Anda di halaman 1dari 71

Limbah Padat

(Fly Ash)
Sebagai
Amelioran
Organik

Pemulihan dan Pengkondisian


Lahan Ex Tambang
dengan Memanfaatkan Limbah
Padat (Fly Ash) Kulit Kayu Industri
Pembuatan Kertas

Gambaran Umum
Kesuburan tanah yang sangat rendah, erosi dan sedimentasi yang
tinggi, tanah pucuk kurang atau tidak tersedia, munculnya air asam
tambang, lereng-lereng yang curam, air untuk menyiram kurang
atau tidak tersedia, iklim mikro belum sesuai, pemilihan jenis
tanaman dan lain sebagianya, merupakan karakteristik dari usaha
pelaksanaan reklamasi dari lahan kritis pasca tambang.
Aplikasi berbagai bahan kimia (agrochemical products) memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap keanekaragaman (biodiversity).
Dampak tersebut akan mengubah keseimbangan ekosistem dan
dominasi organisme dalam jaringan makanan.
Pemulihan secara organik merupakan solusi untuk mendapatkan hasil
yang mendekati rona awal lahan, membentuk kembali biodiversity
dari kawasan serta secara ekonomis lebih menguntungkan.

Bahan Organik
Bahan organik memiliki peran
sebagai dinamisator, aktivator dan
regenerator ekosistem tanah yang
sangat menentukan keberlanjutan
kualitas tanah. Oleh karena itu,
managemen bahan organik selain
diarahkan meningkatkan kesuburan
fisik, kimia dan biologi tanah, juga
untuk mempertahankan kandungan
bahan organik yang optimal dalam
tanah.
Abu Boiler yang berasal dari sisa kulit kayu tanaman memiliki
potensi sebagai regenerator dan aktivator untuk menciptakan
ekosistem tanah yang lebih sehat. Kandungan unsur-unsur mineral
sebagai hara mikro dan makro dapat diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan unsur hara tanaman.

Abu Boiler (Fly Ash)


Abu boiler merupakan limbah padat, berasal dari pembakaran
kulit kayu pada industri pulp & paper, apabila untuk
menghasilkan 1 ton pulp memerlukan 4,5 m kayu dan 10%nya
menjadi limbah kulit untuk dibakar maka dapat dipastikan limbah
abu yang dihasilkan juga akan sangat besar.
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan ditemui bahwa abu
boiler dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk pengapuran
tanah dan berpotensi sebagai fertilizer untuk kawasan hutan
serta dapat meningkatkan laju pertumbuhan tanaman.

Karakterisasi Abu Boiler


Parameter
Arsen (As)
Cadmium (Cd)
Chromium (Cr)
Cobalt (Co)
Copper (Cu)
Lead (Pb)
Mercury (Hg)
Molybdenum (Mo)
Nickel (Ni)
Selenium (Se)
Tin (Sn)
Zinc (Zn)

Boiler Ash
mg/L
<0,01
0,05-1,68
16,93-33,76
0,05-2,00
16,93-44,14
19,04-38,95
0,20-0,64
2,50-36,35
2,12-23,37
1,05-3,50
36,35-43,91
4,02-11,30

Baku Mutu Kep.


04/Bapedal/IX/1995

BSKP

300
50
2500
500
1000
3000
20
400
1000
100
500
5000

30
5
250
50
100
300
2
40
100
10
50
500

Data Analisis Logam Berat pada Abu Boiler

Parameter
Arsen (As)
Barium (B)
Boron (Bo)
Cadnium (Cd)
Chormium (Cr)
Copper (Cu)
Lead (Pb)
Mercury (Hg)
Selenium (Se)
Silver (Ag)
Zinc (Zn)

Parameter
pH
Organik C
Nitogen ( N ) Total
Posfor ( P ) Total
Kalium ( K )
Natrium ( Na )
Kalsium ( Ca )
Magnesium ( Mg )
KTK
KB

Unit Satuan

Nilai

%
%
%
me/100g
me/100g
me/100g
me/100g
me/100g
%

10,4 - 11,9
39 - 57
0,80 1,60
0,13 0,52
0,03 0,11
0,03 0,08
0,15 0,55
0,23 0,52
127 - 165
3,0 9,7

Data Analisis Hara Abu Boiler


Data Analisis TCPL Abu Boiler
Boiler Ash
mg/L

Baku Mutu
PP No. 85 1999

< 0,001
0,6-1,2
0,45-1,74
0,005
0,5
0,03-0,11
0,01
<0,001
0,007-0,015
0,03
0,21-0,38

5,0
100,0
500,0
1,0
5,0
10,0
5,0
0,2
1,0
5,0
50,0

Aplikasi
Abu boiler kulit kayu bersifat basa dan mengandung mineral sebagai
unsur-unsur hara yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai bahan
pengkondisi tanah
Aplikasi abu boiler dilakukan pada awal tanam dengan cara dicampurkan
kedalam media tanah di sekeliling lubang tanam dengan dosis
tertentu (kg/pohon).
Oleh karena kondisi dari geografi dan topografi pada lahan tambang
yang berbeda-beda dan dikarenakan adanya unsur logam berat yang
berpotensi untuk meracuni tanah, perlu kiranya dilakukan terlebih
dahulu kegiatan uji coba dengan menggunakan tanah dari lahan yang
direklamasi untuk menghasilkan dosis penggunaan yang tepat

Sifat Kimia Tanah Ex Tambang


Parameter

Unit

Ph

Ex Tambang

Standar Baku (Netral)

3.00 5.00

6.6 7.5

C organik

<1 2.0

2.5 3

N total

<0.1 0.2

0.3 0.6

<5 11

13 16

C/N
PO Bray

ppm

<10 15

20 26

KO

ppm

<10 20

30 41

KTK

me/100g

<5 17

19 25

<0.1 0.3

0.4 0.7

Na

<0.1 0.4

0.6 0.9

Mg

<0.4 1.1

1.5 4.5

Ca

<0.2 - 6

8 10

Kejenuhan Basa

<20

45 55

Alumunium

> 50

25 31

Korelasi dengan Tanaman


Tanaman merupakan agen biologis yang berkaitan langsung kualitas
tanah (fisik, kimia dan biologi tanah). Uji coba aplikasi Abu boiler pada
tanaman saat ini telah berhasil dilakukan, uji coba dilakukan pada media
tanam Acasia crassicarpa dpada lahan gambut dengan hasil yang cukup
signifikan pada faktor peningkatan tinggi dan pembesaran batang
tanaman .
Hal ini tentunya membuka peluang bagi
tanaman kayu lainnya yang selama ini
telah digunakan sebagai tanaman pionir
pada lahan kritis ex tambang seperti
sengon (Paraserianthes falcataria),
akasia (Acasia mangium), lamtoro (Leucaena
glauca), turi (Sesbania grandiflora), gamal
(Gliricidia sepium), jabon (Anthocephalus
cadamba) untuk dapat bertumbuh semakin
baik lagi.

Kesimpulan
Hasil karakterisasi abu sisa pembakaran kulit kayu dari boiler industri
pulp dan kertas menunjukan bahwa limbah padat tersebut tidak
terindikasi sebagai limbah B3 menurut PP No.18 Jo No.85 Tahun
1999.
Sebelum melakukan aplikasi pada tanaman dan lahan perlu
dilaksanakan pengujian untuk mendapatkan takaran dosis yang
sesuai dengan kondisi lahan dan tanaman yang dipilih.
Temuan hasil uji coba yang telah dilaksanakan oleh tim dari Balai Besar
Pulp & Kertas, menyatakan bahwa penggunaan abu boiler dapat
meningkatkan produktifitas berbagai tanaman pangan, tanaman
keras, meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah serta
meningkatkan kualitas dan kesehatan tanah secara signifikan.

Pembenahan Lahan ex Tambang

Kebutuhan Tanaman Agar Tumbuh Lestari

Masalah Lahan Ex Tambang

Melakukan Kajian Karakteristik Lahan

Hasil Karakteristik Site

Soil Problem

Metode Pengambilan Sampel

Species Performance di Ex Tambang

Anda mungkin juga menyukai