Anda di halaman 1dari 17

2019

77778888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888777
77777777777777777777777777777777777777777778888888888888888888888888888888
88888888888888888888888888888888888888888888888888888888877777777777777777
77777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777
7777777777777777777777777777

BUDIDAYA PENGGEMUKAN
SAPI POTONG RAMAH
LINGKUNGAN
Sebuah Pemikiran Penyediaan
Ransum Sapi yang Efektif dan Efisien
Dipersembahkan buat Perusahaan
yang melirik terhadap Budidaya SAPI

pc02

5/1/2019
KATA PENGANTAR

Proposal ini disusun guna menunjang rencana usaha Ternak


Penggemukan Sapi Pedaging Tahun 2017 yang akan bergerak dalam bidang
usaha peternakan dengan jenis usaha budidaya sapi potong yaitu produksi
penggemukan dan Pembibitan sapi potong . Dimana kegiatan ini
diupayakan menjadi investasi unggulan .

Rencana usaha ini juga ditujukan dalam rangka turut serta


memberikan kontribusi terhadap Indek Pembangunan Manusia ( IPM ) dari sisi
ekonomi yakni meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.

Dasar pemilihan rencana usaha budidaya sapi potong jenis Simmetal


dan limmosin ini selain merupakan investasi unggulan yang dinilai flaksible dari
sisi usaha juga dilatar belakangi keadaan Sumber Daya Manusia ( SDM ) dan
Sumber Daya Alam ( SDA ) yang belum maksimal dan pengangguran
tersamar, dimana dalam kegiatan ekonominya masyarakat cenderung
menggantungkan pada alam. Sehingga kegiatan yang berbasis pada
ketersediaan sumber daya alam setempat akan akan lebih cepat
teradaptasi dalam penguasaan tehnologi oleh masyarakat dan ahkirnya
akan bermuara pada keberhasilan usaha masyarakat.

Sehebat apapun konsep usaha ini tidak akan terwujud tanpa


dukungan dari pemerintah atau pihak terkait. Terutama dukungan yang
memberi kemudahan bagi kami dalam memperoleh sarana dan prasarana
usaha. Seperti adanya program bantuan dari lembaga pemerintah terkait
maupun pihak investor dari dalam maupun luar negeri,merupakan
kesempatan yang tidak boleh kami sia-siakan.

Tangerang, 01 Mei 2019


Disusun oleh,

drh. F. Hermawan & Drs. Ir.Doddy Suganda


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Usaha penggemukan sapi pedaging merupakan salah satu kegiatan


usaha yang telah lama dilakukan oleh sebagian besar masyarakat kita,
terutama sekali yang berdomisili di wilayah pedesaan. Meskipun skala
usahanya relatif kecil dan dilaksanakan secara tradisional, namun kegiatan
usaha tersebut merupakan salah satu sumber mata pencaharian yang
dapat diandalkan.
Salah satu faktor yang mampu mendorong masyarakat untuk
menekuni usaha di bidang penggemukan sapi pedaging adalah kondisi
lingkungan alam sekitar yang merupakan daratan yang terhampar luas dan
banyak ditumbuhi tanaman tahunan serta merupakan areal perkebunan
yang subur, sehingga penyediaan bahan hijauan untuk kebutuhan pakan
sapi mudah diperoleh.

Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan secara internal dalam rangka meningkatkan usaha


adalah dengan cara memanfaatkan Sumberdaya Alam yang mendukung
untuk usaha Penggemukan Sapi,selain itu pangsa pasar yang menjanjikan.
Dukungan sumberdaya alam yang menyediakan pakan hijauan yang
berlimpah memberikan kemudahan untuk berternak sapi penggemukan,dan
untuk mencapai target peningkatan bobot sapi pedaging terdapat juga
sumber-sumber pakan tambahan yang dibutuhkan guna meningkatkan
produktifitas daging.
Pangsa pasar yang menjanjikan dan memudahkan untuk menjual hasil
ternak,serta daya saing harga yang relatif menguntungkan bagi peternak sapi
penggemukan.
Dalam rangka meningkatkan daya usaha dan pelayanan
kepada masyarakat sekitar, maka menempuh upaya-upaya sebagai
berikut :

a. Meningkatkan keahlian dan keterampilan dalam tata laksana


usaha sapi pedaging.
b. Menyediakan sarana dan prasarana penunjang dalam
kegiatan usaha.
c. Memberikan peluang bagi masyarakat yang terpinggirkan
untuk dapat meningkatkan kesejahteraan.
d. Membangun sentra usaha sapi pedaging yang dapat
memfasilitasi kelangsungan hidup peternak melalui mekanisme
yang tepat dan beraturan.

Disamping itu secara otomatis keberhasilan usaha ini akan


berdampak positif bagi peningkatan Indeks Pembangunan Manusia
(IPM),Sebesar dan sekecil apapun nilai kontribusinya dalam sisi
peningkatan daya beli masyarakat, akan nyata adanya.

PRO
PETERNAK

kebijakan
pasar

budidaya

peternak
BAB II
RENCANA USAHA

Sumber Daya Alam


Ketersedian lahan daratan yang cukup luas dapat pula dimanfaatkan sebagai
kawasan penanaman berbagai jenis tanaman dan rumput - rumputan seperti pohon
singkong, jagung, kaliandra, lamtoro, alang - alang, dan rumput gajah. Jenis - jenis
tanaman ini merupakan bahan pakan ternak yang mengandung protein kering
cukup tinggi.
Kegiatan usaha penggemukan sapi pedaging dipusatkan di kandang sapi
yang terletak di daerah yang cukup memadai dan aman, sehingga dapat
diupayakan untuk dikembangkan pada skala usaha yang lebih besar.

Sumber Daya Manusia (SDM)


Untuk mendorong keberhasilan dalam usaha budidaya disiapkan beberapa
tenaga pelaksana yang memiliki keahlian dan keterampilan dalam bidangnya
antara lain :
a. Petugas bagian seleksi bibit ternak (bakalan) sapi
b. Petugas bagian pengolahan pakan ternak
c. Petugas bagian pemeliharaan ternak
d. Petugas bagian pemasaran hasil ternak
e. Petugas bagian pengolahan limbah ternak

Prospek Pengembangan

Sapi Pedaging Wisata Edukasi Teknologi Biogas Teknologi


Unggulan Pengolahan Daging
BAB III
METODE PEMELIHARAAN
MANAJEMEN PEMELIHARAAN DAN KESEHATAN SAPI
Sapi potong menjadi salah satu pilihan komoditas yang diyakini bisa menjadi
sumber pendapatan keluarga. Proses pemeliharaan sapi potong cukup mudah
dilakukan. Namun, juga banyak kendalanya. Kendala tersebut pemeliharaan yang
dilakukan peternak. Beberapa peternak belum memiliki orientasi bahwa beternak
sapi potong bisa menjadi sumber pendapatan utama. Sehingga pemeliharaannya
tidak hanya dilakukan secara asal–asalan.

Banyak harus diketahui peternak sebelum mengenal management


pemeliharaan. Pemilihan bibit, pemberian pakan, dan pemasaran. Pemasalahan
tersebut sering kali menjadi kendala para peternak.

Para peternak harus memperhatikan bibit yang akan dipelihara. Banyak


macam untuk dapat memilih bibit sesuai dengan kebutuhannya. Pemilihan bibit
harus memperhatikan beberapa hal antara lain :

Kondisi sehat dan kuat

Badan lebar dan dalam

Pedagingannya padat dan bentuk badannya kompak ( porposional )

Temperamennya aktif, tetapi lembut

Kepala lebar, moncong tumpul.

Selain itu keberadaan kandang juga harus diberhatikan. Kandang yang baik harus
memperhatikan beberapa aspek untuk dapat dipenuhi. Aspek – aspek yang
setidaknya ada dalam kandang antara lain:

Cukup mendapat sinar matahari

Mempunyai saluran pembuangan dan tempat penampungan kotoran yang


memadai

Terbuat dari bahan yang cukup kuat dan tahan lama

Bila mungkin lantai kandang disemen/dikeraskan dan dihampiri jerami biar


hangat.

Kandang hendaknya dilengkapi dengan tempat pakan dan air minum

Lantai diusahakan agak miring dengan kemiringan 2 derajat kearah pantat sapi
dan diusahakan agar selalu kering dan hangat
Ukuran kandang juga harus diperhatikan. Ini sangat berpengaruh untuk
kenyaman dari sapi. Apabila sapi merasa nyaman maka sapi tidak mudah stress.
Ukuran kandang yang ideal untuk setiap ekor sapi adalah sebagai berikut sapi
induk : 3×1,5m2 dan pejantan 6x 1,5m2/ekor.

Dalam pemeliharaan penggemukan sapi, pakan sangat berpengaruh.


Komposisi dari pakan harus diperhatikan. Pemberian pakan yang sangat mungkin
diberikan sehingga mendapatkan hasil yang maksimal adalah sebagai berikut :

 Pakan hijauan,yaitu bahan yang banyak mengandung serat kasar dengan nilai
cerna yang rendah dan cukup protein seperti rumput gajah, rumput raja,
benggala, sataria, dan lain – lain. Jenis legume seperti gamal, acasia vilosa, turi
serta dari jenis daun-daunan dan jerami. Pakan hijauan diberikan 10% dari berat
badan perhari.
 Pakan Penguat ( completefeed/konsentrat). Pakan penguat adalah campuran
bahan yang disusun sedemikian rupa.

Manajemant pemeliharaan sapi potong perlu dilakukan. Untuk itu ada


beberapa metode yang harus dilakukan. Metode pemeliharaan sapi potong
berdasarkan tujuan pemeliharaan yaitu:

sapi potong pembibitan,

sapi potong kereman,

sapi untuk ternak kerja

a. Pemeliharaan sapi potong pembibitan:

Sapi induk, Selain pemberian pakan yang baik pemeliharaan kesehatan


dalam pemeliharaan sapi induk perlu juga diperhatikan sistim perkawinannya,
sehingga induk dapat melahirkan setiap 1 – 18 bulan sekali.

Induk bunting, Sapi yang mengalami proses produksi harus mendapat


perlakuan dan pakan yang baik. Pakan harus cukup baik, berikan pakan penguat
sebanyak 2-3 kg/ek/hr ditambahkan mineral. Tempatkan sapi dikandang tersendiri
agar merasa tenang. Jagalah kebersihan kandang, alasi lantainya dengan
jerami/rumput kering.

Pemelihraan anak sapi, Setelah anak sapi lahir segera bersihkan lender yang
menempel pada tubuhnya,terutama bagian hidung dan mulut. Potong tali pusar
dan olesi dengan yodium. Biarkan anak sapi menyusui pada induknya sampai 4
bulan. Mulai diperkenalkan dengan konsentrat pada umur 3 minggu.
b. Pemeliharaan sapi potong kereman

Ada 4 patokan dalam memilih sapi untuk dierem, diantaranya :

Sapi yang berumur kurang dari satu tahun yang akan diperlukan masa kerem
selama 8-12 bulan.

Sapi berumur 1-2 tahun dengan masa kerem selama 6-8 bulan.

Sapi yang berumur 2-3 tahun dengan masa kereman selama 4-6 bulan.

Sapi yang berumur 3 tahun keatas dengan masa kereman maksimal selama 4
bulan

Selain dari segi umur juga perlu pertimbangan dari bentuk tubuh sapi yang
akan dikerem dapat dipilih kurus, tapi bukan karena penyakit. Kurus dalam artian
kurang makanan dan perawatan. Berat ideal sapi yang akan dikerem antara 300-
350 kg. Pemberian konsentrat berupa compeletefeed sebanyak 3% BB/Ekor/ hari
akan memberikan pertambahan berat badan rata-rata 1,5-2kg/hari.

c. Pemeliharaan sapi untuk ternak kerja, Pada pemeliharaan ini perlu diperhatikan
adalah ternak sebaiknya tidak dikerjakan pada waktu tertentu sbb:

Satu bulan setelah dikawinkan

Dua bulan sebelum melahirkan

Satu bulan setelah melahirkan

Pengolahan reproduksi

Kawinkan sapi betina untuk pertama kalinya pada umur 15 – 20 bulan,sedangkan


yang jantan pada umur 15-24 bulan. Bila sapi menunjukkan tanda-tanda birahi pagi
hari,kawinkan 12-18 jam. Perkawinan dinyatakan berhasil bila sapi memeprlihatkan
tanda-tanda sebagai berikut:

Tidak muncul birahi pada periode berikutnya,

sapi kelihatan lebih tenang,nafsu makan dan minum bertambah,

rongga perut bertambah besar.

Kebuntingan sapi rata-rata berlangsung selama 283 hari

Pencegahan Penyakit

Ada beberapa jenis penyakit yang perlu diwaspadai dalam

mengelola sapi diantaranya:

a. Ngorok
Gejala:

Demam tinggi,badan lemah dan gemetar

Banyak air liur

Pembengkakan dileher , pundak kaki depan dan lidah

Penyempitan saluran pernafasan sehingga sulit nafas.

Pencegahan:

Vaksin anti SE

Pengobatan L dengan menggunakan antibiotika dan sulfa

b. Radang Kuku (Foot Rot)

Gejala:

Pembengkakan pada kuku dan sekitarnya

Tumit,kuku mengelupas dan timbul bisul , ternak pincang dan bisa lumpuh

Pencegahan:

Lantai harus kering,

kuku dipotong,

dibersihkan dengan larutan Betadine dan dibalut,

hal ini diulang setiap minggu.

c. Bioat (Tymphani,Kembung Perut)

Gejala:

Lambung bagian kiri membesar.

Nafsu makan berkurang atau hilang sama sekali,sapi gelisah,sesak nafas,bila


sudah dibaringkan susah berdiri

Pencegahan:

Jangan terlalu banyak memeberikan hijauan yang banyak mengandung air


(rumput muda yang banyak kena embun),

diberi makan kasar dan jerami kering (hay)

untuk mengeluarkan gas diberikan minuman larutan gula merah dan air asam.
Sapi Limousin

Sapi Limousin adalah bangsa Bos turus (Talib dan Siregar, 1999), dikembang-kan
pertama di Perancis, merupakan tipe sapi pedaging dengan perototan yang lebih baik
dari Simmental, warna bulu coklat tua kecuali disekitar ambing berwarna putih serta
lutut kebawah dan sekitar mata berwarna lebih muda.
Bentuk tubuh sapi jenis ini adalah besar, panjang, padat dan kompak.
Keunggulan dari jenis sapi ini pertumbuhan bawannya yang sangat cepat.Secara
genetik, sapi Limousin adalah sapi potong yang berasal dari wilayah beriklim dingin,
merupakan sapi tipe besar, mempunyai volume rumen yang besar, voluntary intake
(kemampuan menambah konsumsi diluar kebutuhan yang sebenarnya) yang tinggi
dan metabolic rate yang cepat, sehingga menuntut tata laksana pemeliharaan yang
lebih teratur. Di Indnesia sapi limousin disilangkan dengan berbagai jenis sapi lain,
seperti misalnya dengan sapi peranakan ongole, sapi brahman atau sapi hereford
Sapi limosin diprediksi akan populer dan menjadi primadona baru di dunia
industri peternakan. Semua orang yang bergerak di usaha penggemukan sapi mulai
sering membicarakan sapi ini.
Demikian pula majalah dan media peternakan lain, sering menjadikannya
sebagai ulasan utama dalam setiap penerbitan. Apalagi ketika beberapa waktu yang
lalu, presiden SBY juga memilih sapi jenis ini untuk dijadikan binatang kurban ketika
merayakan Hari Raya Idhul Adha. Setiap peternak sapi pun sering membicarakannya.
Meski harganya lebih mahal, namun dari hari ke hari permintaan hasil ternak sapi
limosin ini justru makin meningkat. Bahkan para peternak dan pedagang sering merasa
kewalahan untuk memenuhi setiap pesanan yang masuk, karena stok dan suplainya
masih sangat terbatas. Untuk itu bagi yang ingin membuka usaha peternakan
khususnya peternakan sapi pasti tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan emas ini.
Keistimewaan Sapi Limosin
Hasil ternak sapi limosin memang punya beberapa keistimewaan tersendiri
dibanding dengan sapi ternak jenis lainnya. Keistimewaan paling utama adalah proses
pertumbuhannya lebih cepat. Kemudian badan serta ukuran beratnya yang juga lebih
tinggi sehingga jumlah dagingnya pasti lebih banyak.
Selain itu kwalitas sapi limosin juga dinilai lebih bagus dan lezat untuk dijadikan
makanan. Maka tidak mengherankan bila nilai jual dari sapi jenis ini juga jauh lebih
tinggi dan mahal. Sehingga keuntungan yang didapatkan oleh peternak atau
pedagang tentu akan lebih banyak.
Keunggulan lain memelihara ternak sapi limosin adalah waktu yang dibutuhkan
untuk penggemukan atau pertumbuhannya lebih pendek dan singkat. Dan yang
membuat para peternah lebih nyaman adalah, sapi ini juga lebih tahan terhadap
serangan berbagai macam penyakit, terutama antraks yang beberapa waktu lalu
pernah merajalela dan membuat rugi banyak peternak.
Berternak Sapi Limosin
Teknik memelihara atau ternak sapi limosin sebenarnya tidak berbeda jauh
dengan cara memelihara sapi jenis yang lain. Namun memang ada beberapa
perbedaan yang perlu mendapat perhatian khusus dari peternak. Misalnya untuk
urusan kandang.
Sapi limosin memiliki ukuran lebih besar, maka kandang yang dibutuhkan juga harus
lebih luas. Demikian pula dengan kebutuhan pakannya. Meski jenis makanannya sama,
namun jumlah yang dibutuhkan tentu lebih banyak pula.
Sedangkan untuk pemilihan bibit untuk ternak sapi limosin unggul pada intinya
juga sama. Yaitu pilihlah bibit yang punya ciri ukuran kepala yang lebih besar, bentuk
ekor yang pendek dan gepeng serta tanduk yang bersih. Perhatikan pula dengan
moncongya. Sapi yang berkwalitas baik pasti punya moncong yang punya warna
hitam mengkilat dan selalu menjorok ke depan serta rajin mengeluarkan lendir.
Selain itu yang tidak boleh dilupakan adalah bentuk pantat yang besar dan
lebar, lalu tulang bagian punggung yang datar serta mata yang cerah dan terlihat
terang. Kulit yang bersih dan mengkilat juga bisa menjadi pertanda bila sapi tersebut
dalam kondisi yang sehat.
Dan untuk menjamin keaslian dari binatang ternak sapi limosin tersebut, mintalah
jaminan sertifikat yang menyatakan asal usul sapi yang mau kita pelihara. Karena setiap
garis keturunan dari sapi ini punya nilai tersendiri. Ada sapi hasil kawin campuran dan
ada sapi yang murni keturunan jenis limosin. Jangan sepelekan masalah ini, karena bila
sudah besar, baru bisa terlihat keaslian jenisnya.
MANAJEMEN PAKAN SAPI
LATAR BELAKANG
Peternakan sapi potong adalah budidaya ternak sapi dengan tujuan utama
menghasilkan daging untuk konsumsi, Penggemukan sapi potong adalah salah satu
bisnis yang menitik beratkan usahanya pada proses penggemukan sapi.

Manajemen penggemukn sapi potong secara menyeluruh, mulai dari sistem


perkandangan,perawatan,penanggulangan dan pencegahan penyakit,
manajemen pakan dan sanisitasi lingkungan peternakan.

Salah satu kendala utama dalam penggemukan sapi potong adalah masalah
keterbatasan pakan,untuk itu perlu dicari solusi pakan alternatif selain rumput
unggul dan fermentasi. Selain ketersediaan pakan hijauan segar juga penting
disiapkan pakan lainnya seperti konsentrat, konsentrat merupakan salah satu pakan
yang wajib diberikan jika kita ingin bisnis penggemukan sapi potong.

Pakan yang baik untuk sapi adalah yang dapat memenuhi kebutuhan
protein,karbohidrat,lemak,vitamin,dan mineral.
Protein berfungsi untuk mengganti sel-sel yang telah rusak,membentuk sel-sel tubuh
baru dan sumber energi.
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi dan pembentukan lemak tubuh.
Lemak berfungsi untu pembawa vitamin A,D,E,K dan juga sebagai sumber energi.
Pada sapi yang digemukan secara setengah intensif (kereman) dan full intensif (dry
lot fattening) lapisan lemak dapat menyelimuti serabut otot sehingga tekstur daging
otot menjadi lembut (kwalitas terbaik).
Mineral diperlukan untuk pembentukan jaringan tulang dan urat serta
mempermudah proses pencernaan dan penyerapan zat-zat makanan.
Vitamin berfungsi untuk mempertahankan kekuatan tubuh dan kondisi kesehatan.

Melihat uraian latar belakang diatas,dalam upaya menata management


pakan yang efektif dan efisien memerlukan upaya alternatif yang didukung oleh
berbagai potensi yang memadai seperti sarana dan prasarana,sumber daya
manusia serta lingkungan yang mendukung.

Tujuan :

Untuk memperoleh tingkat efisien yang tinggi dan tepat dalam suatu
peternakan sehingga perlu dibuat ransum yang tergantung pada kebutuhan
macam ternak : status fisiologis ternak,tujuan pemeliharaan,berat badan dan
pertambahan berat badan harian (PBBH) yang ingin dicapai.
Prinsip Management Pakan :

 Bahan murah,mudah diperoleh,tersedia didaerah setempat dan tidak


beracun.
 Pakan tersedia kontinyu
 Bahan pakan diusahakan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia.
 Ransum secara kuantitas dan kualiatas sesuai kebutuhan tergantung pada
kondisi fisologis dan berat badan (PBBH) yang ingin dicapai.
 Teknik pemberian pakan efisien dan disediakan tempat pakan dan air
minum.
A. Kegunaan Pakan
Management pakan diperlukan untuk meningkatkan produktivitas
ternak,pakan yang diberikan berguna untuk mempertahankan hidup
pokok,yaitu mempertahankan suhu,energi dan kondisi normal,protein dan
mineral dan pengganti jaringan tubuh.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk pengadaan ransum dapat
mencapai 60-70 % dari seluruh biaya operational.
B. Jenis Bahan Pakan
Bahan pakan terdiri atas :
 Hijauan segar :
a. Rumput : elephant grass, king grass, setaria,branchiaria decumden.
b. Legiminosa/kacang-kacangan : Turi,lamtoro,kaliandra,gamal dll.
c. Limbah pertanian : Jerami padi, jerami kacang tanah,jerami
jagung,pucuk tebu,dll.
d. Hijauan awetan : Silase dan Hay.
 Konsentrat
a. Campuran bahan pakan
b. Sumber tenaga : dedak,bekatul,tepung singkong,dll.
c. Sumber protein : bungkil,kelapa,bungkil kacang tanah,bungkil
kedelai,bungkil kedelai,bungkil biji kapuk,bungnkil minyak sawit.
d. Limbah industri : Ampas bir, ongok bungkil kelapa,bungkil kapuk,
limbah minyak astiri (sereh wangi).
 Pakan tambahan :
vitamin,mineral,kapur,garam,kalsit,molases/tetes.probiotik
(bioplus,biofad dan starbio).
C. Penyusunan Ransum
Langkah-langkah penyusunan ransum
1. Mengetahui berat badan atau perkiraan berat badan sapi.
2. Menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat,cukup
tersedia,harga terjangkau dan kualitas yang baik.
3. Memperhatikan tujuan pemeliharaan yaitu penggemukan.

D. Pemberian Pakan
 Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari
 Air minum harus tersedia dan diganti setiap hari
 Pemberian konsentrat dapat dilakukan secara kering atau basah
(komboran).
 Pada sapi penggemukan pemberian konsentrat 2,5-3 % berat badan
(BK basis).
 Pemberian konsentrat diberikan secara bertahap.
 Rumput basah sebaiknya diangin-anginkan dahulu kemudian dipotong
kurang lebih 10 cm.

Tabel Rata- Rata Kebutuhan Pakan Sapi dengan PPBH Kira-kira 1 Kg

Berat Badan Sapi Konsentrat Rumput / Hijauan


(Kg) (Kg) (Kg)
200 4,7 5,5 – 10
250 6,1 6,6 – 13
300 7,0 7,5 – 15
350 7,9 8,5 – 17
400 8,7 9,3 – 19
450 9,5 10,2 - 21

E. Pengolahan Pakan (konservasi pakan)


Tujuan : Pengawetan dan penyimpanan sehingga dapat digunakan pada
musim-musim sulit pakan serta untuk peningkatan kecernaan
pakan.
Caranya :
1. Pembuatan Silase
Manfaat :
 Mengatasi kekurangan pakan pada musim kemarau
 Menampung kelebihan hijauan
 Memanfaatkan hijauan pada saat pertumbuhan baik tapi belum
dipergunakan
 Memanfaatkan hasil pertanian
Prinsip : Pembuatan silase adalah hampa udara (unaerob) dan suasana
asam sehingga bakteri pembusuk dan jamur mati dan hijauan
dapat tahan lama.
Cara Mebuat silase :
a. Hijauan (rumput) dilayukan,kemudian dipotong-potong (5-10) cm.
b. Hijauan diberi tambahan karbohidrat sebagai substat bakteri (misalnya
molases/tetes,tepung jagung,dedak halus dan onggok), kurang lebih 3%
dicampur rata.
c. Campuran dimasukan kedalam silo (tempat penyimpanan), dipadatkan
dan ditutup rapat.
d. Setelah 8 minggu,silo dapat dibuka. Kalau silo baik,dapat tahan 2-3
tahun.
e. Ciri silase baik : PH rendah,bau dan rasanya asam,warna masih hijau
tidak coklat,tidak terdapat lendir/jamur,tidak menggumpal dan bersih.
2. Pembuatan Hay
Pengertian : Hay adalah pakan ternak yang sengaja dipotong dan
dikeringkan sehingga tidak segar lagi, tapi masih cukup
mengandung gizi yang bermanfaat
Tujuannya : Menyediakan pakan bagi ternak pada saat tertentu.
Prinsip : Pembuatan hay adalah menurunkan kadar air hijauan
sampai 15% dengan pengeringan sinar matahari,
pengeringan buatan ataupengeringan aliran udara panas.
F. Petunjuk Teknik Budidaya Tanaman Hijauan Pakan Ternak Sapi
1. Rumput King Gress.
a. Pembibitan
 Pembibitan di Pendederan
 Pembibitan di Polybag
b. Penanaman Rumput di Lapangan
2. Jagung (biomas)
 Persiapan lahan
 Penanaman
 Pemeliharaan
 Panen
 Pasca Panen
ESTIMASI KEBUTUHAN LAHAN
UNTUK PETERNAKAN 1.000 EKOR SAPI

1. Estimasi Lahan Penyediaan Pakan / Lahan Rumput


 Kebutuhan pakan per ekor = 40 kg
 Kebutuhan 1.000 ekor sapi = 1.000 x 40 kg = 40.000 kg (40 ton)/hari
 Produksi rumput 40.000 kg/ha (40 ton)
Kebutuhan 40 ton
 Kebutuhan Lahan Panen = ------------------------------ x 1 ha = 1,0 ha
Produksi 40 ton

 Usia rumput siap panen 60 hari


 Kebutuhan lahan untuk rotasi panen : 60 hari x 1,0 ha = 60 ha
2. Kebutuhan Personal 1.000 Ekor Sapi
 2 Petugas kandang tiap koloni 50 ekor 23 Orang
 Kepala kandang 1 Orang
 Penyabit rumput 10 Orang
 Pengangkut rumput 6 Orang
 Pengadaan pakan dari luar 2 Orang
 Pelaksana pemelihara kebun 6 Orang
 Pelaksana penyediaan konsentrat 6 Orang
 Pengawas kebun 1 Orang
 Pelaksana kesehatan 1 Orang
 Tenaga medis / insiminator 2 Orang
 Recording 2 Orang
Total = 60 Orang

3. Petugas kandang
Petugas kandang memulai aktifitas pukul 06.00 wib pembersihan
kandang dan saluran air,pukul 07.00 wib pemberian pakan hijauan 10%
dari stok per ekor. Pukul 08.00. wib pemberian pakan comfledfeed lalu
pembersihan lingkungan kandang agar tetap bersih,tidak berbau dan
saluran pembuangan tetap lancer. Pukul 12.00 wib pemberian hijauan
20% lalu memonitor stok pakan hijauan agar selalu tersedia sesuai
dengan kebutuhan. Pukul 17.00 wib pemberian pakan hijauan 70% dan
pemeriksaan kondisi sapi,kandang dan lingkungan agar selalu baik.
BAB IV
PENUTUP

Demikian rencana usaha sapi pedaging 2017, secara ekonomi


layak untuk dilaksanakan. Oleh karena itu kami mengharapkan
dorongan dan bantuan dari berbagai pihak terutama bantuan modal
dari Lembaga Pemerintah terkait dan penyandang dana/investor dalam
dan luar negeri.
Besar harapan sebagai anak Negeri ini untuk dapat
berkarya/berkiprah agar dapat mandiri serta berdaulat akan pemenuhan
asupan dan konsumsi Nutrisi dan pemenuhan akan Varietas Sapi
Pedaging serta hasrat untuk dapat merubah kehidupan yang lebih baik
dapat terwujud adanya terealisasinya program-program kerja kami.
Demikian program ini dibuat agar dikaji bersama, diketahui,
diperhatikan, dan disepakati oleh semua pihak yang berkepentingan
dimohon dukungan do’a dukungan dan atas segala perhatiannya di
ucapkan Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai