Anda di halaman 1dari 7

USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG

Usaha penggemukan sapi potong merupakan salah satu peluang usaha yang prospektif yang dapat dikembangkan di kabupaten Malang. Hal ini dilatarbelakangi oleh semakin meningkatnya kebutuhan akan konsumsi daging di Indonesia dari tahun ke tahun, sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan rata-rata kualitas hidup masyarakat serta semakin tingginya kesadaran dari masyarakat untuk mengkonsumsi pangan dengan kualitas baik dan kuantitas yang cukup. Usaha penggemukan sapi potong juga relevan dengan upaya pelestarian sumber daya lahan. Kotoran sapi yang diperoleh selama masa penggemukan, selain volumenya yang cukup besar juga memiliki berbagai kandungan senyawa dan mikro organisme yang dapat digunakan untuk memperbaiki tekstur dan kesuburan tanah. Dalam tinjauan makro, pengembangan usaha penggemukan sapi juga merupakan salah satu upaya penghematan devisa. Pengembangan usaha penggemukan sapi merupakan salah satu upaya substitusi impor. Dengan demikian usaha penggemukan sapi sangat layak dalam tinjauan mikro, dan sangat terpuji dalam pandangan makro. Beberapa jenis sapi yang biasa digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah : Sapi Ongole

Cirinya berwarna putih dengan warna hitam di beberapa bagian tubuh, bergelambir dan berpunuk, dan daya adaptasinya baik. Jenis ini telah disilangkan dengan sapi Madura, keturunannya disebut Peranakan Ongole (PO) cirinya sama dengan sapi Ongole tetapi kemampuan produksinya lebih rendah. Sapi Bali

Cirinya berwarna merah dengan warna putih pada kaki dari lutut ke bawah dan pada pantat, punggungnya bergaris warna hitam (garis

belut). Keunggulan sapi ini dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang baru. Sapi Brahman

Cirinya berwarna coklat hingga coklat tua, dengan warna putih pada bagian kepala. Daya pertumbuhannya cepat, sehingga menjadi primadona sapi potong di Indonesia. Sapi Madura

Mempunyai ciri berpunuk, berwarna kuning hingga merah bata, terkadang terdapat warna putih pada moncong, ekor dan kaki bawah. Jenis sapi ini mempunyai daya pertambahan berat badan rendah. Sapi Limousin

Mempunyai ciri berwarna hitam bervariasi dengan warna merah bata dan putih, terdapat warna putih pada moncong kepalanya, tubuh berukuran besar dan mempunyai tingkat produksi yang baik Visi dan Misi Visi dan misi rencana usaha penggemukan ternak sapi potong : Melalui pola kemitraan antara manajemen, investor, dan petani ternak diharapkan dapat terjalin kerjasama yang kuat sehingga tujuan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama bagi para petani ternak dapat tercapai. Memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Malang pada khususnya dan Indonesia pada umumnya seoptimal dan seefisien mungkin untuk mengembangkan usaha ternak penggemukan sapi potong. Meningkatkan populasi dan produksi ternak dalam upaya pemenuhan kebutuhan produksi ternak khususnya di Jawa Timur. ANALISIS PASAR 1. Target Pasar

Potensi usaha ternak sapi cukup menyebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Pasar yang paling potensial untuk daging sapi adalah kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, dan wilayah Bodetabek. Namun demikian jumlah produksi tersebut masih belum memenuhi permintaan untuk pasar lokal sekalipun. Sehingga dalam rencana usaha ternak penggemukan sapi potong ini ditargetkan untuk mengisi kebutuhan pasar lokal Malang. 2. Kebutuhan dan Proyeksi Pasar Peluang peningkatan bisnis ternak sapi untuk pasar domestik sangat terbuka luas. Ternak sapi secara periodik memiliki permintaan yang tinggi yaitu menjelang Hari Raya Kurban. Selain itu ternak sapi juga dapat dikembangkan untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi daging harian. Produk dalam usaha penggemukan sapi diluar daging adalah kulit. Permintaan kulit sebagai bahan baku aneka kerajinan dan bahan asesoris pakaian memiliki kecenderungan yang terus meningkat. Ada beberapa pengrajin kulit di Garut misalnya, terpaksa gulung tikar karena kesulitan memperoleh kulit sebagai bahan baku usahanya. ANALISIS KEUANGAN Asumsi Keuangan Usaha dirancang untuk menghasilkan 20 ekor sapi PO (peranakan ongole) setiap periode penggemukan. Satu ekor sapi membutuhkan luas kandang individual 4 m2, sehingga luas kandang yang dibutuhkan 80 m2 (biaya 1 m2 = Rp 250.000,00), Total biaya pembuatan kandang Rp 20.000.000,00. Dengan masa pakai 10 tahun maka biaya penyusutan per tahun = Rp 2.000.000,00 atau per 90 hari masa penggemukan = Rp. 500.000,00

Sapi digemukan selama 90 hari. Berat awal sapi rata-rata 300 kg dengan harga per kg Rp. 17.000,00. Pertambahan berat badan harian yang diinginkan adalah 0.5 kg per hari, sehingga berat akhir sapi setelah masa penggemukan 90 hari adalah 345 kg. Maka total pendapatan adalah 20 ekor x 345 x Rp. 17.000,00 = Rp.117.300.000,00 Setiap sapi menghasilkan 10 kg kotoran, sehingga selama periode penggemukan 90 hari seekor sapi menghasilkan 900 kg kotoran dengan harga per kg Rp. 200. Total pendapatan dari hasil penjualan kotoran sapi 20 ekor x 900 kg x Rp 200,00 = 3.600.000,00

Rencana Investasi
Hasil analisis asumsi keuangan usaha ternak sapi potong volume 20 ekor periode produksi 90 hari dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

NO URAIAN 1. 2. 3. 4. 5.

SATUAN UNIT Pembuatan Kandang Meter Pembelian Sapi Ekor Bakalan Pakan Konsentrat Kg Pakan Hijauan Kg Obat-Obatan botol Total

VOLUME 80 20 1800 54.000 20

HARGA / UNIT (Rp) 250.000 5.100.000 1.000 100 50.000

NILAI (Rp) 20.000.000 102.000.000 1.800.000 5.400.000 1.000.000 130.200.0 00

Proyeksi Laba Rugi / 90 hari masa penggemukan


No. INVESTASI Biaya Tetap 1. Penyusutan Kandang 2. Penyusutan Peralatan JUMLAH (Rp) 500.000,00 200.000,00

1. 2. 3.

Biaya Variabel /Produksi Pembelian sapi bakalan Pakan konsentrat Pakan hijauan Biaya lain-lain Biaya listrik & Telpon Transportasi Total biaya produksi Pendapatan Penjualan sapi hasil penggemukan Penjualan kotoran sapi Total Pendapatan Proyeksi laba / rugi (keuntungan)

102.000.000,00 1.800.000,00 5.400.000,00

1. 2.

300.000,00 500.000,00 110.700.000,00

1. 2.

117.300.000,00 3.600.000,00 120.900.000,00 10.200.000,00

Analisi SWOT Untuk mendirikan suatu usaha penting untuk mengetahui aspek aspek yangmempengaruhi usaha tersebut. Aspek-aspek tersebut adalah aspek strength (kekuatan),aspek weakness (kelemahan), aspek opportunities (peluang pasar), dan aspek threath(ancaman). 1 Aspek strength (kekuatan) usaha budidaya sapi secara garis besar tidak lah sulit, desa kromengan memiliki sarana yang mendukung untuk mendirikan usaha tersebut, sarana akses transportasi, listrik, telekomunikasi sumber daya manusia(dengan mengikutsertakan penduduk sekitar sebagai tenaga pengelolanya), Harga jualnya yang stabil daripada ternak lain dan cendrung terus meningkat. 2 Aspek weaknes (kelemahan) Terbatasnya ketersediaan bibit ternak dan atau bakalan ternak, dan belum adanya pabrik makanan ternak. 3 Aspek opportunities (peluang)

Cultur atau budaya masyarakat Malang yang terus berkembang mengolah daging menjadi beraneka makanan seperti rendang dalam pola makan kesehariannya. Untuk mencukupi permintaan pasar daging konsumsi masyarakat Malang sebagian besar masih didatangkan dari luar khususnya daging ternak. 4 Aspek threath (ancaman) Ancaman yang akan selalu ada pada usaha peternakan adalah serangan wabah penyakit dan harga pakan kosentrat yang kurang stabil Visi dan Misi Visi dan misi rencana usaha penggemukan ternak sapi potong : 1 Melalui pola kemitraan antara manajemen, investor, dan petani ternak diharapkan dapat terjalin kerjasama yang kuat sehingga tujuan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama bagi para petani ternak dapat tercapai. 2 Memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki Desa kromengan pada khususnya dan Kota Malang pada umumnya seoptimal dan seefisien mungkin untuk mengembangkan usaha ternak penggemukan sapi potong.

PROPOSAL USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG

DISUSUN OLEH :

NAMA JURUSAN NIM

: DEBIE CINTHYA WIDYA MARTHA : EKONOMI MANAJEMEN : 1002020026

UNIVERSITAS WISNUWARDHANA FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN 2012 - 2013

Anda mungkin juga menyukai