Anda di halaman 1dari 7

A.

PENDAHULUAN
Kelinci adalah hewan pelompat dan menyusui. Saat ini kelinci semakin populer dan makin dicari
orang, baik kelinci hias maupun kelinci pedaging. Seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan, ternak kelincu pun mengalami perkembangan pesat. Maka tak sedikit pula
budidaya kelinci pedaging di Indonesia.

Permintaan kelinci kian hari kian meningkat. Di sisi lain, pasokannya sangat kurang. Ada yang
mencari kelinci hias maupun kelinci pedaging. Kelinci hias diminati karena bulunya yang indah.
Kelinci hias menjadi hewan peliharaan layaknya ikan atau burung. Adapun daging kelinci
diminati karena rasanya yang enak dan gizinya yang tinggi. Daging kelinci juga dapat dijadikan
panganan pilihan selain daging, ayam, sapi, dan ikan. Maka dari itu, budidaya kelinci pedaging
masih memiliki prospek bisnis yang sangat menjanjikan.

Untuk itu, pada era saat ini, beternak kelinci menjanjikan keuntungan besar. Usaha beternak
kelinci kini pun nampaknya telah menjamur di beberapa kota. Hal ini juga atas pengaruh
permintaan pasar yang tinggi.

Terlebih budidaya kelinci pedaging atau unggulan. Kini kelinci tipe tersebut menjadi salah satu
hewan ternak yang mulai digemari dan dikenal oleh masyarakat. Kelinci jenis ini memilki
perawakan lebih besar dari jenis umumnya dengan berat rata-rata 4-5 Kg. Kelinci ini dikenal
dengan harga dan perawatan yang lebih mudah jika dibandingkan dengan kelinci pedaging
jenis Femish Giant dan New Zealand . Di Indonesia sendiri, kelinci bisa dijumpai mulai dari tepi
pantai sampai pegunungan.

Kebanyakan pasar hanya menerima tawaran kelinci pedaging yang dikandangkan, pedagang
menilai kelinci ini lebih bersih dan rasanya lebih digemari. Sebagian dari masyarkat sendiri
beranggapan bahwa  kelinci bisa mengobati beberapa penyakit tertentu.

Jika dilihat dari segi ekonomi, daging kelinci lebih mahal jika dibandingkan dengan daging ayam
yaitu berkisar antara 45-65 ribu. Harga ini bahkan hampir mendekati daging kambing yaitu 70-
an ribu. Bahkan, jika diamati, apabila kita melakuakan perawatan dan pemeliharaan kelinci ini
dengan benar, maka akan lebih menguntungkan dibanding usaha di bidang ternak lainnya.
Kelinci mengkonsumsi rumput lebih sedikit usia panen yang lebih singkat yaitu 7-9 bulan.

B. Tujuan
Tujuan diajukannya proposal budidaya kelinci ini adalah :
1. Memenuhi kekurangan stok daging kelinci di Malang Raya
2. Membantu pedagang dalam berkreasi olahan makanan berbahan baku daging kelinci.
3. Membantu mengenalkan Malang kepada wisatawan melalui keanekaragaman wisata
kuliner

C. PROFIL PERUSAHAAN
2.1   Nama Usaha
Budidaya Kelinci Pedaging Untuk Memenuhi Permintaan Pasar di Provinsi Lampung

2.2  Jenis Usaha
Usaha ini bergerak pada bidang peternakan.

2.3  Badan Usaha
Rumahan.

2.4  Lokasi
Jl. Gadang IV.a No. 9 RT. 007 RW. 007 Kelurahan Gadang Kecamatan Sukun Kota Malang

D. METODE PELAKSANAAN USAHA


1.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Budidaya dilakukan Jl. Gadang IV.a No. 9 RT. 007 RW. 007 Kelurahan Gadang
Kecamatan Sukun Kota Malang. Sementara, penjualan dilakukan langsung kepada
penjual daging kelinci
1.2 Aspek Manajemen
Manajemen usaha merupakan suatu proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya secara efektif dan efisien. Pembagian tugas pada setiap anggota
sangat diperlukan agar fungsi manajemen dapat dilaksanakan dan tujuan yang diinginkan
dapat tercapai.

1.3 Metode Budidaya/Pemeliharaan


Persiapan Dan Proses Yang Harus Anda Lakukan Dalam Usaha Ternak Kelinci Pedaging.

1.4 Persiapan Tempat Atau Kandang


Persiapan yang paling pertama dalam melakukan ternak kelinci pedaging tentunya
dengan menyiapkan tempat untuk kandang kelinci. Ada beberapa jenis kandang yang di
buat oleh para peternak kelinci namun dalam pembuatan kandang kelinci tidak ada
patokan dasar atau besar kecilnya suatu kandang, terserah atau dalam artian sesuai
kebutuhan, namun dalam membuat kandang ada beberapa cara yang harus di
perhatikan, yaitu perhatikan suhu yang berada di dalam kandang, kemudian usahakan
saat memilih tempat untuk membuat kandang pilih lah tempat yang sejuk dan terbebas
dari segala macam jenis bahaya.

Kemudian untuk ukuruan suhu yang ideal biasanya membutuhkan suhu di dalam
kandang mencapai 15 – 25 C. Selanjutnya kandang yang baik adalah kandang yang
memiliki udara sejuk serta pembuatan kandang harus seideal mungkin agar kelinci yang
diternak benar-benar merasa nyaman dan mudah untuk berkembang biak.

Dalam pembuatan kandang ternak kelinci pedaging atau potong biasanya dibutuhkan dua
tipe kandang, yaitu kandang untuk pembesaran kelinci dan kandang untuk indukan
kelinci. Seperti yang kita tahu kelinci akan lebih kebal dari suhu yang lebih dingin dari
pada suhu yang panas, jadi dalam membuat kandang usahakan agar kandang di buat
sedemikian rupa guna siklus udara didalam kandang dapat berganti dengan baik dan
sejuk serta kandang harus di tempatkan di area yang terkena sinar matahari yang cukup.

1.5 Memilih bibit indukan kelinci Yang Berkualitas


Selanjutnya dalam usaha ternak kelinci pedaging yang harus di perhatikan adalah dengan
memilih indukan kelinci yang berkualitas, tujuan memilih indukan yang berkualitas adalah
agar tingkat keberhasilan dalam budidaya kelinci tinggi, karena bibit indukan adalah
kunci utama untuk mengasilkan keturunan atau anak anak kelinci yang baik berkualitas
juga. Berikut ciri ciri bibit indukan berkualitas;
a. Pilih lah bibit indukan kelinci dengan memiliki bobot yang baik, biasanya untuk bibit
indukan betina memiliki berat tubuh antara 4 – 5 kg, dan indukan pejantan antara 3
– 5 kg.
b. Pilihlah bibit indukan kelinci dari indukan kelinci yang melahirkan banyak anak.
c. Kemudian pilihlah bibit indukan yang memiliki bulu bersih terutama di area kelamin
indukan tersebut.
d. Indukan sehat tidak memiliki cacat fisi
e. Selanjutnya pilihlah indukan kelinci yang memiliki punggung tidak cekung.
f. Memiliki mata cerah, pergerakan aktif dan tidak lesu atau ngantuk

1.6 Pemberian Pakan Kelinci Yang baik


Kemudian agar ternak kelinci pedaging  berkembang dengan sempurna maka harus
memberikan pakan yang baik untuk kelinci. Seperti yang kita tahu di alam bebas sana
kelinci mengkonsumsi atau memakan rumput atau pakan hijau saja, namun dalam ternak
kelinci pedaging ini harus memberikan pakan tambahan seperti kosentrat dan vitamin
guna perkembangan kelinci yang diternak berkembang dengan baik.

Perlu diketahui dalam memberikan pakan kelinci, kita harus tahu makanan hijau apa
yang disukai oleh kelinci, makanan hijauan yang disukai kelinci seperti sayur sayuran,
wortel, daun singkong, sawi dan lain sebagainya, dan juga bisa diberikan rumput, daun
pepaya, daun jagung dan masih banyak lagi.
Dalam ternak kelinci pedaging berikan pakan hijauan ini tak terbatas, maksudnya tidak
ada ukuran untuk memberikan pakan hijuan  pada kelinci ternak anda. Dalam pemberian
pakan pada anak kelinci anda bisa memberikan pakan hijauan ketika anak kelinci sudah
berusia 14 hari setelah dilahirkan diberikan pakan sedikit demi sedikit hingga anakan
kelinci sudah disapih dan sudah bisa makan sendiri, biasanya anakan kelinci disapih
ketika sudah berumur 40 – 45 hari.

Selain memberikan pakanan hijauan, sebaiknya juga memberikan pakan kosentrat,


pemberian pakan kosentrat ini dapat memudahkan dan tentunya sangat praktis. Selain
pratis dan memudahkan, pakan kosentrat ini mengandung nutrisi lengkap yang sangat
dibutuhkan oleh kelinci. Sehingga kelinci dapat berkembang dengan baik.

Untuk kebutuhan pakan dalam ternak kelinci pedaging perhari mencapai 4 – 5% dari
berat tubuhnya. Untuk usia muda hingga 4 bulan membutuhkan pakan hijauan 20%,
kemudian untuk kelinci diatas 4 bulan akan membutuhkan pakan sebanyak 60% pakan
hijauan dari total pakan yang di butuhkan, dan 40% pakan kosentrat.

Sebaiknya dalam pemberian pakan pada kelinci dipisahkan pakan kosentrat dan pakan
hijauan, sebagai contoh berikan pakan kosentrat saat pagi hari pada jam 09.00 dan
berikan pakan hijauan seperti sayuran atau rumput pada jam 12.00 – 18.00 wib.

1.7 Proses Kawin Pada Kelinci


Proses selanjutnya adalah mengetahui kapan masa kawin kelinci dan kapan masa itu
datang. Dalam usaha ternak kelinci pedaging biasanya untuk melihat produktivitas kelinci
dapat melahirkan banyak anak kelinci adalah ketika indukan benar-benar sudah dewasa
dan sudah matang untuk melakukan kawin.

Indukan kelinci bisa dikawinkan ketika sudah berusia minimal 5 bulan sampai 12 bulan
tergantung jenis ternak kelinci pedaging mana yang diternak. Kemudian dalam proses
mengawinkan kelinci ini ada dua cara yang pertama yaitu dengan cara individual dan
secara berkelompok. Untuk cara yang individual bisa memasukan satu indukan betina
dan pejantan dalam satu kandang, dan untuk cara yang berkelompok, bisa memasukkan
beberapa induakn betina dan pejantan.

Sebaiknya untuk indukan pejantan cukup satu ekor  saja karena dalam ternak kelinci
pedaging  satu ekor indukan pejantan dapat melayani 10 ekor indukan betina.

Dan untuk masa birahi kelinci indukan berlangsung antara 10 sampai 15 hari, jarak
antara masa birahi satu ke masa birahi selanjutnya berkisar antara 14 hari. Kemudian
selama proses perkawinan sedang berlangsung, kita bisa mengamati apakah terjadi
perkawinan atau tidak karena dalam proses perkawinan ini tidak berjalan dengan lancer
karena adanya ketidak cocokkan antara indukan pejantan, lakukan dan amati cara
tersebut hingga kelinci benar benar melangsungkan proses perkawinan.

Penting untuk diketahui masa produktifitas kelinci yang baik antara usia 1 tahun sampai
3 tahun, dan tahun selanjutnya kelinci akan mengalami masa penurunan produksi anak-
anak kelinci, dan untuk ternak kelinci pedaging  yang bagus kita harus mengganti
indukan kelinci dengan indukan yang baru. Proses kawin pada kelinci yang ideal adalah
saat pagi sore dan malam hari.

1.8 Proses Kelahiran dan Pembesaran  Anakan kelinci


Ketika kelinci sudah berhasil dikawinkan maka indukan akan mengandung atau hamil
anakan kelinci, masa hamil pada kelinci berlangsung antara 28 sampai 35 hari setelah
kawin. Bila sudah memasuki hari tersebut indukan akan melahirkan anak kelinci
sebanyak  4 sampai 12 ekor anakan kelinci. Untuk idukan kelinci yang berkualitas
biasanya indukan betina akan sanggup hamil 5 kali dalam satu tahun kalender.

Kemudian dalam ternak/ budidaya kelinci pedaging untuk indukan yang akan melahirkan
anakan kelinci biasanya ditandai dengan ciri ciri seperti indukan suka menggosok gosok
kan dagunya ke benda yang berada di dalam kandang atau pada indukan lain, kemudian
indukan kelinci akan terlihat gelisah serta  mencari cari indukan pejantan dan di bagian
intim indukan betina akan basah dan berwarna kemerah merahan.

Dihabitat aslinya dalam masa menyusui anakan kelinci akan berlangsung selama 2 bulan,
namun dalam usaha budidaya kelinci ini masa menyusui anakan kelinci dapat anda
lakukan sekitar 15 sampai 20 hari setelah lahir dan sudah diberikan makanan yang
kemudian pisahkan anakan kelinci ke kandang pembesaran yang sudah anda sediakan.

Jika anakan kelinci akan di jual ada baiknya langsung bisa di sapih namun bila anakan
kelinci akan dijadikan indukan pengganti sebaiknya sapih anakan kelinci saat sudah
berusia 2 bulan.
 
1.9 Kapan Kelinci Bisa di Panen
Selanjutnya ternak/ budidaya kelinci pedaging kelinci bisa dipanen jika sudah memiliki
bobot tubuh antara 2–3 kg/ekor, dengan usia rata rata antara 3,5 bulan. Namun jika
hanya ingin menjual bibit indukan, bisa menjualnya ketika kelinci sudah berusia 10
sampai 12 bulan. Perlu diingat, untuk penjualan bibit indukan harga tidak ditentukan
dengan berat kelinci tersebut melainkan dengan kualitas dan keunggulan bibit indukan
tersebut.

1.10 Aspek Pemasaran


Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian awal tadi, bahwa tujuan penderian usaha di
bidang perternakan kelinci ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pasokan daging kelinci
di Malang Raya. Di Malang Raya sendiri pedagang yang banyak menjual makanan
dengan menu daging kelinci, penjual hewankelinci di Pasar Splindid maupun di Pasar
Sabtu Minggu yang banyak tersebar di wilayah Malang Raya.

Namun karena pasokan daging kelinci masih terbilang minim maka para pedagang hanya
menjadikan menu olahan kelinci ini sebagai menu tambahan. Sedangkan permintaan
olahan berbahan kelinci menjadi hidangan yang digemari oleh para konsumen.

1.11 Faktor Kompetitif


Pesaing yang paling berpengaruh adalah para peternak kelinci di wilayah. Namun mereka
mempunyai beberapa kelemahan seperti; Usaha mereka hanya digunakan sebagai usaha
sampingan dan rata-rata hanya bisa menghasilkan 20-30 kelinci potong per- masa
panen.

Kelinci potong yang mereka ternakan adalah kelinci dengan jenis yang kecil dimana berat
rata-ratanya sekitar 1.5 kg.
Dari sini kami memiliki kelebihan karena budidaya kelinci pedaging yang akan kami
ternakan nanti adalah kelinci jenis unggulan. Di mana pada usia panen yang relatif
hampir sama namun berat dari kelinci kami bisa mencapai 4-5 kg.

1.12 Rencana Penjualan


Untuk rencana penjualan sendiri, kami sudah berbicara dengan penampung kelinci
potong yang mengatakan mempu menampung berapapun jumlah yang diberikan.

E. RANCANGAN KEUANGAN
1. BIAYA
1.1 Biaya Investasi Awal
Nama Jumlah Harga Satuan Total Harga
Lahan
Perijinan 200.000,00 200.000
Kandang Indukan 15 450.000,00 6.750.000,00
Kandang Pejantan 1 450.000,00 450.000,00
Indukan Betina 15 350.000,00 5.250.000,00
Indukan Pejantan 3 500.000,00 1.500.000,00
Tempat minum 25 12.000,00 300.000,00
Tempat Pakan Pelet 25 12.000,00 300.000,00
Drum plastik 2 250.000,00 500.000,00
Penerangan 4 55.000,00 220.000,00
Sprayer 1 850.000,00 850.000,00
Sapu 4 5.000,00 20.000,00
Pengki Plastik 1 54.000,00 54.000,00
Ember 2 20.000,00 40.000,00
Galvalum Canal C 30 110.000,00 3.300.000,00
Baut baja canal C 2 202.000,00 404.000,00
Ongkos tukang 7 100.000,00 700.000,00
Jumlah 16.434.000,00

Karena usaha yang didirikan berupa ternak dan tidak berupa home industri maka
perijinan yang perlu dilakukan yaitu kepada pihak kelurahaan dan warga yang berada
pada linkungan peternakan saja.

1.2 Biaya Operasional/ Bulan


Nama Jumlah Harga Satuan Total Harga
Pelet 5 220.000,00 1.100.000,00
Obat 1 40.000,00 40.000,00
Vitamin 2 25.000,00 50.000,00
Em4 Peternakan 2 25.000,00 50.000,00
Jumlah 1.240.000,00

Biaya operasional tersebut adalah biaya rata-rata yang telah kami hitung dengan
akumulasi perhitungan selama 10 bulan, dimana pada bulan ini kami sudah bisa
melakukan proses panen atau penjualan. Dengan rata- rata tersebut kami mengusulkan
dana sampai 10 bulan yaitu: Rp 1.240.000 x 10 = Rp 12.400.000

1.3 Biaya Lain-Lain


Biaya ini kami gunakan apabila terjadi hal yang tak terduga atau kemutuhan mendadak
seperti jika ada kelinci yang tiba-tiba sakit dll. Biaya yang kami proyeksikan untuk ini
perbulannya adalan Rp 250.000.

2. Kebutuhan Dana
Modal keseluruhan untuk memulai usaha sampai pada panen pertama atau sekitar 10
bulan yaitu sebagai berikut:
Biaya Investasi          : Rp   16.434.000,00
Biaya perawatan         :     Rp 12.400.000,00
Biaya lain-lain             :     Rp    2.500.000,00     +
                                                      Rp 31.334.000,00

G. PENUTUP
         Demikian adalah proposal yang telah kami rancang dengan sebaik-baiknya. Melihat dari
peluang pasar dan perkembangan yang sangat menjanjikan maka pasti akan sangat
menguntungkan jika usaha ini bisa terlaksana sesuai dengan rancangan yang telah dirancang.
Selain menambah keuntungan dari pihak pribadi juga membantu dalam usaha pengenalan
wisata kuliner di Malang Raya.

Kami sangat berharap proposal ini bisa diterima oleh pihak donatur, dengan susunan pengajuan
dana yang sudah tertera pada rincian di atas agar usaha ini bisa terlaksana sesuai harapan
bersama dan kebaikan bersama pula. Sekian dari kami, apabila ada ejaan maupun penulisan
kata yang tidak sesusui mohon dimaklumi. Dan apa bila ada kata yang menyinggung atau tidak
mengenkan mohon dimaafkan.

Terimakasih.
GDM
No Item Satuan Harga
Qty Biaya
I Investasi
1 Kandang Galvanis Paket Rp 500.000 4 Rp 2.000.000
Ekor (betina) Rp 500.000 13 Rp 6.500.000
2 Bibit Kelinci
Ekor (jantan) Rp 750.000 2 Rp 1.500.000
3 Tempat Minum Biji Rp 12.000 15 Rp 60.000
4 Tempat Makan Biji Rp 12.000 15 Rp 60.000
5 Drum plastik Buah Rp 250.000 2 Rp 500.000
6 Spayer Buah Rp 850.000 1 Rp 850.000
7 Sapu lidi Buah Rp 5.000 4 Rp 20.000
8 Ember Buah Rp 20.000 2 Rp 40.000
9 Galvalum Canal C Biji Rp 110.000 10 Rp 1.100.000
10 Baut Baja Canal C Dos Rp 202.000 1 Rp 202.000
11 Ongkos Tukang Orang Rp 350.000 1 Rp 350.000
12 Biaya Lain-lain Rp 1.318.000 1 Rp 1.318.000
Total Investasi 14.500.000

II Biaya Tetap
13 Penyusutan Kandang Rp 2.000.000 0,40 Rp 50.000
14 Penyusutan Bibit Rp 8.000.000 0,20 Rp 400.000
15 Penyusutan Tempat Makan Rp 60.000 0,3 Rp 3.000
16 Penyusutan Tempat Minum Rp 60.000 0,3 Rp 3.000
17 Penyusutan Drum Plastik Rp 500.000 0,30 Rp 30.000
18 Penyusutan Spayer Rp 850.000 0,50 Rp 50.000
19 Penyusutan Sapu lidi Rp 20.000 Rp 20.000
20 Penyusutan Ember Rp 40.000 Rp 40.000
Total Biaya Tetap 596.000

III Biaya Variabel


21 Pakan Sayuran Paket Rp 25.000 4 Rp 100.000
22 Pakan Konsentrat Paket Rp 220.000 4 Rp 880.000
23 Obat-Obatan Paket Rp 100.000 1 Rp 100.000
24 SOC GDM Paket Rp 100.000 1 Rp 100.000
25 Minum Paket Rp 400.000 1 Rp 400.000
26 Air + Listrik Paket Rp 200.000 1 Rp 200.000
27 Gaji Karyawan Orang Rp 500.000 1 Rp 500.000
Total Biaya Variabel Rp 2.280.000

IV Total Biaya Operasional


Biaya Tetap + biaya Operasional 9.716.000

V Pendapatan Per Tahun Ekor Rp 45.000 240 Rp 16.380.000

VI Keuntungan Rp 7.924.000

Anda mungkin juga menyukai