Kelompok 3
Disusun oleh
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul “Domba Pedaging dan
Domba Penghasil Wol” ini dapat kami selesaikan. Makalah ini kami buat sebagai
kewajiban untuk memenuhi tugas. Makalah ini kami mengumpulkan data dengan
cara membaca buku-buku dan artikel yang sesuai dengan masalah domba
pedaging dan domba penghasil wol.tugas.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mohon kritik
dan saran demi perbaikan karya mendatang.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
PENDAHULUAN..............................................................................................................3
1.1. Latar Belakang....................................................................................................3
1.1.1. Perumusan masalah.....................................................................................4
1.1.2. Tujuan...........................................................................................................4
1.1.3. Kegunaan Penulisan......................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................5
HASIL PEMBAHASAN......................................................................................................6
NOTULEN DISKUSI........................................................................................................10
PENUTUP.....................................................................................................................11
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................11
5.2 Saran.................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA 12
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
domba antara lain dapat berkembangbiak dengan cepat, dapat dengan mudah
menyesuaikan diri pada lingkungan, serta dagingnya relatif sangat digemari oleh
masyarakat dalam negeri dan luar negeri, khususnya Negara-negara timur tengah.
Domba potong merupakan ternak ruminansia kecil yang banyak dipelihara
di Indonesia dalam skala usaha kecil didaerah pedesaan. Produksi ternak
ruminansia kecil termasuk domba, memegang peranan penting di daerah tropis
yaitu sebagai sumber pendapatan, terutama bagi buruh tani yang tidak memiliki
lahan, sebagai tabungan untuk pengeluaran mendadak, sebagai sumber pupuk
kandang disamping memegang peran penting dalam kehidupan sosial desa.
Banyak manfaat yang dapat diambil dari ternak domba potong namun
bagaimana caranya untuk mendapatkan domba yang memiliki kualitas
baik (unggul) untuk dikembangkan.
1.1.2. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan memiliki beberapa tujuan di antaranya :
1. Mengetahui ciri-ciri dari domba pedaging & penghasil wol
2. Memahami bagaimana cara pemeliharaan domba pedaging &
penghasil wol.
3. Mengetahui manfaat domba pedaging & penghasil wol.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Domba Texel
Domba Garut dikategorikan dalam dua tipe, yaitu tipe tangkas dan tipe
pedaging. Domba jantan memiliki tanduk yang cukup besar, melengkung kearah
belakang dan ujungnya mengarah kedepan sehingga berbentuk seperti spiral,
5
sedangkan domba betina tidak bertanduk. Menurut Einstiana (2006), pola warna
bulu domba garut di Margawati terdiri dari empat pola warna bulu, yaitu putih,
hitam, cokelat dan kombinasi (dua warna dan tiga warna). Bobot badan domba
priangan betina sekitar 35-40 kg, sedangkan bobot domba jantan mencapai 50-60
kg. Domba Priangan termasuk domba yang prolifik, interval beranak yang pendek
dan jumlah anak yang dihasilkan pertahun rata-rata 1,7 ekor (Devendra dan
McLeroy, 1982).
BAB III
HASIL PEMBAHASAN
Topik yang diambil adalah mengenai domba pedaging dan domba
penghasil wol. Ada beberapa materi yang disampaikan, antara lain deskripsi
tentang domba tersebut, manfaat beternak domba pedaging dan domba
penghasil wol, cara pemeliharaan yang baik, jenis pakan dan cara
pemberiannya, produk yang dihasilkan ( termasuk kemasan dan harganya ) ,
serta kandungan gizi dari produk domba.
Kedua yaitu karakteristik dan ciri ciri dari domba pedaging dan domba
penghasil wol. Karena banyaknya bangsa domba yang tersebar di seluruh
6
dunia, kali ini akan ada dua contoh yang diambil. Yaitu domba garut sebagai
domba pedaging, dan domba texel sebagai domba penghasil wol. Domba
garut merupakan domba hasil persilangan segi tiga antara domba kampung,
domba merino dan domba ekor gemuk dari Afrika selatan. Ciri ciri dari
domba garut antara lain bertanduk besar pada jantan, berotot, telinga kecil,
ekor kecil, warna rambutnya identik dengan putih, hitam, dan coklat,
tubuhnya ramping, tinggi, bobotnya antara 60-80 kg atau lebih dan agresif.
Domba ini dikenal karena keagresifannya, karena sebab itu di daerah Garut
domba ini sering di adukan dengan domba lain untuk menguji
ketangkasannya. Bahkan sekarang telah menjadi ciri khas dari daerah
tersebut. Sedangkan, domba texel merupakan domba yang sampai saat ini
masih belum diketahui asal usulnya. Bentuk tubuhnya lebih besar daripada
domba priangan. Spesifikasi untuk rambutnya, muka dan kaki bawahnya
memiliki rambut berwarna putih. Rambutnya tumbuh sangat subur dan tebal,
karena diperntukan untuk dijadikan wol. untuk domba jantan bertanduk,
sedangkan yang betina tidak bertanduk. Tanduk domba jantan besar dan
berlekuk dan tumbuh pula rambut yang sangat jelas pada leher dan dadanya.
Domba ini juga bersifat tenang, karena ketenangannya itu pula domba ini
sering di satu kandangkan.
Ketiga yaitu manfaat dari beternak domba itu sendiri. Baik domba garut
maupun domba texel, walaupun ciri khas produk yang dihasilkan berbeda,
tapi manfaat lain dari beternak domba keduanya ini sama saja. antara lain :
Objek Pariwisata
7
domba texel dianggap hewan yang lucu sehingga banyak orang
yang terarik dengan hal tersebut.
Keempat yaitu cara pemeliharaan yang baik. Ada beberapa aspek yang
terlibat dalam soal pemelihaaan, fokus utamanya yaitu jenis pakan dan cara
pemberian. Ada dua jenis pakan yang baik untuk domba, yaitu hijauan dan
konsentrat. Contoh dari hijauan itu sendiri yakni rumput, daun dan limbah
hasil pertanian. Banyaknya hijauan untuk dmba per erkor per hari tergantung
pada kualitas hijauan, berat domba, apakah sedang bnting atau menyusui dan
sebagainya. Tetapi pada dasarnya berhubungan erat dengan berat domba itu
sendiri. Patokan dasarnya yaitu :
20 10
25 12
30 13
35 16
40 18
Untuk pemberian pakan ada dua cara, yaitu digembalakan dan disediakan.
Untuk digembalakan dengan melepas ternak untuk mencari pakan sendiri
8
selama 6-8 jam sehari. Sedangkan untuk yang disediakan biasanya petani
akan memberi pakan 2 kali sehari pada pagi dan sore hari.
Kandungan gizi dari daging domba. Dilihat dari secara umum, domba
memenuhi gizi sebagai berikut:
Kolesterol 97 mg
Sumber Informasi Gizi : Berbagai Publikasi Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
Riset pada daging domba yang berbeda bisa menghasilkan perbedaan hasil
yang didapat karena berbagai faktor yang mempengaruhi.
9
BAB IV
NOTULEN DISKUSI
Setelah umur berapa bulu domba dapat diambil dan berapa lama tumbuh lagi?
10
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam paparan atau penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa domba
penghasil daging dan domba penghasil wol memiliki karakteristik yang tidak jauh
berbeda, memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, jenis pakan yang tidak sulit
dicari sehingga memudahkan peternak domba, selain itu juga banyak manfaat
yang dapat diambil dengan beternak domba.
5.2 Saran
Domba penghasil daging dan domba penghasil wol memiliki nilai
ekonomis yang cukup tinggi, sehingga budidaya domba harus lebih ditingkatkan
sebagai upaya dalam memperbaiki ekonomi masyarakat, selain memberikan
keuntungan bagi penjual atau peternak juga memberikan keuntungan bagi
pembeli, baik domba penghasil daging atau domba penghasil wol keduanya dapat
memberikan keuntungan bagi peternaknya, maka tidak ada salahnya jika
masyarakat ingin memulai usaha dengan beternak domba.
11
DAFTAR PUSTAKA
12