Ada jenis rumput unggul yang saat ini sedang naik daun yaitu rumput odot yang sudah mulai
dikembangkan dimana-mana. Sebenarnya apa saja keunggulan rumput odot ini jika dibandingkan
dengan rumput jenis lainnya sehingga layak dikembangkan sebagai pakan ternak yang berkualitas
dari segi nutrisi dan juga mudah dikembangkan secara kuantitasnya karena pertumbuhannya yang
cepat. Rumput odot juga dikenal memiliki palatabilitas yang sangat tinggi karena batangnya yang
lunak jika dibanding rumput gajah maupun rumput raja.
Agar lebih jelas sebaiknya kita bandingkan apa saja ciri-ciri, karakter dan juga kemampuan produksi
serta keunggulan dari tiga jenis rumput yang termasuk rumput unggul tersebut.
Pertumbuhan cepat
Tumbuh berumpun dan bertunas atau rhizoma
Perakaran kuat dan dalam
Daun dan batang halus tidak berbulu
Batang lunak mudah dimakan ternak
Rumput odot bagus diberikan untuk sapi/kambing/domba setelah menempuh perjalanan jauh atau
ternak yang mengalami dehidrasi. Rumput odot memiliki kadar air lebih tinggi hingga diatas 80%
dengan kandungan protein bahan segar diatas 14%, sehingga sangat membantu untuk
menghilangkan dehidrasi sekaligus memberikan energi dan protein yang cukup untuk rekondisi,
ditambah teksturnya yang empuk membuat ternak lahap memakan rumput tersebut. Semakin
banyak makan, cairan tubuh makin stabil, rekondisi makin cepat.
Kandungan Nutrisi Rumput Gajah Odot:
Protein kasar 14 %
Protein kasar daun 14.35%
Protein kasar batang 8.1 %
Kadar lemak kasar daun 2.72%
Kadar lemak kasar batang 0.91
Digestibility daun 72.68%
Digestibility batang 62.56%
2. Pola Tanam
Monokultur artinya pada lahan hanya ditanami rumput gajah odot saja.
Tanaman Sela, karena tanaman ini ukurannya lebih pendek rumput ini bisa ditanam sebagai
tanaman sela dikombinasikan dengan hijauan pakan yang lain, dipematang sawah atau disela sela
tanaman perkebunan dengan memperhatikan intensitas matahari.
Rumput ini juga bisa digunakan untuk menahan erosi lahan dengan penanaman pada tanah.
3. Cara Penanaman
Bersihkan lahan yang akan ditanami rumput dari tanaman gulma dan semak belukar.
Buat gundukan tanah lebar 60-80 cm dengan tinggi 20 cm.
Tanam bbit rumput berupa stek dengan 2 ruas ditanam didalam tanah di tengah gundukan dan satu
ruas diluar.
Jarak tanaman dalam barisan 50-75 cm, jarak tanam antar barisan 75-150 cm.
4. Pemupukan
Untuk pupuk dasar, berikan dan campur dengan pupuk kandang dengan jumlah 3 ton/ha.
Jika ingin mempercepat pertumbuhan dapat dilakukan pemupukan pada umur 15 hari setelah tanam
dengan pupuk urea atau dengan pupuk NPK sebanyak 60 kg / Ha.
Pupuk cair (urine ternak) sapi/kambing/kelinci fermentasi juga dapat digunakan sebagai bahan
pupuk cair untuk pemupukan dengan aplikasi disemprot ke tanaman tanah .
5. Pemanenan
Pertama kali penanaman rumput odot bisa dipanen pada umur sekitar 60 hari.
Ciri rumput yang sudah dapat dipanen adalah adanya ruas batang yang sudah berukuran 15 cm.
Umur panen pada musim penghujan 35-45 hari, pada musim kemarau 40-50 hari.
Potong pendek sejajar dengan tanah.
Untuk pemanenan pertama kali sebaiknya dipanen lebih dari 60 hari atau ditunggu batangnya
sampai dengan 30– 40 cm.
Tingginya produktifitas ini karena si rumput ‘tahan banting’ ini juga memeiliki banyak anakan. Awal
panen jumlah anakan per rumpun kisaran 26 tunas, selanjunya dapat mencapai lebih dari 200
tunas. Sama halnya dengan jenis rumput lain, saat panen rumput gajah odot di umur 35 sampai 45
hari pada musim penghujan. “Kalau musim kering, panen kira-kira 40 sampai 50 hari,” kata pembudi
daya rumput gajah odot di Rembang, Jawa Tengah.
Membudidaykana tanaman ini pun mudah. Diawalai dengan memberi pupuk dasar pada lahan yang
akan ditanamai rumput gajah odot. Pemupukan dapat dilakukan dengan pemanfaatan pupuk
kandang. Per-hektar lahan hanya membutuhkan 3 ton. Selanjutnya penanaman rumput gajah odot
salah satunya dengan stek bibit. Bibit sepajang 15 sampai 25 cm, sepertiga bagian dalam tanah.
Jika tinggi sudah mencapai 50 sampai 100 cm, rumput gajah odot ini dapat dipanen. Daun yang
lembut, ruas batang yang cenderung empuk, menjadikan rumput ini banyak digemari peternak sapi
dan domba. Adalah Bapak Odot yang mempopulerkan salah satu rumput yang dikembangkan di
Florida, Amerika Serikat untuk di budidaya di Indonesia. Dari sana lah masyarakat mengenal rumput
ini dengan sebutan rumput gajah odot.
Kelebihan lain dari rumput gajah odot, memiliki tinggi yang sesuai dengan tinggi rata-rata oorang
Indonesia. Hal ini memudahkan para pembudidaya untuk memanen. Lembutnya daun dan
empuknya batang, menjadikan peternak lebih efisiesn. Tidak perlu menggunakan mesin pencacah
untuk memotong-motong rumput ini. Terlebih, rumput gajah odot ini memeliki kandungan nutrisi
yang tinggi. Protein kasar yang terkandung di dalamnya sebesar 14 %, sangat pas untuk diberikan
sebagai makanan ternak (pakan) sapi dan domba.
Cara pemotongan rumput raja hampir sama dengan rumput gajah dimana pemotongan harus
menyisakan sekitar 10-15 cm dari tanah agar rumput dapat tumbuh kembali dari pada selang
beberapa minggu sudah bisa dipotong kembali.
Manfaat rumput gajah sebagai hijauan makanan ternak memiliki kandungan protein cukup besar
dibanding rumput gajah.
Tabel Kandungan Nutrisi Rumput Raja
Nama latin dari rumput gajah adalah Pennisetum purpureum yang merupakan hijauan pakan ternak
yang memiliki kualitas nutrisi tinggi. Asal mulanya dari Afrika yang memiliki iklim tropic dan tumbuh
dengan baik di daerah dengan ketinggian mencapai 2000 meter dpl. Rumput gajah tergolong jenis
rumput unggul karena mudah ditanam dan tahan terhadap kekeringan, sehingga dapat diandalkan
dalam ketersediaan sumber pakan dikala musim kemarau.
Klasifikasi Rumput Gajah
Phylum : Spermatophyta
Sub phylum : Angiospermae
Class : Monocotyl
Ordo : Glumiflora
Family : Graminae
Sub Family : Panicoldea
Genus : Pennisetum
Spesies : P. Purpureum
Manfaat rumput gajah yaitu sebagai hijauan pakan ternak yang disukai oleh ternak ruminansia
seperti sapi, kerbau, dan domba. Manfaat lainnya sebagai penahan erosi.
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Rumput_gajah
http://www.bbppkupang.info/
http://www.situs-peternakan.com
dan sumber-sumber lainnya
https://ternakdanburung.blogspot.com/2018/07/perbedaan-rumput-odot-gajah-dan-rumput.html