Anda di halaman 1dari 17

5 Langkah Sukses Beternak 

Kambing
1. Pilih dan Gunakan Bibit Kambing yang Baik :
a. Bibit betina :
- Umur 8 – 12 bulan
- Sehat, tidak cacat
- Mampu menyesuaikan diri dengan kondisi pakan yang tersedia
- Jika memungkinkan berasal dari keturunan kembar dan mampu beranak 2 -3 ekor
dalam setiap kelahiran
- Mampu melahirkan 3 kali dalam 2 tahun atau 7 bulan sekali
b. Bibit jantan :
- Umur 8 – 12 bulan
- Sehat, tidak cacat
- Kaki kuat dan tidak bengkok
- Bentuk badan panjang dan punggung rata
- Dadanya lebar dan dalam
- Otot tubuh kuat dan padat
2. Berilah Pakan yang baik
Pakan kambing terdiri dari 2 jenis yakni hijauan sebagai pakan utama dan penguat
(konsentrat) sebagai pakan tambahan. Kebutuhan pakan hijauan sebanyak 5 – 8 kg
per ekor
per hari diberikan 2 kali sehari, sedangkan konsentrat diberikan 0,5 kg per ekor per
hari
diberikan 1 – 2 jam sebelum hijauan diberikan.
Air minum diberikan secara ad libitum (pemberian tidak dibatasi). Garam dapur atau
mollases blok sebaiknya disediakan dikandang.
Jenis hijauan :
a. Rumput-rumputan : Rumput Gajah, Rumput raja, Rumput Benggala, Rumput
Setaria dll
b. Kacang-kacangan : Gamal, Kaliandra, turi, sentrosema, stylosantes, lamtoro,
siratro, daun
kacang tanah, kedelai dll
c. Daun-daunan : Daun nangka, mangkokan, alpokat dll
d. Limbah pertanian : Limbah sayur-sayuran, daun singkong, daun ubi jalar, daun
pisang dll

Hindari pemberian hijauan yang masih muda, jika terpaksa digunakan hendaknya
diangin-anginkan selama minimal 12 jam untuk menghindari terjadinya bloat
(kembung) pada kambing.

Jenis Penguat :
-. Limbah pertanian dan agroindustri : dedak, bekatul, bungkil kelapa, ampas tahu,
kulit
kakao dll.

1
3. Buatkan kandang yang memenuhi syarat
Syarat kandang yang baik antara lain :
- Terpisah minimal berjarak 5 – 7 meter dari rumah ‘bangunan tempat tinggal
- Model panggung
- Aliran udara/sirkulasi udara baik
- Kering dan tidak lembab
- Mudah dalam penanganan kotoran dan urine
Ukuran kandang :
- Kambing jantan dewasa : 1,2 x 1,5 m2 per ekor
- Kambing betina dewasa : 1,2 x 1,2 m2 per ekor
- Kambing dara : 1 x 1,2 m2 per ekor
- Anak : 1 x 1,2 m2 per ekor
4. Jaga Kesehatan Kambing dengan baik
Prinsip mencegah lebih baik dibandingkan mengobati harus menjadi pegangan
peternak.
Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang kambing antara lain : cacingan,
kudis
(scabies), orf, sakit mata, kembung (bloat) dan timpani.
Upaya pencegahan :
1. Bersihkan kandang dan lingkungan secara rutin. Untuk membersihkan kandang
dapat
dilakukan setiap hari agar kandang dan ternak tidak kotor dan bau.
2. Tangani secara benar kotoran dan urine kambing yang ada, hindarkan tersebar
kemana
mana dan basah.
3. Lakukan pengobatan cacing secara teratur tiap 3 -4 bulan sekali.
4. Lakukan vaksinasi orf
5. Lakukan pemberian pakan hijauan secara benar, hindari resiko terjadinya
kembung
(bloat).
6. Pisahkan kambing yang sakit dengan yang sehat agar tidak menular.
Upaya pengobatan :
1. Berikan obat sesuai petunjuk petugas kesehatan ternak.
2. Berikan perhatian khusus agar ternak cepat pulih

5. Tangani dan Kelola Reproduksi Ternak dengan Benar


Beberapa aspek reproduksi yang harus diperhatikan antara lain dewasa kelamin,
masa
berahi, saat mengawinkan, kebuntingan dan penanganan kelahiran.
Dewasa kelamin adalah keadaan dimana ternak siap melaksanakan proses
reproduksi.
Kambing mencapai umur dwsa kelamin pada umur 6 – 8 bulan.
Ciri-ciri berahi :

2
- Ternak gelisah, mencoba menaiki kawan-kawan yang lain
- Alat kelamin bengkah, kemerahan dan agak basah (3 A = Abuh, Abang dan Anget)
- Diam jika dinaiki
Berahi akan terulang lagi 19 – 21 hari kemudian apabila tidak dikawinkan atau gagal
bunting.
Mengawinkan ternak :
Saat yang baik untuk mengawinkan kambing adalah 12 – 18 jam setelah tanda-
tanda berahi
muncul/tampak. Untuk menghindari kegagalan perkawinan, campurkan betina berahi
dgn
pejantan dalam satu kandang.
Hindarkan terjadinya perkawinan sedarah/ ada garis keturunan yang sama antara
kambing
jantan dengan betina atau yang masih dekat hubungan kekerabatannya (anak
dengan bapak,
anak dengan induk, antar saudara kandung).

Kebuntingan :

Tanda-tanda kebuntingan antara lain :


- Tidak terlihat tanda-tanda berahi pada siklus berahi berikutnya
- Perut sebelah kanan tampak membesar
- Ambing tampak menurun
- Ternak tampak tenang
Tangani ternak yang bunting secara benar dengan memisahkan dikandang
tersendiri agar
tidak diganggu oleh ternak lainnya. Berikan pakan yang baik 2 bulan sebelum
melahirkan
hingga 3 bulan setelah melahirkan yang terdiri dari :
- Rumput
- Hijauan kacang-kacangan
- Makanan penguat (dedak dll)
Ternak Melahirkan :
Tanda-tanda induk akan melahirkan :
- pinggul mengendur
- Ambing tampak besar dan puting susu terisi penuh
- Alat kelamin (vulva) membengkak kemeraha-merahan dan lembab
- Gelisah, menggaruk-garuk tanah/lantai kandang dan sering mengembik
- Nafsu makan menurun
Persiapan perawatan kelahiran :
- Bersihkan kandang
- Sediakan alas yang kering dan bersih untuk menyerap cairan yang keluar selama
proses
kelahiran (jerami, karung goni)

3
- Sediakan jodium tinctur untuk dioleskan pada bekas potongan tali pusar
Proses Kelahiran :
- Kantong ketuban pecah
- Beberapa saat kemudian anak mulai keluar
- Setelah anak lahir potonglah tali pusarnya dan oleskan jodium tincture pada bekas
potongannya
- Biarkan induk menjilati anak yang baru lahir, jika induk tidak mau menjilati
bersihkan
cairan yang menempel dengan menggunakan kan lap yang bersih dan kering
- Bersihkan lubang hidung dan mulut anak kambing yang baru lahir agar mudah
bernafas.
Perawatan Anak Yang Baru Lahir :
- Setelah anak lahir maka akan segera menyusu pada induknya. Sebaiknya anak
dibantu
untuk dapat segera menyusui induknya.
- Anak yang tidak segera menyusui dalam waktu 12 jam setelah lahir harus segera
diberi
susu pengganti kolostrum.
Pembuatan Susu Kolostrum Buatan :
- Campurkan 0,25-0,5 liter susu sapi/susu bubuk dengan 1 sendok teh minyak ikan,
1 butir
telor ayam dan setengah sendok makan gula pasir. Berikan dengan cara dicekok 3 –
4 kali
sehari.

Analisa ternak kambing etawa


10nov2009

Dalam setiap usaha tentu kita akan berharap pada maju dan berkembangnya
sebuah usaha tersebut, maka jika kita memiliki sebuah usaha tertentu haruslah
memiliki analisa hasil usaha tersebut untuk kelangsungan jenis usaha tersebut.

Kali ini saya mencoba menganalisa hasil usaha beternak kambing etawa berdasar
situasional yang berkembang di Desa Donorejo,Kec Kaligesing,Kab Purworejo.

1. Waktu pemeliharaan adalah 24 bulan atau 2 tahun


2. Masa Produksi di hitung dari masa induk bunting 5 bulan dan masa menyusui 3
bulan atau beranak 3 kali dalam 2 tahun.
3. Dalam sekali beranak dihitung rata-rata 2 ekor per kelahiran. Kelahiran 1 dan 3
ekor per kelahiran diabaikan.
4.Jumlah cempe yang akan di hasilkan selama 2 tahun adalah : 20 induk x 2 cempe
x 3 beranak = 120 ekor cempe.
4
5. Angka kematian 10%, sehingga diperkirakan kematian maksimal adalah sebanyak
12 ekor.
6. (satu) ekor kambing etawa diperkirakan menghasilkan 7,5 kg pupuk kandang per
bulan. Kotoran dari cempe di kesampingkan. Asumsi harga pupuk kandang di
pasaran Purworejo dan sekitarnya Rp. 200/kg.
7. (satu) ekor kambing etawa diperkirakan dapat menghasilkan urine sebanyak 30
liter per bulan, dengan asumsi harga urine di pasaran Rp.1500/liter.
8. Harga cempe mengacu pada kriteria kambing standart pasar Desa Pandanrejo,
Kec Kaligesing,Kab Purworejo. Harga cempe kepala hitam istimewa
dikesampingkan. Karena harga tersebut tidak dapat dijadikan acuan dalam
perhitungan ini. Harga patokan di ambil kisaran bulan september 2009.
9. Biaya pakan di hitung per ekor sedangkan gaji operator ternak atau karyawan di
gaji berdasar 22 ekor untuk satu orang
Gaji Karyawan / operator ternak di hitung berdasar jam kerja ( 2 jam ) dalam sehari
sebesar Rp 500.000 per bulan dengan asumsi operator ternak hanya membutuhkan
waktu kurang lebih 2 jam dalam setiap harinya untuk membersihkan kandang dan
memberikan Pakan yang sudah di beli ( tidak termasuk pembelian pakan )

A. INVESTASI TETAP

Kambing betina 20 ekor @ Rp. 3.000.000.


20 ekor x Rp. 3.000.000
= Rp. 60.000.000

Kambing jantan 2 ekor @ Rp. 4.000.000


2 ekor x Rp. 4.000.000
= Rp. 8.000.000

Kandang 2 unit @ Rp. 7.500.000


2 unit x Rp. 7.500.000
= Rp. 15.000.000

Peralatan kandang Rp. 1.000.000


Total investasi tetap:
Rp. 60.000.000 + Rp. 8.000.000 + Rp. 15.000.000 + Rp. 1.000.000 = Rp.
84.000.000

B. BIAYA PRODUKSI
Biaya pemeliharaan kambing induk (22 ekor)
Biaya pakan ternak = 2.500/ ekor / hari
22 ekor x 2.500 = Rp 55.000/ hari
Biaya dalam satu bulan = 55.000 x 30 hari = Rp 1.650.000
Biaya Pakan selama 24 bulan = Rp 39.600.000

5
- Gaji karyawan
Rp.500.000 : 30 hari 22 ekor
Biaya gaji selama 24 bulan = Rp.12.000.000

Total Biaya Produksi :


Rp 39.600.000 + Rp 12.000.000 = Rp 51.600.000

C. PROYEKSI PENDAPATAN

Penjualan cempe
108 ekor x Rp. 1.500.000
= Rp. 162.000.000

Penjualan induk afkir


20 ekor x Rp. 1.500.000
= Rp. 30.000.000

Penjualan pupuk kandang


7,5 kg x 12 bulan x 2 tahun x Rp. 200 x 20 ekor
= Rp. 720.000

D. REKAPITULASI PENDAPATAN

1. Biaya-biaya:

- Biaya investasi Rp. 84.000.000


- Biaya pemeliharaan selama 2 tahun Rp 51.600.000

Total biaya Rp. 135.000.000

2. Pendapatan;

- Penjualan cempe Rp. 162.000.000


- Penjualan induk afkir Rp. 30.000.000
- Penjualan pupuk kandang Rp. 720.000

Total pendapatan Rp. 192.720.000


Keuntungan yang bisa diperoleh adalah sbb:
Rp. 192.720.000– 135.000.000
= Rp. 57.120.000

Penghasilan per bulan


= Rp. 57.120.000 : 24 bulan
= Rp. 2.380.000

Dengan 20 ekor betina kita per bulan mendapatkan penghasilan sebesar = Rp.
2.380.000 Estimasi keuntungan tersebut belum termasuk kalau hasil cempe yang di
keluarkan berkualitas super. Karena pada dasarnya harga cempe yang bener-bener

6
super itu tidak ada batasan harganya . sebagai gambaran, penulis pernah menjual
cempe jantan umur 3 bulan dengan harga 7,5 juta seekor.

jadi barometer penghasilan tersebut di atas adalah mengacu pada criteria terendah
di pasar kambing etawa Desa Pandanrejo

dan estimasi ini berdasar waktu terpendek untuk mencoba dalam waktu produksi
total tentunya akan memakan waktu selama 5 tahun yang akan menghasilkan
perhitungan yang berbeda sebab investasi kandang akan berumur lebih dari 5 tahun
.

Tips beternak kambing

Wed, 14 May 2008 21:45:59 -0700

Beternak

kambing adalah suatu kegiatan yang sangat menguntungkan, selama dalam

menjalankan usaha tersebut dikelola secara benar dan serius. Tidak ada

kata yang tidak mungkin. Begitulah ungkapan kata yang harus diungkapkan

dalam menjalani suatu usaha. Selama kita serius dan tekun dalam

menjalani usaha ini, pasti tujuan dan cita-cita kita akan tercapai.

Ada beberapa hal utama yang harus kita siapkan sebelum kita menjalani usaha ini.

1. mempersiapkan lahan pakan.

Ketersediaan pakan adalah hal yang sangat fital bagi kelangsungan

peternakan. Mustahil suatu usaha peternakan terwujud tanpa diimbangi

dengan ketersediaan pakan. Untuk mempersiapkan pakan, sudah seharusnya

kita mempunyai gambaran tentang jumlah kambing yang akan kita pelihara.

Semakin banyak kambing yang akan kita pelihara, maka semakin luas lahan

pakan yang harus kita siapkan, begitu juga sebaliknya, semakin sedikit

kambing yang akan kita pelihara, maka lahan yang harus kita siapkan

juga tidak terlalu luas.

Pakan kambing yang ideal seharusnya tidak terdiri dari satu macam jenis

7
saja. Kita dapat mencampur pakan tersebut dari berbagai macam daun

daunan. Tetapi untuk peternakan yang mempunyai kapasitas besar, pakan

yang mudah dan selalu terjamin ketersediaannya adalah rumput gajah.

Karena rumput gajah dapat dipanen umur 40-50 hari. Sehingga peternak

harus dapat mengatur jadwal pemenenan yang tepat. Sehingga di harapkan

rumput gajah tersebut dapat selalu dipanen untuk pemberian pakan

kambing. Peternak dapat menyewa lahan untuk menanam rumput gajah

tersebut.

Berikut ini adalah cara penanaman rumput gajah ;

a) sediakan rumput gajah berupa stek. Bibit ini dapat diperoleh dari petani

ataupun dari dinas peternakan setempat.

b) Cangkul lahan tanam dengan kedalam 20 cm dan dibuat parit dengan jarak antar

parit selebar 60 cm.

c) Buat lubang tanam dengan kedalaman 15 cm, jarak antar lubang tanan sekitar

50-60 cm.

d) Beri pupuk pada lubang tanaman, pupuk dapat berupa pupuk kandang maupun

pupuk pabrikansi seperti urea atau npk.

e) Masukkan bibit rumput gajah sebanyak tiga stek per lobang tanam.

f) Panen rumput gajah pertama dapat dilakukan pada tiga bulan pertama,

hanya saja rumput panenan pertama ini biasanya kurang disenangi oleh

kambing, sehingga biasanya rumput gajah tersebut dibuang.

g) Bersihkan segera rumput liar yang tumbuh setelah panenan pertama

dilakukan, lalu beri pupuk kandang secukupnya pada tanaman tadi.

h) Setelah 40-50 hari kemudian panenan ke dua dapat dilakukan dan

biasanya rumput pada panenan yang ke dua ini lebih disukai oleh

kambing, karena memiliki batang yang tidak terlalu keras.

Selain diberi pakan pokok berupa hijauan, sebaiknya kambing juga

8
diberi pakan tambahan berupa pakan penguat sebagai penguat. Sumber

pakan penguat dapat berupa dedak jagung, ampas tahu, bungkil kacang

tanah, kulit kedelai atau campuran pakan tersebut.

Pakan penguat tersebut jumlahnya tidak harus banyak, tetapi diusahaan

setiap hari selalu disajikan ke kambing, supaya kambing tersebut tidak

kekurangan mineral maupun protein.

2.Membuat kandang.

Prinsip kandang yang ideal adalah tempat yang nyaman bagi ternak

kambing itu sendiri. Kandang diusahakan dibuat dari bahan yang awet dan

tahan lama, terutama pada lantai kandang, kerena lantai tersebut

merupakan pijakan pada saat kambing berada di dalam kandang. Apabila

lantai kandang mudah patah maka akan dapat membahayakan kambing yang

kita pelihara. Lantai kandang tidak boleh menggunakan papa yang terlalu

lebar. karena papan yang lebar akan menghambat kotoran ataupun urin

terbuang secara lancar. dampaknya kambing akan cepat kotor. menurut

saya, lantai kandang yang ideal adalah lantai yang menggunakan bahan

dasar bambu, karena selain harganya lebih murah, lantai bambu juga

mempunyai lebaran yang pas (6 cm), sehingga kotoran dan urin langsung

jatuh ke bawah.

Kandang dibikin model panggung dan lantai kandang harus dibuat miring

agar kotoran kambing dapat dengan mudah dibersihkan. Selain itu dengan

kemiringan lantai kandang, maka kita akan dengan mudah menampung urin

kambing menuju tempat yang dikehendaki. Karena urine dan kotoran

kambing (srintil) mempunyai nilai jual yang sangat bagus.

Dengan kandang model panggung, kita juga akan dapat dengan mudah

mengontrol kesehatan kambing itu sendiri. Karena kesehatan kambing

dapat dipantau dari kotoran kambing yang di keluarkannya. Misal,

9
kotoran kambing agak menggumpal merupakan pertanda bahwa kambing

tersebut terkena cacingan dan harus segera diberi obat cacing.

Kandang juga harus dilengkapi dengan tempat minuman kambing yang

letaknya dibelakang kandang dan posisinya berada di luar kandang.

Kerena kalau tempat air itu berada di dalam, kambing akan

menggaru-garukkan tanduk ditempat air, sehingga air gampang tumpah.

3.Memilih Induk.

Tahap yang paling menentukan dalam usaha peternakan kambing adalah

penjaringan material kandang atau pemilihan induk. Karena apabila kita

salah dalam memilih induk dapat dipastikan kita akan rugi dalam

menjalankan usaha ini. Karena pada prinsipnya, kambing baik maupun

kambing jelek tetap makan. Dan makan adalah biaya. Makanya jangan

gegabah dalam melakukan pembelian induk. Kalaupun ada kambing jelek

beranak bagus itu merukakan suatu keberuntungan belaka. Tetapi kalau

kita memilih induk dengan benar dan tepat, maka peluang untuk

mendapatkan keturunan yang bagus sangatlah besar.

Memang tidak mungkin seekor kambing itu sempurna secara kasat mata,

tetapi ada beberapa kriteria wajib, yang harus peternak pilih. Karena

hal ini nantinya akan berpengaruh pada keturunan berikutnya. Kriteria

yang termaksud adalah :

a). Warna harus hitam.

Warna hitam adalah warna yang sangat favorit dalam kelas kambing

etawa. Apalagi pola hitam tersebut berada tepat dan presisi dibagian

kepala. Ada beberapa kelompok petani yang menyebut dengan istilah

“kepala hitam atau ndas ireng”

(Jawa Timur). Sebagus apapun kambing itu, kalau warna tidak hitam maka

pamor kambing tersebut akan berkurang. Kambing dengan warna pola hitam

10
berarti memiliki gen warna hitam, yang apabila nanti dikawinkan dengan

pejantan warna hitam, harapannya cempe yang akan dihasilkan memiliki

pola warna hitam juga. Sebagai gambaran, kambing standart, pola warna

hitam lebih mahal minimal Rp. 250.000, jika di banding dengan kambing

pola warna coklat, dengan umur yang sama.

b). Telinga tipis, panjang dan lurus ke bawah.

Telinga tipis dan panjang merupakan syarat wajib bagi calon induk.

Baik induk pejantan maupun induk betina. Telinga harus terkesan jatuh

ke bawah, ujung pangkal telinga tidak boleh ada patahan. Telinga juga

tidak boleh melebar ke bawah. Kebanyakan kambing yang berada di

pasaran, posisi telinga atas sudah baik, tetapi di bawah melebar atau

melengkung ke samping. Faktor telinga yang bagus sangat penting sekali

bagi peternak, karena akan berpengaruh ke keturunan yang dihasilkan.

c. factor pelengkap lain.

Sudah penulis katakan, tidak ada kambing yang sempurna. Kalaulah ada

yang bagus di pola, mungkin kambing itu memiliki kekurangan dipanjang

telinga atau pada bagian yang lain. Tetapi minimal kita sebagai

peternak harus mencari bakalan induk yang mendekati sempurna. Ada

beberapa factor pelengkap lain yang dapat dipilih supaya kambing yang

akan kita beli nantinya mendekati sempurna. Beberapa factor tersebut

diantaranya,kaki atau tulangan yang besar dan kokoh, kulit yang tebal,

ekor yang melengkung ke atas, bulu ekor yang lebat, mata yang cerah,

tanduk yang simetris ke belakang, cekungan yang besar pada hidung

kambing.

Factor pelengkap sifatnya tidak wajib. Tetapi kalau itu ada dikambing

yang bakal di beli, tidak ada salahnya apabila peternak mengambilnya

sebagai calon induk. Dengan pencatatan data yang lengkap, peternak

11
nantiya akan dapat menciptakan keturunan yang stabil, jika berbagai

elemen tersebut di kawinsilangkan, tetapi hal ini memerlukan waktu dan

biaya yang sangat amat lama dan mahal.

Jika ingin menciptakan trah kambing seperti yang dikehendaki

peternak, hal pertama yang dilakukan peternak adalah mencari induk yang

berproduksi tinggi dan pejantan yag memiliki induk dengan tingkat

produksi yang tinggi pula. Lebih baik lagi jika keduanya (induk dan

pejantan) berasal dari induk dan pejantan yang sama (kelahiran kembar).

Jika sudah cukup umur, indukan dan pejantan tersebut dikawinkan. Dengan

manajemen yang baik, kambing bisa beranak 2 kali dalam 3 tahun. Dalam 2

tahun bisa menghasilkan 6 ekor cempe. Cempe-cempe jantan bisa di jual,

sedangkan cempe betina terus di pelihara sampai dewasa kelamin dan jika

sudah cukup umur di kawinkan dengan pejantan nenek moyangnya. Jika

pejantan nenek moyangnya sudah mati atau sudah tidak terlalu kuat, bisa

di gantikan dengan pejantan lain yang masih sedarah. Dari

perkawinan-perkawinan ini akan selalu di hasilkan individu-individu

baru yang variasinya sangat lebar, tetapi semakin lama variasi tersebut

akan semakain mengecil dan mendekati seragam. Individu-individu yang

produksinya tinggi terus dipertahankan sebagai induk, sedangkan

individu-individu yang tingkat produsinya rendah bisa di singkirkan

atau di jual.

12
Tips beternak kambing

BUDIDAYA TERNAK KAMBING


KELUARAN
Ternak kambing produksi optimal

BAHAN
Kambing, pakan, peralatan konstruksi kandang, lahan

ALAT
Tempat pakan/minum

PEDOMAN TEKNIS

Jenis kambing asli di Indonesia adalah kambing kacang dan kambing peranakan etawa (PE)

Memilih bibit
Pemilihan bibit diperlukan untuk menghasilkan keturunan yang lebih baik. Pemilihan calon
bibit dianjurkan di daerah setempat, bebas dari penyakit dengan phenotype baik.

Calon induk
Umur berkisar antara > 12 bulan, (2 buah gigi seri tetap), tingkat kesuburan reproduksi
sedang, sifat keindukan baik, tubuh tidak cacat, berasal dari keturunan kembar (kembar dua),
jumlah puting dua buah dan berat badan > 20 kg.

Calon pejantan
Pejantan mempunyai penampilan bagus dan besar, umur > 1,5 tahun, (gigi seri tetap),
keturunan kembar, mempunyai nafsu kawin besar, sehat dan tidak cacat.

Pakan

Ternak kambing menyukai macam-macam daun-daunan sebagai pakan dasar dan pakan
tambahan (konsentrat).

Pakan tambahan dapat disusun dari (bungkil kalapa, bungkil kedelai), dedak, tepung ikan
ditambah mineral dan vitamin.

Pakan dasar umumnya adalah rumput kayangan, daun lamtoro, gamal, daun nangka, dsb.

Pemberian hijauan sebaiknya mencapai 3 % berat badan (dasar bahan kering) atau 10 - 15 %
berat badan (dasar bahan segar)

Pemberian pakan induk


Selain campuran hijauan, pakan tambahan perlu diberikan saat bunting tua dan baru
melahirkan, sekitar 1 1/2 % berat badan dengan kandungan protein 16 %.

Kandang
Pada prinsipnya bentuk, bahan dan konstruksi kandang kambing berukuran 1 1/2 m² untuk
induk secara individu. Pejantan dipisahkan dengan ukuran kandang 2 m², sedang anak lepas

13
sapih disatukan (umur 3 bulan) dengan ukuran 1 m/ekor. tinggi penyekat 1 1/2 - 2 X tinggi
ternak.

Pencegahan penyakit : sebelum ternak dikandangkan, kambing harus dibebaskan dari parasit
internal dengan pemberian obat cacing, dan parasit eksternal dengan dimandikan.

——————————————————————————–

TERNAK KAMBING

PENDAHULUAN
Ternak kambing sudah lama diusahakan oleh petani atau masyarakat sebagai usaha
sampingan atau tabungan karena pemeliharaan dan pemasaran hasil produksi (baik daging,
susu, kotoran maupun kulitnya) relatif mudah. Meskipun secara tradisional telah memberikan
hasil yang lumayan, jika pemeliharaannya ditingkatkan (menjadi semi intensif atau intensif),
pertambahan berat badannya dapat mencapai 50 - 150 gram per hari. Ada tiga hal pokok yang
harus diperhatikan dalam usaha ternak kambing, yaitu: bibit, makanan, dan tata laksana.

BIBIT
Pemilihan bibit harus disesuaikan dengan tujuan dari usaha, apakah untuk pedaging, atau
perah (misalnya: kambing kacang untuk produksi daging, kambing etawah untuk produksi
susu, dll). Secara umum ciri bibit yang baik adalah yang berbadan sehat, tidak cacat, bulu
bersih dan mengkilat, daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan.

Ciri untuk calon induk:

Tubuh kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan pinggang lurus, tubuh besar, tapi
tidak terlalu gemuk.

Jinak dan sorot matanya ramah.

Kaki lurus dan tumit tinggi.

Gigi lengkap, mampu merumput dengan baik (efisien), rahang atas dan bawah rata.

Dari keturunan kembar atau dilahirkan tunggal tapi dari induk yang muda.

Ambing simetris, tidak menggantung dan berputing 2 buah.

Ciri untuk calon pejantan :

Tubuh besar dan panjang dengan bagian belakang lebih besar dan lebih tinggi, dada lebar,
tidak terlalu gemuk, gagah, aktif dan memiliki libido (nafsu kawin) tinggi.

Kaki lurus dan kuat.

Dari keturunan kembar.

Umur antara 1,5 sampai 3 tahun.

14
MAKANAN
Jenis dan cara pemberiannya disesuaikan dengan umur dan kondisi ternak. Pakan yang
diberikan harus cukup protein, karbohidrat, vitamin dan mineral, mudah dicerna, tidak
beracun dan disukai ternak, murah dan mudah diperoleh. Pada dasarnya ada dua macam
makanan, yaitu hijauan (berbagai jenis rumput) dan makan tambahan (berasal dari kacang-
kacangan, tepung ikan, bungkil kelapa, vitamin dan mineral).
Cara pemberiannya :

Diberikan 2 kali sehari (pagi dan sore), berat rumput 10% dari berat badan kambing, berikan
juga air minum 1,5 - 2,5 liter per ekor per hari, dan garam berjodium secukupnya.

Untuk kambing bunting, induk menyusui, kambing perah dan pejantan yang sering
dikawinkan perlu ditambahkan makanan penguat dalam bentuk bubur sebanyak 0,5 - 1
kg/ekor/hari.

TATA LAKSANA

Kandang

Harus segar (ventilasi baik, cukup cahaya matahari, bersih, dan minimal berjarak 5 meter dari
rumah).
Ukuran kandang yang biasa digunakan adalah :
Kandang beranak : 120 cm x 120 cm /ekor
Kandang induk : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang anak : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang pejantan : 110 cm x 125 cm /ekor
Kandang dara/dewasa : 100 cm x 125 cm /ekor

Pengelolaan reproduksi
Diusahakan agar kambing bisa beranak minimal 3 kali dalam dua tahun.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :

Kambing mencapai dewasa kelamin pada umur 6 s/d 10 bulan, dan sebaiknya dikawinkan
pada umur 10-12 bulan atau saat bobot badan
mencapai 55 - 60 kg.

Lama birahi 24 - 45 jam, siklus birahi berselang selama 17 - 21 hari.

Tanda-tanda birahi : gelisah, nafsu makan dan minum menurun, ekor sering dikibaskan,
sering kencing, kemaluan bengkak dan mau/diam bila
dinaiki.

Ratio jantan dan betina = 1 : 10


Saat yang tepat untuk mengawinkan kambing adalah :

Masa bunting 144 - 156 hari (…. 5 bulan).

Masa melahirkan, penyapihan dan istirahat ± 2 bulan.

15
Pengendalian Penyakit
Hendaknya ditekankan pada pencegahan penyakit melalui sanitasi kandang yang baik,
makanan yang cukup gizi dan vaksinasi.

Penyakit yang sering menyerang kambing adalah: cacingan, kudis (scabies), kembung perut
(bloat), paru-paru (pneumonia), orf, dan koksidiosis.

Pasca Panen
Hendaknya diusahakan untuk selalu meningkatkan nilai tambah dari produksi ternak, baik
daging, susu, kulit, tanduk, maupun kotorannya. Bila kambing hendak dijual pada saat berat
badan tidak bertambah lagi (umur sekitar 1 - 1,5 tahun), dan diusahakan agar permintaan
akan kambing cukup tinggi.

Harga diperkirakan berdasarkan : berat hidup x (45 sampai 50%) karkas x harga daging
eceran.

CONTOH ANALISA USAHA TERNAK KAMBING


Pengeluaran

Bibit

Bibit 1 ekor pejantan = 1 x Rp. 250.000,- Rp. 250.000,-


Bibit 6 ekor betina = 1 x Rp. 200.000,- Rp. 1.200.000,-
Total Rp. 1.450.000,-
Kandang Rp. 500.000,-
Makanan Rp. 200.000,-
Obat-obatan Rp. 100.000,-
Total Pengeluaran Rp. 2.250.000,-

Pemasukan
Dari anaknya
Jika setelah 1 tahun, ke 6 produk menghasilkan 2 ekor, jumlah kambing yang bisa dijual
setelah 1 tahun = 12 ekor. Jika harga tiap ekor Rp. 150.000,- maka dari 12 ekor tersebut akan
dihasilkan : 12 x Rp. 150.000,- = Rp. 1.800.000,-
Dari induk
Pertambahan berat induk 50 gram per ekor per hari, maka setelah 2 tahun akan dihasilkan
pertambahan berat : 7 x 50 gr x 365 = 127,75 kg. Total daging yang dapat dijual (7 x 15 kg) +
127,75 kg = 232,75 kg. Pendapatan dari penjualan daging = 232,75 kg x Rp. 10.000,-
=Rp.2.327.500,-

Dari kotoran :
Selama 2 tahun bisa menghasilkan ± 70 karung x Rp. 8.000,- = Rp. 560.000,- (editted)
Keuntungan

Masuk:Rp.1.800.000+Rp. 2.327.500+Rp. 560.000 == Rp. 4.687.500,-


Keluar:Rp.1.450.000+Rp.500.000+Rp.200.000+Rp.100.000 == Rp. 2.250.000

Keuntungan selama 2 th:

Rp. 4.197.500,- dikurang Rp. 2.250.000 = Rp. 2.437.500,-

16
atau Rp. 101.563,- per bulan.

Diambil dari berbagai sumber

Beternak Domba Garut

Dari sekian macam domba jenis unggul domba garut cukup populer. Postur tubuh
tegap dengan tanduk melingkar di atas kepala membuat binatang ternak ini sering
dijadikan wahana kompetisi, yaitu adu domba yang kesohor itu. Seekor domba garut
juara seketika itu juga harga jualnya bakal langsung melejit, puluhan hingga ratusan
juta.

Tetapi, sekalipun tidak menjadi juara, dengan bobot bisa di atas 80 kg per ekor,
maka harga pasaran ruminansia yang konon hasil silangan beberapa jenis domba
unggul ini terbilang lumayan. Jadi tidak heran jika khususnya di kabupaten Garut,
domba tersebut banyak diternakkan, baik sebagai usaha sampingan atau bahkan
dikelola secara profesional.

Salah satu peternak domba garut profesional yaitu Agus Ramada Setiadi,
pengusaha asal Bekasi yang mengelola usaha keluarga, Villa Domba, di satu
daerah di Bandung, Jawa Barat. Sebenarnya, seperti dituturkan, pada awalnya
budidaya domba garut yang telah menginjak tahun ketiga itu bukan kesengajaan,
tetapi lebih disebabkan bisnis agrobisnis yang digagas orang tuanya membutuhkan
pupuk dalam jumlah sangat besar. Pasalnya, lahan seluas 7 Ha yang dibeli secara
bertahap sebagai investasi menjelang pensiun untuk ditanami pohon jati, mahoni,
kemiri, kopi dan panili itu berupa bukit berlahan tandus.

17

Anda mungkin juga menyukai