Oleh :
Kelas D
Kelompok 8
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena
atas izin dan kehendak-Nya makalah sederhana ini dapat kami selesaikan tepat pada
waktunya.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah pengantar ilmu peternakan. Adapun yang kami bahas dalam makalah sederhana
ini adalah mengenai budidaya ternak itik.
Penyusun
DAFTAR ISI
Bab Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Itik sebagai sumber protein yang potensial mampu mencukupi kebutuhan protein
pada manusia, manusia sendiri jika kekurangan protein akan menyebabkan penyakit,
diantaranya anemia, penyakit ginjal dan hati, tekanan darah rendah rambut mudah
rusak, fungsi saraf tidak stabil, masalah usus dan perut, luka lama sembuh, aliran darah
tidak lancar, penglihatan kurangbaik, badan gemetaran, sering lupa dan sakit kepala.
Selain itu, ternyata bulu itik juga mengandung nilai ekonomis sehingga bisa
dimanfaatkan untuk dijual, bulu itik bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak karena
bulunya mengandung asam amino yang baik untuk ternak, kemudian bisa dijadikan
sebagai kerajinan tangan, isi dari bantal dan Kasur dan yang terakhir bisa dijadikan
untuk membuat kemoceng.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengadaan induk betina dan jantan dapat dilakukan melalui seleksi berdasarkan
bentuk fisik tubuh dan seleksi genetik.ciri – ciri induk yang baik yaitu:
Secara garis besar bahan pakan pembentuk ransum itik dibagi menjadi dua
bagian, yaitu bahan pakan sumber energi yang memegang peranan penting dan porsi
terbesar dalam formula ransum, seperti jagung, gandum, bekatul, dan sorgum.Bahan
pakan sumber protein yang penting untuk itik periode awal dan dalam masa produksi,
seperti tepung ikan, bungkil kacang kedelai, bungkil kacang tanah, bungkil kelapa, dan
tepung darah. Kedua bahan pakan pembentuk ransum tersebut sudah memenuhi
kebutuhan akan vitamin dan mineral. Banyak bahan pakan asal nabati yang merupakan
sumber protein, asam amino dan vitamin seperti bekatul yang kaya akan vitamin B,
kemudian bahan pakan asal hewani kaya akan sumber mineral, seperti tepung ikan yang
juga kaya akan sumber kalsium dan phosphor. Ada pula yang khusus sumber mineral,
seperti tepungtulang, tepung kerang dan sejenisnya (Rasyaf, 1997).
Hal lain yang perlu diperhatikan antara lain : Bahan pakan yang akan diberikan
hendaknya tidak berbau tengik, tidak berjamur dan tidak berlebihan jumlahnya; Selalu
disediakan air minum dan ditempatkan agak lebih tinggi dari tempat pakan.; Kesehatan
itik perlu diketahui, biasanya diawal terserang penyakit cenderung menurunkan gairah
makan dan lambat laun konsumsi makannya berkurang.
BAB III
KESIMPULAN
Itik adalah salah stau jenis unggas air yang termasuk kedalam kelas Aves, Ordo
Anseriformes, Famili Anatidae, Sub Famili Anatinae, Tribus Anatini dan Genus Anas.
Ternak itik memiliki tanda-tanda khusus yang membedakan dari jenis-jenis unggas lain,
seperti kaki yang relative pendek, paruh yang dilapisi selaput lembut yang peka,buku
yang berbentuk konkaf yang merapat erat kepermukaan badan. Menurut tipenya, itik
dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu itik tipe petelur, pedaging, dan
hias(ornamental).
Dalam perkembangbiakan itik dilakukan nya hal-hal sebagai berikut:
- Pengadaan induk, pengadaan induk betina dan jantan dapat dilakukan melalui
seleksi berdasarkan bentuk fisik tubuh dan seleksi genetic
- Perkawinan, adalah kemampua makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan
yang baru. System perkawinan pada itik ada dua macam, yaitu perkawinan
secara alami dan perkawinan tiruan ( inseminasi buatan)
- Seleksi telur tetas
- Penetasan telur, dapat dilakukan secara alami menggunakan induk itik ataupun
secara modern menggunakan mesin tetas.
Pada usaha ternak itik biaya pakan merupakan biaya terbesar dari pada biaya
yang dikeluarkan untuk produksinya. Dengan demikian,pemberian pakan pada itik
dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
1) Pemberian pakan halus dalam bentuk kering
2) Pemberian pakan halus dalam bentuk basah
3) Pemberian pakan dalam bentuk pellet
Secara garis besar bahan pakan itik dibagi menjadi dua bagian, yaitu 1) bahan
pakan sumber energi yang memegang peranan penting dan porsi terbesar dalam formula
ransu. 2) bahan pakan sumber protein yang penting untuk itik periode awal dan dalam
masa produksi. Kedua bahan pakan tersebut sudah memenuhi kebutuhan akan vitamin
dan mineral.
Banyak bahan pakan asal nabati yang merupakan sumber protein, asam amino
dan vitamin seperti bekatul yang kaya akan vitamin B, kemudian bahan pakan asal
hewani kaya akan sumber mineral, seperti tepung ikan yang juga kaya akan sumber
kalsium dan phosphor. Ada pula yang khusus sumber mineral, seperti tepung tulang,
tepung kerang dan sejenisnya. Dalam tata cara pemeliharaan itik kita juga harus
memperhatikaan letak ataupun kondisi kandang tersebut. Persyaratan teknis lokasi
kandang adalah sebagai berikut :
1) Memperhatikan system pertukaran udara, drainase, cukup mendapatkan sinar
matahari, bersih dan kuat
2) Lokasi dekat dengan sumber air, tidak bising dan sejuk
3) Dekat dengan sumber pakan
4) Dilengkapi dengan umbaran berbatas pagar
5) Ukuran dan daya tamping seharusnya sesuai dengan umur itik
DAFTAR PUSTAKA
Ranto dan maloedyn sitanggang. 2005. Panduan Lengkap Beternak Itik. Jakarta: PT
AgroMedia Pustaka
Suci, Dwi Margi. 2013. Pakan Itik Pedaging dan Petelur. Jakarta: Penebar Swadaya.