Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PERENCANAAN USAHA

TERNAK KELINCI

KOMPETENSI KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PGRI NGAJUM
JL. Raya Maduarjo Ds Babadan-Kec. Ngajum-Kab. Malang.
TAHUN 2022/2023

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah
pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagian besar kegiatan wirausaha
juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu
beternak kelinci. Mengapa memilih Kelinci karena akhir-akhir ini kebutuhan akan daging
kelinci semakin hari semakin besar karena semakin menjamurnya lahan usaha yang
memanfaatkan daging kelinci sebagai bahan utamanya diantaranya warung sate
kelinci,warung tengkleng kelinci maupun restoran mewah yang menawarkan menu utama
daging kelinci. Karena kelinci memiliki kualitas daging yang bagus yaitu rendah lemak dan
kolesterol. Dan juga minat para penghobi kelinci akan kelinci hiaspun semakin meningkat.
Selain itu bertenak kelinci tidak membutuhkan modal yang cukup besar serta lahan beternak
yang cukup luas. Pakan kelinci pun dapat dengan mudah memanfaatkan limbah hasil
pertanian seperti bekatul,ampas tahu, serta beraneka ragam dedaunan hasil limbah pertanian
seperti daun sayuran kubis, singkong, ubi jalar dan bahkan rumput liarpun dapat digunakan
sebagai pakan kelinci. Selain itu juga dalam beternak kelinci Pemeliharaan dan perawatannya
mudah , penghasil daging berkualitas dengan kadar lemak rendah, serta kelinci merupakan
ternak yang prolific, yaitu ternak yang mampu beranak banyak perkelahiran. Selain itu
kotoran dan urine kelinci merupakan pupuk yang baik untuk pertanian. Untuk memanfaatkan
peluang ini maka kami akan mendirikan sebuah usaha beternak kelinci dengan yang kami
beri nama.“ SMK PGRI FARM ”

1.2 Tujuan
Tujuan dari usaha pemeliharaan kelinci ini adalah:
1. Dapat menciptakan lapangan usaha sendiri dan mengurangi penganguran
2. Dapat melakukan usaha pemeliharaan kelinci dengan baik dan memberikan
manfaat yang besar.
3. Dapat memasarkan hasil produk ternak kelinci dengan baik.
4. Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya.

1.3 Manfaat
1. Sebagai hewan peliharaan
2. Sebagai bahan pangan mebuat sate kelinci.
3. Sebagai hobi sampingan.
4. Urinenya dapat dijadikan pupuk yang baik bagi pertanian.
5. Dagignya yang banyak mengandung protein yang dibutuhkan tubuh manusia.

BAB II
METODE
2.1 Metode
Pada awal pelaksanaan kegiatan ini kita akan men gambangkan kelinci dengan
tahap awal sejumlah 12 ekor kelinci dimana terdiri dari 10 ekor induk dan 2 ekor
pejantan. Dalam pelaksanaan kegiatan usaha ini dilakukan langkah atau tahapan
sebagai Berikut:
1. Penyiapan Sarana dan Perlengkapan Fungsi kandang sebagai tempat
berkembangbiak dengan suhu ideal 21° C, sirkulasi udara lancar, lama
pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi ternak dari predator. Menurut
kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk. Untuk
induk/kelinci dewasa atau induk dan anak-anaknya, kandang jantan, khusus
untuk pejantan dengan ukuran lebih besar dan Kandang anak lepas sapih.
Untuk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara
jantan dan betina. Kandang berukuran 90×75x65 cm tinggi alas 50 cm cukup
untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) ukuran
50×30x45 cm. Menurut bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi: a.
Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalam
ruangan dan cocok untuk kelinci muda. b. Kandang sistem ranch ; dilengkapi
dengan halaman pengumbaran c. Kandang battery; mirip sangkar berderet
dimana satu sangkar untuk satu ekor dengan konstruksi Flatdech Battery
(berjajar), Tier Battery (bertingkat), Pyramidal Battery (susun piramid).
Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang
tahan pecah dan mudah dibersihkan.
2. Pembibitan .
a.Pemilihan bibit dan calon induk Pada pemilihan bibit dipilih jenis
kelinci yang berbobot badan dan tinggi dengan perdagingan yang
baik . Secara spesifik harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah
nervous, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam,
lincah/aktif bergerak.
b. Perawatan bibit dan calon induk Perawatan bibit menentukan
kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu perawatan utama yang
perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup, pengaturan dan
sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari gangguan
luar.
c.Sistem Pemuliabiakan Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan
mempertahankan sifat yang spesifik maka pembiakan dibedakan dalam
3 kategori yaitu: 1) Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan
dan menonjolkan sifat spesifik misalnya bulu, proporsi daging. 2)
Cross Breeding (silang luar), untuk mendapatkan keturunan lebih
baik/menambah sifat-sifat unggul. 3) Pure Line Breeding (silang antara
bibit murai), untuk mendapat bangsa/jenis baru yang diharapkan
memiliki penampilan yang merupakan perpaduan 2 keunggulan bibit.
d. Reproduksi dan Perkawinan Kelinci betina segera dikawinkan
ketika mencapai dewasa pada umur 5 bulan (betina dan jantan). Bila
terlalu muda kesehatan terganggu dan mortalitas anak tinggi. Bila
pejantan pertama kali mengawini, diusahakan perkawinan dengan
betina yang sudah pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore hari di
kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan, setelah
itu pejantan dipisahkan.
e.Proses Kelahiran Setelah perkawinan kelinci akan mengalami
kebuntingan selama 30-32 hari. Kebuntingan pada kelinci dapat
dideteksi dengan meraba perut kelinci betina 12-14 hari setelah
perkawinan, bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi kebuntingan.
Lima hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang beranak
untuk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara
merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam
hari dengan kondisi anak lemah, mata tertutup dan tidak berbulu.
Jumlah anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 5-10 ekor.
3. Pemeliharaan
a.Sanitasi dan Tindakan Preventif Tempat pemeliharaan diusahakan
selalu kering agar tidak jadi sarang penyakit. Tempat yang lembab dan
basah menyebabkan kelinci mudah pilek dan terserang penyakit kulit.
b. Pengontrolan Penyakit Kelinci yang terserang penyakit
umumnya punya gejala lesu, nafsu makan turun, suhu badan naik dan
mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini segera dikarantinakan dan
benda pencemar juga segera disingkirkan untuk mencegah wabah
penyakit.
c.Perawatan Ternak Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8
minggu. Anak sapihan ditempatkan kandang tersendiri dengan isi 5-10
ekor/kandang dan disediakan pakan yang cukup dan berkualitas.
d. Pemberian Pakan Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan
meliputi rumput lapangan, rumput gajah, sayuran meliputi kol, sawi,
kangkung, daun kacang, daun turi dan daun kacang panjang, biji-
bijian/pakan penguat meliputi jagung, kacang hijau, padi, kacang
tanah, sorghum, dedak dan bungkil-bungkilan. Untuk memenuhi pakan
ini perlu pakan tambahn berupa konsentrat yang dapat dibeli di toko
pakan ternak. Pakan dan minum diberikan dipagi hari sekitar pukul
10.00. Kelinci diberi pakan dedak yang dicampur sedikit air. Pukul
13.00 diberi rumput sedikit/secukupnya dan pukul 18.00 rumput
diberikan dalam jumlah yang lebih banyak. Pemberian air minum perlu
disediakan di kandang untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.
e.Pemeliharaan Kandang Lantai/alas kandang, tempat pakan dan minum,
sisa pakan dan kotoran kelinci setiap hari harus dibersihkan untuk
menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari pagi harus masuk ke
kandang untuk membunuh bibit penyakit.

2.2 Target Pasar

Pemanenan dan Pemasaran Setelah kelinci yang dibesarkan dari anakan


berumur sekitar 3 sampai 5 bulan maka kelinci siap untuk dipanen. Mengapa memilih
setelah umur 4-5 bulan karena orientasi usaha ini adalah untuk kelinci pedaging jadi
pada umur-umur tersebut kualitas daging kelinci paling bagus karena tidak terlalu
mengandung lemak dan juga tidak alot sebab biasanya kelinci yang terlau tua
memiliki daging alot. Pemasaran yang mudah karena dapat mensuplay rumah makan
dan penjualan kelinci hias hidup melalui internet serta jika memungkinkan dapat
membuka warung sate kelinci atau panggang kelinci di Tempat keramaian yang ada di
sekitar Malang.
2.3 Tempat Produksi

Kegiatan ini dilakukan di Desa Babadan , Dusun Maduarjo, Kecamatan


Ngajum, Kabupaten Malang yang mempunyai lahan masih relatif luas sebagai tempat
peternakan kelinci. Letak geografis yang cocok untuk peternakan kelinci, dan mudah
untuk mendapatkan makanan untuk kelinci.

BAB III
BIAYA

3.1 Rincian Biaya Dan Keuntungan


Perkiraan analisis budidaya kelinci didasarkan pada jumlah ternak per 12 ekor
induk:
3.1.1 Biaya Variabel
No Nama Jumlah Harga Total
1. Bibit induk betina 10 ekor Rp. 100.000 Rp. 1.000.000
2. Bibit pejantan 2 ekor Rp. 100.000 Rp. 200.000
3. Kandang dan perlengkapan 12 kandang baterai Rp. 1.500.000
Jumlah Rp. 2,700.000

3.1.2 Biaya produksi


No Nama Jumlah Harga Total
1. Pakan (dedak,ampas Rp. 1.200.000 Rp. 1.200.000
tahu,rumput,dll)
2. Obat Rp. 600.000 Rp. 600.000
Jumlah Rp. 1.800.000
Modal : Biaya variabel + Biaya produksi
: Rp. 2.700.000 + Rp. 1.800.000 : Rp. 4.500.000
Jumlah total modal yang di butuhkan : Rp.4.500.000

3.1.3 Pendapatan
Pendapatan kelahiran hidup x induk x kelahiran/tahun = 5 anakan x
10 indukan x 4 kali = 200 ekor/tahun penjualan:
No Nama Jumlah Harga Total
1. Anakan 200 Rp. 15.000 Rp. 3.750.000
2. Kelinci potong 200 Rp. 50.000 Rp. 10.000.000

Jumlah Rp. 13.750.000

BAB IV
PENUTUP

demikian proposal usaha ternak kelinci “SMK PGRI FARM” untuk di pelajari. Bisa
bekerjasama dengan anda para investor merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami.
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai