FAKULTAS PETERNAKAN
MANADO
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah
memberi rahmat dan hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makala
yang berjudul “Ternak Kelinci & Ulat sutra ”. Penyusunan makalah ini untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Peternakan. Kami
berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam bidang
peternakan, serta pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang
ternak kelinci dan ulat sutra.
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. TENTANG KELINCI
1.1 ASAL USUL KELINCI
1.2 JENIS-JENIS KELINCI
1.3 CIRI-CIRI KELINCI
1.4 HASIL TERNAK KELINCI
1.5 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KELINCI
B. TENTANG ULAT SUTRA
2.1 ASAL USUL ULAT SUTRA
2.2 JENIS-JENIS ULAT SUTRA
2.3 CIRI-CIRI ULAT SUTRA
2.4 HASIL TERNAK ULAT SUTRA
2.5 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ULAT SUTRA
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelinci semula merupakan hewan liar yang sulit dijinakkan.
Kelinci dijinakkan sejak 2000 tahun silam dengan tujuan keindahan, bahan
pangan dan sebagai hewan percobaan.hampir setiap Negara memiliki
ternak kelinci dikarenakan ternak ini mudah untuk adaptasi.
Kelinci merupakan salah satu ternak yang mempunyai banyak
manfaat, mulai dari binatang hias ,kotorannya sebagai penghasil kompos,
tulang kelinci sebagai bahan tepung tulang, dagingnya sebagai olahan
makanan yang tinggi gizinya,dan rambut dan kulitnya sebagai bahan
kerajinan.
Ulat sutra atau ulat murbei,merupakan salah satu ternak yang
bermanfaat bagi dunia fashion tapi bukan hanya dunia fashion, ulat sutra
ini juga bermanfaat bagi dunia kecantikan dimana bekas kepopongnya
digunakan sebagai salah satu masker untuk wajah dan memiliki harga
yang lumayan tinggi.
Ulat sutra merupakan penghasil sutra, dimana sutra itu digunakan
sebagai bahan pembuatan pakaian yang berkualitas. Ulat sutra terbagi
menjadi beberapa jenis.
PEMBAHASAN
2.1 ASAL USUL KELINCI
Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci liar.
Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci liar adalah
terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus.Menurut
rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon,
American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus
Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras
lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut
sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.
Di Indonesia banyak terdapat kelinci lokal, yakni jenis kelinci jawa (Lepus
negricollis) dan kelinci Sumatra (Nesolagus netseherischlgel). Kelinci jawa
diperkirakan masih ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna
bulunya cokelat perunggu kehitaman. Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya
yang hitam. Berat Kelinci jawa dewasa bisa mencapai 4 kg. Sedangkan Kelinci
sumatera, merupakan satu-satunya ras kelinci yang asli Indonesia. Habitatnya
adalah hutan di pegunungan Pulau Sumatra. Panjang badannya mencapai 40 cm.
Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan. Yang termasuk dalam kategori kelinci
liar adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).
Ciri-ciri dari jenis kelinci ini adalah mempunyai dada yang penuh, badannya
medium namun terlihat bundar dan gempal, kaki depan agak pendek, kepala
besar dan agak bundar, telinga agak besar dan tebal dengan ujungnya yang
sedikit membulat, serta bulunya sangat tebal namun halus.
Bobot maksimal rata-rata adalah 5,44 kg (New Zealand White, Black, Blue).
Khusus untuk New Zealand Red dikelompokkan tersendiri dengan bobot rata-
rata 3,62 kg.
New Zealand bisa beranak pinak banyak antara 8 - 12 ekor anak setiap
melahirkan
3. Havana
kelinci ini pertama kali
dikembangkan di Belanda pada
th.1898, dan muncul pertama
kali pada kontes th.1899 di
Belanda. Selanjutnya kelinci
Havana diperkenalkan di Eropa
pada th.1908, dan di Amerika
pada th.1916. Sejak saat pertama kali diperkenalkan kelinci ini menjadi sangat
populer karena sifat lembut dan karakter tenang yang mereka miliki. Dipercaya
merupakan hasil persilangan dari jantan Dutch dan betina Himalayan
Memiliki tubuh yang kecil, pendek, namun kompak dengan bahu berotot.
Memiliki kepala kecil dengan leher hampir tak terlihat.
Memiliki warna yang solid ( warna seragam seluruh tubuh ) yaitu coklat,
hitam, dan biru
Memiliki bulu yang tipis, sangat lembut, dan mengkilap dgn panjang
sekitar 1 inch.
Berat rata2 untuk kelinci jenis ini adalah 2,75 kg
4. Rex
Ras asli rex merupakan keturunan
kelinci liar di Peracis. Keberadaannya
pertama kali diketahui di tahun 1919
secara tidak sengaja oleh seorang
petani di sebuah peternakan di
Paris, Selanjutnya kelinci rex pertama
kali mengikuti eksebisi untuk
diperkenalkan ke umum pada th. 1924 di Paris. Pada tahun 1924, seorang profesor
dari Universitas Strassburg – Jerman mengembangkan kelinci rex menjadi
beberapa varietas dengan variasi warna yang baru seperti chincilla, putih, coklat,
dan lynx.Kelinci ini sangat cocok hidup di daerah yang bersuhu rendah, dimana
semakin rendah suhunya maka semakin bagus dan indah pula kualitas bulunya.
5. Lyon
Disebut lyon karena kelinci jenis ini
memiliki kepala mirip singa. Saat masih
kecil (sekitar umur 2 bulan), lyon mirip
dengan angora. Bulu panjang merata di
tubuhnya. Begitu dewasa akan semakin jelas
perbedaannya. Bagian kepala dan leher
bulunya panjang. Warnanya beragam antara lain putih, hitam dan abu-abu.
Lyon termasuk kelinci jenis besar. Saat dewasa berat badannya mencapai 4-5
kg. Kelinci jenis ini awalnya adalah jenins kelinci anggora dari inggris yang
tidak jadi (produk gagal), karena memiliki beberapa kekurangan, yaitu: telinga
pada kelinci lion terlihat pendek dan wajah kelinci lion diselimuti bulu yang
panjang, akan tetapi bentuk wajah yang mirip dengan lion maka kelinci jenis
ini dipertahankan dan diberi nama kelinci lion.
6. Angora
Kelinci Angora adalah salah satu jenis kelinci
peliharaan tertua, berasal dari Ankara, Turki,
yang pertama kali ditemukan dan dibawa oleh
pelaut Inggris. Kemudian di bawa ke Perancis
tahun 1723. Tahun 1777 Angora menyebar ke
Jerman. Tahun 1920 meluas ke negara-negara
Eropa Timur, Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat. Sampai kini Prancis menjadi
pusat peternakan kelinci Angora terbesar yang menghasilkan wool. Ada banyak
jenis kelinci angora, misalnya French anggora, German anggora, Giant
anggora, English anggora, Satin anggora, Chinese anggora, anggora Swiss,
Finnish anggora, dsb. Kelinci angora Inggris merupakan keturunan angora
Perancis (French angora).
Air susu induk merupakan pakan alami terbaik karena memiliki zat paling lengkap
serta cocok dan tepat untuk anak kelinci yang masih menyusu.
Air susu induk lebih bagus jika dibandingkan dengan susu sapi, air susu induk
memiliki kandungan bahan kering lebih banyak dua kali lipat, lemak dan protein
empat kali lebih besar, abu / mineral lebih banyak tiga kali lipat. Selain itu,
laktosa hanya satu per enam (1/6) dari air susu sapi.
2. Hijauan
Pakan kelinci yang berbentuk biji-bijian seperti jagung, padi, gandum, kedelai,
kacang tanah, dan kacang hijau. Pakan biji-bijian ini termasuk dalam salah satu
pakan terbaik kelinci karena pakan jenis ini mempunyai protein tinggi.Jika harga
cukup mahal, kita dapat menggantinya dengan pakan alternatif seperti bungkil
kelapa, dedak, bekatul, bungkil tahu, atau bungkil kacang tanah.Cara pemberian
jenis pakan ini sebaiknya ditumbuk terlebih dahulu, setelah itu baru diberikan ke
kelinci sebanyak 150-250 gram per ekor dalam satu hari.
4. Jerami Kering
Jerami kering merupakan salah satu pakan serat kasar yang dapat mencegah gigi
kelinci tumbuh lebih cepat. Pakan jenis ini bisa menjadi pilihan baik untuk
kelinci.
5. Hay
6. Umbi-Umbian
Selain itu, umbi-umbian merupakan salah satu alternatif pakan kelinci terbaik.
Jenis pakan ini termasuk di antaranya talas, ubi jalar, singkong rebus, dan jenis
umbi-umbian lainnya. Pakan jenis ini juga juga oleh peternak kelinci sebagai
pakan tambahan.
7. Konsentrat
Pakan konsentrat berfungsi meningkatkan nilai gizi dan penguat pakan pokok
kelinci yang berupa hijauan. Keuntungan jenis pakan ini yakni mudah didapatkan
di pasaran.Pakan konsentrat ini terdiri dari pelet atau pakan pabrikan, bekatul,
bungkil kelapa, ampas tahu, ampas tapioca, atau bungkil kacang tanah. Jika nutrisi
dalam pelet sudah mencukupi kebutuhan kelinci, pakan hijauan tidak perlu lagi
diberikan.
1. Pemilihan Lokasi
2. Pemilihan Bibit
Indukan harus sehat dan prima serta sudah diketahui asal-usulnya atau
sudah mengetahui tingkat produksi sebelumnya (jumlah anak dalam sekali
lahir, daya pertumbuhan, dan lainnya. Perhatikan juga bagaimana sejarah
reproduksi sebelumnya seperti fertilitas, servis per conception atau keadaan
alat reproduksi
Bobot tubuh indukan kelinci betina minimal 4-5 kg, jantan 3-5 kg
Induk kelinci betina memiliki puting susu idealnya lebih dari 8 buah.
Tingkah laku induk cukup lincah dan tidak gampang nervous serta memiliki
cukup bulu untuk pembuatan sarang
Mempunyai fisik yang sehat dan normal seperti mata bersinar, telinga tegak
tidak pepleh, bulunya bersih dan tidak kusut, dan lain sebagainya
3. Pakan Kelinci
Banyak jenis pakan ( tanaman dan sayuran) untuk kelinci yang dapat Anda
berikan. Yang perlu Anda perhatikan dalam memberikan pakan kelinci yaitu
komposisi ransum (campuran makanan). Sebagai acuan komposisi konsentrat 50
gram diberikan pada masa pertumbuhan dan penggemukan, 70 gram bagi indukan
bunting, 150-200 gram bagi indukan yang menyusui sedangkan pemberian pakan
rerumputan secara ad libitum atau tidak terbatas. Pemberian pakan hiijauan sudah
dimulai sejak kelinci berumur 2 minggu sedikit demi sedikit. Anak kelinci
biasanya disapih setelah berumur 8 minggu. Sehingga begitu disapih, anak kelinci
sudah bisa makan sendiri. Total kebutuhan pakan untuk kelinci mencapai 4-5%
dari bobot tubuhnya per hari. Kelinci muda hingga 4 bulan membutuhkan hijauan
20% dari total pakannya. Kelinci lebih dari 4 bulan membutuhkan 60% hijauan
dari total pakannya. Sebaiknya pisahkan waktu pemberian pakan konsentrat
dengan hijauan. Misalnya, konsentrat diberikan pada pagi hari sekitar jam 10.00,
hijauan bisa diberikan pada pukul 13.00-18.00.
4. Masa Reproduksi
Salah satu parameter untuk melihat produktivitas ternak kelinci adalah dengan
melihat tingkat kelahiran. Kelinci bereproduksi dengan melahirkan anak. Kelinci
memasuki tahap dewasa dan siap dikawinkan pada umur 6-12 bulan, tergantung
pada jenis rasnya. Secara alamiah, kelinci betina yang siap melahirkan anak akan
menujukkan tanda-tanda berahi sebagai berikut:
1. Terlihat gelisah, perilakunya selalu mencari-cari pejantan.
2. Suka menggosok-gosokkan dagunya pada benda-benda di sekitarnya atau
kelincilain.
3. Vulva berwarna kemerahan dan basah.
Mengawinkan kelinci bisa dengan dua cara, yaitu secara berkelompok atau
berpasangan. Perkawinan berkelompok dilakukan dengan cara memasukan
sejumlah betina dan pejantan dalam satu area. Satu pejantan bisa mengawini 5-10
betina. Sedangkan cara berpasangan dilakukan dengan memasukkan satu betina
dan satu jantan dalam satu kandang. Selama masa perkawinan, amati apakah
terjadi perkawinan atau tidak. Bila tidak, kemungkinan tidak cocok. Ganti
pejantan dengan yang lain.
Berikut ini hal-hal umum yang perlu diketahui dalam mengawinkan kelinci:
1. Kelinci siap untuk dikawinkan setelah berumur 6-12 bulan, tergantung jenis
ras.
2. Masa berahi kelinci berlangsung selama 11-15 hari.
3. Dari masa berahi satu ke masa berahi selanjutnya berlangsung selama 2
minggu.
4. Masa kehamilan berlangsung 28-35 hari, tergantung jenis ras.
5. Secara alami masa menyusui kelinci bisa berlangsung selama 8 minggu.
Dalam usaha ternak
kelinci masa menyusui eksklusif dilakukan selama 15-20 hari. Setelah itu anak
kelinci diberi hijauan agar belajar makan sambil tetap menyusui, jangan disapih.
Anak kelinci bisa disapih setelah 8 minggu.
6. Kelinci betina bisa dibuahi lagi (subur kembali) setelah 2 minggu terhitung
sejak melahirkan.
7. Dalam satu tahun, kelinci bisa mengalami hingga 5 kali kehamilan.
8. Jumlah anak dalam satu kali kelahiran 4-12 ekor, tergantung jenis ras.
9. Masa produktivitas biasanya berlangsung 1-3 tahun. Bila kurang atau lebih
dari itu biasanya jumlah dan kualitas anakan menurun.
Berikut ini tips dan trik supaya ternak kelinci memiliki reproduksi yang baik;
Usia kelinci waktu pertama kali dikawinkan pada kisaran 5-6 bulan
Sebaiknya masa kawin dipilih pada waktu pagi atau sore hari
Gunakan komposisi rasio sex 1:10 , yang berarti 1 ekor pejantan melayanai
10 ekor betina
Kawinkan kembali setelah kelinci betina beranak. Jika ternak kelinci mau
dijadikan bakalan, maka induk dikawinkan pada 7-10 setelah induk betina
beranak. Namun jika dijadikan ternak pengganti, bisa dikawinkan setelah
40-45 hari setelah beranak atau anak kelinci dirasa sudah siap sapih.
Tidak ada patokan pada umur berapa ternak kelinci bisa dipanen. Pasar
kelinci saat ini tidak semasif jenis daging lain seperti unggas, sapi atau
kambing. Kelinci biasanya dijual anakannya sebagai peliharaan. Untuk menjual
anakan sebaiknya diatas 2 bulan, setelah masa penyusuan.
Sedangkan untuk pedaging, biasanya dipanen setelah kelinci berusia 3,5 bulan
atau mempunyai bobot 2-3 kg. Lama waktu penggemukan untuk mencapai
bobot tersebut berlangsung sekitar 2-3 bulan. Bila dijual lebih lama lagi,
biasanya sudah tidak ekonomis karena kelinci membutuhkan pakan yang lebih
banyak. Sedangkan bila kita ingin menjual bibit atau calon indukan, biasanya
dipelihara hingga kelinci berumur 10-12 bulan. Harga bibit tidak lagi
diperhitungkan per kg, tapi dilihat keunggulan keturunan dan kesehatannya.
6. Kandang
Kandang mempunyai fungsi untuk menjaga kelinci dari cuaca buruk, binatang
buas hingga pencuri. Ternak kelinci bisa Anda lakukan secara berkoloni maupun
individual. Sebenarnya tidak ada standar baku dalam pembuatan kandang ternak
kelinci, yang penting kelinci bisa nyaman dan aktif bereproduksi. Pada umumnya
para peternak menggunakan ukuran kandang ternak kelinci PxLxT 90x60x60, jika
dalam kandang tersebut akan dibuatkan sarang maka ukuran sarang yang ideal
yaitu PxLxT 40x30x30.kandang ternak kelinci dibedakan berdasarkan tipenya.
a.Kandangterbuka
Kandang terbuka atau kandang tipe ranch ini berupa hamparan lahan yang
sekelilingnya di beri pagar. Kelinci dibiarkan bebas berkeliaran dalam area
tersebut. Dalam area pagar tersebut disediakan naungan atau rumah bagi kelinci
untuk berteduh dan tempat istirahat.Kandang ini sudah menjadi tipikal usaha
ternak kelinci tradisional di Indonesia. Dengan sistem seperti ini, pemeliharaan
relatif lebih mudah. Apalagi kalau hamparannya luas, kelinci dibiarkan mencari
makan sendiri jadi kalau sekali-kali telat dalam memberi pakan tidak perlu
khawatir. Kelemahan sistem ini memerlukan lahan yang luas. Hanya layak
dilakukan di pedesaan dimana ketersediaan lahan cukup besar.
b. Kandang tertutup
Kandang tertutup merupakan kandang kelinci yang dibatasi lantai, dinding dan
atap. Kandang ini cocok untuk usaha ternak kelinci pedaging. Pengelolaan bisa
dilakukan secara intensif.Untuk usaha ternak kelinci dengan kandang tertutup,
diperlukan setidaknya dua tipe kandang. Yaitu tipe postal dan tipe baterai.
Kandang tipe postal adalah kandang untuk menempatkan menempatkan beberapa
ekor kelinci sekaligus. Digunakan sebagai kandang perkembangbiakkan, yaitu
untuk membesarkan anak-anak kelinci setelah disapih dari induknya.Sedangkan
kandang tipe baterai adalah kandang yang didesain untuk satu ekor kelinci per
kandang. Biasanya digunakan untuk pembesaran ternak kelinci potong. Ukuran
kandang untuk kelinci 60x40x40, atau disesuaikan dengan ukuran bobot tubuh ras
kelinci yang digunakan.Ukuran kandang jangan terlalu besar, agar kelinci tidak
banyak bergerak. Sehingga energi kelinci tidak habis dipakai bergerak melainkan
lebih banyak menjadi daging. Sekaligus juga jangan terlalu kecil karena akan
membuat kelinci tidak nyaman dan stres. Letak kandang harus bisa terkena sinar
matahari pagi. Namun aliran udara tetap lancar sehingga suhunya tetap sejuk.
Ingat, kelinci lebih tahan terhadap kedinginan daripada kepanasan. Kelinci juga
tidak menyukai lingkungan yang lembab.Dinding dan lantai kandang kelinci bisa
terbuat dari kisi-kisi bambu, kayu atau kawat. Khusus untuk lantai, celah antara
kisi jangan terlalu renggang agar kaki kelinci tidak terperosok. Bila dibuat dari
kawat, hendaknya dibuat juga bagian lantai yang dialasi triplek atau papan untuk
kelinci beristirahat. Karena lantai kawat akan membuat otot-otot kaki kelinci
tegang. Dindinng dan lantai dari kawat paling mudah pemeliharaannya dan tidak
lembab bila terkena air.
Jumlah kematian kelinci yang disebabkan penyakit cukup tinggi, berkisar antara
15 % sampai 40%. Kamatian terjadi dari masa kelahiran hingga
penyapihan.Beberapa faktor penyebab timbulnya penyakit adalah kelengahan
dalam menjaga sanitasi kandang. Pemberian pakan berkualitas jelek, volume
pakan kurang, air minum kotor atau kurang, kekurangan nutrisi (protein, vitamin,
mineral), perubahan suhu, dan ketidaktahuan mengenai penyakit kelinci.Kelinci
sakit menunjukkan gejala yang menyolok antara lain lesu, nafsu makan hilang,
mata sayu, suhu badan naik turun. Kelinci yang menunjukkan gejala-gejala
tersebut sebaiknya dipisahkan dikandang karantina (dipisahkan dengan kelinci
lain) untuk dirawat sendiri.
Secara umum enteristis kompleks terjadi karena kelinci salah makan, jenis
makanan yang diberikan tidak cocok atau sering berubah macamnya, terlalu
banyak makan hijauan basah, cuaca buruk dan anak kelinci terlalu cepat
disapih.Pengobatannya dapat dilakukan dengan mengganti pakannya (semua
hijauan) dengan “Hay” atau daun kacang kering selama satu hari. Selama itu
kelinci jangan diberi hijauan, tapi perlu disediakan air minum yang telah dicampur
antibiotic. Keesokan harinya kelinci diberi vitamin dan elektrolit. Antibiotic tetap
diberikan sampai kelinci sembuh.
2. Pasteurellosis.
Cara Penangannya :
4. Kokkidiosis.
5. Sembelit.
6. Pilek.
7. Pneumonia.
Penyakit ini juga biasa dikenal dengan nama radang paru. Sesuai dengan
namanya maka penyakit ini menyerang paru-paru kelinci. Penyebab penyakit ini
adalah sejenis kuman yang bernama Pasteurella Multocida. Penyakit ini sangat
susah untuk disembuhkan dan menjadi salah satu penyebab kematian kelinci,
kecuali jika kelinci segera diobati saat gejala masih dalam tahap permulaan.
Penyebabnya
Perubahan cuaca, kelinci terkena angin langsung, udara kandang yang lembab,
dan pakan yang kurang bergizi.
Gejalanya
Kelinci kurang nafsu makan, selalu merasa haus, napas sesak sehingga kelinci
sering mengangkat kepala tinggi-tinggi, hidung keluar nanah, suhu badan dingin,
mata dan telinga kelinci berwarna kebiru-biruan, kotorannya encer/mencret yang
terkadang disertai nanah.
Pengobatannya
Jika gejala awal sudah terlihat sebaiknya kelinci harus segera diobati. Caranya
yaitu dengan menyuntikan Oxylin 0,1 – 0,2 ml/kg berat kelinci, Penicillin 10.000
unit/5 -6 kg berat kelinci, atau Sulfa Strong 0,5 – 5 ml/kg berat kelinci yang
diberikan lewat suntikan..
8. Kanker telinga.
Kanker telinga ditandai rasa gatal dan sakit pada telinga yang terangsang.
Daun telinga digosok-gosokkan, sehingga kulit telinga yang putih menjadi
kemerah-merahan. Cairan keluar dari jaringan yang rusak lalu mengeras
membentuk kerak.
Cara pengobatannya yaitu bagian telinga yang terserang diolesi dengan obat
pembasmi kutu. Obat dibuat dengan campur 7 bagian iodium, 25 bagian minyak
kelapa, dan 10 bagian alcohol. Obat dioleskan menggunakan kapas
9. Cacingan.
Kelinci dapat diobati dengan pemberian obat cacing secara teratur. Pakan hijauan
terutama rumput dan tumbuhan dekat tanah harus bersih. Sanitasi kandang dijaga
dengan baik.
Cara pengobatan kelinci yang terkena penyakit ini dapat dengan menyuntikan
obat kutu diantara kulit dan daging ( ini apabila penyakitnya belum parah ). Obat
buat injeksi ada banyak macam dan dapat dicari di toko pertanian. Apabila kudis
yang dialami kelinci sudah agak parah maka sebaiknya lukanya segera dicuci
dengan air hangat hingga bersih, dilap, setelah itu luka diolesi dengan obat kudis.
Dapat diolesi dengan salep belerang atau bedak gatal untuk manusia yang
dicampur minyak tanah terlebih dahulu. Lakukan pengobatan setiap 2 hari sekali.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kelinci merupakan salah satu hewan ternak yang memiliki banyak manfaatnya
dimana kelinci bisa digunakan sebagai ternak pedaging ternak hias dan sebagai
salah satu hewan penyumbang untuk bahan dasar tekstil. Disamping manfaatnya
kelinci juga memiliki penyakit apabila kita tidak merawatya dengan baik, contoh
penyakit yang biasa ditemukan di ternak kelinci ialah pilek, cacingan kanker
telinga ,scabies atau kudis dan pneumonia. Oleh karena itu kita harus merawat
kleinci dengan pemilihan lokasi yang baik, bibit yag baik,kandang yang bersih
dan pakan yang bergizi. Kelinci bisa dibedakan berdasarkan ras dimana kelinci
memiliki hampir 32 ras dan pada umumnya ras Flemish giant,new Zealand, lyon
Havana satin yang ditemukan di peternak Indonesia.
Daftar pustaka
http://yantopedia.blogspot.com/2017/10/asal-usul-kelinci.html
https://peluangusaha.kontan.co.id/news/bulu-tebal-bak-karpet-kelinci-mini-rex-jadi-
idola-terkini
http://ternakkelincimagelang.blogspot.com/2017/09/kelinci-dutch.html
http://tabosrabbit.blogspot.com/2018/01/kelinci-himalayan.html
https://kelincipedia.com/kelinci-lion-head/
http://tabosrabbit.blogspot.com/2012/09/standar-kesempurnaan-kelinci-rex-1.html
https://www.infopeternakan.com/page/3?s=kelinci
https://www.academia.edu/34441961/32_Jenis_kelinci_yang_wajib_anda_tau_KOMPLI
T
https://www.google.com/search?q=kelinci+angora&oq=kelinci+angora&aqs=chrome..6
9i57j69i59l2j69i60l3.3505j0j9&sourceid=chrome&ie=UTF-8