TERNAK KELINCI
Oleh:
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
“Makalah Ternak Kelinci” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Ilmu Produksi Aneka Ternak. Selain itu, Makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang ternak kelinci.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat
saya sebutkan semua, terimakasih atas bantuannya sehingga sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Eza Alkatri
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ternak ini semula hewan liar yang sulit dijinakkan. Kelinci dijinakkan sejak
2000 tahun silam dengan tujuan keindahan, bahan pangan dan sebagai hewan
percobaan. Hampir setiap negara di dunia memiliki ternak kelinci karena kelinci
mempunyai daya adaptasi tubuh yang relatif tinggi sehingga mampu hidup di hampir
seluruh dunia. Kelinci dikembangkan di daerah dengan populasi penduduk relatif
tinggi, Adanya penyebaran kelinci juga menimbulkan sebutan yang berbeda, di Eropa
disebut rabbit, Indonesia disebut kelinci, Jawa disebut trewelu dan sebagainya.
C. Ruang Lingkup
D. Manfaat Penulisan
METODE PENULISAN
A. Objek Penulisan
D. Metode Analisis
1. Angora
Asal usul kelinci ras Angora kurang jelas. Konon, berasal dari kelinci liar
yang berkembang secara mutasi dengan spesifik berbulu panjang. Angora pertama
kali di temukan dan di bawa oleh pelaut Inggris, kemudian di bawa ke Perancis tahun
1723. Tahun 1777 Angora menyebar ke Jerman . Tahun 1920 meluas ke negara-
negara Eropa Timur, Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat. Sampai kini Prancis
menjadi pusat peternakan kelinci Angora terbesar yang menghasilkan wool. Angora
dewasa berbobot 2.7 kg, baik jantan maupun betina. Pertumbuhan bulunya yang
sangat cepat yakni 2.5 cm per bulan, membuat kita hatus rajin mencukurnya 6-8 cm
tiap tiga bulannya.
2. Lyon
3. American Chinchilla
Kelinci ras ini dibedakan jadi tiga tipe, yaitu standar (bobot dewasa 2.5-3 kg),
besar (bobot dewasa 4.5-5 kg), giant (bobot dewasa 6-7 kg). Semua di manfaatkan
untuk ternak dwiguna yaitu produksi fur dan daging. Kelinci raksasa alias Giant
Chinchilla merupakan hasil persilangan antara Standard Chinchilla dan Flemish
Giant.
4. Dutch
Ras dutch (Belanda) sangat terkenal di seluruh dunia sebagai hewan hias
piaraan. bobot dewasa jantan dan betina antara 1.5-2,5 kg. Betina bersifat keibuan
fertilitasnya tinggi. Setiap kali melahirkan, kelinci menghasilkan anak 7-8 ekor.
Warna bulunya khas, melingkar seperti pelana berwarna putih dari punggung terus ke
leher sampai kaki depan bagian belakang dan kepala hitam,cokelat atau abu-
abu.Moncong dan dahi putih. Kaki depan seluruhnya putih.Kaki belakang hitam atau
warna lain dengan ujung kaki putih.Ada pula yang sekaligus memiliki 3 macam
warna, sering di sebut Tricolored Dutch.
4. English Spot
Ras ini berwarna putih dengan tutul-tutul hitam. Sepanjang punggung ada
garis hitam, dari pangkal telinga memanjang sampai ke ujung ekor. Perut bertutul-
tutul hitam seperti puting susu. Telinga hitam, mata dilingkari bulu hitam, sehingga
tampak seperti memakai kaca mata. Hidung diliputi bulu hitam berbentuk kupu-kupu.
5. Himalayan
Banyak yang meyakini asalnya dari Cina sebab di sana banyak di jumpai
kelinci ini. Mula-mula di bawa dari cina ke Eropa sebagai pengisi kebun binatang dan
dikenal dengan nama ‘Kelinci hidung hitam dari Cina’. Warna hitam pada kaki mulai
timbul pada umur 3-4 minggu, mula-mula pucat lalu menjadi hitam. Himalayan yang
disilangkan dengan New Zealand White, anak-anaknya menyerupai Himalayan.
Kalau disilangkan dengan kelinci berwarna lain, keturunannya tak ada yang
menyerupai Himalayan.
6. Flemish Giant
Kelinci jenis ini termasuk ukuran yang cukup besar dari jenis-jenis kelinci
yang lain.
7. Havana
Ras ini bertumbuh pendek, kepalanya kecil dan pendek, tapi lebar. Matanya
biasanya bercahaya merah delima, telinganya berdiri tegak dengan dasar telinga
lebar.Pantat dan kaki belakangnya bulat, berisi penuh. Warna bulunya hitam,biru, dan
coklat.
8. Lop
Jenis ini termasuk yang favorit saya, memiiki ciri khas kepala lebar mata
hitam dan telinganya koploh atau menggatung jatuh kebawah. Telinganya panjang,
lebar, tebal, menggantung dari samping kepala ke bawah tetapi tidak sampai
menggeser di tanah. Diantara macam-macam Lop, yang paling terkenal English Lop.
9. Nederland Dwarf
Ras kelinci kerdil ini berasal dari Belanda, sering juga di panggil kelinci mini,
karena jenis ini merupakan jenis kelinci terkecil didunia. Bobot dewasa nya hanya 0.9
kg.Bentuk tubuhnya pendek, kepalanya agak bulat.
Ras ini merupakan kelinci albino, tak mempunyai bulu yang mengandung
pigmen. Bulunya putih mulus, padat, tebal dan agak kasar kalo di raba. Mata
merah,asalnya dari New Zealand, makanya dia punya nama New Zealand White.
11. Polish
Ras ini merupakan kelinci kecil, hampir mirip dengan Nederland Dwarf,
hanya sedikit lebih besar. Kepala bulat, telinga tegak sekitar 6 cm
panjangnya.Matanya merah delima atau biru.
12. Rex
Sebenarnya Rex termasuk kelinci baru. Ras ini mulai di kenal di Amerika
Serikat sejak tahun 1980-an, sebagai binatang kontes.Yang paling spesial dari Rex
yaitu bulunya yang halussss banget. Apalagi kalo si Rex ini hidup di lingkungan yang
bersuhu berkisar 5-15 C,makin rendah suhu lingkungan, makin indah dan bagus mutu
bulunya. Ras Rex yang paling terkenal adalah White Rex, yang berbulu putih mulus
dan tebal. Kualitas bulunya sangat baik, lembut seperti beludru. Ras ini juga di sebut
Ermine Rex.
13. Satin
Ras satin berbulu tebal, badannya panjang, kepala lebar, leher pendek,
telinganya yang lebar tampak seimbang dengan badannya. Tulang-tulangnya tampak
kuat. Kakinya lurus. Kukunya hitam gelap.
14. Tan
15. Californian
17. Carolina
Ras ini berasal dari hasil persilangan antarspesies New Zealand White.
Bulunya putih, pertumbuhannya cepat, dan daya reproduksinya tinggi.
Penampilannya lebih besar dan lebih putih daripada New Zealand White, terutama
yang berkelamin jantan. Memiliki daya tahan tubuh yang tinggi, sehingga cukup kuat
terhadap serangan penyakit dan mampu hidup pada kondisi di bawah normal.
Ras ini memiliki pola warna seperti bulu kucing siam. Peternak membedakan
warnanya dalam tiga corak, yaitu cokleat muda, agak cokelat muda dan agak cokelat
di sebut Siamese Sable. Bobot dewasa, jantan maupun betina, antara 2.25 – 3.5 kg.
20. Silver
Ras asli kelinci ini adalah Silver Grey, berwarna perak abu-abu. Warna
bulunya hitam, di bagian dalam biru-hita diselingi bul u penutup perak keputih-
putihan. Warna perak inilah yang membuat kelinci Silver terlihat cantik dan menarik.
Selain silver Grey, ada pula Silver Fawn (perak coklat mudah kekuningan), Siver
Brown (perak coklat), dan Silver Fox (warna utama hitam dengan kombinasi biur,
coklat, dan ungu). Kelinci Silver memiliki proporsi tubuh yang baik, otot-otot kuat,
kepala pendek, telinga pendek, kaki pendek dan kuat. Bobot kelinci Silver Grey,
SIlver Fawn, dan Silver Brown dewasa, jantan maupun betina 2,7 – 3,2 g. Silver Fox
merupakan hasil persilangan dengan Chinchilla, bobot kelinci dewasa jantan 3.6 – 5
kg, betina 4,0 – 5,45 kg.
Anak-anak SIlver tidak mempunyai bulu perak sampai umur 2-3 bulan. Warna
perak mulai tumbuh dari kaki, kepala, telinga, baru ke seluruh tubuh setelah umur 5
bulan. Kelinci Silver di ternak terutama untuk di ambil bulunya.
B. Breeding
c. Pure Line Breeding(silang antara bibit murai), untuk mendapat
bangsa/jenis baru yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan perpaduan
2 keunggulan bibit.
5) Proses Kelahiran
C. Feeding
a. Sumber Pakan
1. Hijauan
Hijauan tersebut dapat diberikan dalam bentuk segar yang telah dilayukan
terlebih dahulu, maupun dalam bentuk awetan (hay).
Hijauan awetan diberikan pada saat hijauan segar sulit diperoleh karena
adanya musim kemarau panjang.
Bahan pakan penguat antara lain: jagung giling, dedak padi, bungkil kelapa,
polar, molasis dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut mengandung protein tinggi dan
serat kasar yang rendah.
b.Zat Pakan
Kelinci membutuhkan zat pakan yang tersedia cukup dalam ransumnya untuk
kebutuhan hidup pokok, produksi dan keperluan proses metabolisme di dalam tubuh.
Zat-zat tersebut antara lain: karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin dan air.
1.Karbohidrat
2.Protein
Fungsi protein dalam ransum kelinci adalah sebagai sumber zat pembangun.
Kelinci muda membutuhkan protein untuk pertumbuhan. Kelinci bunting dan induk
menyusui membutuhkan protein dalam ransum untuk perkembangan embriyo,
pertumbuhan anak dan produksi susu.
3.Lemak
Fungsi lemak adalah sebagai sumber energi dalam ransum kelinci. Pemberian
2-3 % kadar lemak dalam ransum sudah mencukupi kebutuhan hidupnya.
4.Mineral
5.Vitamin
Vitamin A
Vitamin D
Peranan vitamin D dalam tubuh kelinci sangat erat hubungannya dengan
metabolisme mineral Ca dan P. Defisiensi vitamin D akan memperlihatkan gejala
osteoporosis (pengeroposan tulang), sedang pemberian yang berlebih akan
mengakibatkan pengapuran jaringan ginjal dan saluran pembuluh darah.
Vitamin E
Vitamin K
6. Air
Air adalah zat makanan yang penting bagi kehidupan ternak, sedangkan fungsi air
bagi tubuh ternak dalam hidupnya antara lain:
1. Penghantar panas
D. Manajemen/Tatalaksana
a. Perkandangan
Habitat atau tempat hidup yang asli bagi kelinci, sebagaimana hewan liar,
kelinci hidup dan berkembangbiak di alam bebas, kelinci mempunyai kebiasaan
menggali tanah, membuat lubang atau terowongan. Bagi kelinci lubang berfungsi
sebagai tempat berlindung kelinci dari binatang buas atau predator yang siap
memangsanya, sebagai tempat untuk mempertahankan tubuh agar tetap hangat dari
pengaruh dinginnya suhu di permukaan tanah atau sekedar untuk tempat bernaung
dari hujan atau teriknya matahari atau berlindung dari terpaan angin. Lubang juga
difungsikan sebagai sarang untuk beranak dan memelihara anak-anak sebelum
dewasa.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dalam pembuatan kandang harus mengacu
pada hakekat fungsi kandang, antara lain :
Melindungi ternak dari pengaruh buruk cuaca (angin, dingin, hujan, panas
matahari)
Melindungi ternak dari predator (hewan pemangsa) atau binatang buas, antara
lain : ular, musang, kucing, anjing.
Kandang adalah merupakan tempat melakukan aktivitas produksi bagi ternak dan
peternak. Oleh karena itu kondisi kandang harus mencerminkan hal-hal yang
mendukung produksi, antara lain : nyaman dan aman.
Suhu lingkungan yang ideal untuk kelinci adalah 16-20oC. Pada suhu yang
lebih tinggi dari suhu ideal, kelinci akan kehilangan energi untuk menjaga temperatur
tubuh. Jadi rendahnya produktivitas kelinci daerah tropis, besar kemungkinan salah
satunya disebabkan oleh stres panas.
Kandang kelinci, biasanya hanya merupakan petakan atau sekat ruangan. Bisa
dibawah bangunan utama atau bangunan tersendiri. Artinya, beberapa kandang
kelinci dengan berbagai susunan berada di bawah naungan bangunan besar atau
rumah. Dapat pula kandang-kandang kelinci tersebut berada di halaman atau
pekarangan dengan menggunakan atap tersendiri.
Konstruksi kandang :
Atap : Nyaman, melindungi ternak dari hujan dan panas matahari. Bahan : Seng,
asbes, genteng, sirap, ilalang.
Lantai : Datar, tidak lembab. Bahan : Kayu, bambu, tembok, tanah, kawat.
Letak Kandang
Agar supaya kandang benar-benar nyaman dan aman bagi ternak sehingga
memberikan kesempatan ternak untuk dapat berproduksi secara optimal, kandang
kelinci sebaiknya ditempatkan di lokasi yang sesuai, yaitu :
Ada tiga kegiatan pokok dalam penangan kesehatan ternak, khususnya kelinci,
yaitu : pencegahan (sanitasi, isolasi dan vaksinasi), pengobatan dan pemusnahan.
Enteritis kompleks.
d. Rekording
Kegiatan pencatatan atau dikenal juga dengan istilah rekording adalah sangat
penting.
e. Panen
1. Hasil Utama
2. Hasil Tambahan
3. Penangkapan
f. Pascapanen
1. Stoving
3. Pengulitan
Dilaksanakan mulai dari kaki belakang ke arah kepala dengan posisi kelinci
digantung.
4. Pengeluaran Jeroan
Kulit perut disayat dari pusar ke ekor kemudian jeroan seperti usus, jantung
dan paru-paru dikeluarkan. Yang perlu diperhatikan kandung kemih jangan sampai
pecah karena dapat mempengaruhi kualitas karkas.
5. Pemotongan Karkas
Kelinci dipotong jadi 8 bagian, 2 potong kaki depan, 2 potong kaki belakang, 2
potong bagian dada dan 2 potong bagian belakang. Presentase karkas yang baik 49-
52%.Kelinci disembelih dengan cara memotong vena jugularis, arteri
carotis, oesophagus dan trachea. Kelinci yang telah disembelih dipisahkan kepala,
kaki yang dipotong bagian persendian carpus dan tarsus, dikuliti, dikeluarkan isi
rongga dada dan rongga perut kecuali hati, jantung dan ginjal untuk
memperoleh karkas.
BAB IV
A. Kesimpulan
Dari hasil di atas dapat disimpulkan alasan mengapa harus beternak kelinci
adalah sebagai berikut:
5. Ketersediaan pakan yang melimpah, karena mampu memanfaatkan pakan dari sisa
dapur dan hasil sampingan produk pertanian
6. Termasuk ternak yang prolific, yaitu ternak yang mampu beranak banyak per
kelahiran
B. Saran
Yang perlu diperhatikan dalam usaha ternak kelinci adalah persiapan lokasi
yang sesuai, pembuatan kandang, penyediaan bibit dan penyediaan pakan.
DAFTAR PUSTAKA
Susandari L, Lestari C.M.S. dan Wahyuni H.I., 2004. Komposisi lemak tubuh kelinci
yang mendapat pakan pellet dengan berbagai aras lisin. Prosiding Seminar Nasional
Teknologi Peternakan dan Veteriner. 2: 663-669.
Lestari C.M.S., 2004. Penampilan produksi kelinci lokal menggunakan pakan pellet
dengan berbagai aras kulit biji kedelai. Prosiding Seminar Nasional Teknologi
Peternakan dan Veteriner. 2: 670-675.
Kartadisastra, H., R., 1994. Beternak Kelinci Unggul. Cetakan pertama. Kanisius.
Yogyakarta.
Sarwono, B., 1995. Beternak Kelinci Unggul. Cetakan XI. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sarwono, B., 2002. Kelinci Potong dan Hias. Cetakan ke tujuh. AgroMedia Pustaka.
Jakarta.