Anda di halaman 1dari 66

5 Langkah Sukses Beternak Kambing

1. Pilih dan Gunakan Bibit Kambing yang Baik :


a. Bibit betina :
- Umur 8 - 12 bulan
- Sehat, tidak cacat
- Mampu menyesuaikan diri dengan kondisi pakan yang tersedia
- Jika memungkinkan berasal dari keturunan kembar dan mampu beranak 2 -3 ekor
dalam setiap kelahiran
- Mampu melahirkan 3 kali dalam 2 tahun atau 7 bulan sekali
b. Bibit jantan :
- Umur 8 - 12 bulan
- Sehat, tidak cacat
- Kaki kuat dan tidak bengkok
- Bentuk badan panjang dan punggung rata
- Dadanya lebar dan dalam
- Otot tubuh kuat dan padat
2. Berilah Pakan yang baik
Pakan kambing terdiri dari 2 jenis yakni hijauan sebagai pakan utama dan penguat
(konsentrat) sebagai pakan tambahan. Kebutuhan pakan hijauan sebanyak 5 - 8 kg per
ekor
per hari diberikan 2 kali sehari, sedangkan konsentrat diberikan 0,5 kg per ekor per hari
diberikan 1 - 2 jam sebelum hijauan diberikan.
Air minum diberikan secara ad libitum (pemberian tidak dibatasi). Garam dapur atau
mollases blok sebaiknya disediakan dikandang.
Jenis hijauan :
a. Rumput-rumputan : Rumput Gajah, Rumput raja, Rumput Benggala, Rumput Setaria
dll
b. Kacang-kacangan : Gamal, Kaliandra, turi, sentrosema, stylosantes, lamtoro, siratro,
daun kacang tanah, kedelai dll
c. Daun-daunan : Daun nangka, mangkokan, alpokat dll
d. Limbah pertanian : Limbah sayur-sayuran, daun singkong, daun ubi jalar, daun pisang
dll
Hindari pemberian hijauan yang masih muda, jika terpaksa digunakan hendaknya
diangin-anginkan selama minimal 12 jam untuk menghindari terjadinya bloat (kembung)
pada kambing.
Jenis Penguat :
-. Limbah pertanian dan agroindustri : dedak, bekatul, bungkil kelapa, ampas tahu, kulit

kakao dll.
3. Buatkan kandang yang memenuhi syarat
Syarat kandang yang baik antara lain :
- Terpisah minimal berjarak 5 - 7 meter dari rumah 'bangunan tempat tinggal
- Model panggung
- Aliran udara/sirkulasi udara baik
- Kering dan tidak lembab
- Mudah dalam penanganan kotoran dan urine
Ukuran kandang :
- Kambing jantan dewasa : 1,2 x 1,5 m2 per ekor
- Kambing betina dewasa : 1,2 x 1,2 m2 per ekor
- Kambing dara : 1 x 1,2 m2 per ekor
- Anak : 1 x 1,2 m2 per ekor
4. Jaga Kesehatan Kambing dengan baik
Prinsip mencegah lebih baik dibandingkan mengobati harus menjadi pegangan peternak.
Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang kambing antara lain : cacingan, kudis
(scabies), orf, sakit mata, kembung (bloat) dan timpani.
Upaya pencegahan :
1. Bersihkan kandang dan lingkungan secara rutin. Untuk membersihkan kandang dapat
dilakukan setiap hari agar kandang dan ternak tidak kotor dan bau.
2. Tangani secara benar kotoran dan urine kambing yang ada, hindarkan tersebar kemana
mana dan basah.
3. Lakukan pengobatan cacing secara teratur tiap 3 -4 bulan sekali.
4. Lakukan vaksinasi orf
5. Lakukan pemberian pakan hijauan secara benar, hindari resiko terjadinya kembung
(bloat).
6. Pisahkan kambing yang sakit dengan yang sehat agar tidak menular.
Upaya pengobatan :
1. Berikan obat sesuai petunjuk petugas kesehatan ternak.
2. Berikan perhatian khusus agar ternak cepat pulih
5. Tangani dan Kelola Reproduksi Ternak dengan Benar
Beberapa aspek reproduksi yang harus diperhatikan antara lain dewasa kelamin, masa
berahi, saat mengawinkan, kebuntingan dan penanganan kelahiran.
Dewasa kelamin adalah keadaan dimana ternak siap melaksanakan proses reproduksi.
Kambing mencapai umur dwsa kelamin pada umur 6 - 8 bulan.
Ciri-ciri berahi :

- Ternak gelisah, mencoba menaiki kawan-kawan yang lain


- Alat kelamin bengkah, kemerahan dan agak basah (3 A = Abuh, Abang dan Anget)
- Diam jika dinaiki
Berahi akan terulang lagi 19 - 21 hari kemudian apabila tidak dikawinkan atau gagal
bunting.
Mengawinkan ternak :
Saat yang baik untuk mengawinkan kambing adalah 12 - 18 jam setelah tanda-tanda
berahi
muncul/tampak. Untuk menghindari kegagalan perkawinan, campurkan betina berahi dgn
pejantan dalam satu kandang.
Hindarkan terjadinya perkawinan sedarah/ ada garis keturunan yang sama antara
kambing
jantan dengan betina atau yang masih dekat hubungan kekerabatannya (anak dengan
bapak,
anak dengan induk, antar saudara kandung).
Kebuntingan :
Tanda-tanda kebuntingan antara lain :
- Tidak terlihat tanda-tanda berahi pada siklus berahi berikutnya
- Perut sebelah kanan tampak membesar
- Ambing tampak menurun
- Ternak tampak tenang
Tangani ternak yang bunting secara benar dengan memisahkan dikandang tersendiri agar
tidak diganggu oleh ternak lainnya. Berikan pakan yang baik 2 bulan sebelum melahirkan
hingga 3 bulan setelah melahirkan yang terdiri dari :
- Rumput
- Hijauan kacang-kacangan
- Makanan penguat (dedak dll)
Ternak Melahirkan :
Tanda-tanda induk akan melahirkan :
- pinggul mengendur
- Ambing tampak besar dan puting susu terisi penuh
- Alat kelamin (vulva) membengkak kemeraha-merahan dan lembab
- Gelisah, menggaruk-garuk tanah/lantai kandang dan sering mengembik
- Nafsu makan menurun
Persiapan perawatan kelahiran :
- Bersihkan kandang
- Sediakan alas yang kering dan bersih untuk menyerap cairan yang keluar selama proses
kelahiran (jerami, karung goni)
- Sediakan jodium tinctur untuk dioleskan pada bekas potongan tali pusar

Proses Kelahiran :
- Kantong ketuban pecah
- Beberapa saat kemudian anak mulai keluar
- Setelah anak lahir potonglah tali pusarnya dan oleskan jodium tincture pada bekas
potongannya
- Biarkan induk menjilati anak yang baru lahir, jika induk tidak mau menjilati bersihkan
cairan yang menempel dengan menggunakan kan lap yang bersih dan kering
- Bersihkan lubang hidung dan mulut anak kambing yang baru lahir agar mudah
bernafas.
Perawatan Anak Yang Baru Lahir :
- Setelah anak lahir maka akan segera menyusu pada induknya. Sebaiknya anak dibantu
untuk dapat segera menyusui induknya.
- Anak yang tidak segera menyusui dalam waktu 12 jam setelah lahir harus segera diberi
susu pengganti kolostrum.
Pembuatan Susu Kolostrum Buatan :
- Campurkan 0,25-0,5 liter susu sapi/susu bubuk dengan 1 sendok teh minyak ikan, 1
butir
telor ayam dan setengah sendok makan gula pasir. Berikan dengan cara dicekok 3 - 4 kali
sehari.
Dikutip dari : http://boerawagoatonline-boerawaonline.blogspot.com/
Tags: artikel
0 comments share

Budidaya Melon
Posted by kambing on Aug 22, '08 12:18 AM for everyone

M E L O N (Cucumis melo L.)


Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS,
Jakarta, Februari 2000
Editor : Kemal Prihatman
1. SEJARAH SINGKAT
Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman
buah termasuk famili Cucurbitaceae, banyak
yang menyebutkan buah melon berasal dari
Lembah Panas Persia atau daerah Mediterania
yang merupakan perbatasan antara Asia Barat
dengan Eropa dan Afrika. Dan tanaman ini
akhirnya tersebar luas ke Timur Tengah dan ke
Eropa. Pada abad ke-14 melon dibawa ke
Amerika oleh Colombus dan akhirnya ditanam
luas di Colorado, California, dan Texas.
Akhirnya melon tersebar keseluruh penjuru
dunia terutama di daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia.

2. JENIS TANAMAN
Jenis-jenis melon yang terkenal adalah: melon Christianism (1850); melon Sill Hybrid
(1870); melon Surprise (1876); melon Ivondequoit, Miller Cream, Netted Gem, Hacken
Sack dan Osage (18811890); melon Honey Rock dan Improved Perfecto (1933); melon
Imperial (1935); melon Queen of Colorado dan Honey Gold (1939). Untuk memudahkan
sistem penanaman dan pengelompokan melon, para ahli mengklasifikasikan melon dalam
dua tipe, yaitu:
1) Tipe Netted-Melon
a. Ciri-ciri: kulit buah keras, kasar, berurat dan bergambar seperti jala (net); aroma relatif
lebih harum dibanding dengan wintermelon; lebih cepat masak antara 7590 hari; awet
dan tahan lama untuk disimpan.
b. Varietas: (1) Cucumis melo var. reticulatus, buah kecil, berurat seperti jala dan harum;
(2) Cucumis melo var. cantelupensis, buah besar, kulit bersisik dan harum.
2) Tipe Winter-Melon
a. Ciri-ciri: kulit buah halus, mengkilat dan aroma buah tidak harum; buah lambat untuk
masak antara 90120 hari; mudah rusak dan tidak tahan lama untuk disimpan; tipe melon
ini sering digunakan sebagai tanaman hias.
b. Varietas: (1) Cucumis melo var. inodorous, kulit buah halus, buah memanjang dengan
diameter 2,57,5 cm; (2) Cucumis melo var. flexuosus, permukaan buah halus, buah
memanjang antar 3570 cm; (3) Cucumis melo var. dudain, ukuran kecil-kecil, sering
untuk tanaman hias; (4) Cucumis melo var. chito,
ukuran buah sebesar jeruk lemon, sering digunakan sebagai tanaman hias.

3. MANFAAT TANAMAN
Buah melon dimanfaatkan sebaga makanan buah segar dengan kandungan vitamin C
yang cukup tinggi.
4. SENTRA PENANAMAN
Sebelum tahun 1980, buah melon hadir di Indonesia sebagai buah impor. Kemudian
banyak perusahaan agribisnis yang mencoba menanam melon untuk dibudidayakan
daerah Cisarua (Bogor) dan Kalianda (Lampung) dengan varietas melon dari Amerika,
Taiwan, Jepang, Cina, Perancis, Denmark, Belanda dan Jerman. Kemudian melon
berkembang di daerah Ngawi, Madiun, Ponorogo sampai wilayah eks-keresidenan
Surakarta (Sragen, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar dan Klaten). Daerah-daerah
tersebut merupakan pemasok buah melon terbesar dibandingkan dengan daerah asal
melon pertama.
5. SYARAT TUMBUH
5.1. Iklim
1) Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak pertanaman melon, dapat mematahkan
tangkai daun, tangkai buah dan batang tanaman.
2) Hujan yang terus menerus akan menggugurkan calon buah yang sudah terbentuk dan
dapat pula menjadikan kondisi lingkungan yang menguntungkan bagi patogen. Saat
tanaman melon menjelang panen, akan mengurangi kadar gula dalam buah.
3) Tanaman melon memerlukan penyinaran matahari penuh selama pertumbuhannya.
4) Tanaman melon memerlukan suhu yang sejuk dan kering untuk pertumbuhannya.
Suhu pertumbuhan untuk tanam melon antara 2530 derajat C. Tanaman melon tidak
dapat tumbuh apabila kurang dari 18 derajat C.
5) Kelembaban udara secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman melon.
Dalam kelembaban yang tinggi tanaman melon mudah diserang penyakit.
5.2. Media Tanam
1) Tanah yang baik untuk budidaya tanaman melon ialah tanah liat berpasir yang banyak
mengandung bahan organik untuk memudahkan akar tanaman melon berkembang.
Tanaman melon tidak menyukai tanah yang terlalu basah.
2) Tanaman melon akan tumbuh baik apabila pH-nya 5,87,2.
3) Tanaman melon pada dasarnya membutuhkan air yang cukup banyak. Tetapi,
sebaiknya air itu berasal dari irigasi, bukan dari air hujan.
5.3. Ketinggian Tempat
Tanaman melon dapat tumbuh dengan cukup baik pada ketinggian 300900 meter dpl.
Apabila ketinggian lebih dari 900 meter dpl tanaman tidak berproduksi dengan optimal.
6. PEDOMAN BUDIDAYA
6.1. Pembibitan
1) Persyaratan Benih
Tanaman melon yang sehat dan berproduksi optimal berasal dari bibit tanaman yang
sehat, kuat dan terawat baik pada awalnya. Benih direndam kedalam larutan Furadam
dan Atonik selama 2 (dua) jam. Benih yang baik berada di dasar air, dan benih yang

kurang baik akan mengapung di atas permukaan air. Oleh sebab itu pembibitan
merupakan kunci keberhasilan suatu agribisnis melon.
2) Penyiapan Benih
a) Pengadaan benih secara generatif
Fase generatif ditandai dengan keluarnya bunga. Pada fase ini tanaman memerlukan
banyak unsur fosfor untuk memperkuat akar dan membentuk biji pada buah. Pada fase
ini apabila tanaman dalam kondisi sehat maka jaringjaring pada buah diharapkan muncul
secara merata. Untuk mendukung pertumbuhan generatif, tanaman disemprot dengan
pupuk daun Complesal super tonic (merah) dengan konsentrasi 2 gram/liter seminggu
sekali. Untuk mencegah kekurangan unsur kalsium dan boron maka tanaman disemprot
dengan pupuk daun Ferti-cal dengan konsentrasi 2 ml/liter atau CaB dengan konsentrasi
2 ml/liter.
b) Pengadaan benih secara vegetatif (Kultur Jaringan)
Dengan metoda kultur jaringan, pemilihan media tanam dan sumber eksplan yang
digunakan haruslah tepat agar memberikan hasil yang maksimal. Media dasar yang
dipakai tersusun dari garam-garam berdasarkan susunan Murashige & Skoog (1962)
dengan penambahan thiamin 0,04 mg/liter, myoinositol 100 mg/liter, surkosa 30
gram/liter berbagai kombinasi hormon tanaman yang ditambahkan sesuai dengan
perlakuan. Media dibuat dalam bentuk padat dengan penambahan agar bacto 8 gram/liter,
pH media dibuat 5,7 dengan penambahan NaOH atau HCl 0,1 N. sterilisasi media
dilakukan dengan autoklaf bertekanan 17,5 psi, suhu 120 derajat C selama 30
menit.Tanaman yang didapat dari kultur jaringan membentuk bunga jantan dan bunga
betina separti halnya tanaman yang didapat dari biji.
c) Sumber benih
Untuk menanam melon kita harus mengetahui sumber benihnya terlebih dahulu.
Sebaiknya selalu menggunakan benih asli (F1 hibrid).
d) Cara penyimpanan benih
Benih harus disimpan ditempat yang kering dan tempat untuk menyimpan benih dapat
dibuatkan rumah pembibitan yang sederhana karena mengingat umur benih hanya selama
1014 hari, karena untuk melindungi benih tanaman yang masih muda dari terik sinar
matahari, air hujan, dan serangan hama maupun penyakit. Alas rumah pembibitan, tempat
polibag diletakkan dilapisi kertas koran agar perakaran bibit tidak menembus ke dalam
tanah.
e) Kebutuhan benih
Benih yang dibutuhkan sesuai dengan luas tanam ditambah 10% untuk cadangan
penyulaman.
f) Perlakuan benih
Benih melon memerlukan perlakuan yang lebih sederhana dibandingkan dengan benih
semangka non-biji. Hal ini karena kulit melon cukup tipis sehingga tidak memerlukan
perlakuan ekstra. Perlakuan untuk benih melon adalah pencucian, perendaman, serta
pemeraman benih.
3) Teknik Penyemaian Benih
a) Cara dan Waktu Penyemaian
Benih melon yang akan disemaikan, direndam terlebih dahulu di dalam air selama 24
jam. Kemudian benih disemaikan pada kantong plastik, yang telah diisi tanah dan pupuk

kandang yang dicampur dengan perbandingan 5:1. Benih disemaikan dalam posisi tegak
dan ujung calon akarnya menghadap ke bawah. Benih ditutup dengan campuran abu
sekam dan tanah dengan perbandingan 2:1 yang telah disiapkan, agar tanaman dapat
tumbuh dengan baik, tidak mudah rebah. Untuk merangsang perkecambahan benih
dengan
menciptakan suasana hangat maka tutuplah permukaan persemaian dengan karung goni
basah. Apabila kecambah telah muncul kepermukaan media semai (pada hari ke-3 atau
ke-4) maka karung goni dapat dibuka.
b) Pembuatan Media Semai
Melon termasuk tanaman yang tidak terlalu menuntut media semai yang khusus untuk
pembibitannya. Medianya dapat dibuat dengan berbagai variasi, contohnya dengan
mencampurkan tanah, pasir dan pupuk kandang atau kompos, asal perbandingannya
sesuai misalnya 1:1:1. Untuk mendapatkan hasil bibit melon yang kekar dan sehat maka
komposisi media semai yang tepat terdiri dari campuran tanah, pupuk kandang, pupuk
SP-36 atau NPK ditambah dengan insektisida karbofuran.
4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Setelah benih disemai di polybag akan tumbuh menjadi calon bibit, dan harus
mendapatkan pemeliharaan yang baik agar menjadi bibit melon yang sehat dan kekar.
a) Cara dan Waktu Penyiraman
Bibit dipersemaian di siram setiap pagi hari. Mulai dari kecambah belum muncul sampai
bibit muncul kepermukaan tanah. Untuk penyiraman digunakan tangki semprot. Saat
menyemprot untuk penyiraman jangan terlalu kuat karena akan mengikis tanah media
dan melemparkan benih atau kecambah keluar dari
polibag. Apabila daun sejati keluar, penyiraman bibit baru dapat dilakukan embrat atau
gembor. Saat cuaca panas, tanah pada polybag kering dan penyiraman perlu diulangi
pada sore hari, jangan menyiram bibit tanaman pada siang hari karena akan
menyebabkan air dan zat-zat makanan tidak dapat terserap akibatnya bibit menjadi kurus,
kering dan layu.
b) Penjarangan
Penjarangan dilakukan dengan tujuan untuk menyiapkan bibit-bibit yang sehat dan kekar
untuk ditanam. Penjarangan ini mulai dilakukan 3 hari sebelum penanaman bibit ke
lapangan. Bibit yang mempunyai pertumbuhan seragam dikumpulkan menjadi satu.
Bibit-bibit yang pertumbuhannya merana
disingkirkan dan tidak ditanam.
c) Pemupukan
Untuk pertumbuhan vegetatif bibit dapat dipacu dengan penyemprotan pupuk daun yang
mengandung unsur nitrogen tinggi. Pupuk daun cukup dilakukan satu kali, yaitu pada
saat umur bibit 79 HSS dengan konsentrasi 1,01,5 gram/liter. Pupuk akar berupa pupuk
kimia maupun pupuk organik tidak perlu ditambahkan selama pembibitan karena pupuk
akar yang diberikan pada media semai telah mencukupi.
d) Pemberian Pestisida Pada Masa Pembibitan
Pada masa pembibitan penyemprotan pestisida dilakukan apabila dianggap perlu.
Konsentrasi penuh akan menyebabkan daun-daun bibit melon ini terbakar (plasmolisis).
Penyomprotan ini dilakukan terutama pada saat 2-3 hari sebelum bibit ditanam
dilapangan. Contoh pestisida yang digunakan adalah Insektisida Dicarzol 0,5 g/liter dan

fungisida Previcur N 1,0 ml/liter.


5) Pemindahan Bibit
Bibit melon dipindahkan ke lapangan apabila sudah berdaun 45 helai atau
tanaman melon telah berusia 1012 hari. Cara pemindahan tidak berbeda dengan
cara pemindahan tanaman lainnya, yaitu kantong plastik polibag dibuang secara
hati-hati lalu bibit berikut tanahnya ditanam pada bedengan yang sudah dilubangi
sebelumnya, bedenganpun jangan sampai kekurangan air.
6.2. Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan
a) Pengukuran pH Tanah
Pengukuran pH tanah dengan menggunakan alat pH meter. Tanah yang akan di ukur
dibasahi terlebih dahulu. Pengambilan sampel dilakukan di 10 titik yang berbeda,
kemudian dihitung pH rata-rata.
b) Analisis Tanah
Berdasarkan fakta di lapangan tanaman melon dapat ditanam pada berbagai jenis tanah
terutama tanah andosol, latosol, regosol, dan grumosol, asalkan kekurangan dari sifatsifat tanah tersebut dapat dimanipulasi dengan pengapuran, penambahan bahan organik,
maupun pemupukan.
c) Penetapan Waktu/Jadwal Tanam
Penetapan waktu tanam berkaitan dengan perkiraan waktu panen suatu varietas melon
yang ditanam dan waktu panen varietas melon lainnya. Misalnya waktu tanam melon
pada bulan Maret adalah varietas ten me, April varietas aroma, Mei varietas new century
(hamiqua) dan seterusnya sehingga petani/pengusaha agribisnis perlu menjadwal waktu
tanaman varietas melon yang dikehendaki pelanggan.
d) Penetapan Luas Areal Penanaman
Penetapan luas penanaman berkaitan erat dengan pemilikan modal, luas lahan yang
tersedia, musim dan permintaan pasar. Tanaman melon yang diusahakan di lahan terbuka
di musim hujan akan rusak terserang penyakit karena terguyur hujan terus-menerus.
Maka penanaman melon di musim hujan lebih diarahkan
dengan sistem hidroponik.
e) Pengaturan Volume Produksi
Pengaturan volume produksi berkaitan erat dengan perkiraan harga pada saat panen dan
permintaan pasar. Cara penanaman melon dilakukan secara bertahap. Misalnya
penanaman pertama 20% di lokasi A, kedua 40% di lokasi B, dan ketiga 40% di lokasi C.
Interval penanaman berkisar 2 minggu. Pengaturan ini lazim dilakukan pada agribisnis
melon dengan system hidroponik. Untuk menjaga kontinuitas produksi, biasanya interval
tanamnya berselang 1-2 minggu.
2) Pembukaan Lahan
a) Pembajakan
Untuk penanaman melon di dataran menengah-tinggi, struktur tanah biasanya sudah
sangat remah sehingga tidak memerlukan pembajakan. Lahan yang dibajak harus
digenangi air lebih dahulu selama semalam, kemudian keesokan harinya dilakukan
pembajakan ini cukup untuk membalik tanah sehingga cukup dilakukan sekali dengan
kedalaman balikan sekitar 30 cm.
b) Penggarukan dan Pencangkulan Lahan Serta Waktu Lahan Siap Tanam

Untuk pencangkulan dan penggarukan, keadaan tanahnya harus cukup kering. Karena
kita bisa mudah membentuk tanah yang semula berbongkah-bongkah dan cukup liat,
tanah yang beremah-remah dan cukup sarang (mudah diserap air). Dengan tanah tersebut
akan menguntungkan tanaman. Selain perakarannya mudah menembus tanah, juga akan
mudah bernapas. Cara-cara pencangkulan adalah sebagai berikut:
1. Mula-mula lakukan pembalikan tanah (tanahnya masih berbongkah-bongkah.
2. Tanah dari hasil pencangkulan pertama dihaluskan atau dihancurkan, dengan
kedalaman 3050 cm. (untuk dua kali cangkulan)
3. Pencangkulan dilakukan kalau keadaan tanahnya betul-betul sudah dikategorikan ke
dalam tanah berat. Jika tidak, sekali cangkul tanah sudah cukup beremah dan kita dapat
mengerjakan pekerjaan yang lain.
3) Pembentukan Bedengan
a) Cara Pembuatan
Selama 57 hari lahan dibiarkan kering setelah dibajak (atau dibalik). Proses ini akan
membuat tanah menjadi lengket dan berbongkah sehabis dibajak menjadi agak hancur
karena mengalami proses pengeringan matahari dan penganginan. Selama proses tersebut
beberapa senyawa kimia yang beracun
dan merugikan tanaman dan akan hilang perlahan-lahan. Setelah kering, bongkahan
tanah dibuat petakan dengan tali rafia untuk membentuk bedengan dengan ukuran
panjang bedengan maksimum 1215 m; tinggi bedengan 3050 cm; lebar bedengan 100
110 cm; dan lebar parit 5565 cm.
b) Bentuk Bedengan
Bedengan dibentuk dengan cara mencangkuli bongkahan tanah menjandi struktur tanah
yang remah/gembur. Bila telah bentuk bedengan terlihat, baik itu bedengan
kasar/setengah jadi bedengan tersebut dikeringanginkan lagi selama seminggu agar
terjadi proses oksidasi/penguapan dari unsur-unsur beracun ada hingga menghilang
tuntas.
c. Ukuran dan Jarak Bedengan
Dengan panjang maksimum 15 m tersebut akan memudahkan perawatan tanaman dan
mempercepat pembuangan air, terutama di musim hujan. Tinggi bedengan dibuat sesuai
dengan musim dan kondisi tanah. Pada musim hujan tinggi bedengan 50 cm agar
perakaran tanaman tidak terendam air jika hujan
deras. Dan pada musim kemarau tinggi bedengan cukup 30 cm, karena untuk
memudahkan perawatan pada saat bedengan digenangi. Parit dibuat dengan lebar 5565
cm adalah untuk memudahkan perawatan pada saat penyemprotan, pemasangan ajir,
maupun penalian.
4) Pengapuran
Dengan pengapuran akan menambah unsur hara kalsium yang diperlukan untuk dinding
sel tanaman. Pengapuran dapat menggunakan dolomit/calmag (CaCO3 MgCO3)
kalsit/kaptan (CaCO3). Setelah diperoleh pH rata-rata, penentuan kebutuhan dapat
dilakukan dengan menggunakan data berikut ini :
a) < 4,0 (paling asam): jumlah kapur >10,24 ton/ha
b) 4,2 (sangat asam): jumlah kapur 9,28 ton/ha
c) 4,6 (asam): jumlah kapur 7,39 ton/ha
d) 5,4 (asam): jumlah kapur 3,60 ton/ha

e) 5,6 (agak asam): jumlah kapur 2,65 ton/ha


f) 6,1 6,4 (agak asam): jumlah kapur <0,75 ton/ha
5) Pemasangan Mulsa Plastik Hitam-Perak (PHP)
Mulsa PHP yang terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan berwarna perak di bagian atas dan
warna hitam dibagian bawah dengan berbagai keuntungan. Warna perak pada mulsa akan
memantulkan cahaya matahari sehingga proses fotosintesis menjadi lebih optimal,
kondisi pertanaman tidak terlalu lembab, mengurangi serangan penyakit, dan mengusir
serangga-serangga penggangu tanaman seperti Thirps dan Aphids. Sedangkan warna
hitam pada mulsa akan menyerap panas sehingga suhu di perakaran tanaman menhadi
hangat. Akibatnya, perkembangan akar akan optimal. Selain itu warna hitam juga
mencegah sinar matahari menembus ke dalam tanah sehingga benih-benih gulma tidak
akan tumbuh (kecuali teki dan anak pisang). Pemasangan mulsa PHP sebaiknya
dilakukan pada saat panas matahari terik agar mulsa dapat memuai sehingga menutup
bedengan dengan tepat. Teknis pemasangannya cukup oleh 2 orang untuk satu bedengan.
Caranya tariklah kedua ujung mulsa pada bedengan, kaitkan salah satu ujungnya pada
bedengan menggunakan pasak penjepit mulsa kemudian ujung yang satunya. Setelah
kedua ujung mulsa PHP terkait erat pada bedengan, dengan cara bersamaan tariklah
mulsa pada kedua sisi bedengan setiap meternya secara bersamaan. Kaitkan kedua sisi
mulsa dan bedengan dengan pasak penjepit tadi sehingga seluruh sisi mulsa terkait rapat
pada bedengan. Setelah selesai pemasangan, bedenganbedengan dibiarkan tertutup mulsa
PHP selama 35 hari sebelum dibuat lubang tanam. Tujuan agar pupuk kimia yang
diberikan dapat berubah menjadi bentuk tersedia sehingga dapat diserap tanaman.
6.3. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanam
Tanaman melon merupakan tanaman semusim yang biasa ditanam dengan pola
monokultur.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Untuk membuat lubang tanam dengan menggunakan pelat pemanas atau memanfaatkan
bekas kaleng susu kental. Plat pemanas yang berupa potongan besi dengan diameter 10
cm, dibuat sedemikian rupa hingga panas yang ditimbulkan dari arang yang dibakar
mampu melubangi mulsa PHP dengan cepat. Model penanaman dapat berupa dua baris
berhadap-hadapan membentuk segi empat ati dia baros berhadap-hadapan membentuk
segi tiga.
3) Cara Penanaman
Bibit yang telah di semai + 3 minggu dipindahkan kedalam besar beserta medianya. Akar
tanaman diusahakan tidak sampai rusak saat menyobek polibag kecil. Cetakan tanah
yang telah berisi bibit melon, diletakkan pada lubang yang telah ditugal dan diusahakan
agar tidak pecah/hancur karena bisa mengakibatkan kerusakan akar dan tanaman akan
layu jika hari panas.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan dan penyulaman dilakukan bila dalam waktu 2 (dua) minggu setelah tanam
bibit tidak menunjukkan pertumbuhan normal. Tanaman dicabut beserta akarnya
kemudian diganti dengan bibit/tanaman baru. Hal ini sebaiknya dilakukan pada sore hari
agar tanaman muda ini dapat lebih beradaptasi dengan lingkungan barunya. Penyulaman

dan penjarangan biasanya dilakukan selama 3 5 hari, karena kemungkinan dalam


seminggu pertama masih ada tanaman lainnya yang perlu disulam. Saat setelah selesai
penjarangan dan penyulaman tanaman baru harus disiram air.
2) Penyiangan
Pada budidaya melon sistem mulsa PHP penyiangannya dilakukan pada lubang tanam
dan parit di antara dua bedengan. Gulma yang tidak dibersihkan menyebabkan
lingkungan pertanaman lembab sehingga merangsang penyakit. Gulma juga dapat
sebagai inang hama dan nematoda yang merugikan.
3) Pembubunan
Untuk pembubunan pertama-tama kita lakukan adalah pemupukan awal dan mensterilkan
lahan di situ. Tujuannya adalah setelah tanah diolah dan dipupuk, tanah akan menjadi
subur dan akan terbebas dari hama dan penyakit. Saat melakukan pemupukan, tanah yang
sebelumnya sudah diolah, telah dikelentang
selama 2 minggu. Dengan begitu, diharapkan tanah yang cukup lama terkena terik
matahari tersebut, cukup sehat untuk ditanami.
4) Perempalan
Perempelan dilakukan terhadap tunas/cabang air yang bukan merupakan cabang utama.
5) Pemupukan
Pemupukan diberikan sebanyak 3 kali, yaitu 20 hari setelah ditanam, tanaman berusia 40
hari (ketika akan melakukan penjarangan buah) dan pada saat tanaman berusia 60 hari
(saat menginjak proses pematangan). Caranya sebarkan secara merata di atas tanah
bedengan pada pinggiran kiri dan kanannya (1015 cm). Kemudian tanah dibalik dengan
hati-hati supaya tidak merusak perakaran tanaman, dan agar pupuk tersebut bisa aman
terpendam dalam tanah. Untuk memudahkan dalam pemupukan, dibuat data mengenai
rangkaian pemupukan sejak awal.
a) Pupuk kandang/kompos: pupuk dasar=1020 ton/ha.
b) Urea: pupuk dasar=440 kg/ha; pupuk susulan I=330 kg/ha; pupuk susulan II=220
kg/ha; pupuk susulan III=440 kg/ha.
c) TSP: pupuk dasar=1.200 kg/ha; pupuk susulan I=220 kg/ha; pupuk susulan II=550
kg/ha.
d) KCl: pupuk dasar=330-440 kg/ha; pupuk susulan II=160 kg/ha.
Keterangan pupuk dasar: pemupukan pada pengolahan tanah (sebelum tanam); pupuk
susulan I : umur 20 hari; pupuk susulan II: umur + 40 hari; pupuk susulan III: umur +
60 hari.
6) Pengairan dan Penyiraman
a) Pengairan
Tanaman melon menghendaki udara yang kering untuk pertumbuhannya, tetapi tanah
harus lembab. Pengairan harus dilakukan jika hari tidak hujan. Pengairan dilakukan pada
sore atau malam hari.
b) Penyiraman
Tanaman di siram sejak masa pertumbuhan tanaman, sampai tanaman akan dipetik
buahnya. Saat menyiram jangan sampai air siraman membasahi daun dan air dari tanah
jangan terkena daun dan buahnya. Tujuannya adalah supaya tanaman tidak dijangkiti
penyakit yang berasal dari percikan tersebut, kalau daun basah kuyup akan mengundang
jamur sangat besar. Penyiraman dilakukan pagi-pagi sekali atau malam hari. Oleh karena

itu ada pengairan di sekitar kebun besar sekali manfaatnya.


7) Waktu Penyemprotan Pestisida
a) Tindakan preventif, benih direndam dalam larutan bakterisida Agrimycin
(oxytetracycline dan streptomycin sulfate) atau Agrept (streptomycin sulfate) dengan
konsentrasi 1,2 gram/liter dan penyemprotan bakterisida pada umur 20 HST.
b) Penyemprotan fungisida Previcur N (propamocarb hydrochloride) dengan konsentrasi
23 ml/liter apabila serangan telah melewati ambang ekonomi.
c) Fungisida Derasol 500 SC (carbendazim) dengan konsentrasi 12 ml/liter. Pangkal
batang yang terserang dioles dengan larutan fungisida Calixin 750 EC (tridemorph)
dengan konsentrasi 5 ml/liter.
8) Pemeliharaan Lain
a) Pemasangan Ajir
Ajir atau tongkat dari kayu atau bilahan bambu, untuk rambatan dapat di pasang setelah
selesai membuat pembubunan dan selesai mensterilkan kebun. Atau dapat juga ajir
dipasang sesudah bibit ditanam, dan bibit sudah mengeluarkan sulur-sulurnya kira-kira
tingginya adalah 50 cm. Ajir harus terbuat dari bahan yang kuat sehingga mampu
menahan beban buah dengan bobot kira-kira 23 kg. Tempat ditancapkannya ajir dengan
jarak kira-kira 25 cm dari pinggir guludan baik kanan maupun kiri. Supaya ajir lebih
kokoh lagi, kita bisa menambahkan bambu panjang yang diletakkan di bagian pucuk
segitiga antara bambu atau kayu yang menyilang, mengikuti barisan ajir-ajir di
belakangnya.
b) Pemangkasan
Pemangkasan yang dilakukan pada tanaman melon bertujuan untuk memelihara cabang
sesuai dengan yang dikehendaki. Tinggi tanaman dibuat rata-rata antara titik ke-20
sampai ke-25 (bagian ruas, cabang atau buku dari tanaman tersebut). Pemangkasan
dilakukan kalau udara cerah dan kering, supaya bekas luka tidak diserang jamur. Waktu
pemangkasan dilakukan setiap 10 hari sekali, yang paling awal dipangkas adalah cabang
yang dekat dengan tanah dan sisakan dua helai daun, kemudian cabang-cabang yang
tumbuh lalu dipangkas dengan menyisakan 2 helai daun. Pemangkasan dihentikan, jika
ketinggian tanamannya sudah mencapai pada cabang ke-20 atau 25.
7. HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Hama
1) Kutu aphids (Aphis gossypii Glover )
Ciri: Hama ini mempunyai getah cairan yang mengandung madu dan di lihat dari
kejauhan mengkilap. Hama ini menyerang tanaman melon yang ada di lahan penanaman.
Aphids muda yang menyerang melon berwarna kuning, sedangkan yang dewasa
mempunyai sayap dan berwarna agak kehitaman. Gejala: daun
tanaman menggulung dan pucuk tanaman menjadi kering akibat cairan daun yang dihisap
hama. Pengendalian: (1) gulma harus selalu dibersihkan agar tidak menjadi inang hama;
(2) tanaman yang terserang parah harus disemprot secara serempak dengan insektisida
Perfekthion 400 EC (dimethoate) dengan konsentrasi 1,02,0 ml/liter; (3) tanaman yang
telah terjangkit virus harus dicabut dan dibakar (dimusnahkan).
2) Thirps (Thirps parvispinus Karny)
Ciri: Hama ini menyerang saat fase pembibitan sampai tanaman dewasa. Nimfa thirps

berwarna kekuning-kuningan dan thirps dewasa berwarna coklat kehitaman. Thirps


berkembang biak sangat cepat secara partenogenesis (mampu melahirkan keturunan
meskipun tidak kawin). Serangan dilakukan di musim kemarau.
Gejala: daun-daun muda atau tunas-tunas baru menjadi keriting, dan bercaknya
kekuningan; tanaman keriting dan kerdil serta tidak dapat membentuk buah secara
normal. Kalau gejala ini timbul harus diwaspadai karena telah tertular virus yang dibawa
hama thirps.
Pengendalian: menyemprot dengan racun kontak, 34 hari sekali.
7.2. Penyakit
1) Layu bakteri
Penyebab: bakteri Erwina tracheiphila E.F.Sm. Penyakit ini dapat disebarkan dengan
perantara kumbang daun oteng-oteng (Aulacophora femoralis Motschulsky).
Gejala: daun dan cabang layu dan terjadi pengkerutan pada daun, warna daun
menguning, mengering dan akhirnya mati; daun tanaman layu satu
per satu, meskipun warnanya tetap hijau, kemudian tanaman layu secara keseluruhan.
Apabila batang tanaman yang dipotong melintang akan mengeluarkan lendir putih kental
dan lengket bahkan dapat ditarik seperti benang.
Pengendalian: (1) sebelum ditanami, lahan disterilisasi dengan Basamid G dengan dosis
40 g/m2; (2) benih di rendam dalam bakterisida Agrimyciin (oxytetracycline dan
streptomycin sulfate) atau Agrept (streptomycin sulfate) dengan konsentrasi 1,2
gram/liter ; (3) penyemprotan bakterisida ini pada umur 20
HST.
2) Penyakit busuk pangkal batang (gummy stem bligt)
Penyebab: Cendawan Mycophaerekka melonis (Passerini) Chiu et Walker.
Gejala: pangkal batang yang terserang mula-mula seperti tercelup minyak kemudian
keluar lendir berwarna merah coklat dan kemudian tanaman layu dan mati; daun tanaman
yang terserang akan mengering apabila diremas seperti kerupuk dan berbunyi kresekkresek apabila diterpa angin.
Pengendalian: (1) penggunaan mulsa PHP untuk mencegah kelembaban di sekitar
pangkal batang dan mencegah luka di perakaran maupun pangkal batang karena
penyiangan; (2) daun-daun tanaman yang terserang dibersihkan lalu disemprot dengan
fungisida Derasol 500 SC (carbendazim) dengan konsentrasi 12 ml/liter; (3) pangkal
batang yang terserang dioles dengan larutan fungisida Calixin 750 EC (tridemorph)
dengan konsentrasi 5 m/liter.
7.3. Gulma
Gulma (tumbuhan pengganggu) merugikan tanaman, karena bersaing zat hara, tempat
tumbuh dan cahaya. Pencabutan gulma harus dilakukan sejak tumbuhan masih kecil,
karena jika sudah besar akan merusak perakaran tanaman melon.
8. PANEN
8.1. Ciri dan Umur Panen
a) Tanda/ciri Penampilan Tanaman Siap Panen
1) Ukuran buah sesuai dengan ukuran normal
2) Serat jala pada kulit buah sangat nyata/kasar
3) Warna kulit hijau kekuningan.

b) Umur Panen + 3 bulan setelah tanam.


c) Waktu Pemanenan yang baik adalah pada pagi hari.
8.2. Cara Panen
1) Potong tangkai buah melon dengan pisau, sisakan minimal 2,0 cm untuk
memperpanjang masa simpan buah.
2) Tangkai dipotong berbentuk huruf T, maksudnya agar tangkai buah utuh dan kedua
sisi atasnya merupakan tangkai daun yang telah dipotong daunnya.
3) Pemanenan dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan buah yang benarbenar
telah siap dipanen.
4) Buah yang telah dipanen dikumpulkan disuatu tempat untuk disortir. Kerusakan buah
akibat terbentur/cacat fisik lainnya, sebaiknya dihindari karena akan mengurangi harga
jual terutama di swalayan.
8.3. Periode Panen
Panen dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan buah yang benar-benar telah
siap panen. Seandainya dalam jangka waktu 3-5 bulan mendatang harga melon
diramalkan jatuh. Maka alternatif untuk rotasi tanaman yang dapat menggunakan lahan
bekas menanam melon adalah cabai. Karena lahan yang
tersedia tidak perlu diubah. Hanya mulsa PHP dibuka dan dosis pemupukan ditambahkan
50%. Bila dalam jangka waktu 4 bulan berikutnya dinyatakan harga melon meningkat,
maka lahan bekas sawah ditanami padi terlebih dahulu untuk satu musim tanam.
Alasannya adalah dari segi kormesial tanaman padi kurang menguntungkan, tapi dari
segi pemutusan siklus hidup hama dan penyakit sangat menguntungkan. Hal ini
disebabkan karena hama dan penyakit yang mengisap oksigen (aerob) akan mati dengan
kondisi tanah yang terendam air (anaerob). Setelah menanam padi selesai, tanaman
melon yang ditanam akan berproduksi tinggi dengan risiko serangan hama dan penyakit
yang lebih rendah.
8.4. Prakiraan Produksi
Untuk mengetahui jumlah produksi yang akan dihasilkan bagian pemasaran harus
melakukan penelitian pasar. Untuk luas satu hektar tanaman melon diperkirakan akan
menghasilkan buah melon 1015 ton, maka memanennya harus dilakukan secara
bertahap. Misalnya minggu I menanam seluas 2.000 m2, minggu II menanam seluas
2.000 m2, dan seterusnya. Hal ini untuk tingkat kontinuitas produksi akan tercapai dan
resiko tidak terjualnya buah melon akan terhindar.
9. PASCAPANEN
Pascapanen merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan setelah melon dipanen.
Kesalahan penanganan dalam pascapanen akan mempengaruhi kwalitas/penampilan buah
melon.
9.1. Pengumpulan
Buah-buah melon yang telah dipanen dikumpulkan pada suatu tempat untuk segera
disortir. Saat panen kerusakan buah sebaiknya dihindari akibat terbentur atau cacar fisik
lainnya, karena akan mengurangi harga jual terutama untuk konsumsi pasar swalayan.
9.2. Penyortiran dan Penggolongan
Melon yang telah dipanen, diangkut dan dikumpulkan di suatu tempat kemudian di
sortasi. Buah yang sehat dan utuh dipisahkan dari buah yang cacat fisik maupun cacat

karena serangan hama dan penyakit. Buah melon yang berkualitas bagus kemudian di
lakukan penggolongan melon berdasarkan tiga kelas.
1) Kelas M1 yaitu melon berbobot 1,5 kg/lebih jaring berbentuk sempurna.
2) Kelas M2 yaitu melon berbobot 11,5 kg jaringnya terbentuk hanya 70% saja.
3) Kelas M3 yaitu bobot buahnya bervariasi dengan jaring sedikit atau tidak berbentuk
sama sekali. Hal ini terjadi karena tanaman belum saatnya dipanen tapi telah mati
terlebih dahulu akibat serangan hama.
9.3. Penyimpanan
Buah melon yang sudah dipetik, tidak boleh ditumpuk satu sama lain, dan buah yang
belum terangkut dapat disimpan dalam gudang penyimpanan. Buah ditata secara rapi
dengan dilapisi jerami kering. Tempat penyimpanan buah harus bersih, kering dan bebas
dari hama seperti kecoa atau tikus. Melon yang sudah terlalu masak jangan disatukan
dengan buah yang setengah masak (mengkal). Bila ada buah yang
mulai busuk harus di jauhkan dari tempat penyimpanan.
9.4. Pengemasan dan Pengangkutan
Kemasan untuk melon dapat dibuat dari kayu biasa dan banyak memiliki lubang angin.
Cara menyusunnya, bagian dasar kotak diberi jerami kering yang cukup tebal, kemudian
melon diberikan jerami juga dibagian atas buahnya. Sebelum kotak ditutup, buah melon
diberi lapisan jerami lagi. Selain dari kotak, pengemasan bisa juga menggunakan rajutan
benang yang mirip jala, kemudian dimasukkan dalam kemasan karton. Dalam karton
masih dilapisi dengan jerami kering atau kertas hancuran. Dengan kemasan seperti ini
akan lebih terjamin dibanding dengan menggunakan kotak dari kayu (cara tradisional).
Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut buah melon yang akan dibawa ke pasar
tergantung jarak yang ditempuh. Buah yang akan di ekspor biasanya dipak secara khusus
dengan peti kemas yang terbuat dari kayu, karton atau kotak plastik. Di kargo pesawat,
peti kemas melon dimasukkan ke dalam kontainer pendingin agar
buah tetap segar jika sampai ke tempat tujuan.
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
10.1.Analisis Usaha Budidaya
Contoh analisis pasar pada penanaman melon dilahan terbuka dengan menggunakan
mulsa PHP. Luas lahan 1 ha, populasi 3.000 tanaman di daerah Jawa Barat pada tahun
1999.
1) Biaya produksi
1. Penyiapan lahan/pembentukan bedengan
- Sewa tanah 1 musim tanam (4 bulan) Rp. 850.000,- Pembukaan/pembersihan lahan 50 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 350.000,- Pembentukan bedengan kasar 100 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 700.000,- Tenaga pengapuran 20 HKP @ Rp.7.000,- Rp. 140.000,- Penebaran pupuk kandang 45 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 315.000,- Penebaran pupuk kimia,pasang. mulsa 65 HKP @ Rp. 5.000,- Rp. 455.000,2. Benih dan mulsa PHP
- Benih melon 500 g Rp. 2.301.350,- Mulsa PHP 10 rol (200 kg) @ Rp. 5.725,- Rp. 1.145.000,3. Pupuk dan kapur pertanian

- Pupuk kandang 27 ton @ Rp. 150.000,- Rp. 4.050.000,- ZA 630 kg @ Rp. 1.250,-,- Rp. 787.500,- Urea 450 kg @ Rp. 1.500,-,- Rp. 675.000,- TSP/SP-36 900 kg @ Rp. 1.800,- Rp. 1.620.000,- KCl 720 kg @ Rp. 1.650,-,- Rp. 1.188.000,- Borate/Fertibor 18 kg @ Rp. 5.000,- Rp. 90.000,- Kapur pertanian 1.800 kg @ Rp. 300,- Rp. 540.000,4. Penyiapan bibit dan penanaman
- Plastik semai polibag 5 kg @ Rp. 10.000,- Rp. 50.000,- Plastik transparan 50 m @ Rp. 1.800,- Rp. 90.000,- Tenaga kerja semai 75 HKW @ Rp. 5.000,- Rp. 375.000,- Penanaman 50 HKW @ Rp. 5.000,- + 30 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 460.000,5. Pestisida dan pupuk daun
- Karbofuran 36 kg @ Rp. 5.000,- Rp. 180.000,- Insektisida semprot 15 liter @ Rp. 80.000,- Rp. 1.200.000,- Fungisida 25 kg @ Rp. 50.000,- Rp. 1.250.000,- Pupuk daun 10 kg @ Rp. 10.000,- Rp. 100.000,- Perekat-perata 10 liter @ Rp. 10.000,- Rp. 100.000,6. Pemeliharaan tanaman
- Tenaga semprot 60 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 420.000,- Pemupukan NPK/KNO3 80 kg @ Rp. 2.400,- Rp. 108.000,- Tenaga pemupukan kocoran & penyiangan 25 HKW @ Rp. 5.000,- Rp. 96.250,- Pemangkasan cabang 15 HKW @ Rp. 5.000,- Rp. 75.000,7. Panen
- Tenaga panen 20 HKP @ Rp. 7.000,- + 10 HKW @ Rp. 5.000,- Rp. 190.000,8. Lain-lain
- Belanja peralatan (3 sprayer, embrat, drum, dsb) Rp. 900.000,- Gubuk tempat tinggal dan penyimpanan alat Rp. 375.100,- Tenaga keamanan (1 bulan) Rp. 150.000,Biaya tak terduga sebesar 5% Rp. 1.066.310,Jumlah biaya produksi Rp. 22.392.510,2) Penerimaan
1. Misalnya rata-rata produksi tanaman 2,25 kg (rata-rata dipelihara 1 buah) maka
produksi per 1.000 m2 ditaksir mencapai 6.750 kg.
2. Jika diperhitungkan tingkat kerusakan tanaman (loss) 5% maka hasil yang
hilang sebesar 337.5 kg melon sehingga produksi bersih melon menjadi 6750
kg 337.5 kg = 6412.5 kg.
3. Sebagai contoh hasil yang diperoleh terdiri dari 65% kelas M1 ; 25% kelas M2
dan 10% kelas M3. Jika harga melon kelas M1. Rp. 4.000,-; kelas M2 Rp. 3.000,; kelas M3 Rp. 2.500,- maka penerimaan penjualan melon.
Kelas M1 = 65% x 6412.5 kg x Rp. 5.000,- Rp. 20.840.625,Kelas M2 = 25% x 6412.5 kg x Rp. 4.000,- Rp. 6.412.500,Kelas M3 = 10% x 6412.5 kg x Rp. 3.000,- Rp. 1.923.750,Jumlah penerimaan Rp. 29.176.875,3) Keuntungan Rp. 6.748.365,-

4) Parameter kelayakan usaha


1. Rasio biaya dan Pendapatan (Benefit Cost Ratio/BCR) = 1,30
Catatan: HKP = hari kerja pria (8 jam sehari), HKW = hari kerja wanita (6 jam sehari).
10.2.Gambaran Peluang Agribisnis
Agribisnis melon harus dilakukan secara cermat dan tetap selalu waspada. Walau
berdasarkan analisis budidaya agribisnis melon menunjukkan prospek yang menjanjikan,
tapi suatu ketika penyemprotan tertunda atau hal-hal sepele lainnya tidak diperhatikan
maka keuntungan yang sudah dapat dibayangkan akan menjadi sirna seketika.
Di era perdagangan menuju pasar bebas, persaingan semakin ketat. Perlu dicarikan pasar
khusus untuk dapat mendongkrak harga jual. Buah yang berkualitas tinggi yang
ditawarkan akan layak mendapatkan harga jual yang tinggi pula. Informasi harga pasar
dicari sebanyak-banyaknya sebelum panen berlangsung. Rantai tata niaga dipelajari
seteliti mungkin. Diusahakan rantai teRp.endek untuk mendapatkan harga jual tertinggi.
11. STANDAR PRODUKSI
11.1.Ruang Lingkup
Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya, khususnya petani melon,
Pemerintah menetapkan kebijaksanaan dalam memilih urutan jenis tanaman
pertanian/hortikultura. Dalam ruang lingkup berikut telah disusun beberapa pedoman
sebagai berikut:
1) Mengutamakan jenis tanaman melon yang bernilai ekonomi tinggi, untuk
meningkatkan pendapatan petani melon, baik untuk konsumsi dalam maupun luar negeri.
2) Mengutamakan jenis tanaman yang dapat memberi kesempatan tenaga kerja lebih
banyak.
3) Mengutamakan jenis tanaman melon yang mempunyai prospek pasar dan pemasaran
yang baik.
4) Mengutamakan jenis tanaman melon yang dapat mempertinggi nilai gizi masyarkat.
11.2.Diskripsi
Berdasarkan uraian diatas, tanaman melon merupakan salah satu tanaman prioritas utama
yang perlu mendapatkan perhatian diantara tanaman-tanaman hortikultura. Buah melon
mempunyai harga yang relatif lebih tinggi dibanding tanaman hortikultura pada
umumnya. Hal ini memberi banyak keuntungan kepada petani atau pengusaha pertanian
tanaman melon. Dan ini memungkinkan adanya perbaikan tata
perekonomian Indonesia, khususnya dari bidang pertanian.
11.3.Klasifikasi dan Standar Mutu
Untuk klasifikasi standar mutu dan syarat produk yang berlaku dipasaran maka kita harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Melon yang diproduksi harus diberi merek, yaitu dengan menempelkan stiker pada
buah;
2) Kepercayaan yang telah diberikan oleh pelanggan harus dijaga;
3) Pangsa pasar harus diperkuat, dan kontinuitas (keberlanjutan) produksi melon harus
dijaga;
4) Buah melon yang berkualitas (kelas M1) harus dikemas sedemikian rupa untuk
memberikan kepuasan pelanggan.
11.4.Pengambilan Contoh

Dalam pengambilan contoh untuk penanganan produksi selanjutnya, umur melon kurang
lebih 5665 HST, buah melon yang berukuran besar mempunyai berat rata-rata 2,5 kg,
ukuran sedang 1,02,5 kg, dan ukuran kecil berat buah sekitar 400 gram.
11.5.Pengemasan
Untuk pengemasan yang standar dapat menggunakan kotak kayu atau dapat juga
menggunakan rajutan benang yang mirip dengan jala. Dengan kemasan rajutan benang
akan lebih terjamin dibanding dengan menggunakan kotak kayu.
12. DAFTAR PUSTAKA
1) Final, Prajnanta, Ir., Melon Pemeliharaan Secara Intensif Kiat Sukses Beragribisnis
Cetakan ke-2, (Jakarta: Penebar Swadaya, 1998).
2) Setiadi, Bertanam Melon, Cetakan ke-4, (Jakarta: Penebar Swadaya, 1998)
3) Sudarsono dan Winata, Livy, Fakultas Pertanian IPB. Pemakaian Teknik Kultur
Jaringan Sebagai Perbanyakan Melon (Cucumis melo L.)
4) Tjahjadi, Nur, Ir.,Bertanam Melon, 24352, (Jakarta: Kanisius, 1987).
5) Fakultas Pertanian IPB, Bogor, 1984. Karya Ilmiah Mahasiswa Jurusan Budidaya
Pertanian.
Tags: ladang
0 comments share

FAQ Tentang Kambing Peranakan Etawa (Jamnapari)


Posted by kambing on Aug 20, '08 11:06 PM for everyone

FAQ Tentang Jamnapari


(Kambing Jamnapari di Indonesia dikenal dengan sebutan Kambing Etawa atau
Peranakan Etawa, di beberapa tempat di kenal dengan sebutan kambing benggala dan
kambing kosta. Namun secara ciri fisik secara umum memiliki Daun Telingan yang
panjang, muka cembung dan memilki bulu di belakang paha, serta memiliki fisik yang
tinggi dan besar.
Apakah kelebihan kambing Jamnapari berbanding kambing Boer?
Setiap baka kambing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tidak kira baka Jamnapari,
Boer, Saanen, Katjang, British Alpine atau yang lain. Namun apa yang perlu di
titikberatkan adalah sistem ternak dan pengurusan ternakan yang baik. Seperti yang kita
maklum, keadaan cuaca di Malaysia yang panas dan lembab sepanjang tahun
meningkatkan lagi masalah ternakan lebih kepada jangkitan bakteria, infestasi cacing dan
kutu serta jangkitan fungus. Adalah penting bagi mendapatkan baka yang tahan lasak dan
dapat mengadaptasi keadaan ini dengan baik ataupun melakukan perkawinan silang

dengan baka tempatan bagi meningkatkan daya tahan ternakan terhadap penyakit. Pihak
kami lebih memelihara kambing Jamnapari kerana melihat kepada daya tahan dan
kelebihan nya menyesuaikan diri di dalam suasana kandang.
Apakah umur matang kambing Jamnapari?
Tempoh matang bagi kambing adalah kebiasaannya seawal 7 bulan. Namun pengurusan
yang baik adalah perlu bagi memastikan ternakan di kawinkan pada sekitar umur 1 tahun
ke atas bagi betina dan 1 1/2 bagi jantan. Ini adalah bagi mengelakkan berlaku
komplikasi terhadap ternakan ketika melahirkan anak dan anak yang di perolehi kecil dan
tidak sihat.
Apakah makanan yang sesuai untuk kambing Jamnapari?
Makanan yang sesuai adalah sebaiknya berbentuk 70% hijau-hijauan berupa daun-daun
(leban, balik angin, mahang, petai belalang, dll.) dan rumput-rumput (napier, guinea, dll.)
samaada di beri secara terus atau di potong kecil. Melalui pemberian daun dan rumput
ianya dapat mengurangkan kos dalam penyediaan makanan. Pemberian dedak adalah
hanya sebagai tambahan dan bukan suatu keutamaan, kerana ianya dapat meningkatkan
kos penjagaan dan menggangu dalam aliran tunai projek ternakan. Penjagaan terbaik bagi
pembaka adalah melalui makanan berupa hijauan, di mana perolehan kandungan serat
yang mencukupi.
Berapa ekor kambing yang sesuai untuk 1 ekar tanah?
Bagi keluasan 1 ekar tanah, untuk sistem lepas ragut ianya hanya dapat menampung 610 ekor / ekar / tahun. Tetapi kapasiti ternakan boleh di tingkatkan sehingga 100 200
ekor dengan tanaman rumput cut and carry sekiranya sistem intensif di praktikkan.
Berapa jumlah maksimum kambing bagi kandang bersaiz 14 x 20?
Kandang seluas 14' x 20' dijangka mampu menampung sekitar 15 - 20 ekor kambing
pada sesuatu masa.
Berapakah harga sepasang kambing Jamnapari?
Kambing betina baka Jamnapari
RM 1600 ( 40 kg ke atas, 12 30 bulan)
Kambing jantan baka Jamnapari
RM 3200 ( 70 kg ke atas, 12 30 bulan )
Adakah saya layak untuk menternakan kambing Jamnapari?
Bagi memulakan perniagaan dalam penternakan paling utama adalah mempunyai modal
dan kawasan yang sesuai untuk membangunkan kandang. Kandang boleh di bangunkan

menggunakan kayu-kayu baru atau lama yang masih baik sekiranya ingin
menggurangkan kos. Menetapkan matlamat dan perniagaan apa yang di ceburi dalam
ternakan, samaada untuk daging, susu atau baka. Kesemua nya mempunyai potensi,
namun pengetahuan dan pengalaman dalam pengurusan perniagaan adalah penting dalam
menentukan hala tuju perniagaan. Mengetahui sumber-sumber bagi mendapatkan
makanan ternakan dan ubatan. Pemilihan kambing yang mempunyai potensi di lakukan
bagi mencapai matlamat. Setiap penternak perlu faham bahawa untuk menjadi penternak
yang berjaya penternak harus pandai untuk membeli ternakan, memelihara ternakan dan
menjual ternakan.
Adakah pemantauan akan diberikan kepada peserta yang membeli pakej?
Ya, pemantauan akan diberikan kepada peserta yang membeli pakej melalui telefon dan
email.
Berapakah harga anak kambing Jamnapari?
Harga seekor anak kambing Jamnapari berumur 2 bulan dan ke atas adalah RM 600.00
hingga RM 1500.00 bergantung pada saiz dan baka anak kambing itu.
Bagaimana dengan bantuan modal?
Bagi khidmat nasihat berkaitan modal penternakan, bolehlah tuan berhubung terus
dengan agensi kerajaan seperti jabatan haiwan daerah, jabatan pertanian, MARDI,
RISDA, Bank Pertanian, Bank Pembangunan Usahawan dan lain-lain agensi yang
berkaitan.
Bagaimanakah permintaan pasaran kambing Jamnapari?
Untuk makluman pihak tuan,industri penternakan kini semakin berkembang dengan
penyertaan pihak kerajaan dan swasta. Buat masa ini ramai yang menternak untuk
membiakkan kambing ini Kami menjangkakan penjualan daging akan lebih pesat dalam
2-3 tahun akan datang selepas pembiakan kambing berjaya. Lebih 92% daging dan
ternakan kambing kini diimpot dari luar negera terutamanya daripada Australia dan New
Zealand bagi memenuhi keperluan sumber protein dalam negara.
Buat masa ini pasaran nya tidak mempunyai masalah dan permintaan semakin meningkat
untuk kambing baka Jamnapari. Strategi pemasaran yang baik dan mengetahui sasaran
pengguna pasaran adalah penting.
Bolehkah saya melawat ladang ternakan tuan?
Kami menjemput tuan ke ladang kami di Parit Yaani, Yong Peng, Johor bagi sebarang
perbincangan dan untuk melihat sendiri kambing peliharaan kami.

Dari mana saya hendak mendapatkan khidmat nasihat berkaitan penternakan


kambing?
Bagi khidmat nasihat, adalah sebaiknya tuan berhubung terus dengan Jabatan
Perkhidmatan Haiwan Daerah kerana pihak mereka lebih faham mengenai dasar dan
prosedur penternakan. Selain itu juga tuan boleh berhubung dengan pihak kami untuk
keterangan dan nasihat.
Adakah pihak tuan bersedia untuk membekalkan kambing ke luar Semenanjung
Malaysia dan luar Malaysia?
Ya. Kami sedia membekalkan kambing ke lokasi anda bagi jumlah yang minima 250
ekor sahaja. Anda hanya perlu mengetahui prosedur kerajaan yang betul membawa
masuk baka kambing luar ke tempat anda.

Tags: artikel
0 comments share

Proyek Kandang Etawa


Posted by kambing on Jul 9, '08 11:29 PM for everyone
Hari ini 4 Bulan Kami Memulai Proyek Kandang Etawa, Dimulai dengan sepasang
Anakan Benggala (Peranakan Etawa) tumbuh dan berkembang saat ini telah Mencapai 19
Ekor. terdiri dari 12 Keturunan Benggala(PE) dan 7 Keturunan blasteran (jawa dan PE).
Target kami dalam waktu 2 tahun dalam Proyek Kandang Etawa ini adalah :
40 Ekor Induk Peranakan Etawa dengan produksi 80 ekor pertahun atau 6,6 Ekor
perbulan. Dengan produksi ini diharapkan adanya pemasukan yang baik dan kontinu
dalam melaksanakan proyek Kandang Etawa kedepan.
Target ini akan tercapai dengan kerja keras dan perjuangan. Membina usaha ternak dan
tani di Daerah Tajurhalang Kab. Bogor.
Target kami selain memproduksi Kambing padaging juga Susu kambing, namun bertahap
sesuai perkembangan kedepan.
Tags: kandang
0 comments share

Budi Daya Pisang dan Susu Kambing


Posted by kambing on Jul 6, '08 10:19 PM for everyone
Artikel menarik hari ini di Koran Sindo, terbaca dalam Kereta Pakuan Ekspres AC dari
Bojong gede ke Stasiun Karet, dgn Judul :Budi Daya Pisang dan Susu Kambing
Sindo. Sunday, 06 July 2008
PENGARUH mistis masih banyak merasuki cara berpikir masyarakat kita. Bila ada hal
aneh,lalu dijustifikasi ramairamai sebagai sesuatu berbau klenik.
Tidak terkecuali di Kabupaten Banyuwangi. Adanya budi daya tanaman yang mendorong
produktivitas melebihi hasil normal seperti budi daya pisang bertandan banyak, ternyata
masih dikaitkan oleh masyarakat dengan faktor mistis. Anggapan mistis pada pisang
bertandan banyak mampu ditepis seorang petani berperawakan sedang, Sabik.
Tidak hanya mengandalkan pengalaman, pria ini juga menggunakan pemikiran
ilmiahnya untuk membantah kesan mistis tersebut. Maklum, Sabik yang berumur 49
tahun ini adalah lulusan Sekolah Pertama Pertanian Menengah Atas. Dia mengaku
sempat
penasaran
dengan
munculnya
pisang
bertandan
banyak.
Lalu,Sabikpunmelakukanpenelitian kecil-kecilan hingga akhirnya mampu menemukan
faktor yang membuat pohon pisang bisa bertandan banyak. Itu bukan karena faktor
gaib,tapi pada beberapa pisang memang terjadi penyimpangan gen sehingga tandannya
bisa
jadi
banyak,
terangnya.
Sabikmemaparkan,tanaman pisang yang gennya menyimpang sangat dimungkinkan
mempunyai tandan lebih dari satu.Gejalainibisadikenalidari beberapa bagian fisiknya.
Salah satu yang paling menentukan adalah munculnya buah titik yang berada dalam
pangkal
batang
pisang
jika
dikelupas
beberapa
bagiannya.
Kalau terdapat buah titik berupa benjolan dan jumlahnya lebih dari satu, pisang tersebut
bertandan
lebih
dari
satu,katanya.
Selain
dikenali
dari
buah
titiknya,jugabisadideteksidari bentuk dan posisi daun pisang. Kalau bentuknya tidak
lazim atau menyebar seperti kipas, biasanya itu bertandan lebih dari satu,jelasnya.
Selainbudidaya pisangbertandan banyak, masyarakat Banyuwangi juga terkenal dengan
keberhasilan peternakan kambingnya. Di Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro, terdapat
peternakan susu kambing yang dipercaya berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai
penyakit.Peternakan ini dikelola kelompok tani Harapan Kita yang merupakan binaan
pemkab.
Sebelumnya, usaha merawat kambing hanya sekadar untuk dimanfaatkan dagingnya
saja.Namun, kemudian hari berkembang menjadi peternakan pemerahan susu kambing.
Musthofa, ketua kelompok tani Harapan Kita,menuturkan bahwa anggota kelompok tani
yang dipimpinnya beranggotakan 25 orang.Menurut dia,warga sudah lama menemukan
formula
khusus
untuk
pangan
kambing
seharihari.

Pakan ini terdiri atas tiga komposisi utama, yakni dari hijauan, konsentrat, dan bahan
tambahan. Hijauan yaitu daun-daunan glirisidae dan kaliandra (calliandra calothyrsus)
yang banyak tumbuh di antara kebun kopi.Daun kaliandra mengandung protein yang
baik bagi ternak karena mengandung 2025% protein kasar yang sangat bermanfaat bagi
peningkatan
produktivitas
ternak.
Sementara konsentrat berasal dari campuran dedak padi, katul, bonggol jagung, dan kulit
kopi yang dihaluskan. Bahan hijauan dan konsentrat ini mudah diperoleh karena banyak
terdapat di desa setempat. Untuk bahan tambahan, berasal dari campuran garam
dapur,urea,starbio,
mineral,
dan
tetes.
Dari ketiga komposisi itu, hijauan paling mendominasi.Semua bahan dicampur dalam
kapasitas 100 kg dan difermentasi selama 67 hari. Sutrisno, sekretaris kelompok tani
Harapan Kita, menambahkan bahwa sejak 1980 warga sudah banyak yang merawat
kambing
untuk
dijual
dan
dimanfaatkan
dagingnya.
Berkat arahan dari petugas Dinas Peternakan Banyuwangi, peternakan milik warga itu
akhirnya dikembangkan menjadi peternakan susu kambing yang lebih prospek dan
bernilai tinggi. (ishomuddin)
Tags: artikel
0 comments share

Panduan Beternak Kambing Etawa


Posted by kambing on Jun 23, '08 12:06 AM for everyone

TERNAK KAMBING

Dikutip dari : http://kambingetawa.blogspot.com


1. PENDAHULUAN
Ternak kambing sudah lama diusahakan oleh petani atau masyarakat sebagai usaha
sampingan atau tabungan karena pemeliharaan dan pemasaran hasil produksi (baik
daging, susu, kotoran maupun kulitnya) relatif mudah. Meskipun secara tradisional telah
memberikan hasil yang lumayan, jika pemeliharaannya ditingkatkan (menjadi semi
intensif atau intensif), pertambahan berat badannya dapat mencapai 50 - 150 gram per
hari. Ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan dalam usaha ternak kambing, yaitu:
bibit, makanan, dan tata laksana.
2. BIBIT
Pemilihan bibit harus disesuaikan dengan tujuan dari usaha, apakah untuk pedaging, atau
perah (misalnya: kambing kacang untuk produksi daging, kambing etawah untuk

produksi susu, dll). Secara umum ciri bibit yang baik adalah yang berbadan sehat, tidak
cacat, bulu bersih dan mengkilat, daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan.
* Ciri untuk calon induk:
1. Tubuh kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan pinggang lurus, tubuh
besar, tapi tidak terlalu gemuk.
2. Jinak dan sorot matanya ramah.
3. Kaki lurus dan tumit tinggi.
4. Gigi lengkap, mampu merumput dengan baik (efisien), rahang atas dan bawah rata.
5. Dari keturunan kembar atau dilahirkan tunggal tapi dari induk yang muda.
6. Ambing simetris, tidak menggantung dan berputing 2 buah.
* Ciri untuk calon pejantan :
1. Tubuh besar dan panjang dengan bagian belakang lebih besar dan lebih tinggi, dada
lebar, tidak terlalu gemuk, gagah, aktif dan memiliki libido (nafsu kawin) tinggi.
2. Kaki lurus dan kuat.
3. Dari keturunan kembar.
4. Umur antara 1,5 sampai 3 tahun.
3. MAKANAN
Jenis dan cara pemberiannya disesuaikan dengan umur dan kondisi ternak. Pakan yang
diberikan harus cukup protein, karbohidrat, vitamin dan mineral, mudah dicerna, tidak
beracun dan disukai ternak, murah dan mudah diperoleh. Pada dasarnya ada dua macam
makanan, yaitu hijauan (berbagai jenis rumput) dan makan tambahan (berasal dari
kacang-kacangan, tepung ikan, bungkil kelapa, vitamin dan mineral).
Cara pemberiannya :
* Diberikan 2 kali sehari (pagi dan sore), berat rumput 10% dari berat badan kambing,
berikan juga air minum 1,5 - 2,5 liter per ekor per hari, dan garam berjodium
secukupnya.
* Untuk kambing bunting, induk menyusui, kambing perah dan pejantan yang sering
dikawinkan perlu ditambahkan makanan penguat dalam bentuk bubur sebanyak 0,5 - 1
kg/ekor/hari.

4. TATA LAKSANA
1. Kandang
Harus segar (ventilasi baik, cukup cahaya matahari, bersih, dan minimal berjarak 5 meter
dari rumah).
Ukuran kandang yang biasa digunakan adalah :
Kandang beranak : 120 cm x 120 cm /ekor
Kandang induk : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang anak : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang pejantan : 110 cm x 125 cm /ekor
Kandang dara/dewasa : 100 cm x 125 cm /ekor
2. Pengelolaan reproduksi
Diusahakan agar kambing bisa beranak minimal 3 kali dalam dua tahun.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
1. Kambing mencapai dewasa kelamin pada umur 6 s/d 10 bulan, dan sebaiknya
dikawinkan pada umur 10-12 bulan atau saat bobot badan
mencapai 55 - 60 kg.
2. Lama birahi 24 - 45 jam, siklus birahi berselang selama 17 - 21 hari.
3. Tanda-tanda birahi : gelisah, nafsu makan dan minum menurun, ekor sering
dikibaskan, sering kencing, kemaluan bengkak dan mau/diam bila
dinaiki.
4. Ratio jantan dan betina = 1 : 10
Saat yang tepat untuk mengawinkan kambing adalah :
1. Masa bunting 144 - 156 hari (.... 5 bulan).
2. Masa melahirkan, penyapihan dan istirahat 2 bulan.
3. Pengendalian Penyakit
1. Hendaknya ditekankan pada pencegahan penyakit melalui sanitasi kandang yang baik,
makanan yang cukup gizi dan vaksinasi.
2. Penyakit yang sering menyerang kambing adalah: cacingan, kudis (scabies), kembung
perut (bloat), paru-paru (pneumonia), orf, dan koksidiosis.
4. Pasca Panen

1. Hendaknya diusahakan untuk selalu meningkatkan nilai tambah dari produksi ternak,
baik daging, susu, kulit, tanduk, maupun kotorannya. Bila kambing hendak dijual pada
saat berat badan tidak bertambah lagi (umur sekitar 1 - 1,5 tahun), dan diusahakan agar
permintaan akan kambing cukup tinggi.
2. Harga diperkirakan berdasarkan : berat hidup x (45 sampai 50%) karkas x harga
daging eceran.

Perawatan Cempe
Setelah 150 hari di dalam perut induknya, anakan kambing atau cempe akan lahir. Disini
diperlukan beberapa penanganan serius agar cempe bisa selamat. Ada beberapa hal yang
harus disiapkan apabila HPL kambing sudah dekat, diantaranya, handuk/kain kering,
betadine, kelapa muda, telur ayam kampung, madu dan lampu (khusus digunakan kalau
kelahiran diperkirakan malam hari). HPL (hari perkiraan lahir) kambing biasanya
ditentukan 150 hari setelah kambing itu dikawinkan. Adapun tingkat kesalahan biasanya
tidak akan lebih dari 2-3 hari. Bisa maju 2-3 hari atau bisa mundur 2-3 hari.
Begitu anak kambing itu lahir, segera cempe tersebut diangkat dan disisihkan dari
induknya. Hal ini untuk menghindari cempe terinjak oleh induk, karena induk yang
melahirkan kadang suka berjalan (walaupun tidak semua induk melahirkan anaknya
dengan posisi berdiri). Cempe yang baru lahir kondisinya sangat rawan dan lemah,
sehingga memungkinkan untuk terinjak oleh induk atau induk kambing yang lain (kalau
penempatan induk disatukan dengan kambing yang lain/dicampur).
Cempe yang baru lahir segera diseka dengan handuk atau kain kering, terutama pada
bagian muka/hidung. Hal ini menjadi prioritas utama, karena anak kambing yang baru
saja keluar biasanya hidungnya terganggu/tertutup oleh lendir, yang apabila tdk segera di
hilangkan lendirnya bisa menganggu atau mempersulit si cempe untuk bernafas.
Amati induknya, apabila si induk masih gelisah dan terlihat tidak nyaman, berarti di
dalam perut si induk biasanya masih ada anak kambing yang belum keluar. Kalau lancar,
biasanya jarak kelahiran antara anak pertama dengan anak selanjutnya tidak akan lebih
dari 10 menit, untuk itu diperlukan penanganan yang sesegera mungkin untuk merawat
cempe yang pertama tadi. Menurut pengalaman saya, kambing beranak minimal 1 ekor
dan maksimal 4 ekor dalam sekali melahirkan. Jeneis kelamin kambing juga tidak tentu,
terkadang bisa jantan semua, bisa betina semua, atau bisa pula keduanya yaitu antara
jantan dan betina. Kalau anak kambing yang keluar lebih dari 2 ekor, maka diperlukan
penanganan khusus untuk merawat cempe. Karena kambing induk biasanya memiliki 2
putting, kalau anaknya lebih dari 2 maka diperlukan pembagian waktu dari peternak
untuk membagi cempe agar masing-masing cempe dapat minum air susu induknya secara
merata. Waktu jeda menyusukan bisa per 1 jam atau lebih, tergantung usia dari cempe
tersebut. Semakin besar cempe, maka semakin sering cempe untuk menyusu. Dan

biasanya, induk yang beranak 2 ekor atau lebih, jumlah produksi susunya jauh lebih
banyak jika di bandingkan dengan induk yang hanya melahirkan 1 ekor cempe saja.
Cempe yang sudah dalam posisi kering, bisa disiram dengan air kelapa muda. Kebiasaan
peternak tradisional di Jogjakarta, dengan disiramnya cempe dengan air kelapa muda,
biasanya induk akan semakin bersemangat untuk menjilati cempe yang baru lahir.
Semakin sering cempe dijilat, maka kemunkinan cempe untuk belajar berdiri dan
berjalan juga akan semakin cepat. Waktu normal yang dibutuhka untuk berdiri cempe
biasanya tidak lebih dari 2 jam. Kalau memungkinkan induk dan cempe dibawa ke luar
dari kandang dan biarkan beberapa saat dibawah terik matahari. Selain bisa
menghangatkan cempe, ada kepercayaan tradisional bahwa sinar matahari (terutama
kalau pagi) bisa membunuh kuman/bakteri yang melekat ditubuh cempe pasca proses
kelahiran. Selama proses penjilatan awal, peternak juga harus waspada untuk menjaga
ari-ari induk yang bisa keluar setiap saat. Ari-ari yang keluar harus segera diambil dan
segera dibuang atau ditanam dalam tanah, agar tidak termakan oleh induk. Karena kalau
termakan oleh induk, bisa menyebabkan induk mati karena keracunan ari-ari.
Begitu di rasa induk sudah tidak akan mengeluarkan anaknya lagi, segera bantu cempe
tadi untuk menyusu ke induknya. Biasanya cempe pada awal-awal menyusui akan
merasa kesulitan dalam mencari putting susu induk. Mengingat susu adalah makanan
utama bagi cempe, maka bantuan peternak sangat diharapkan oleh cempe untuk mencari
puting induk. Hal ini biasanya akan memakan waktu 3 hari atau sampai cempe sudah
benar-benar bisa berdiri sendiri dengan tegak. Setelah minum susu induk, amati beberapa
saat. Ada cara tradisional yang penting dan mujarap. Cempe biasanya akan segera
kencing maksimal 1 jam setelah minum air susu induk. Kalau cempe sudah kencing itu
merupakan indikasi kalau cempe sudah sehat dan pulih 100%. Kalau cempe belum juga
kencing, usahakan cempe selalu di beri susu induknya, bisa dengan cara alami, atau di
Bantu dengan alat, misalnya dot bayi. Begitu alat pencernakan cempe penuh dan mulai
normal, cempe yang sehat biasanya langsung kencing.
Ada beberapa peternak di jogja yang langsung memisahkan anakan kambingnya dengan
induknya untuk sementara waktu, biasanya tidak lebih dari 1 minggu. Anakan kambing
yang masih kecil ditempatkan diruangan khusus (semacam incubator pada bayi manusia)
ujudnya berupa kotak yang diberi alas jerami dan diberi lampu 65 watt supaya anak
kambing yang baru lahir hangat. Pemberian susu di berikan dengan cara di dot. Putting
induk diperah lalu di tampung di dot dan di minumkan ke cempe yang baru lahir sampai
cempe benar-benar kuat berdiri sendiri dengan tegap. Penempatan boks ini juga jangan
terlalu jauh dari si induk, karena jika terlalu jauh biasanya induk akan rebut mencari
anak. Penempatan books juga diusahakan agar induk dapat menjilati cempe, sehingga
hubungan mereka tidak terputus, antara ibu dengan anak. Karena kalau si induk sudah
tidak bisa mengenali bau si anak, malah bisa bikin repot peternak.
Setelah cempe bener-benar kuat, campur cempe dengan induk, non stop 24 jam selama 1
minggu atau sampai masa susu kolostrum induk benar-benar habis. Kalau susu kolostrum
pada induk sudah habis, cempe mulai disapih dari induk. Cempe diperbolehkan menyusu

dengan induk dengan dibatasi waktu. Misalkan sehari 2 kali yaitu pagi dan sore.
Mengapa demikian? Pemisahan induk dengan cempe akan dapat merangsang induk
untuk menghasilkan susu secara maksimal. Cempe akan dicampur dengan induk, sehari
maksimal 2 kali, yaitu pada pagi hari dan pada sore hari. Hal ini di maksudkan, agar
kalau cempe akan menyusu ke induk, posisi ambing sudah benar-benar penuh dan cempe
akan minum susu ibunya sampai cempe benar-benar kenyang, pada siang hari, cempe
diberikan minuman ekstra berupa susu sapi, yang harganya jauh lebih nurah. Cempe kecil
umuran di bawah 2 bulan, biasanya akan menghabiskan susu sapi sebanyak 1 liter per
hari. Hal ini dilakukan selama 3-4 bualan. Semakin besar umuran cempe biasanya jumlah
pemberian susu sapi juga akan meningkat, bahkan bisa mencapai 2-3 liter per hari.
Kenapa dipisah, karena dengan dipisah, induk juga akan lebih leluasa/tenang saat induk
tersebut sedang makan atau sedang istirahat. Begitu cempe dicampur dengan induk, maka
cempe akan mendapatkan porsi susu yang banyak sekaligus, jadi cempe akan lebih
kenyang. Selama proses pemisahan anak dengan induk, usahakan induk di beri makanan
cukup. Karena saat pemisaahan anak dengan induk, adalah saat dimana induk
menghimpun tenaga baru lagi untuk memproses/menghasilkan susu baru kembali. Proses
pengisian kantong puting biasanya memerlukan waktu 6 jam. Semakin banyak dan
bergizi makanan yang diberikan ke induk, maka semakin cepat pula proses pengisian
susu induk ke putting.
Makanan yang diberikan keinduk jumlahnya harus cukup. Kalau disekitar kita terdapat
banyak limbah, maka limbah tersebut bisa dijadikan sebagai makanan tambahan yang
bergizi. Limbah yang paling bagus adalah limbah dari pabrik tahu, yang sering kita kenal
dengan ampas tahu. Pemberian ampas tahu sangat membantu induk dalam pemenuhan
protein dalam tubuh induk. Karena rasanya yang manis, biasanya kambing akan sangat
senang jika di beri ampas tahu. Pemberian ampas tahu juga dapat di kombinasikan
dengan bahan yang lain seperti bekatul atau ampas gandum. Campuran antara ampas
tahu, bekatul dan ampas gandum terbukti sangat efisien dan sangat cepat bagi induk
untuk mengumpulkan susu.
Sekian sedikit wacana dari pengalaman saya beternak kambing etawa. Semoga dapat
bermanfaat bagi para peternak kambing etawa.
Bondan DK,
Peternakan Kambing Etawa BUMIKU HIJAU, Jogjakarta.
www.kambingetawa.blogspot.com
Label: Artikel
0 komentar

KAMBING PERAH
JENIS-JENIS KAMBING PERAH

1. Kambing Etawa
Berasal dari wilayah Jamnapari India. Kambing ini paling popular di Asia Tenggara,
termasuk tipe dwiguna yaitu penghasil susu dan penghasil daging. Ciri-cirinya postur
tubuh besar, telinga panjang menggantung, bentuk muka cembung, bulu bagian paha
sangat lebat, BB jantan mencapai 90 kg, BB betina 60 kg. produksi susu mencapai 235
kg/ms laktasi. Di Indonesia untuk perbaikan mutu kambing local maka menghasilkan
kambing PE (Peranakan Etawa). Sentra terbesar kambing PE adalah di Kaligesing
Purworejo Jawa Tengah.
2. Kambing Alpin
Berasal dari Pegunungan Alpen Swiss, Keberadaan kambing jenis ini menebar ke seluruh
daratan eropa. Ciri-ciri kambing Alpen telinga berukuran sedang dan megarah ke atas
dengan warna bulu dominan putih, hitam, coklat. BB jantan mencapai 90 kg, BB betina
65 kg. Produksi susu 600 kg/ms laktasi
3. Kambing Saanen
Berasal dari lembah Saanen Swiss bagian barat. Merupakan jenis kambing terbesar di
Swiss.Sulit berkembang di wilayah tropis karena kepekaannya terhadap matahari. Ciriciri telinga tegak dan mengarah ke depan, bulu dominant putih, kadang2 ditemui bercak
hitam pada hidung, telinga atau ambing. Tidak bertanduk dan termasuk tipe dwiguna.
Produksi susu 740 kg/ms laktasi.
4. Kambing Toggenburg
Berasal dari Toggenburg Valley (wilayah timur laut Swiss). Ciri-ciri telinga tegak
menghadap ke depan, hidung agak cembung, warna bulu merah tua/coklat dengan bercak
putih. BB jantan 80 kg betina 60 kg. Yang paling menonjol adalah kehalusan bulunya.
Produksi susu 600 kg/ms laktasi.
5. Kambing Anglo Nubian
Berasal dari Wilayah Nubia (Timur Laut Afrika). Ciri-ciri telinga menggantung dan
ambing besar, warna bulu hitam, merah, coklat, putih atau kombinasi warna2 tersebut.
BB jantan 90 kg, betina 70 kg. Produksi susu 700 kg/ms laktasi.
6. Kambing Beetal
Berasal dari Punjab India, Rawalpindi dan Lahore (Pakistan). Diduga merupakan hasil
persilangan antara kambing Etawa dengan kambing local karena cirri fisiknya sangat
menyerupai Etawa. Produksi susu 190 kg/ms laktasi.
Manfaat dan Khasiat susu kambing
Selain dijual dalam bentuk segar, susu kambing juga dapat diolah menjadi produk lain
seperti yogurt, keju, mentega. Butiran lemak susu kambing berukuran antara 1-10
milimikron sama dengan susu sapi, tetapi jumlah butiran lemak yang berdiameter kecil

dan homogen lebih banyak terdapat pada susu kambing sehingga susu kambing lebih
mudah dicerna alat pencernaan manusia, serta tidak menimbulkan diare pada orang yang
mengkonsumsinya. . Susu kambing juga tidak mengandung karoten, sehingga warna susu
kambing lebih putih daripada susu sapi.
Khasiat susu kambing antara lain untuk terapi TBC, membantu memulihkan kondisi
orang yang baru sembuh dari sakit, mempu mengontrol kadar kolesterol dalam darah.
Untuk meningkatkan kesehatan kulit, terutama bagian wajah. Kandungan gizi susu
kambing dapat meningkatkan pertumbuhan bayi dan anak-anak serta membantu
keseimbangan proses metabolisme, mendukung pertumbuhan tulang dan gigi, membantu
pembentukan sel darah merah dan jaringan tubuh. Baik bagi wanita dewasa untuk
mengembalikan zat besi setelah haid, kekurangan darah (anemia), kehamilan serta
pendarahan setelah melahirkan. Kandungan mineralnya memperlambat proses
osteoporosis.

Faktor yang mempengaruhi komposisi susu kambing


1. Variasi antar jenis kambing
Dengan aneka karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya maka akan terdapat variasi
dalam jumlah produksi susunya.
2. Variasi Inter jenis kambing
Setiap indivudi dari jenis/bangsa yang sama memiliki variasi dalam jumlah susu yang
dihasilkan walopun jenis atau bangsa sama, tetapi jika umur dan masa laktasi berbeda
maka jumlah produksi susu juga berbeda.
3. Faktor genetik
Adalah faktor yang diturunkan dari nenek moyang dan memiliki sifat kebakaan.
4. Musim

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kambing yang beranak pada musim gugur memiliki
tingkat produksi yang lebih tinggi disbanding kambing yang beranak musim panas.
5. Umur
Produksi susu kambing meningkat seiring bertambahnya umur dan mencapai puncak
pada saat berumur 5-7 tahun, yakni pada masa laktasi ke-3 atau ke-5. selanjutnya
produksi susu akan menurun.
6. Lama masa laktasi
Dalam satu jenis atau bangsa kambing perbedaan lama masa laktasi menyebabkan
perbedaan jumlah total produksi susu selama masa laktasi. Semakin lama masa laktasi
akan semakin banyak total produksi susu yang dihasilkan. Korelasi ini tidak berarti akan
semakin tinggi keuntungan yang diraih.
7. Faktor perawatan dan perlakuan
Suasana kandang yang nyamn sangat mendukung utnuk berproduksi secara optimal.
8. Pengaruh masa birahi dan kebuntingan
Kambing yang dikawinkan kembali setelah 3 bulan beranan tingkat produksi susunya
akan lebih cepat menurun disbanding kambing yang sedang laktasi tetapi tidak bunting.
Hal ini kemungkinan disebabkan kurangnya kuantitas dan kualitas pakan yang
dikonsumsi, serta tingginya kebutuhan kambing akan zat-zat makanan utnuk mendukung
[proses fisiologis dalam tubuhnya.
9. Frekuensi pemerahan
Berdasar hasil penelitian kambing yang diperah 2x sehari total produksi susunya lebih
tinggi daripada kambing yang diperah 1x sehari.
10. Jumlah anak dalam sekali melahirkan.
Produksi susu kambing perah yang beranak 2 ekor dalam 1 kali melahirkan biasanya 2030% lebih tinggi dari kambing perah yang hanya beranak 1 ekor.penyebabnya adalah
rangsangan menyusui dari anak kambing (cempe) yang dilahirkan
11. Pergantian pemerah
Kambing ternmasuk hewan yang tidak terlalu mudah beradaptasi pada kondisi
lingkungan yang berubah drastic. Pergantian pemerah akan menyebabkan kambing
mengalami stress.
12. Lama masa kering
Utnutk mendorong produksi beranak 3x dalam 2 tahun biasanya kambing dikawinkan
kembali setelah beranak 3 bulan atau saat pertama birahi muncul. Dalam kondisi
demikian kambing membutuhkan waktu untuk menjalani masa kering selama 2 bulan
agar memiliki kesempatan untuk kembali pulih kondisinya.
13. Faktor hormonal

Hormone yang berperan dalam produksi susu adalah laktogen.penyuntika n hormone ini
pada saat laktasi menyebabkan produksi susu meningkat.
14. Faktor pakan
Produksi susu akan mencapai optimal jika pakan yang diberikan dan dikonsumdi oleh
kambing jumlah dan kualitasnya cukup. Komposisi hijauan dan konsentrat harus
seimbang.
15. Pengaruh penyakit
Kambing perah yang sedang laktasi produksi susunya akan menurunjik terserang
penyakit. Bahkan bisa langsung terhenti. Efek obat yang diberikan juga akan
berpengaruh terhadap produksi dan kualitas susu yang dihasilkan.
Pemberian pakan
Secara alamiah kerena kehidupan awalnya di daerah pegunungan kambing akan lebih
menyukai rambanan (daun-daunan) daripada rumput. Kambing termasuk jenis jewan
ruminansia. Ruminansia tidak terlalu bergantung pada kadar zat-zat gizi pakan yang
dikonsumsinya, karena proses di dalam rumen mampu menghasilkan zat gizi yang
mudah diserap tubuh. Kadang pemberian pakan protein tinggi tidak efisien, karena
protein tersebut mudah terurai dan terfermentasi oleh mikrobia rumen.
Ruminansia mampu mensintesis asam amino dari unsure yang dihasilkan oleh berbagai
proses yang terjadi dalam rumen. Ruminansia mampu mengkonsumsi urea dlam jumlah
terbatas yang di dalam rumen akan terurai menjadi amoniak dan merupakan bahan utama
pembentuk asam amino. Selain bahan pakan yang dikonsumsi kebutuhan tubuh terhadap
protein juga dipenuhi dari mikrobia rumen.
1 Bahan pakan
Secara umum kebutuhan zat pakan bagi kam,bing dikelompokkan dalam 2 golongan
besar sumber pakan yaitu bahan pakan sumber energi dan bahan pakan sumber protein.
Bahan pakan sumber energi terdiri dari bahan pakan yang berupa biji-bijian dan sisa
serealia (mis : tepung, jagung dan dedak padi), umbi- umbian (mis : tepung singkong,
onggok, ubi jalar) dan hijauan (mis : rumput setaria dan rumput lapang). Bahan pakan
sumber protein bisa berupa biji-bijian misal tepung bungkil kedelai, ampas tahu, ampas
kecap, biji kapas atau tepung2 yang berasal dari hewan atau bagian tubuh hewan seperti
tepung darah dan tepung ikan. Beberapa contoh hijauan yang merupakan sumber protein
seperti daun gliricidae, turi, lamtoro, centrocema, dan kacang gude.
Pakan hijauan dalam keadaan segar umumnya lebih disukai kambing dibanding dengan
pakan dalam keadaan layu atau kering. Namun ada beberapa jenis hijauan yang dalam
keadaan segar masih mengandung racun yang membahayakan kehidupan kambing
seperti gliricidae, sebaiknya hijauan jenis tersebut dilayukan dulu selama 2-3 jam di sinar
matahari atau diinapkan semalam sebelum diberikan pada ternak. Pemberian hijauan
yang bervariasi akan memberi dampak yang lebih baik.

Kebutuhan kambing akan bahan pakan sangat tergantung dari kondisi fisiologis kambing
tersebut, secara umum kambing membutuhkan hijauan segar sebanyak 10% dari berat
badan atau berat hidupnya. Misal beratnya 30 kg maka kambing tersebut membutuhkan 3
kg hijauan/hr. Perlu diketahui bahwa tidak semua bagian hijauan disukai oleh
kambing.beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian hijauana yang dicincang
sekitar 5-10 cm akan lebih efisien dikonsumsi oleh kambing, karena bentuknya yang
kecil-kecil.
Contohnya batang muda jika diberikan secara utuh kurang disukai oelh kambing tetapi
dengan dicincang akan lebih mudah tercampur dengan jenis pakan yang lain sehingga
memungkinkan kambing untuk memakannya.
2. Pemberian konsentrat
Pakan sebagai sumber protein merupakan hal yang mutlak diperlukan oleh kambing yang
sedang laktasi, karena proses pembentukan susu membutuhkan suplai protein yang lebih
tinggi. Sistem pencernaan rumen seringkali menjadi penyebab kurang efektifnya
pemberian konsentrat dengan kadar protein tinggi. Penyebabnya adalah konsentrat
tersebut akan diurai atau difermentasi oleh bakteri dan mikroba lain dalam rumen,
sehingga pprotein terdegradasi sebelum diserap tubuh. Untuk itu pemberian konsentrat
perlu disiasati. Waktu pemberian yang terbaik adalah saat kambing sudah banyak
mengkonsumsi hijauan, tetapi belum kenyang. Pada saat itu, rumen akan dipenuhi oleh
hijauan, sehingga aktivitas rumen sedang tinggi-tingginya. Pemberian konsentrat saat
seperti ini bisa menghindari proses fermentasi bahan pakan dalam rumen sehingga
keberadaan zat-zat makanan dapat dipertahankan. Hal ini disebabkan konsentrat tidak
terlalu lama berada dalam rumen.
Beberapa bahan konsentrat yang biasa diberikan adalah bekatul, bungkil kedelai, ampas
tahu, bungkil kelapa atau campuran dari beberapa konsentrat. Misal 62% bekatul, 20%
ampas tahu, 15% bungkil kedelai, 1% garam dapur, dan 2% tepung tulang. Jumlah
pemberian sebanyak 0,5- 0,6 kg/ekor dan diberikan dalam bentuk bubur(dicampur
dengan air). Usahakan konsentrat agar habis dalam waktu singkat untuk menghindari
tumbuhnya jamur yang bias menimbulkan penyakit.
3. Vitamin dan Mineral
Selain bahan pakan sumber protein dan sumber energi, kambing memiliki kebutuhan
akan vitamin dan mineral yang sebenarnya bisa tercukupi dengan pemberian pakan yang
bervariasi. Jika kurang bervariasi sebaiknya dilakukan pemberian zeolit, garam dapur,
atau tepung tulang sebagai sumber mineral dengan dosis tidak lebih dari 5 permil
(5/1000) untuk setiap 1 kg berat badan. Vitamin dibutuhkan kambing dalam jumlah
sedikit tetapi sangat berpengaruh dalam proses metabolisme dan daya tahan tubuhnya
terhadap penyakit. Pemberian garam dapur selain untuk memenuhi kebutuhan mineral
dapat juga untuk meningkatkan nafsu makan kambing. Pemberiannya sebaiknya tidak
terjadwal, tetapi sudah dalam keadaan tersedia setiap saat di dalam kandang.
Penempatannya bisa di dalam ember khusus yang digantung di dekat tempat hijauan
setinggi 50-90 cm dr atas lantai.

4. Air
Sebanyak 70% tubuh kambing berupa air. Kekurangan air yang mencapai 20%
menyebabkan kambing dehidrasi. Makanya ketersediaan air merupakan suatu hal yang
mutlak. Secara umum seekor kambing membutuhkan air sebanyak 1,5-2,5 liter/hari.
Sebaiknya air disediakan dalam jumlah yang tidak terbatas artinya jika air di wadahnya
tinggal sedkit segera ditambah lagi.
5. Penggunaan UMB (Urea Molasses Block)
UMB mengandung non protein nitrogen (NPN) yang dalam rumen akan mengaktifkan
mikroba rumen dan sintesis menjadi asam amino. UMB juga terdiri dari berbagai bahan
penyusun lainnya seperti molasses, dedak padi, dan tepung tapioka (sebagai sumber
energi), bungkil kedelai (sumber protein), garam dapur, tepung tulang dan kapur (sumber
mineral). Pemberian UMB 4 gr/hari/kg berat badan mampu meningkatkan pertambahan
berat badan harian kambing dan meningkatkan akseptabilitas kambing terhadap limbah
pertanian dengan serat kasar cukup tinggi seperti kulit dan tongkol jagung.
Sumber: dunia maya
Label: Artikel
0 komentar

KAMBING BUKAN MESIN CETAK UANG


Tau engga kalau pada dasarnya kambing itu juga punya perasaan, perasaan seperti kitakita ini, manusia? Ini kisah nyata dari kandang kami bumiku hijau etawa di Jogjakarta.
Suatu ketika, 60 ekor kambing etawa yang kondisinya siap perah, yang setiap harinya
minimal memproduksi susu 75 liter per hari, mendadak mogok produksi. Mereka hanya
mengeluarkan susu maksimal 10 liter per hari. Wahhhh. Ada apa nich?.... di curi?
Tidak mungkin? Di racun? Tidak mungkin juga? Atau di guna-guna? Mana mempan, lha
wong yang punya aja dukun.??? (tp bukan dukun cabul donk)
Wah, harus di koreksi nich? Tahap pengkoreksian mulai dari makanan kambingnya. Saya
kumpulkan semua anak kandang, saya tanya ke mereka secara terpisah satu per satu,
jawaban mereka tetep pak, kami tidak mengganti porsi pada makanan ternak, kami
lakukan tetap sesuai petunjuk bapak, saya tanya masalah kebersihan kandang? Jawaban
mereka, tetep pak, kami tetep bersihkan kandang sehari 2 kali sesuai perintah bapak?
Waduuuh, ada apa nich? Kok produksi susunya menurun tajam? Bayangkan saja, saya
jual susu kambing per liternya 20.000 rupiah, lha kalau turunnya per hari sampai 60 liter,
apa tidak puyeng. Rp.1.200.000/liter/hari. Logika saya tidak mungkin produksi susu akan
turun secepat ini dan sebanyak ini. Bayangkan, masa sehari produksi susu biasa turun

60an liter per hari dalam waktu secepat ini? Ada apa nich
Selidik-punya selidik, (sewa Interpol nich ceritanya), ternyata si tukang perah kita itu
sedang ada masalah dengan keluarganya. Jadi waktu dia memeras susu kambing, di saat
tangan dia bersentuhan dengan putting kambing, di saat batin dia berhubungan dengan
batin kambing, pengaruh itu ada. Bahkan fatal.
Setelah di beri masukan dan anak kandang tersebut berdamai dengan istrinya,
makadalam tempo 2 hari produksi susu langsung kembali mendekati normal.
Subhanallah. Aneh, tapi nyata.
Saya baru sadar 1000% kalau hubungan batin kambing dengan anak kandang itu begitu
besar. Ternyata tambah satu keyakinan saya bahwa yang membikin kambing itu bagus
bukan hanya dari factor makanannya saja, bukan hanya dari factor kandangnya saja,
bukan hanya dari factor perawatannya saja. Tetapi ada hal lain yang lebih berarti, yaitu
hubungan batin. Memang makanan, kandang, dan perawatan merupakan factor utama
dalam kita memelihara ternak, tetapi ada factor yang lebih pertama selain itu, yaitu
perhatian dan kasih sayang peternak ke hewan ternakannya. Ajaklah kambing itu bicara
waktu dia diperah susunya, nyanyikanlah lagu untuknya di waktu kita sedang
memandikan kambing. Coba bandingkan hasilnya, anda akan tau perbedaannya dalam
waktu dekat.
Ada beberapa tips aman dan jitu;
1. cari pegawai yang hatinya baik, kalau biasa mukanya juga baik, biar kambing tidak
sebel liat wajah anak kandang yang jelek-jelek apa lagi bau kerinatnya yang menyengat.
Di jamin kambing akan senang.
2. kalau ternyata di dapati pegawai kita sedang mempunyai masalah dengan siapapun
juga, lebih baik anak kandang tersebut di beri waktu untuk cuti beberapa waktu, kasih
kesempatan dia membenahi masalahnya. Nha kalau masalahnya juga tidak kunjung
selesai ya di pecat, saja. Masalah produksi susu kita terselesaikan.
3. perlakukan kambing secara manusiawi, bukan mesin. Ingat kambing juga punya hati
dan perasaan. Kambing bukan mesin cetak uang kita saja. Lebih tepat mitra kali yeeeeeee
4. mandikan dan jemur kambing sesering mungkin. Kalau memang memungkinkan pada
waktu penjemuran, kambing dibiarkan terbebas dari ikatan tali. Biarkan kambing
berlarian pada tempat umbaran yang kita siapkan. Karena kambing ternyata juga butuh
sosialisasi dengan temannya.
5. kalau memang memungkinkan, putarkan lagu kalasik/lagu yang kalem-kalem pada
saat kita memeras susu kambing, biar kambing nyaman di saat putingnya kita perah.
6. jangan terlalu sering merombak anak kandang. Usahakan pada saat pemerahan susu
kambing, orang yang memerah susu adalah orang yang benar-bnar di kenal oleh
kambing, minimal orang tersebut adalah orang yang sering berinteraksi langsung dengan
kambing. Jangan orang baru.
7. baju yang digunakan pada saat memerah, jangan sering ganti warna. Karena warna
baju juga ternyata berpengaruh ke produksi susu.

Sekian dulu info ternak dari kita, ingat kasus ini sungguh nyata dan benar-benar pernah
kami alami, kalau para insan peternak tidak kepengin kecolongan di produksi susu, maka
hal tersebut diatas bias menjadi perhatian
Wassalam, bondan bumiku hijau etawa, djogjakarta.
Label: Artikel
1 komentar

HIJAUAN MAKAN TERNAK


Sebagaimana kita ketahui, Hijauan Makanan Ternak (hmt), adalah merupakan salah satu
hal yang sangat penting bagi dunia peternakan. Tanpa manajemen pakan yang baik,
niscaya ternak kambing yang kita pelihara akan merana, karena makanan yang diberikan
ke ternak tidak dapat tersedia secara tetap. Oleh karena itu, diperlukan suatu cara yang
tepat untuk mengatur agar supaya hmt yang diperlukan oleh ternak tidak terganggu
pengadaannya.
Ada beberapa macam hijauan makan ternak yang layak dan disukai oleh kambing etawa:
a. Rumput Gajah
Rumput gajah banyak di jumpai di persawahan. Tingginya bisa mencapai 5 m, berbatang
tebal dan keras, daun panjang, dan dapat berbunga seperti es lilin. Kandungan rumput
gajah terdiri atas; 19,9% bahan kering (BK), 10,2% protein kasar (PK), 1,6% lemak,
34,2% serat kasar, 11,7% abu, dan 42,3% bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN).
Rumput gajah mempunyai beberapa varietas, antara lain varietas afrika dan varietas
hawai.
1. varietas afrika, ditandai dengan batang dan daun yang kecil, tumbuh tegak, berbunga
dan produksi lebih rendah jika dibandingkan dengan rumput varietas hawai.
2. varietas hawai, ditandai dengan batang dan daun yang lebar, pertumbuhan rumpun
sedikit menyebar, produksi cukup tinggi, dan berbunga.
Panen pertama pada rumput gajah dapat di lakukan pada umur 90 hari setelah tanam.
Panen selanjutnya setiap 40 hari sekali pada musim hujan dan 60 hari sekali pada musim
kemarau. Tinggi potongan dari permukaan tanah antara 10-15 cm. Produksi hijauan
rumput gajah antara 100-200 ton rumput segar/hektar/tahun. Alangkah lebih baik kalau
sehabis pemanenan rumput gajah diberi pupuk, pupuk dapat berupa pupuk kimia (urea,
npk, tsp/kcl) ataupun pupuk alami (kotoran kambing). Sehingga pertumbuhan rumput itu
akan semakin bagus dikemudian hari.

b. Rumput Raja atau King Grass


Rumput raja mempunyai karakteristik tumbuh tegak berumpun-rumpun, ketinggian dapat
mencapai kurang lebih 4 m, batang tebal dan keras, daun lebar agak tegak, dan ada bulu
agak panjang pada daun helaian dekat liguna. Permukaan daun luas dan tidak berbunga
kecuali jika di tanam di daerah yang dingin.
Rumput raja dapat di tanam di daeah yang subur di dataran rendah sampai dataran tinggi,
dengan curah hujan tahunan lebih dari 1.000 mm.
Produksi hijauan rumput raja dua kali lipat dari produksi rumput gajah, yaitu dapat
mencapai 40 ton rumput segar/hektar sekali panen atau setara 200-250 ton rumput
segar/hektar/tahun. Mutu hijauan rumput raja lebih tinggi jika dibandingkan dengan
rumput gajah Hawai ataupun rumput Afrika.
c. Rumput Setaria
Rumput setaria sering juga disebut sebagai rumput setaria lampung. Rumput setaria
tumbuh tegak, berumpun lebat, tinggi dapat mencapai 2 m, berdaun halus dan lebar
berwarna hijau gelap, berbatang lunak dengan warna merah keungu-unguan, pangkal
batang pipih, dan pelepah daun pada pangkal batang tersusun seperti kipas.
Rumput setaria sangat cocok di tanam di tanah yang mempunyai ketinggian 1200 m dpl,
dengan curah hujan tahunan 750 mm atau lebih, dapat tumbuh di berbagai jenis tanah,
dan tahan terhadap genangan air. Pembiakan dapat di lakukan dengan memisahkan
rumpun dan menanamnya dengan jarak 60 x 60 cm. Pemupukan di lakukan pada
tanaman berumur kurang lebih dua minggu, dengan pupuk urea 100 kg/hektar lahan, dan
sebulan sekali di tambah dengan 100 kg urea/hektar.
Produksi hijauan rumput setaria dapat mencapai 100 ton rumput segar/hektar/tahun.
Komosisi rumput setaria (dasar bahan kering) terdiri atas; abu 11,5%, ekstrak eter (EE)
2,8%, serat kasar (SK) 32,5%, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 44,8%, protein ksar
(PK) 8,3% dan total digestible nutrients (TDN) 52,88%.
d. Turi (sesbania grandiflora)
Sifat khusus dari tanaman turi adalah pertumbuhannya yang begitu cepat, tinggi tanaman
bisa mencapai 10 meter, dan bunga berbentuk seperti kupu-kupu berwarna merah muda
atau putih. Turi dapat beradaptasi pada tanah asam yang tidak subur, kadang-kadang juga
tumuh subur pada tanah yang tergenang air.
Daun turi merupakan hijauan makanan ternak yang potensial. Komposisi zat gizi daun
turi terdiri atas; protein kasar 27,3%, energi kasar 4.825 kkal/kg, SDN 24,4%, lignin
2,7%, abu 7,5%, Ca 1,5% dan P 0,4%.
e. Kaliandra (calliandra calothrysus)

Tinggi tanaman (pohon) kaliandra dapat mencapai 8 m. tanaman kaliandra dapat tumbuh
di dataran rendah hingga ketinggian 1500 m dpl, toleran terhadap tanah yang kurang
subur, dapat tumbuh cepat dan berbintil akar sehingga mampu menahan erosi tanah dan
air.
Manfaat kaliandra pada makana ternak adalah sebagai bank protein. Penanaman
kaliandra pada tanah-tanah yang kurang produktif dapat menekan pertumbuhan gulma.
Selain itu tanaman ini dapat digunakan sebagai tanaman penahan erosi dan penyubur
tanah.
Daun kaliandra mudah dikeringkan dan dapat dibuat sebagai tepung makanan ternak
kambing. Kaliandra mengandung protein kasar 22,4%, lemak 4,1%, energi kasar 46,30
kkal/kg, SDN 24,0%, lignin 1995,0%, Ca 1,6% dan P 0,2%.
Ada baiknya sewaktu pemberian makanan kepada ternak di berikan secara campur. Hal
ini bertujuan agar kandungan yang berada di dalam masing-masing tanaman dapat saling
melengkapi, sehingga kambing akan merasa tercukupi kandungan gizi maupun
proteinnya. Selain itu juga akan meminimalkan kambing merasa bosan makan apabila di
sajikan dalam satu jenis tanaman saja secara berulang-ulang.
Kambing akan memilih daun yang dia paling sukai terlebih dahulu, setelah daunan yang
disukainya habis, maka kambing baru akan menyantap rumputan jenis yang lain.
Label: Artikel
0 komentar

PENCEGAHAN PENYAKIT
Factor kesehatan ternak sangat menentukan keberhasilan kita di dalam suatu usaha
peternakan kambing etawa. Oleh karena itu menjaga kesehatan ternak harus menjadi
salah satu prioritas utama di samping kualitas makanan ternak dan tata laksana yang
memadahi.
Secara umum tindakan pencegahan penyakit dalam usaha peternakan kambing etawa
adalah sebagai berikut:
a. KAMBING ETAWA HARUS SEHAT.
Dianjurkan hanya ternak yang sehat dan bebas dari penyakit saja yang boleh dimasukkan
ke dalam areal peternakan. Untuk menghindari wabah penyakit, ternak yang baru datang
atau baru dibeli harus di isolasi terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam lokasi
peternakan.

Harus disiapkan kandang khusus bagi ternak yang sedang sakit. Ternak lama yang sedang
sakit juga harus dipisahkan ke dalam kandang khusus, agar pengobatan dapat dilakukan
secara maksimal dan penyakit tidak dapat menular ke ternak kambing yang lain.
Kandang untuk perawatan jika memungkinkan lokasinya agak mejauh dari kandang
utama. Karena kandang perawatan berfungsi sebagai tempat untuk menampung hewan
yang sedang sakit, sehingga diharapkan penyakit yang sedang berjangkit tidak akan
menular ke kambing yang lain. Mengingat ada beberapa penyakit kambing yang dapat
dengan cepat menular ke ternak yang lain. Seperti kambing mencret/diare atau kambing
belekan. Walaupun penyakit tersebut tidak begitu membahayakan, tetapi penyakit
tersebut dapat menganggu kesehatan kambing secara total. Apabila ada salah satu
kambing yang sedang terkena diare, maka bakteri akan dapat dengan cepat menyebar ke
kambing yang lain. karena kotoran yang dikeluarkan kambing tersebut memungkinkan
terinjak-injak oleh kambing yang lain, sehingga penyebaran bakterinya akan cepat
terjadi.
b. KANDANG BEBAS DARI GENANGAN AIR.
Genangan air merupakan tempat yang bagus untuk berkembang biak nyamuk dan dapat
membantu penyebaran penyakit. Serangan nyamuk dalam populasi yang banyak dapat
meyebabkan anemia dan menganggu ternak dalam beristirahat.
Jika genangan air membasahi kotoran kambing yang jarang dibersihkan, maka gangguan
ini akan semakin parah, seperti gangguan pernafasan yang disebabkan oleh gas ammonia.
Dan bau yang timbul dari kotoran seperti itu mengundang kedatangan lalat dan
menyediakan tempat yang baik untuk tempat berkembang biak lalat.
Gangguan lalat dalam jangka panjang akan memberikan pengaruh yang lebih merugikan
dibanding dengan serangan nyamuk. Sehingga usaha pencegahan, pemberantasan sarang
nyamuk dan sarana yang dapat memungkinkan lalat berkembang biak dapat menjadi
prioritas utama. Agar supaya kotoran kambing dan air kencingnya tidak mengumpul,
maka kandang seharusnya dibersihkan minimal 2 kali sehari. untk menghindari genangan
air diperlukan juga desain kandang khusus, sehingga peternak atau anak kandang dapat
dengan mudah membersihkan kandang.
c. SANITASI KANDANG
Merupakan usaha dalam rangka membebaskan kandang dari bibit-bibit penyakit maupun
parasit lainnya dengan mengunakan obat-obatan pengendali seperti disinfectan pada
dosis yang dianjurkan. Tindakan ini harus dilakukan secara rutin pada kandang yang akan
ditempati oleh ternak.
Jika ternak mengalami sakit dikandang, maka harus dipilih jenis disinfectan pada dosis
yang lebih tinggi agar penyakit yang sama tidak menyerang pada penyakit yang lain.
Sanitasi dapat menjamin ternak lebih sehat, sebab lingkunagan yang kotor dapat
memancing bibit pentyakit.
Sanitasi terhadap kandang harus dilakukan secara menyeluruh, yakni terhadap
lingkungan sekitar dan terhadap peralatan yang berhubungan dengan ternak. Lingkungan
yang kotor dan tidak terurus merupakan media yang baik bagi berbagai jenis serangga

penyebar penyakit. Kutu dan caplak penghisap darah dapat bersarang dicelah-celah
kandang sehingga merupakan sasaran utama dalam melakukan sanitasi.
Usahakan kandang selalu di bersihkan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari.
Semakin bersih kandng maka kenyamanan kambing juga akan semakin tinggi. Disisi
lain, kalau kandang kambing bersih, maka kandang dan kambing juga akan nyaman
untuk dilihat, tidak kotor dan tidak kumuh. Ingat, untuk membikin kambing nyaman pasti
kita akan memperoleh hasil nyata. minimal kambing tidak gampang sakit.
d. KANDANG DAN SINAR MATAHARI
Sinar matahari pagi mengandung ultraviolet yang berperan sebagai energi dan mencegah
gangguan rakhitis, terutama pada ternak yang selalu dikandangkan secara terus menerus.
Sinar ultraviolet secara alami akan membunuh kuman-kuman penyakit setiap saat. Jadi
sinar matahari dapat berperan sebagai pengendali yang sangat efektif. Masuknya sinar
matahari ke dalam kandang akan membuat kandang menjadi lebih kering, tidak lembab
dan selalu berudara segar. Kalau tempat memungkinkan, usahakan di dalam pembuatan
kandang menghadap ke timur, tetapi andaikata tempatnya tidak memungkinkan maka
cukup memberi kaca tembus pandang saja pada bagian atap, sehingga pada waktu siang
hari, kandang dapat memperoleh sinar matahari secara maksimal.
e. PENGATURAN VENTILASI
Merupakan salah satu pengaturan kandang yang baik. Maka konstruksi kandang haruslah
memungkinkan terjadinya pertukaran udara secara sempurna. Ventilasi yang buruk akan
merugikan kesehatan ternak, karena gas-gas kotor dari faces maupun hasil pernafasan
tidak dengan cepat terbuang keluar kandang. Hal ini akan menganggu kesehatan ternak
dan memungkinkan penggunaan makanan yang dikonsumsi ternak tidak efisien.
Jika hembusan angun terlalu kencang di lokasi kandang, di anjurkan agar di sekitar
kandang di tanami pohon-ponanan yang dapat melindungi kandang dari hembusan angin
keras dan langsung. Usahakan juga tanaman yang ditanam disekitar kandang sifat
batangnya kuat, jangan mudah patah. Misal pohon nangka atau pohon mahoni. Selain
dapat mengurangi hembusan angin, daun dan buah nangka dapat dimanfaatkan sebagai
makan ternak.
f. PEMBERIAN MAKANAN TERNAK YANG BERMUTU
Makanan merupakan salah satu factor utama dan penting yang mempengaruhi produksi
ternak. Makanan yang baik juga akan meningkatkan daya tahan ternak terhadap serangan
penyakkit atupun pengaruh lingkungan yang huruk.
Ternak yang sedang tercekam atau stress, menderita sakit dan baru sembuh, perlu
memperoleh makanan yang khusus. Kekurangan nutrisi akan menyebabkan timbulnya
penyakit-penyakit tertentu.
g. UMBARAN TERNAK

Merupakan hal yang sangat penting, karenan ternak dapat berolahraga, sekaligus dapat
mengendurkan otot-otot. Usahahakan pengembalaan ternak jangan ditengah terik
matahari yang tinggi. Usahakan juga dalam melakukan pengumbaran yang tidak
terpantau, untuk tidak mencampur kambing yang sedang hamil tua dengan kambing yang
lain. Hal ini untuk meminimalkan terjadinya perkelahian yang akan menyebabkan ternak
bunting akan kehilangan anaknya. Usahakan juga kambing yang di umbar adalah
kambing-kambing yang bertanduk pendek. Kambing yang bertanduk panjang haruslah
diikat, agar supaya kambing tersebut tidak saling beradu tanduk.
Apabila kambing sering dilepas, maka kambing akan bermain dengan cara berlari-lari.
Disini kambing jelas sudah berolah raga. Menurut pengalaman saya, kambing yang
sering di lepas, tingkat pertumbuhan dan daya tahannya akan lebih bagus jika disbanding
dengan kambing yang hanya selalu di kandangkan saja. Kambing akan lebih cepat gemuk
dan bulu kambing terlihat bersinar. Ini merupakan salh satu cirri kalau kambing tersebut
sehat.
Selamat mencoba....
Label: Artikel
0 komentar

Trik Memilih Kambing


Tips Memilih Kambing
Sebagai peternak, sudah seharusnya kita menyiapkan indukan yang bagus dan
berkualitas. Dengan harapan cempe yang akan di hasilkan, nantinya akan sesuai dengan
harapan kita. Kalaupun nantinya meleset, hanya pada factor pola warna pada kambing
etawanya saja.
Menurut pengalaman saya, ada beberapa factor yang dapat dijadikan sebagai acuan,
bilamana kambing yang akan kita beli nantinya dapat tergolong sebagai indukan yang
bagus. Factor kambing pejantan memiliki porsi yang paling dominan di dalam
pengembangbiakan kambing etawa. Jantan memiliki gen yang sangat dominan pada anak
turunnya, bahkan sampai 60-70%. Sisanya biasanya mengikuti gen dari induk betina
pada kambing.
Ada beberapa cara praktis yang biasa saya lakukan untuk mencari kambing indukan.
Cara yang paling sederhana adalah datang langsung ke kandang. Amati semua cempe
yang ada di kandang tersebut. Kalau ada sampai ke keturunan yang ke 2. Apabila cempe
yang dimiliki dominan bagus, berarti indukan yang dimiliki oleh peternak tersebut
tergolong bagus-bagus. Kita dapat mengambil cempe yang kita senangi untuk
dimasukkan ke kandang kita. Cempe merupakan bukti yang kuat dan nyata. Karena
untuk mengeluarkan cempe yang bagus butuh proses yang panjang. Dengan mengamati

cempe yang ada, kita juga dapat menilai kemampuan peternak tersebut akan keahliannya
di bidang kambing etawa. Cempe juga sebagai identitas peternak yang nyata, karena ada
beberapa peternak nakal yang mengaku-aku kambing juara adalah hasil dari
peternakannya, padahal cempe yang ada dikandang rata-rata jelek. Hal ini tidak mungkin
terjadi setelah kita mengamati langsung cempe-cempe yang ada dipeternakan tersebut.
Hal-hal dasar yang perlu kita cermati antara lain;
1.amati, apakah kebanyakan cempe yang dilahirkan memiliki pola warna yang seragam?
Apakah cempe yang di hasilkan memiliki dominasi warna tertentu? Misal pola warna
hitam atau pola warna coklat? Kalau pola warna cempe yang dihasilkan sudah sesuai
dengan keinginan kita, berarti kita tidak perlu ragu dalam membelinya.
2.amati, apakah kebanyakan cempe yang dilahirkan memiliki pola telinga dan kepala
yang bagus? Sebagaimana diketahui, pola telinga yang bagus adalah telinga yang
menjulai ke bawah, lemas dan panjang. Semakin panjang telinga kambing, berarti
semakin bagus kambing tersebut. Telinga yang bagus tidak memiliki pangkal telinga
yang menonjol ke luar, jadi dari samping kepala kambing langsung ke bawah. Panjang
minimal telinga diusahakan 30 cm. Sedangkan pola kepala yang bagus, adalah kepala
yang agak nonong dan memiliki mulut yang agak nyakil.
3.amati, apakah kebanyakan cempe yang dilahirkan memiliki tulang-tulang yang kokoh
dan besar. Semakin besar tulang pada kambing berarti semakin besar kemungkinan
kambing tersebut untuk dapat tumbuh besar. Apabila pejantan yang digunakan peternak
hanya 1 ekor, dapat dipastikan rata-rata tulangan cempe besar.
Langkah-langkah diatas adalah merupakan beberapa cara saja, karena pada hakekatnya
membeli kambing ke petenak langsung resikonya sangat kecil jika dibanding dengan
membeli kambing di pasar.
Membeli kambing di pasar juga memiliki banyak kelebihannya, selain banyak kambing
sebagai pembanding, harga yang berlaku di pasar biasanya tidaklah setinggi harga
kambing di kandang. Cuma, berdasarkan pengalaman saya, kambing di pasar biasanya
mutu dan silsilahnya susah untuk dimonitor. Jarang ada petani membawa kambing etawa
kelas satu ke pasar.
Untuk lebih amannya, saya sarankan apabila calon peternak ingin membeli kambing
untuk diternakan, sebaiknya datang ke peternaknya langsung. Karena dikandang kita
akan dengan jelas mengamati dan bertanya tentang metode perawatan dan kebiasaan
perawatan ternak. Karena biasanya lain peternak lain cara perawatan ke ternakannya.
Selain itu kita juga dapat belajar langsung dan menambah ilmu beternak kambing.
Semakin banyak masukan yang ada, semakin sempurnalah ilmu kita.
Saya memiliki pendapat yang saya yakini benar. Jangan harap sepeda beranak mobil.
Maksudnya begini, kalau kita mengharap hasil yang bagus, maka materi kambing yang
masuk ke kandang diusahakan yang bagus, baik itu pejantannya maupun betinanya.
Kalau materi kambing yang kita miliki jelek, jangan harap kambing yang akan kita

ciptakan nanti bermutu bagus.


Tetapi semuanya itu tergantung dari kemauan dan sumber dana yang kita miliki. Kalau
sumber dana yang kita miliki terbatas, sebaiknya kita memelihara sedikit kambing saja
tetapi yang bener-bener berkualitas. Jangan pelihara kambing dengan jumlah banyak
tetapi mutunya jelek, karena pada prinsipnya kambing bagus ataupun kambing jelek,
biaya perawatan yang kita keluarkan akan sama. Semakin cermat kita memilih kambing,
maka semakin untung kita.
Selamat beternak!!!
Label: Artikel
0 komentar

Perencanaan Beternak Kambing Etawa


Setiap usaha peternakan haruslah berorientasi pada keuntungan agar usaha tersebut bisa
berkesinambungan dan tidak terhenti ditengah jalan. Karenanya, dibutuhkan perencanaan
yang sangat matang dengan mempertimbangkan beberapa aspek. Pada dasarnya ada
empat kegiatan yang harus dilakukan oleh peternak dalam membuat usaha peternakan.
a. Persiapan
kegiatan persiapan meliputi penentuan lokasi dan pengurusan perijinan terutama jika
skala usaha usaha relative besar. Lokasi memegang peranan besar, karena seluruh usaha
kegiatan peternakan dipusatkan disini. Kondisi iklim, seperti suhu lingkungan, curah
hujan, arah mata angina, dan kelembaban, yang menunjang usaha peternakan kambing
harus diperhatikan agar hasil yang diperoleh dapat maksimal. Selain itu, kondisi
keamanan lingkungan serta daya dukung lingkungan terhadap usaha peternakan
kambing, misalnya ketersediaan tenaga kerja (SDM) maupun bibit kandang, perlu
diperhatikan secara matang.
Perijinan dibutuhkan jika usaha yang akan dibangun bersekala besar. Untuk usaha yang
bersekala kecil, agar tidak menimbulkan persoalan dikemudian hari, sebaiknya meminta
ijin dari warga sekitar yang berada di sekitar kandang ternak. Sebuah survey untuk
mengetahui daya serap pasar juga peru dilakukan agar hasil produksi bisa terjual.rlu juga
diperhatikan banyaknya pesaing dengan jenis usaha yang sama, karena jika hasil usaha
yang tinggi dan daya serap pasar rendah, maka harga produk bisa menurun tajam.
b. pelaksanaan
Pada intinya tahap pelaksanaan merupakan tahapan konstruksi, yaitu melakukan
pembangunan kandang, menyiapkan lahan untuk ditanami hijauan pakan ternak, serta
mempersiapkan berbagai peralatan kandang. Pembangnan kandang beserta persiapan
infrastruktirnya harus disesuaikan dengan jumlah kambing yang akan dipelihara degan

tetap mempertimbangkan kemungkinan perkembangan usaha. Tujuannya adalah untuk


efisiensi penggunaan modal.
Hijauan merupakan unsure pentng yang harus disiapkan karena kebutuhan kambing akan
hijauan tidak bisa di tunda. Sebelum usaha peternakan di mulai, sebaiknya sudah
dilakukan penanaman taneman hijauan, sehinggan ketersediaannya akan terjamin. Perlu
pula diketahui sumber-sumber bahan pakan local untuk digunakan ssebagai bahan baku
pembuatan kosentrat. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya.
c. tahap produksi
Setelah tahapan konstruksi, tahapan produksi sudah bisa dilaksanakan, yaitu dengan
melakukan pembelian kambing, pengeloalaan taneman hijauan, penggeloaan produksi
hingga pasca panen, dan penjualan produk.
d. evaluasi
Sebuah perencanaan usaha yang baik harus mencakup sebuah target yang akan dicapai
dari usaha tersebut. Tujuanya adalah untuk mempermudah peternak dalam evaluasi,
sampai sejauh mana target yang direncanakan sudah tercapai, mencari berbagai penyebab
jika target tidak tercapai, serta melakukan perbaikan agar target bisa tercapai dan
ditingkatkan. Target bisa dibuat dalam jangka pendek (1 tahun), jangka menengah (2-5
tahun), dan jangka panjang (di atas 5 tahun). Target biasanya dibuat dengan parameter
ekonomi yang dituangkan dalam sebuah analisis usaha.
Analisa Usaha
1. Masa produktif kambing betina dan pejantan adalah 5 tahun. Pembelian kambing
etawa adalah kambing yang tergolong dara atau kambing yang siap untuk beranak. Jadi
waktu penantian peternak tidak terlalu lama.
2. Waktu pemeliharaan adalah 5 tahun.
3. Upah tenaga kerja Rp. 500.000 per orang per bulan.
4. Induk dapat beranak 3 kali dalam 2 tahun. Dan dalam sekali beranak dihitung rata-rata
2 ekor per kelahiran. Kelahiran 1 dan 3 ekor per kelahiran diabaikan.
5. Jumlah cempe yang akan di hasilkan selama 5 tahun adalah : 15 ekor x 22 induk = 330
ekor cempe.
6. Angka kematian 10%, sehingga diperkirakan kematian maksimal adalah sebanyak 33
ekor.
7. 1 (satu) ekor kambing etawa diperkirakan menghasilkan 7,5 kg pupuk kandang per
bulan. Kotoran dari cempe di kesampingkan. Asumsi harga pupuk kandang di pasaran
jogjakarta Rp. 200/kg.
8. 1 (satu) ekor kambing etawa diperkirakan dapat menghasilkan urine sebanyak 30 liter
per bulan, dengan asumsi harga urine di pasaran Rp.1500/liter.
9. Harga cempe mengacu pada kriteria kambing standart yang terjadi di pasaran
kaligesing, Jogjakarta. Harga cempe kepala hitam istimewa dikesampingkan. Karena

harga tersebut tidak dapat dijadikan acuan dalam perhitungan ini. Harga patokan di ambil
kisaran bulan juli 2007.
10. Biaya pakan di abaikan karena kita berasumsi telah mengaji karyawan, jadi biaya
untuk pembelian pakan di ganti dengan biaya tenaga kerja, karena pada dasarnya
karyawan kita gaji untuk merawat dan mencarikan makanan bagi ternak. Hitungan ini
tidak berlaku apabila peternak membeli rumput di dalam pemeliharaan ternaknya.

A. INVESTASI TETAP
# Kambing betina 22 ekor @ Rp. 2.500.000
22 ekor x Rp. 2.500.000
= Rp. 55.000.000
# Kambing jantan 2 ekor @ Rp. 3.500.000
2 ekor x Rp. 3.500.000
= Rp. 7.000.000
# Kandang 4 unit @ Rp. 5.000.000
4 unit x Rp. 5.000.000
= Rp. 20.000.000
# Peralatan kandang Rp. 500.000
Total investasi tetap:
Rp. 55.000.000 + Rp. 7.000.000 + Rp. 20.000.000 + Rp. 500.000
= Rp. 82.500.000
B. BIAYA PRODUKSI
# Biaya pemeliharaan kambing induk (24 ekor)
- Gaji karyawan
Rp. 500.000 : 30 hari 24 ekor
= Rp. 700/ekor/hari
- Pemberian vitamin tambahan Rp. 100/ekor/hari
Total biaya pemeliharaan induk per 5 tahun adalah
Rp. 800 x 5 tahun x 12 bulan x 24 ekor x 30 hari

= Rp. 34.560.000
C. PROYEKSI PENDAPATAN
# Penjualan cempe
300 ekor x Rp. 1.000.000
= Rp. 300.000.000
# Penjualan induk afkir
24 ekor x Rp. 1.000.000
= Rp. 24.000.000
# Penjualan pupuk kandang
7,5 kg x 12 bulan x 5 tahun x Rp. 200 x 24 ekor
= Rp. 2.160.000
# Penjualan urine
30 liter x 12 bulan x 5 tahun x Rp. 1500 x 24 ekor
= Rp. 64.800.000
D. REKAPITULASI PENDAPATAN
1. Biaya-biaya:
- Biaya investasi Rp. 82.500.000
- Biaya pemeliharaan selama 5 tahun Rp. 34.560.000
Tatal biaya Rp. 117.060.000
2. Pendapatan;
- Penjualan cempe Rp. 300.000.000
- Penjualan induk afkir Rp. 24.000.000
- Penjualan pupuk kandang Rp. 2.160.000
- Penjalan urine Rp. 64.800.000
Total pendapatan Rp. 390.960.000
Keuntungan yang bisa diperoleh adalah sbb:
Rp. 390.960.000 Rp. 117.060.000
= Rp. 273.900.000

Penghasilan per bulan


Rp. 273.900.000 : 5 tahun : 12 bulan
= Rp. 4.565.000

Dengan 22 ekor betina kita per bulan mendapatkan penghasilan sebesar Rp. 4.565.000.
Estimasi keuntungan tersebut belum termasuk kalau hasil cempe yang di keluarkan
berkualitas super. Karena pada dasarnya harga cempe yang bener-bener super itu tidak
ada batasannya. sebagai gambaran, penulis pernah menjual cempe jantan umur 3 bulan
dengan harga 7,5 juta seekor.
jadi barometer penghasilan tersebut di atas adalah harga yang paling bawah (rp.1jt)
Label: Artikel
3 komentar

Memulai Usaha Peternakan


A. Memulai Usaha Peternakan
Ada beberapa cara untuk memulai usaha peternakan kambing peranakan etawa. Berikut
ini cara-cara yang dimaksud.
a. Memilih Bakalan
Pemilihan bakalan kambing etawa biasanya dilakukan sejak kambing betina lepas sapih
atau umurnya mencapai 4 atau 5 bulan. Pemeliharaan sejak lepas sapih ini membutuhkan
waktu yang sangat lama hingga kambing beranak. Kebiasaan peternak, kambing etawa
dikawinkan saat kambing berumur sekitar 16-18 bulan. Dengan masa kebuntingan 150
hari (sekitar 5 bulan), kambing akan mulai berproduksi pada umur 21-23 bulan. Jika
diperhitungkan, pemeliharaan sejak bakalan sampai masa produksi membutuhkan waktu
yang sangat lama. Belum lagi jika hasil produksinya tidak sesuai dengan apa yang kita
harapkan.
Secara teoritis, sebenarnya kambing etawa bisa dikawinkan setelah mengalami siklus
birahi. Biasanya terjadi pada umur 8-12 bulan, rentang waktu yang cukup lama dalam
menunggu masa produksi bisa dipercepat.
b. memelihara kambing dara
kambing etawa disebut dalam periode kambing dara jika sudah mengalami siklus birahi.
Sebenarnya saat itu kambing etawa sudah bisa mulai dikawinkan, tetapi kondisi tubuhnya
belum sepenuhnya mampu menunjang proses pertumbuhan janin di dalam

kandungannya. Karenanya, dibutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan lagi. Setelah mengalami
2-3 kali masa birahi, kambing baru bisa dikawinkan,. Jika kambing tidak mengalami
kebuntingan, perkawinan dapat diulang pada periode berikutnya. Jika terjadi
kebuntingan, kambing akan beranak setelah 150 hari atau 5 bulan.
c. memelihara kambing yang sedang laktasi
ada kalanya beberapa peternak yang sedang memebutuhkan uang menjual kambing
etawa dalam kondisi yang sedang laktasi atau kondisi menyusui. Tidak semua kambing
etawa yang sedang dalam kondisi menyusui bisa dibeli. Ada beberapa criteria yang harus
dipenuhi jika peternak berminat untuk membeli kambing etawa yang sedang dalam masa
menyusui, antara lain ambing yang terlihat besar dan bentuknya yang simetris. Indicator
lain yang sangat menentukan tinggi rendahnya produksi susu kambing adalah, kondisi
cempe yang ikut dibawa. Jika cempe yang dibawa gemuk, berarti produksi susu
kambingnya banyak dan induk tersebut bisa di beli. Namun, jika cempe kurus, berarti
produksi susu induk kurang, dan induk jangan dibeli. Satu indicator lain yang tidak
berkaitan langsung dengan produksi susu, tetapi berpotensi meningkatkan pendapatan
adalah jumlah anak, sebaiknya induk tersebut beranak minimum kembar dua.
d. menciptakan trah kambing melalui program seleksi dan penerapan sisitem perkawinan
menciptakan trah kambing melalui program seleksi dan penerapan sisitem perkawinan
tergolong cara yang paling baik, tetapi membutuhkan waktu yang sangat lama dan biaya
yang sangat besar. Namun, jika peternak sudah berhasil menciptakan suatu trah kambing
dengan tingkat produksi yang tinggi, penghasilan peternak otomatis akan semakin tinggi
pula. System perkawinan yang dilakukan adalah perkawinan inbredding (silang dalam).
System ini biasanya sangat dihindari oleh para peternak karena akan memunculkan
dampak negative terhadap hewan ternak akibat berkumpulnya gen-gen yang bersifat
resesif dan berpengaruh buruk terhadap penampilan ternak. Namun, dampak tersebut
merupakan konsekuensi yang harus dijalani peternak untuk memperoleh bibit kambing
yang bermutu tinggi, karena sebesar kemungkinan munculnya kambing-kambing yang
rendah produksinya, sebesar itu pula kemungkinan munculnya bibit-bibit kambing yang
bermutu tinggi.
Jika ingin menciptakan trah seperti yang dimaksud, pertamakali yang harus dilakuakan
oleh peternak adalah mencari induk yang memiliki produksi tinggi dan pejantan yang
memiliki induk dengan tingkat produksi yang tinggi pula. Lebih baik lagi jika keduanya
berasal dari induk dan pejantan yang sama (kelahiran kembar). Jika sudah cukup umur,
induk dan pejantan tersebut dikawinkan. Dengan manajemen yang baik, kambing bisa
beranak 3 kali dalam 2 tahun. Jika induk bisa menghasilkan dua ekor cempe dalam sekali
beranak, dalam 2 tahun bisa di hasilkan 6 ekor cempe. Cempe-cempe jantan dijual
setelah pemeliharaan 4-5 bulan. Sementara itu, cempe betina terus dipelihara sampai
dewasa kelamin, dan jika sudah cukup umur dekawinkan dengan pejantan nenek
moyangnya. Jika pejantan nenek moyangnya sudah mati atau tidak terlalu kuat, bisa
digantikan dengan pejantan lain yang masih sedarah. Dari perkawinan-perkawinan ini
akan menghasilkan individu-individu baru yang variasinya sangat levbar. Tetapi semakin

lama variasinya akan semakin mengecil dan mendekati seragam. Individu-individu yang
tingkat produksinya tinggi terus dipelihara sebagai induk, sedangkan individu-individu
yang tingkat produksinya rendah dapat dijual.
Label: Artikel
0 komentar

Tips Ternak
Beternak kambing adalah suatu kegiatan yang sangat menguntungkan, selama dalam
menjalankan usaha tersebut dikelola secara benar dan serius. Tidak ada kata yang tidak
mungkin. Begitulah ungkapan kata yang harus diungkapkan dalam menjalani suatu
usaha. Selama kita serius dan tekun dalam menjalani usaha ini, pasti tujuan dan cita-cita
kita akan tercapai.
Ada beberapa hal utama yang harus kita siapkan sebelum kita menjalani usaha ini.
1. mempersiapkan lahan pakan.
Ketersediaan pakan adalah hal yang sangat fital bagi kelangsungan peternakan. Mustahil
suatu usaha peternakan terwujud tanpa diimbangi dengan ketersediaan pakan. Untuk
mempersiapkan pakan, sudah seharusnya kita mempunyai gambaran tentang jumlah
kambing yang akan kita pelihara. Semakin banyak kambing yang akan kita pelihara,
maka semakin luas lahan pakan yang harus kita siapkan, begitu juga sebaliknya, semakin
sedikit kambing yang akan kita pelihara, maka lahan yang harus kita siapkan juga tidak
terlalu luas.
Pakan kambing yang ideal seharusnya tidak terdiri dari satu macam jenis saja. Kita dapat
mencampur pakan tersebut dari berbagai macam daun daunan. Tetapi untuk peternakan
yang mempunyai kapasitas besar, pakan yang mudah dan selalu terjamin ketersediaannya
adalah rumput gajah. Karena rumput gajah dapat dipanen umur 40-50 hari. Sehingga
peternak harus dapat mengatur jadwal pemenenan yang tepat. Sehingga di harapkan
rumput gajah tersebut dapat selalu dipanen untuk pemberian pakan kambing. Peternak
dapat menyewa lahan untuk menanam rumput gajah tersebut.
Berikut ini adalah cara penanaman rumput gajah ;
a) sediakan rumput gajah berupa stek. Bibit ini dapat diperoleh dari petani ataupun dari
dinas peternakan setempat.
b) Cangkul lahan tanam dengan kedalam 20 cm dan dibuat parit dengan jarak antar parit
selebar 60 cm.
c) Buat lubang tanam dengan kedalaman 15 cm, jarak antar lubang tanan sekitar 50-60
cm.

d) Beri pupuk pada lubang tanaman, pupuk dapat berupa pupuk kandang maupun pupuk
pabrikansi seperti urea atau npk.
e) Masukkan bibit rumput gajah sebanyak tiga stek per lobang tanam.
f) Panen rumput gajah pertama dapat dilakukan pada tiga bulan pertama, hanya saja
rumput panenan pertama ini biasanya kurang disenangi oleh kambing, sehingga biasanya
rumput gajah tersebut dibuang.
g) Bersihkan segera rumput liar yang tumbuh setelah panenan pertama dilakukan, lalu
beri pupuk kandang secukupnya pada tanaman tadi.
h) Setelah 40-50 hari kemudian panenan ke dua dapat dilakukan dan biasanya rumput
pada panenan yang ke dua ini lebih disukai oleh kambing, karena memiliki batang yang
tidak terlalu keras.
Selain diberi pakan pokok berupa hijauan, sebaiknya kambing juga diberi pakan
tambahan berupa pakan penguat sebagai penguat. Sumber pakan penguat dapat berupa
dedak jagung, ampas tahu, bungkil kacang tanah, kulit kedelai atau campuran pakan
tersebut.
Pakan penguat tersebut jumlahnya tidak harus banyak, tetapi diusahaan setiap hari selalu
disajikan ke kambing, supaya kambing tersebut tidak kekurangan mineral maupun
protein.
2.Membuat kandang.
Prinsip kandang yang ideal adalah tempat yang nyaman bagi ternak kambing itu sendiri.
Kandang diusahakan dibuat dari bahan yang awet dan tahan lama, terutama pada lantai
kandang, kerena lantai tersebut merupakan pijakan pada saat kambing berada di dalam
kandang. Apabila lantai kandang mudah patah maka akan dapat membahayakan kambing
yang kita pelihara. Lantai kandang tidak boleh menggunakan papa yang terlalu lebar.
karena papan yang lebar akan menghambat kotoran ataupun urin terbuang secara lancar.
dampaknya kambing akan cepat kotor. menurut saya, lantai kandang yang ideal adalah
lantai yang menggunakan bahan dasar bambu, karena selain harganya lebih murah, lantai
bambu juga mempunyai lebaran yang pas (6 cm), sehingga kotoran dan urin langsung
jatuh ke bawah.
Kandang dibikin model panggung dan lantai kandang harus dibuat miring agar kotoran
kambing dapat dengan mudah dibersihkan. Selain itu dengan kemiringan lantai kandang,
maka kita akan dengan mudah menampung urin kambing menuju tempat yang
dikehendaki. Karena urine dan kotoran kambing (srintil) mempunyai nilai jual yang
sangat bagus.
Dengan kandang model panggung, kita juga akan dapat dengan mudah mengontrol
kesehatan kambing itu sendiri. Karena kesehatan kambing dapat dipantau dari kotoran
kambing yang di keluarkannya. Misal, kotoran kambing agak menggumpal merupakan
pertanda bahwa kambing tersebut terkena cacingan dan harus segera diberi obat cacing.
Kandang juga harus dilengkapi dengan tempat minuman kambing yang letaknya
dibelakang kandang dan posisinya berada di luar kandang. Kerena kalau tempat air itu
berada di dalam, kambing akan menggaru-garukkan tanduk ditempat air, sehingga air

gampang tumpah.
3.Memilih Induk.
Tahap yang paling menentukan dalam usaha peternakan kambing adalah penjaringan
material kandang atau pemilihan induk. Karena apabila kita salah dalam memilih induk
dapat dipastikan kita akan rugi dalam menjalankan usaha ini. Karena pada prinsipnya,
kambing baik maupun kambing jelek tetap makan. Dan makan adalah biaya. Makanya
jangan gegabah dalam melakukan pembelian induk. Kalaupun ada kambing jelek beranak
bagus itu merukakan suatu keberuntungan belaka. Tetapi kalau kita memilih induk
dengan benar dan tepat, maka peluang untuk mendapatkan keturunan yang bagus
sangatlah besar.
Memang tidak mungkin seekor kambing itu sempurna secara kasat mata, tetapi ada
beberapa kriteria wajib, yang harus peternak pilih. Karena hal ini nantinya akan
berpengaruh pada keturunan berikutnya. Kriteria yang termaksud adalah :
a). Warna harus hitam.
Warna hitam adalah warna yang sangat favorit dalam kelas kambing etawa. Apalagi pola
hitam tersebut berada tepat dan presisi dibagian kepala. Ada beberapa kelompok petani
yang menyebut dengan istilah kepala hitam atau ndas ireng (Jawa Timur). Sebagus
apapun kambing itu, kalau warna tidak hitam maka pamor kambing tersebut akan
berkurang. Kambing dengan warna pola hitam berarti memiliki gen warna hitam, yang
apabila nanti dikawinkan dengan pejantan warna hitam, harapannya cempe yang akan
dihasilkan memiliki pola warna hitam juga. Sebagai gambaran, kambing standart, pola
warna hitam lebih mahal minimal Rp. 250.000, jika di banding dengan kambing pola
warna coklat, dengan umur yang sama.
b). Telinga tipis, panjang dan lurus ke bawah.
Telinga tipis dan panjang merupakan syarat wajib bagi calon induk. Baik induk pejantan
maupun induk betina. Telinga harus terkesan jatuh ke bawah, ujung pangkal telinga tidak
boleh ada patahan. Telinga juga tidak boleh melebar ke bawah. Kebanyakan kambing
yang berada di pasaran, posisi telinga atas sudah baik, tetapi di bawah melebar atau
melengkung ke samping. Faktor telinga yang bagus sangat penting sekali bagi peternak,
karena akan berpengaruh ke keturunan yang dihasilkan.
c. factor pelengkap lain.
Sudah penulis katakan, tidak ada kambing yang sempurna. Kalaulah ada yang bagus di
pola, mungkin kambing itu memiliki kekurangan dipanjang telinga atau pada bagian
yang lain. Tetapi minimal kita sebagai peternak harus mencari bakalan induk yang
mendekati sempurna. Ada beberapa factor pelengkap lain yang dapat dipilih supaya
kambing yang akan kita beli nantinya mendekati sempurna. Beberapa factor tersebut

diantaranya,kaki atau tulangan yang besar dan kokoh, kulit yang tebal, ekor yang
melengkung ke atas, bulu ekor yang lebat, mata yang cerah, tanduk yang simetris ke
belakang, cekungan yang besar pada hidung kambing.
Factor pelengkap sifatnya tidak wajib. Tetapi kalau itu ada dikambing yang bakal di beli,
tidak ada salahnya apabila peternak mengambilnya sebagai calon induk. Dengan
pencatatan data yang lengkap, peternak nantiya akan dapat menciptakan keturunan yang
stabil, jika berbagai elemen tersebut di kawinsilangkan, tetapi hal ini memerlukan waktu
dan biaya yang sangat amat lama dan mahal.
Jika ingin menciptakan trah kambing seperti yang dikehendaki peternak, hal pertama
yang dilakukan peternak adalah mencari induk yang berproduksi tinggi dan pejantan yag
memiliki induk dengan tingkat produksi yang tinggi pula. Lebih baik lagi jika keduanya
(induk dan pejantan) berasal dari induk dan pejantan yang sama (kelahiran kembar). Jika
sudah cukup umur, indukan dan pejantan tersebut dikawinkan. Dengan manajemen yang
baik, kambing bisa beranak 2 kali dalam 3 tahun. Dalam 2 tahun bisa menghasilkan 6
ekor cempe. Cempe-cempe jantan bisa di jual, sedangkan cempe betina terus di pelihara
sampai dewasa kelamin dan jika sudah cukup umur di kawinkan dengan pejantan nenek
moyangnya. Jika pejantan nenek moyangnya sudah mati atau sudah tidak terlalu kuat,
bisa di gantikan dengan pejantan lain yang masih sedarah. Dari perkawinan-perkawinan
ini akan selalu di hasilkan individu-individu baru yang variasinya sangat lebar, tetapi
semakin lama variasi tersebut akan semakain mengecil dan mendekati seragam. Individuindividu yang produksinya tinggi terus dipertahankan sebagai induk, sedangkan individuindividu yang tingkat produsinya rendah bisa di singkirkan atau di jual.
Label: Artikel
0 komentar

analisis usaha
1.masa produktif kambing betina dan pejantan adalah 5 tahun. Pembelian kambing
adalah kambing yang tergolong dara atau kambing yang siap untuk beranak. Jadi waktu
penantian peternak tidak terlalu lama.
2.waktu pemeliharaan adalah 5 tahun.
3.upah tenaga kerja Rp. 500.000 per orang per bulan.
4.induk dapat beranak 3 kali dalam 2 tahun. Dan dalam sekali beranak dihitung rata-rata
2 ekor per kelahiran. Kelahiran 1 dan 3 ekor per kelahiran diabaikan.
5.jumlah cempe yang akan di hasilkan selama 5 tahun adalah : 15 ekor x 22 induk = 330
ekor cempe.
6.angka kematian 10%, sehingga diperkirakan kematian maksimal adalah sebanyak 33
ekor.
7.1 (satu) ekor kambing diperkirakan menghasilkan 7,5 kg pupuk kandang per bulan.
Kotoran dari cempe di kesampingkan. Asumsi harga pupuk kandang di pasaran jogja Rp.
200/kg.
8.1 (satu) ekor kambing diperkirakan dapat menghasilkan urine sebanyak 30 liter per

bulan, dengan asumsi harga urine di pasaran Rp.1500/liter.


9.harga asumsi cempe mengacu pada kriteria kambing standart yang terjadi di pasaran
kaligesing. Harga cempe kepala hitam istimewa dikesampingkan. Karena harga tersebut
tidak dapat di jadikan acuan dalam perhitungan ini. Harga patokan di ambil kisaran bulan
juli 2007.
A.INVESTASI TETAP
# Kambing betina 22 ekor @ Rp. 2.500.000
22 ekor x Rp. 2.500.000
= Rp. 55.000.000
# Kambing jantan 2 ekor @ Rp. 3.500.000
2 ekor x Rp. 3.500.000
= Rp. 7.000.000
# Kandang 4 unit @ Rp. 5.000.000
4 unit x Rp. 5.000.000
= Rp. 20.000.000
# Peralatan kandang Rp. 500.000
Total investasi tetap:
Rp. 55.000.000 + Rp. 7.000.000 + Rp. 20.000.000 + Rp. 500.000
= Rp. 82.500.000
B.BIAYA PRODUKSI
# Biaya pemeliharaan kambing induk (24 ekor)
- Gaji karyawan
Rp. 500.000 : 30 hari 24 ekor
= Rp. 700/ekor/hari
- Pemberian vitamin tambahan Rp. 100/ekor/hari
Total biaya pemeliharaan induk per 5 tahun adalah
Rp. 800 x 5 tahun x 12 bulan x 24 ekor x 30 hari
= Rp. 34.560.000
C.PROYEKSI PENDAPATAN
# Penjualan cempe

300 ekor x Rp. 1.000.000


= Rp. 300.000.000
# Penjualan induk afkir
24 ekor x Rp. 1.000.000
= Rp. 24.000.000
# Penjualan pupuk kandang
7,5 kg x 12 bulan x 5 tahun x Rp. 200 x 24 ekor
= Rp. 2.160.000
# Penjualan urine
30 liter x 12 bulan x 5 tahun x Rp. 1500 x 24 ekor
= Rp. 64.800.000

D.REKAPITULASI PENDAPATAN
1.Biaya-biaya:
- Biaya investasi Rp. 82.500.000
- Biaya pemeliharaan selama 5 tahun Rp. 34.560.000
Tatal biaya Rp. 117.060.000
2.Pendapatan;
-Penjualan cempe Rp. 300.000.000
-Penjualan induk afkir Rp. 24.000.000
-Penjualan pupuk kandang Rp. 2.160.000
-Penjalan urine Rp. 64.800.000
Total pendapatan Rp. 390.960.000
Keuntungan yang bisa diperoleh adalah sbb:
Rp. 390.960.000 Rp. 117.060.000
= Rp. 273.900.000
Penghasilan per bulan
Rp. 273.900.000 : 5 tahun : 12 bulan
= Rp. 4.565.000

Dengan 22 ekor betina kita per bulan mendapatkan penghasilan sebesar Rp. 4.565.000.
suatu jumlah yang sangat lumayan.
Label: Artikel
0 komentar

Manfaat Susu Etawa


Pernah mencoba susu kambing? Hasil survei United Departement of Agriculture, susu
kambing baik untuk berbagai keadaan terutama mencegah penyakit. Malah dianjurkan
untuk penderita penyakit TBC, asma, anemia, hepatitis, kram otot dan tukak lambung.
Begitu banyaknya manfaat susu ini sehingga dianjurkan untuk dikonsumsi
Manfaat lain
Sedangkan manfaat lain susu kambing ini aman bagi tubuh dan dapat menetralisir asam
lambung, menambah vitalitas dan daya tahan tubuh, mengatasi masalah impotensi dan
mengoptimalkan pertumbuhan pada anak.
Mengenai komposisi kimiawi susu kambing Etawa mengandung protein, lemak,
karbohidrat, kalori, kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, Vitamin A, B1
(IU), B2(mg), B6, B12, C, D, E, Niacin, V, Asam Pantotenant, Kolin dan Inositol.
Terlepas dari manfaat, khasiat dan sebagainya, kami para peternak kambing mengatakan
tidak mudah mengembangkan kambing yang satu ini. Pasalnya, selain harganya yang
memang mahal merawatnya memang harus ekstra teliti. Dalam seminggu saja, kambingkambing itu harus dimandikan sebanyak dua kali. Makanan juga tak boleh rumput
sembarangan.
Label: Artikel
0 komentar

"sekilas tentang kambing etawa"


Kambing peranakan Etawa (P.E) merupakan kambing keturunan Etawa asal negara India
yang dibawa oleh penjajah Belanda. Kambing tersebut kemudian dikawinsilangkan
dengan kambing lokal di Kaligesing. Saat ini kambing Peranakan Etawa dikenal sebagai
ras kambing Peranakan Etawa asli Kaligesing, Purworejo.
Hingga saat ini kambing Etawa terus dikembangbiakkan. Kambing Peranakan Etawa
diminati oleh banyak orang terutama di sekitar Jawa Tengah sehingga kambing ini
menyebar pesat ke berbagai wilayah di Kabupaten Purworejo bahkan hingga ke luar
Purworejo seperti ke Kulon Progo, Kendal, Sidoarjo-Jatim.

Kambing Peranakan Etawa ini memiliki ciri khas pada bentuk mukanya yang cembung,
bertelinga panjang-mengglambir, postur tubuh tinggi (gumla) antara 90-110 cm,
bertanduk panjang dan ramping.
Kambing jenis ini mudah berkembang dengan baik di daerah berhawa dingin, berbadan
besar warna bulu beragam; belang putih, merah coklat, bercal, bercak hitam atau
kombinasi ketiganya dan pada bagian belakang terdapat bulu yang lebat dan panjang.
Panggemar kambing Peranakan Etawa umumnya sangat menyukai keindahan bulu dan
bentuk mukanya. Karena itu sangat jarang jenis kambing ini dijadikan kambing
semblihan (potong) untuk dimakan, mereka lebih memfungsikannya sebagai klangenan
atau piaraan untuk koleksi. Bahkan konon jaman dulu, bagi yang memiliki kambing
Etawa akan terlihat selera dan siapa orang itu di mata masyarakat.
Saat ini pengembangan terpadu kambing Etawa ditawarkan kepada investor oleh
Pemerintah Daerah. Diharapkan tawaran ini mendapat respon positif mengingat potensi
pasarnya yang masih belum tergarap optimal. Investor tentu tak akan rugi membisniskan
kambing ini
Label: Artikel
Showing posts with label Kandang. Show all posts

SISTEM PERKANDANGAN
Dalam usaha peternakan kambing peranakan etawa, terlebih lagi jika pemeliharaan
dengan jumlah besar, kambing memerlukan perhatiaan yang cukup serius, sehingga perlu
ditempatkan dalam sebuah kadang.
Membangun kandang untuk kambing etawa seperti membangun rumah untuk tempat
tinggal manusia, sehingga secara hakekat normative harus sama. Pembangunan kandang
memerlukan keterampilan dan keseriusan. Tujuannya adalah untuk menciptakan desain
kandang yang sempurna bagi kambing yang akan dipelihara agar benar-benar menjadi
home sweet home bagi kambing itu sendiri. Prinsipnya adalah konstruksi kandang harus
dapat membuat kambing merasa nyaman dan aman. Kondisi ini tentunya akan
menjadikan kambing berproduksi secara normal.
Dalam hal ini kandang memiliki fungsi sebagai berikut ini:
-Kandang harus dapat melindungi kambing dari hewan-hewan pemangsa maupun hewan
penganggu.
-Kandang harus dapat mempermudah kambing dalam melakukan aktifitas keseharian
kambing seperti makan, minum, tidur, kencing, atau buang kotoran.
-Kandang dapat mempermudah peternak dalam melakukan pengawasan dan menjaga
kesehatan ternak.

-Sebagai tindakan preventif agar supaya kambing tidak merusak taneman dan fasilitas
lain yang berada di sekitar lokasi kandang, serta menghindari terkonsumsinya pakan
yang berbahaya bagi kesehatan kambing.
Kandang di usahakan di bangun dilokasi yang jauh dari pemukiman warga. Hal ini di
maksudkan agar supaya kotoran yang ditimbulkan oleh kambing tidak menganggu warga
masyarakat. Dianjurkan juga lokasi kandang sebaiknya berada di tanah yang memiliki
tanaman yang rimbun . Hal ini dimaksudkan agar supaya angin yang bertiup tidak terlalu
kencang. Angin yang terlalu kencang dapat menyebabkan kambing sering kembung
perut.
Luasan kandang sebaiknya disesuaikan dengan jumlah kambing yang akan dipelihara.
Standart luas kandang untuk seekor kambing adalah 1,5m persegi, sehingga untuk
memelihara kambing 10 ekor, dibutuhkan lahan seluas 15m persegi. Pembuatan kandang
di sarankan untuk melihat potensi pengembangan, sehingga perlu di buat kandang yang
lebih luas. Pembuatan kandang memang membutuhkan biaya yang ekstra, tetapi
manfaatnya akan lebih terasa pada masa yang akan datang. Jika dipandang terlalu luas
dengan jumlah kandang yang ada, kandang bisa diberi sekat untuk pemisah sehingga
gerak untuk kambing jadi terbatas. Usahakan pembangunan kandang di indari dari
tempat genangan air.
Desai dan konstruksi kandang tidak usah terlalu mewah, tetapi cukup sederhana saja,
apalagi kalau pemeliharaannya sekala kecil, di bawah 5 ekor. Namun, apabila
pemeliharaannya bersekala komersiil atau di atas 10 ekor, jelas diperlukan desain dan
konstruksi khusus yang ideal di area yang cukup luas. Ini disebabkan pemeliharaan
kambing sekala komersial memerlukan penangan yang lebih serius.
Kandang di usahakan berbentuk panggung, karena pada dasarnya akan lebih mudah bagi
peternak untuk melakukan pengawasan terhadap ternakan tu sendiri. Dasar kandang di
buat agak miring dengan kemiringan 60. Dasar kandang ini berada di bawah lantai
karena kontrusi kandang di buat system pangggung. Fungsinya agar limbah kotoran
kambing dapat langsung mengalir ke parit atau bak penampungan kambing yang
disediakan di sekitar kandang. Tujuan utama pembagunan dasar kandang yang miring
adalah agar supaya tercipta kebersihan kandang. Karena kandang yang bersih merupakan
cara pencegahan penyakit pada ternak. Bila nanti di lantai kolong kandang masih ada
kotoran kambing sebaiknya setiap hari kandang disapu atau dibersihkan agar supaya
tidak muncul bauyang dapat mengancam kesehatan ternak
Label: Kandang

Tuesday, May 13, 2008


http://kambingindonesia.blogspot.com/2008/05/ciri-ciri-kambing-pe-menurut-berbagai.html

Ciri-ciri Kambing PE Menurut Berbagai Sumber

Menjawab beberapa pertanyaan dari email kang Budhi dari Neqtasari Farm
Bandung tentang sosialisasi Standarisasi kambing PE di Milis Insan Peternakan. Menurut
penulis standarisasi Kambing PE bukan hanya pada ciri-ciri fisik namun juga nama.
Penulis coba kumpulkan beberapa Informasi dari berbagai sumber yang menulis menurut
versinya sendiri-sendiri. Umumnya memuat ciri-ciri, asal-usul dan Kambing Peranakan
Ettawa.
Tulisan dibawah ini saya dapat dari iklan Koperasi Serba Usaha Krida Satwa
Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo dari sumber Purworejonews.com: penulis
ketik kembali dari isinya sebagai berikut :
Pada tahun 1923 di daerah Kaligesing Kabupaten Purworejo di datangkan kambing dari
distrik Ettawa India dengan Fries Indie. Kambing tersebut secara turun temurun
dipelihara di daerah kecamatan Kaligesing hingga sekarang. Berat badannya mencapai
80-110 kg. Perkembangan kambing di Kecamatan Kaligesing baik sehingga terkenal
dengan Peranakan Ettawa (PE) Ras Kaligesing
Ciri-ciri Kambing Peranakan Ettawa (PE) Ras Kaligesing
1. Badan besar
2. Tinggi gumba jantan 90-110 cm betina 70-90 cm
3. Berat hidup jantan 65-90 kg, betina 45-70 kg
4. Panjang badan jantan 85-105 cm, betina 65-85 cm
5. Kepala tegak, garis profil melengkung
6. Jantan dan betina tanduk mengarah ke belakang
7. Telinga lebar menggantung panjang serta melipat pa da ujungnya. Panjang jantan

25-41 cm betina 8-14 cm


8. Ambing berkembang baik, puting susu besar dan panjang, produksi susu setelah
melahirkan 0,5-1 liter/hari
9. Pada jantan lingkar testis bisa mencapai 23 cm
10. Warna bulu bervariasi antar hitam, putih, coklat kekuningan atau kombinasi
keduanya
11. Paha kaki belakang berbulu lebat dan panjang baik pada jantan atau betina
12. Produksi susu 0,5-1/hari
Sumber lain menyebutkan :
Kambing Ettawa
Kambing ini berasal dari daeran Jamnapari India. Ciri-ciri kambing ini adalah hidung
melengkung, baik jantan maupun betina bertanduk, telinga panjang terkulai sampai 30
cm. Kaki panjang dan berbulu panjang pada garis belakang kaki. Warna bulu belang
hitam putih atau merah dan coklat putih. Produksi susu yang baik sebanyak 3
liter/ekor/hari, hal ini didukung oleh ambing yang besar dan panjang. Tinggi badan jantan
dewasa mencapai 90-127 cm, sedangkan yang betina dewasa 76-92 cm. Bobot badan
jantan dewasa 68-91 Kg dan yang betina dewasa 36-63 Kg.
Kambing Peranakan Ettawa (PE)
Jenis ini merupakan hasil persilangan antara kambing ettawa (India) dengan Kambing
Kacang. Penampilan peranakan mirip kambing kacang, walaupun tampilan Ettawa juga
terlihat, dan sering disebut juga dengan Jawa Randu atau Bligon.
Pemanfaatan disamping dapat diarahkan untuk pedaging juga dapat juga sebagai
penghasil susu.
Ciri khas Kambing PE adalah:
- Telinga panjang, lembek, menggantung dan ujungnya agak melipat

- Bentuk muka cembung melengkung dan dagu berjanggut


- Dibawah leher terdapat gelambir, tanduk berdiri agak kebelakang dengan ujung sedikit
melingkar
- Tinggi tubuh 70-90 cm
- Warna bulu umumnya belang hitam, belang coklat, coklat bertotol putih, putih totol
coklat atau putih totol hitam.
Info dibawah ini penulis dapatkan dari wikipedia :
Kambing Etawa
Berasal dari wilayah Jamnapari India. Kambing ini paling popular di Asia Tenggara,
termasuk tipe dwiguna yaitu penghasil susu dan penghasil daging. Ciri-cirinya postur
tubuh besar, telinga panjang menggantung, bentuk muka cembung, bulu bagian paha
sangat lebat, BB jantan mencapai 90 kg, BB betina 60 kg. produksi susu mencapai 235
kg/ms laktasi. Di Indonesia untuk perbaikan mutu kambing lokal maka menghasilkan
kambing PE (Peranakan Etawa). Sentra terbesar kambing PE adalah di Kaligesing
Purworejo Jawa Tengah.
Dari sumber lain menyebutkan :
Performa Kambing Ettawah (Jumnapari)
Menurut Devendra dan Burn (1994), kambing Ettawah merupakan bangsa kambing yang
paling populer dan dipelihara secara luas sebagai ternak penghasil susu di India dan Asia
Tenggara. Merupakan kambing besar dan bertelinga panjang, berasal dari sekitar sungai
Gangga, Jumna dan Chambal di India. Populasi kambing ini banyak terdapat di distrik
Ettawah, sehingga lebih terkenal dengan kambing Ettawah.
Kambing Ettawah sangat baik sebagai ternak perah dan sebagai penghasil daging.
Warnanya beraneka ragam, mulai dari merah, putih, coklat dan hitam. Telinganya
menggantung dengan panjang kurang lebih 30 cm. Ambingnya berkembang baik. Profil

mukanya cembung dan biasanya bertanduk pendek berbentuk pedang lengkung. Bobot
badan jantan adalah sekitar 68-91 kg dan betina 36-63 kg. Tinggi gumba masing-masng
91-127 cm dan 76-107 cm. Kambing Ettawah biasanya melahirkan anak tunggal sekali
dalam setahun (Devendra dan Burn, 1994).
Dengan adanya potensi unggul pada kambing Ettawah terutama untuk menghasilkan susu
dan potensi pertumbuhannya, maka kambing ini digunakan secara luas diberbagai negara
termasuk Indonesia dan Malaysia dengan tujuan untuk meningkatkan mutu genetik
kambing asli Indonesia (kambing Kacang), melalui persilangannya dengan kambing
Ettawah.

Oleh - Oleh dari bogor


Hari sabtu 29 maret 2008 , akhirnya jadi juga berangkat ke bogor menggantikan adikku
dalam pelatihan peternakan kambing etawa perah. Banyak ilmu yang didapat
dari sana dan bisa bersilaturahmi dengan temen - temen pengusaha ataupun calon
pengusaha ternak kambing perah . Lumayan juga merasakan minuman SGM ( Susu
Gairah Malam ) dan Susu Kolor Ijo gratis.
Ada beberapa point yg cukup berkesan
1. Awal pembukaan yang cukup menarik dari pak dwi susanto , dengan konsep bisnisnya
membangun Peternakan Halal di semua bidang . Jadi komponen utama pendukung
peternakannya kambing ada 3, yaitu :
- Lahan untuk menanam rumput ( pakan ternak )
Jadi harus ada lahan tersendiri untuk menghindari pencarian makannan ternak yang
berasal dari milik orang lain . Sehingga menyebabkan ketidak halalan makanan kambing.
- Tempat dan Kandang

Konsepnya Kambing perlu nyaman kayak Manusia mungkin kambing bisa berdoa
untuk kita . Jadi bikinlah kandang senyaman mungkin dan pemilik dianjurkan merasakan
dulu tidur dikandang untuk mengetahui kenyamanan kandang . Usahakan dalam kandang
bisa terkena sinar matahari pagi dan sore . Dan area kandang jangan terlalu bising

- Kambing

Pemilihan induk berdasar konsentrasi bisnis kita kearah mana , Peranakan atau Susu .
Untuk bisnis peranakan otomatis indukan harus bagus dan butuh dana yang bagus pula .
Untuk Susu , bisa kita sesuaikan dengan budget . Konon bahkan pak dwi bisnis kambing
perah pertama dari kambing budukan dan disembuhkan dulu . Otomatis lah harga sangat
murah . Pemilihan bibit untuk orientasi usaha SUSU , kalau bisa kambing sudah pernah
beranak 1 kali , jadi ambingnya sudah keliatan . Ambing besar bisa dipengaruhi dari
keturunan atau dari rangsangan + jenis makanan kambing .
2. Konsep keterbukaan dalam usaha , artinya tidak perlu menyembunyikan resep2
khusus dalam berternak . Sharing semua ilmu yang kita punya dalam usaha berternak
ini . Jika suatu saat orang bisa berhasil dari ilmu yg berasal dari kita brarti Ada 1 Point
di Akherat kelak .
3. Konsep kedekatan dengan Kambing ternak
Kambing Ternak perah , bagaikan wanita karier jadi kambing karier perlu diperhatikan
dalam hal penanggulangan tingkat stressnya .
- Perlakukan dengan baik dan layak termasuk dalam hal pemisahan anak
- Putarkan musik - musik seperti yang kita suka : peterpan , ungu dan group band2 lain
yang baru hits.
- Kontak perasaan antara Kambing dan Anak kandang, Pemerah harus di jaga
3. Pemasaran Susu
Pangsapasar terbaik sekarang adalah Orang Sakit dan orang berkemampuan menengah
ke atas . Setelah itu terpenuhi baru untuk kalangan menengah kebawah ( jangan mahal2
lah sodaqoh aja kalo sama orang kurang mampu ) .
Kalo satu orang sembuh berkat susu kambing kita jadi Satu Point lagi investasi di
akherat .
Untuk harga susu di peternakan pak dwi ( bogor ) = Rp. 50.000 / liter , di pasaran
jogyakarta Rp. 20.000 / liter
Untuk anakan PE grade B ,C , umur 5 bulan berkisar 1 - 1,5 jt .

4. Merangsang ambing kambing supaya bisa besar

Setelah 1 kali melahirkan , ambing kambing bisa dirangsang supaya membesar dan
dikemudian bisa menghasilkan susu yang banyak . Rangsangan bisa dilakukan sebelum
proses pemerahan ( pagi dan sore ) . Sediakan kain lap dan airhangat sebelum memerah .
Lap ambing dengan lap dan air hangat kemudian usap2 ambing kanan dan kiri untuk
merangsang syaraf ambing . Ingat hanya di usap bukan di remas . Semakin sering
rangsangan dilakukan hasilnya akan semakin bagus . 1 Hari bisa dapat 3 liter .
5. Pemerahan susu
Kambing perah harus senantiasa bersih dan steril , maksimal 3 hari sekali harus
dimandikan dan bagian sekitar ambing harus selalu dibersihkan . Bisa perlu gunakan
alkohol untuk membersihkan puting susu sesudah selesai diperah . Jangan sering2
mengganti pemerah dan usahakan keterbukaan dengan pemerah . Perasaan dan mood
pemerah mempengaruhi jumlah susu yg dihasilkan. Ada baiknya di putarkan musik
ketika proses pemerahan .
Susu kambing hanya bisa bertahan 6 jam tanpa dibekukan, dan bisa 6 bulan jika di
bekukan.
6 . Obat - obatan hewan yang perlu disediakan
Timpanol , Sulfidon , Invomec .
7. Manfaat susu kambing
Menurut paparan pak mantri lukman , Sejak jaman rosulullah susu kambing sudah
dikonsumsi di kalangan penduduk arab sebagai minuman sekaligus obat . Untuk
komparasi kandungan susu kambing bisa di lihat di link berikut . Sekarang susu kambing
bisa menjadi alternatif susu ( baca link susu kambing jadi pilihan ). Khasiat susu
kambing diantaranya :
- Meningkatkan Kecerdasan Anak seperti halnya susu sapi
- Memperlambat osteoporosis dan meyembuhkan rematik
- Mengkatkan stamina dan mengatasi masalah impotensi
- Kesehatan kulit

- Mempercepat penyembuhan penyakit TBC / Flek paru2 , ASMA


- Menyembuhkan penyakit Thalasemia , Anemia dan Diabetes
- Rendah kolesterol , bisa di konsumsi untuk program diet
Kesan waktu kunjungan ke ladang ternak agak heran juga , kok banyak yang bukan
kambing etawa ya ? pikirku . Ehm tapi ambing susu nya sudah besar2 sekali ..lihai juga
yang merangsang nih . Tapi memang rasa susu etawa dan non etawa beda . Susu
kambing etawa cenderung lebih kental dan gurih . Harga susu sama tapi harga
anakannya berbeda .
Semoga bermanfaat.

Tags: panduan etawa


0 comments share

Kandang Kambing Etawa


Posted by kambing on Jun 22, '08 11:31 PM for everyone

Kandang Kambing Etawa, Perniagaan


Tani Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Disinilah Kami Memulai

Tags: kandang
0 comments share

2010 Multiply English About Blog Terms Privacy Corporate Advertise


Translate

Anda mungkin juga menyukai