Anda di halaman 1dari 4

Agil pratama

Elina kevin p

Kelas 8D

Panduan dasar ternak kelinci

Peluang usaha ternak kelinci cukup menjanjikan karena kelinci termasuk hewan yang gampang
dijinakkan, mudah beradaptasi dan cepat berkembangbiak. Secara umum terdapat dua kelompok
kelinci, yakni kelinci budidaya dan kelinci hias. Kelinci budidaya adalah jenis kelinci yang dibudidayakan
untuk dikonsumsi dagingnya atau diambil kulit dan bulunya. Sedangkan kelinci hias adalah jenis kelinci
untuk hewan kesayangan.

Sebenarnya tak ada batasan pasti antara kelinci hias dan budidaya. Banyak ras kelinci yang awalnya
diperlakukan sebagai kelinci hias, dikemudian hari dimanfaatkan menjadi kelinci pedaging. Karena ras
tersebut memiliki keunggulan pedaging seperti bobotnya yang besar, pertumbuhan bobot cepat dan
perkembangbiakannya tinggi. Begitu pula sebaliknya, kelinci yang awalnya diperuntukan untuk pedaging
namun karena bentuk dan rupanya indah memukau, kemudian dikembangkan sebagai kelinci hias.

Jenis kelinci budidaya

Terdapat tiga fokus utama dalam ternak kelinci, yakni berorientasi pada daging, kulit dan bulu. Jenis-
jenis kelinci pun memiliki keunggulan berbeda-beda, ada yang unggul di pertumbuhan daging, kualitas
kulit dan produksi bulu atau woll. Di Indonesia, ternak kelinci masih didominasi oleh kelinci pedaging.
Hal ini karena industri kulit dan woll kelinci belum berkembang luas.

Ada baiknya kita mengenal jenis-jenis kelinci agar bisa disesuaikan dengan orientasi ternak kita, apakah
mau fokus pada daging, kulit atau bulu. Kementerian Pertanian mengeluarkan panduan untuk para
peternak kelinci agar memelihara kelinci sesuai peruntukannya. Berikut jenis-jenisnya:
Pedaging: Flemish Giant dan New Zealand White

Kulit: Rex dan Satin

Bulu atau woll: Angora

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat mengenal jenis-jenis kelinci budidaya.

Menyiapkan kandang

Secara umum terdapat dua tipe kandang yakni, sistem terbuka dan tertutup. Kandang sistem terbuka
berupa hamparan lahan yang sekelilingnya diberi pagar. Kelinci dibiarkan bebas berkeliaran dalam area
tersebut. Dalam area kandang disediakan naungan untuk berteduh dan tempat istirahat. Kandang
terbuka ini sudah menjadi tipikal usaha ternak kelinci tradisional di Indonesia. Dengan sistem seperti ini
pemeliharaan relatif lebih mudah. Apalagi kalau hamparannya luas, kelinci dibiarkan mencari makan
sendiri jadi kalau sekali-kali telat dalam memberi pakan tidak perlu khawatir. Kelemahan sistem ini
memerlukan lahan yang luas. Hanya layak dilakukan di pedesaan dimana ketersediaan lahan cukup
besar.

Kandang tertutup merupakan kandang yang dibatasi lantai, dinding dan atap. Kandang jenis ini cocok
untuk usaha ternak intensif. Budidaya kelinci dengan sistem kandang tertutup memerlukan dua tipe
kandang, yaitu tipe postal dan tipe baterai. Kandang tipe postal adalah kandang untuk menempatkan
beberapa ekor kelinci sekaligus. Digunakan sebagai kandang perkembangbiakkan dan merawat anak-
anak kelinci. Sedangkan kandang tipe baterai adalah kandang yang dirancang untuk mewadahi satu ekor
kelinci per kandang, biasanya berbentuk rak bersusun. Cocok digunakan untuk pembesaran. Untuk
mengetahui lebih jauh tentang sistem perkandangan kelinci, silahkan lihat tipe-tipe kandang kelinci.

Memilih indukan
Memilih bibit atau calon indukan harus benar-benar diperhatikan. Karena bibit berperan besar
menentukan tingkat keberhasilan ternak kelinci. Indukan kelinci menentukan produktivitas dan kualitas
hasil budidaya. Berikut ini beberapa kiat untuk memilih bibit ternak kelinci potong:

Cari kelinci yang memiliki riwayat kesehatan yang baik. Keturunan dari kelinci-kelinci yang menghasilkan
banyak anak dalam sekali kelahiran.

Bobot tubuh indukan kelinci betina minimal 4-5 kg, jantan 3-5 kg.

Memiliki pinggul yang bulat penuh.

Punggung tidak cekung.

Mata cerah, tidak terlihat lesu dan ngantuk.

Bulu bersih, terutama di sekitar kelamin.

Memberi pakan

Di alam bebas kelinci hanya mengkonsumsi hijauan. Untuk usaha ternak, kita bisa memberikan hijauan,
konsentrat, ditambah dengan vitamin. Hijauan yang disenangi kelinci antara lain limbah sayuran, seperti
sawi, wortel, lobak dan daun singkong. Juga jenis rumput-rumputan dan daun-daunan dari
tanaman kacang tanah, jagung dan pepaya. Selengkapnya bisa dilihat dalam jenis-jenis makanan kelinci.

Sedangkan konsentrat biasanya berupa pelet buatan pabrik. Pemberian pelet dilakukan untuk
memudahkan dan membuat praktis pemberian pakan. Pelet biasanya sudah memiliki kandungan nutrisi
lengkap. Biaya pembelian pelet memang cukup mahal, namun ketersediaan dan kontinuitasnya lebih
terjamin. Hal ini sangat diperlukan untuk usaha ternak kelinci secara intensif.

Pemberian hiijauan dimulai sejak kelinci berumur 2 minggu sedikit demi sedikit. Jenis hijaun yang
diberikan sebaiknya dilayukan terlebih dahulu untuk mencegah kembung pada anak kelinci, yang bisa
mengakibatkan kematian. Anak kelinci biasanya disapih setelah berumur 8 minggu.

Total kebutuhan pakan untuk kelinci mencapai 4-5% dari bobot tubuhnya per hari. Kelinci muda hingga
4 bulan membutuhkan hijauan 20% dari total pakannya. Kelinci lebih dari 4 bulan membutuhkan 60%
hijauan dari total pakannya. Sebaiknya pisahkan waktu pemberian pakan konsentrat dengan hijauan.
Misalnya, konsentrat diberikan pada pagi hari sekitar jam 10.00, hijauan bisa diberikan pada pukul
13.00-18.00.

Anda mungkin juga menyukai