Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hewan mamalia itu segala hewan yang mempunyai kelnejar susu.
Hewan mamalia jga banyak yang dapat dijadikan sumber penghasilan tetapi
seblum itu haru dilakukan sebuah pemeliharaan untuk bisa mendapatkan hasil
yang maksimal. Kelinci dan sapi merupakan hewan yang termasuk mamalia
karena menyusui dimana kedua hewan ini bisa dijadikan ladang usaha ketika
bisa diplihara dengan baik.
Ternak kelinci mempunyai beberapa keunggulan sebagai hewan
percobaan, penghasil bulu, pupuk kandang, kulit maupun hias dan penghasil
daging.Selain itu kelinci mempunyai beberapa keunggulan lainnya yaitu
kemampuan reproduksi yang tinggi, kemampuan memanfaatkan hijauan dan
produk limbah dengan efisien serta dagingnya mengandung protein yang
tinggi dengan kolesterol yang rendah. Kelinci lokal merupakan salah satu
jenis kelinciyang mempunyai potensi penghasil daging. Bila kelinci tersebut
diberi pakan yang berkualitas dan kuantitas yang cukup maka bobot badan
kelinci tersebut dapat meningkat dengan baik pula. Kelinci lokal mengalami
perkawinan silang dengan kelinci lainnya yang kurang atau tidak jelas secara
recording. Namun kelinci lokal ini biasa dipelihara oleh masyarakat untuk
tujuan sebagaihewan peliharaan atau usaha di bidang peternakan kelinci.
Ternak sapi juga merupakan sebuah usaha yang sangat bangus dimana
harga sapi sangat mahal pertahunnya terutama pada saat hari raya idul adha
sehingga sangatlah perlu untuk dilakukan pemeliharaan yang baiksehingga
sapi yang dihasilkan juga berkualitas yang baik. Maka dari itu dibuat makalah
ini untuk bisa menjadi referensi dalam pemeliharaan hewan mamalia terutama
sapai dan kelinci. Supaya dalam pemeliharaannya tidak terjadi sebuah
kesalahan sehingga pemeliharaan yang dilakukan menjadi tidak sempurna
sehingga kadang bukan keuntungan yang didapatkan melainkan kerugian
karena proses pemeliharaan tidak bagus.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian dari hewan mamalia dan budidaya ?
2. Bagaimana tata cara budidaya kelinci ?
3. Bagaimana tata cara budidaya sapi ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian dari hewan mamalia dan budidaya.
2. Untuk mengetahui tata cara budidaya kelinci.
3. Untuk mengetahi tata cara budidaya sapi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hewan Mamalia dan Budidaya


Mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh
adanya kelenjar susu yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber
makanan anaknya, adanya rambut dan tubuh yang endoterm atau berdarah
panas.
Budidaya merupakan suatu usaha yang dilakukan manusia untuk
melindungi,memelihara dan mengembangkan yang suatu hari akan
memberikan hasil dan manfaat bagi manusia itu sendiri.ternak adalah hewan
atau objek yang di pelihara. Peternak adalah orang yang melakukan kegiatan
pemeliharaan.budidaya ternak yaitu suatu usaha manusia dalam
melindungi,memelihara hewan ternak agar bisa dari hasilnya memeberi
manfaat bagi manusia yang memeliharanya.
B. Budidaya Kelinci
Sebagaimana diketahui ada 3 tujuan utama ternak kelinci, yaitu
mengambil daging, sebagai hewan hias atau diambil bulunya. Berikut ini
jenis kelinci berdasarkan orientasi ternaknya:
 Pedaging: New Zealand White, Belgian, California, Flemish Giant
Havana, dan Himalayan
 Kulit: Rex dan Satin
 Bulu atau woll: Angora
Jadi, kalau kita berorientasi pada daging kelinci sebaiknya kita
memilih jnies Flemish Giant dan New Zealand White karena lebih unggul di
pertumbuhan daging, begitu juga dengan yang lainnya, jika anda ingin
mengambil kulitnya maka anda sebaiknya memiliki rex dan satin, kalau anda
ingin berbisnis dengan bulunya maka pilihlah yang jenis Angora.
Ada beberapa kriteria yang harus kita perhatikan supaya mendapatkan
bibit kelinci berkualitas unggul, berikut ini diantaranya:
 Asal benih kelinci besar, sehat dan tidak cacat.
 Kepala cukup besar, lubang hidung lebar kering, mata cerah.

3
 Bulu warna halus, bersih dan mengkilap.
 Memiliki puting antara 10-12 buah.
 Gerak geriknya lincah cekatan sering lari-lari atau melompat lompat tidak
selalu bersembunyi disudut kandang.
 Tidak mudah gugup
 Bulu tidak kusam.
Setelah kita mendapatkan bibit yang akan kita ternak, langkah
selanjutnya adalah mempersiapkan kandang kelinci. Ada beberapa catatan
yang harus kita penuhi agar kelinci bisa tumbuh dan berkembang dengan
optimal, seperti suhu ideal 21 ° C, sirkulasi udara lancar, pencahayaan yang
ideal berusia 12 jam dan melindungi ternak dari predator. Berikut adalah tipe-
tipe kandang bagi sikelinci .
1. Kandang kelinci sistem terbuka
Untuk tipe kandang kelinci yang pertama adalah dengan sistem
terbuka. Dengan sistem ini kelinci bisa berkeliaran di areal tertentu
sehingga jadwal pemberian pakan tidak terlalu ketat. Si kelinci bisa
mengais-ngais pakan sendiri bila peternak terlambat memberikan pakan.
Biaya pembangunan kandang dan perawatannya relatif lebih murah.
Kelemahannya, sistem ini memerlukan lahan yang luas dan pertumbuhan
daging tidak optimal karena kelinci banyak bergerak. Selain itu, proses
reproduksi kurang bisa diarahkan.

4
2. Kandang tipe postal
Sementara untuk sistem tertutup, ada tipe postal yang biasanya
digunakan untuk proses perkawinan dan membesarkan anak kelinci
sebelum disapih. Anak-anak kelinci biasanya disapih dari induknya setelah
berumur 8 minggu. Kandang tipe postal kurang optimal untuk
pembesaran, karena kelinci yang ada didalamnya akan lebih banyak
bergerak. Pada proses pembesaran gerakan kelinci sebisa mungkin
dikurangi agar semakin banyak pakan yang dikonversi menjadi daging.
Keunggulan kandang tipe ini sangat kondisional, bisa diletakan di
luar maupun di dalam ruangan. Bila ingin menempatkan kandang di luar
ruangan sebaiknya gunakan dinding kandang dengan bahan tertutup
seperti tripleks (jangan bilah bambu), fungsinya untuk menahan angin dan
air hujan.

3. Kandang tipe baterai

Selanjutnya, anda bisa mmebuat kandang kelinci dengan tipe


bertingkat atau bersusun seperti rak. Oleh karena itu alas kandang harus
memiliki sekat untuk menampung kotoran dan air kencing kelinci. Sekat
sebaiknya bisa dicopot dengan mudah untuk membersihkan kotoran.
Bahan yang digunakan untuk kandang baterai bisa dari bilah bambu atau
ram kawat. Khusus bagian lantai sebaiknya tidak menggunakan ram kawat
karena berpotensi melukai kaki kelinci.

5
Mengenai ukuran kandang kelinci, ini menyesuaikan
dengan jumlah kelinci yang akan kita budidayakan, minimal 75
cm, lebar 75 cm dan tinggi 60 cm tinggi dan 75 cm dari permukaan
tanah. Untuk filosofi umumnya, kandang kelinci itu sebaiknya 3
kali ukuran badan kelinci di dalamnya.
Untuk kelinci yang hamil harus dipisahkan dalam sangkar
atau diberi kotak khusus. Kotak khusus di tempat yang dapat
dibuat dari papan kayu dengan panjang 40 cm, lebar 30 cm dan
tinggi 30 cm dengan lubang keluar atau pintu berukuran 15 x 15
cm.
4. Kandang kelinci bertingkat

6
Apabila ingin membuat kandang untuk kelinci dalam
jumlah banyak, buatlah kandang dengan ukuran minimal
200x70x70 cm dengan tinggi alas 50 cm dengan kepadatan untuk
12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak)
ukuran 50x30x45 cm.
C. Budidaya Sapi
Saat ini, usaha ternak sapi potong yang paling menguntungkan adalah
penggemukan. Memelihara sapi dari ukuran bakalan hingga ukuran siap
untuk dipotong. Kebanyakan ternak sapi di Indonesia menitikberatkan pada
usaha penggemukan. Jarang ada peternak yang menggeluti usaha pembibitan
secara intensif. Usaha pembibitan sapi dianggap kurang menguntungkan
secara ekonomi.
Selama ini usaha pembibitan sapi banyak dilakukan para peternak
tradisional. Produktivitasnya kurang bisa diandalkan. Banyak dilakukan
sebagai usaha sampingan atau tabungan keluarga. Sehingga Indonesia selalu
kekurangan sapi bakalan. Untuk memenuhi kebutuhan itu, sapi bakalan
banyak diimpor dari negara lain.
Berdasarkan sumbernya, terdapat tiga golongan sapi dalam usaha
ternak sapi di Indonesia, yakni sapi lokal, sapi impor dan hasil silangannya.
Berikut ini beberapa jenis sapi yang paling banyak beredar dan
dibudidayakan di Indonesia:
1. Sapi ongole
Sapi ini berasal dari India, ternak sapi ongolecukup banyak di
Indonesia. Terdapat dua jenis tipe sapi ongole yang populer yakni
peranakan ongole (PO) dan sumba ongole (SO). Sapi ongole gampang
dikenali. Warna kulitnya putih, disekitar kepala sedikit lebih gelap
cenderung abu-abu. Postur tubuhnya agak panjang, leher sedikit pendek
dan kaki terlihat panjang.
Sapi ongole mampu beradaptasi dengan baik di iklim tropis, oleh
karena itu para peternak di Indonesia menyukainya. Hanya saja
pertumbuhannya cenderung lambat. Sapi ini akan mencapai dewasa pada

7
umur 4-5 tahun. Banyak peternak yang menyilangkan sapi ongole dengan
jenis lain.

Sapi peranakan ongole (PO).


2. Sapi bali
Sapi bali memiliki warna tubuh coklat, warnanya akan semakin
gelap dengan bertambahnya umur sapi. Sapi bali merupakan jenis sapi
lokal yang paling banyak diternakkan di Indonesia. Disukai karena tekstur
dagingnya yang lembut dan sedikit lemak. Ternak sapi bali sangat cocok
untuk daerah tropis dengan ketinggian di bawah 100 meter dpl. Banyak
dibudidayakan di daerah Bali, NTB, NTT dan Sulawesi.
3. Sapi impor
Dewasa ini, perkembangan teknologi peternakan memungkinkan
sapi impor dari Amerika, Eropa, Australia yang mempunyai iklim sub
tropis bisa dibudidayakan di Indonesia. Sapi-sapi tersebut memiliki
keunggulan dalam ukuran tubuh dan pertumbuhan dagingnya. Beberapa
yang paling terkenal diantaranya sapi limosin dari Perancis, sapi aberdeen
angus dari Skotlandia, sapi simental dari Swiss, sapi brahman dan sapi
brangus dari AS.

8
a. Kandang sapi
Konstruksi kandang untuk ternak sapi potong sangat tergantung
pada skala peternakan dan ketersediaan dana. Namun secara umum,
kandang sapi harus bisa melindungi sapi dari pengaruh iklim lokal dan
perubahan cuaca. Perlu diingat suhu tubuh sapi berkisar 38-39oC.
Terdapata tiga tipe kandang sapi, yakni kandang dengan dinding terbuka,
setengah terbuka dan dinding tertutup. Kandang sapi terbuka dan setengah
terbuka biasanya diterapkan di dataran rendah yang panas tetapi tiupan
anginnya tidak terlalu kencang. Kandang dengan dinding tertutup biasanya
digunakan di daerah dingin yang berangin kencang, atau kandang yang
diperuntukan bagi anakan sapi.
Selain ketentuan kandang di atas, hal lain yang perlu diperhatikan
adalah kelengkapan peralatan kandang untuk ternak sapi. Berikut beberapa
diantaranya:
 Tempat pakan dan minum. Tempat pakan sebaiknya terbuat bahan-bahan
yang tidak melukai, bisa kayu atau tembok. Sedangkan tempat minum bisa
berupa ember plastik tetapi yang tidak mudah pecah. Tempat makan dan
minum harus dirancang dan ditempatkan sedemikian rupa agar sisa-sisa
pakan tidak berceceran.
 Tempat tambat. Tambat sapi merupakan tonggak, tiang, atau palang untuk
mengikatkan sapi agar tidak bergerak terlalu banyak. Tempat tambat ini
bisa dibuat khusus atau disatukan dengan struktur kandang, yang penting
harus kokoh.
 Peralatan kandang. Peralatan kandang yang dibutuhkan untuk ternak sapi
potong diantaranya sebagai berikut.

o Sekop. Berguna untuk mengaduk pakan dan membersihkan kotoran.


Sebaiknya gunakan dua sekop yang berbeda untuk keperluan ini.
o Garpu/garu. Garpu untuk mengaduk pakan dan membersihkan kandang.
Ember. Untuk keperluan wadah minum dan sanitasi seperti
memandikan sapi atau membersihkan kandang.

9
o Sapu lidi. Untuk membersihkan kandang.
o Selang. Sebagai sarana menyalurkan air dan sanitasi kandang.
o Sikat. Digunakan untuk memandikan sapi.
o Tali. Berguna untuk mengikat sapi ketika ditambatkan atau
memindahkan sapi.
o Perawatan kesehatan sapi. Alat suntik, vaksin dan obat-obatan lainnya.
b. Memilih bakalan
Bila kita ingin menjalankan usaha pembesaran, sebaiknya pilih
sapi bakalan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Bila memungkinkan dapatkan bibit unggul yang memiliki silsilah jelas dan
diketahui sifat-sifatnya.
 Tubuh pedet tidak cacat, kulitnya mulus tidak ditemukan parasit.
 Mata cerah dan bersih, tidak ada kotoronnya dan berair.
 Pernapasan baik, tidak ada lendir keluar dari hidungnya.
 Kukunya baik, tidak ada bengkak, bila diraba tidak terasa panas.
 Pada bagian dubur tidak terlihat ada bekas mencret.

Sapi bakalan (anak sapi) tipe pedaging.

10
c. Jenis pakan ternak sapi
 Pakan berserat. Bisa berupa hijaun seperti rumput-rumputan, leguminosa
dan tanaman lainnya. Limbah pertanian seperti jerami padi, jerami jagung,
daun kacang tanah, pucuk tebu dan lain-lain.
 Konsentrat, atau biasa juga disebut bahan penguat. Terdiri dari biji-bijian,
umbi-umbian dan limbah pengolahan hasil pertanian lainnya.
 Pakan tambahan, biasanya berupa vitamin, mineral, enzim, antibiotik, urea
dan lain-lainnya.
d. Pemberian pakan
Pakan konsentrat untuk ternak sapi penggemukan bisa dibuat dari
berbagai macam bahan, yang terpenting memiliki kadar protein 12% dan
Total Digestible Nutriens (TDN) atau jumlah zat dalam pakan yang bisa
dicerna sebesar 60-70%. Jumlah pemberian pakan konsentrat 1-2% dari
bobot tubuh sapi.
Sebaiknya berikan pakan konsentrat dalam bentuk kering. Hal ini
berguna untuk merangsang keluarnya enzim dari ludah sapi yang berguna
untuk memicu pertumbuhan bakteri dalam rumen sapi. Pemberian pakan
hijauan jumlahnya 10% dari bobot tubuh sapi. Pakan hijaun diberikan 2-3
jam setelah pemberian pakan konsentrat.
Kebutuhan pakan Takaran
Hijauan (rumput+legum) 10% bobot tubuh
Konsentrat 1-2% bobot tubuh
Garam 15-30 gram
Kalsium phospat (tepung tulang/kapur) 13-30 gram
Air Secukupnya
e. Perawatan umum
Seperti juga hewan ternak lainnya, ternak sapi potong
membutuhkan perawatan rutin agar perkembangannya berjalan baik.
Berikut ini perawatan yang harus dilakukan:
 Vaksinasi dan pemberian obat cacing.
 Bersihkan kotoran di kandang sapi setiap hari. Atau kalau memungkinkan
sehari 2 kali. Kebersihan kandang tujuannya untuk meningkatkan

11
kesejahteraan sapi, sehingga sapi selalu sehat tidak stres dan terhindar dari
penyakit yang tidak perlu.
 Sekitar 1-2 hari sekali, sapi harus dimandikan. Sikat tubuh sapi hingga
bersih.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam makalah ini yaitu :
1. Mamalia adalah suatu hewan yang dimana hewan tersebut menyusui
anaknya. Budidaya merupakan suatu pemeliharaan, menjaga, melindungi
suatu hewan dan bisa menjadi peluang bisnis.
2. Budidaya kelinci dalam pemilihan bibit harus memperhatikan secara detail
agar budidaya yang dilakukan dapat menghasilkan keuntungan yang baik
pula. Budidaya kelinci juga memiliki berbagai macam kandang.
3. Budidaya sapi dalam pemilihan bibit sapi perlu diketahui terlebih dahulu
ada beberapa jenis sapi tergantung seseorang ingin membudidayakan jenis
sapi yang bagaimana agar menghasilkan keuntungan yang memadai.
B. Saran
Saran dalam makalah ini sebaiknya pada saat budidaya haruslah
bersungguh-asungguh, dan mampu memilih bibit yang baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal. 2008. Penggemukan Sapi Potong. Jakarta:Agromedia.


Anonim. 2007. Budidaya Ternak Kelinci Di Perkotaan. Yogyakarta:Balai
Pengkajian.
Brahmantiyo. 2007. Budidaya Kelinci. Bogor:Balai Penelitian Ternak.

14

Anda mungkin juga menyukai