birahi harus
dikuasai oleh para peternak
Waktu birahi
Saat
Mengawinkan
yang baik
Terlambat
1.
Besok pagi
harinya
2.
Sore malam
hari
Besok paginya
3.
Besok pagi
harinya
Sistem Perkawinan
Sistem perkawinan yang biasa dilakukan pada ternak
domba adalah :
1. Dengan tangan, artinya domba-domba betina yang
sedang birahi dibawa ke tempat pejantan untuk
dikawinkan .
2. Perkawinan di lapangan, artinya domba jantan dan
betina dilepaskan di lapangan rumput sehingga domba
jantan itu sendiri dapat memilih dan mengawini dombadomba betina yang sedang birahi.
3. Perkawinan di kandang, artinya domba jantan
dimasukan/dicampur dengan kelompok domba-domba
betina di suatu ruangan. Hal tersebut bertujuan agar
anak-anak domba yang dilahirkan seragam.
domba
dapat
2. Pertolongan Kelahiran
Membersihkan lendir dari lubang hidung dan
mulut supaya anak domba yang baru dilahirkan
segera dapat bernapas
Bila waktu lahir tali pusat belum putus dari
plasenta (tembuni/bali), potong dengan gunting
yang telah disterilkan, kemudian diolesi dengan
yodium tintur atau obat merah. Di kampung
biasanya dengan kapur sirih atau abu dapur
yang hangat.
Membersihkan lendir dari seluruh badan dengan
lap sambil dilakukan dengan pemijatan pada
dinding rongga dada untuk merangsang
pernapasan.
3. Perawatan Kuku
Jika kuku domba dibiarkan saja, maka sering kali
mengganggu domba pada waktu berjalan juga
sering pangkal berjangkitnya penyakit kuku
sampai menimbulkan kelumpuhan. Oleh karena
itu perlu dibersihkan dan dipotong.
4. Pencukuran Bulu
Apabila bulu domba sudah tebal dan tidak terpelihara
maka akan menjadi tempat berkembangnya
kutu/parasit yang dapat menyebabkan penyakit kulit
dan penyakit lainnya. Untuk itu pencukuran bulu
penting dilakukan agar domba tetap sehat.
Bentuk Kandang
a. Kandang Berkolong
Kandang ini berlantai papan atau bambu yang
dianyam dan berlubang ke kolong. Keuntungan
kandang ini lantai selalu bersih, begitu pula keadaan
dombanya akan bersih dan kotoran tertampung
sehingga mudah dikumpulkan.
b. Kandang Tidak Berkolong
Kandang domba ini kurang baik, sebab selamanya
akan becek dan bau sehingga domba selalu kotor.
Juga dapat dijadikan sarang penyakit terutama cacing.
Untuk itu kandang domba ini tidak dianjurkan.
Lokasi Kandang
Supaya ternak domba tidak terganggu dan aman,
disamping kesehatannya terjamin, maka sebaiknya
lokasi untuk kandang :
yang
dipergunakan
PAKAN DOMBA
Bahan pakan yang diberikan pada ternak domba
umumnya terdiri dari :
Hijauan;
Makanan penguat (konsentrat)
Hijauan diberikan pada domba bisa bermacammacam rumput lapangan, rumput gunung atau
rumput yang khusus dipelihara
BB (Brachiaria
Brizantha) dan BD (Brachiaria Decumbens)
Yang dimaksud dengan makanan penguat adalah
campuran dari berbagai bahan makanan seperti
dedak halus, bungkil kelapa, jagung giling, ampas
tahu, ampas kecap dan onggok yang mengandung
protein lebih tinggi.
Pemberian Pakan
Domba sebagai ternak hidup membutuhkan
pakan setiap harinya, pakan tersebut
digunakan untuk :
o Kebutuhan agar dapat hidup;
o Untuk produksi (agar dapat menjadi besar
dan gemuk serta menghasilkan air susu)
o Kebutuhan untuk bereproduksi (kawin,
bunting, beranak dan menyusui)
Jumlah patokan umum bahan pakan yang
diperlukan adalah 10% dari berat badan.
Pengobatan
Obat cacing seperti verm-O, piperazin
valbazen, kalbazen dan sebagainya.
Obat kampung :
a. Buah pinang (jambe, jebug) yang tua digerus
halus lalu dicekokkan. Domba yang bunting
jangan diberikan.
b. Cairan tembakau sekitar 3 liter ditambah 30
gram terasi.masukkan kedalam botol kira-kira
30-50 cc lalu di cekokkan.
Caranya :
Domba dipuasakan dulu selama 12 jam
Berikan cairan tadi dan puasakan lagi selama
6 jam baru diberikan makanan seperti biasa.
3. Penyakit kudis/buduk/scabies.
Penyebabnya :
Ektoparasit, domba kotor dan jarang dimandikan .
Tanda-tanda :
Bulu rontok.
Kulit bersisik,tebal dan kaku.
Domba sering menggesek-gesekken tubuhnya
karena gatal.
Pencegahan :
Kandang dan lingkungan kandang harus bersih
dan kering.
Domba dimandikan secara teratur.
Pencukuran bulu yang teratur.
Pengobatan :
Disuntik dengan ivomec.
Obat lain yaitu belerang campur oli bekas atau
insektisida.
Manfaat pengomposan :
HATUR
NUHUN