Anda di halaman 1dari 34

Sub Topik :

1) Metode Polar
2) Metode Poligon

Buku Referensi :
1) Ilmu Ukur Tanah ; 1992, Soetomo Wongsotjitro, Penerbit
Kanisius, Yogyakarta.
2) Ilmu Ukur Tanah ; 1962, Jacub Rais, Penerbit Informatika
Bandung
Y A

 d

A ( d ;  )
Hubungan kedua sistem : X = d sin 
Y = d cos 
B

αAB Diketahui : A ( XA ; YA )
DAB
DAB

αAB
A
Dicari : B ( XB ; Y B )

Dengan prinsip dasar hitungan koordinat maka titik B dapat dicari :

XB = XA + DAB sin αAB dan YB = YA + DAB cos αAB


Y
B
YB 
Dicari :
AB YAB Koordinat B (XB,YB) = ?

Dihitung dgn rumus :


XB = XA + XAB
XB 
A XAB YB = YA + YAB

 Dimana
X XAB = dAB Sin AB
O YAB = dAB Cos AB
XA XB

Sehingga :
XB = XA + dAB Sin AB
YB = YA + dAB Cos AB
Poligon Pada penentuan posisi horisontal dengan metode poligon,
untuk menentukan posisi titik yang belum diketahui koordinatnya
dari titik yang sudah diketahui koordinatnya, semua jarak dan sudut
dalam poligon diukur. Poligon dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
poligon tertutup dan poligon terbuka
Poligon digunakan apabila titik - titik yang akan di cari koordinatnya
terletak memanjang sehingga terbentuk segi banyak (poligon).
Pengukuran dan Pemetaan Poligon merupakan salah satu pengukuran
dan pemetaan kerangka dasar horizontal yang bertujuan untuk
memperoleh koordinat planimetris (X,Y) titik - titik pengukuran.

Pengukuran poligon sendiri mengandung arti salah satu metode


penentuan titik diantara beberapa metode penentuan titik yang lain.
Untuk daerah yang relatif tidak terlalu luas, pengukuran cara poligon
merupakan pilihan yang sering di gunakan, karena cara tersebut dapat
dengan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan daerah/lapangan.
Poligon Tertutup Poligon Terbuka
Poligon Bercabang
Parameter yang diukur : - Jarak Mendatar
- Sudut Mendatar

Bentuk Geometrik Poligon : - Terbuka

- Tertutup

Poligon tertutup selalu mempunyai kontrol baik untuk sudut


maupun untuk koordinat .

Poligon terbuka :
Mempunyai kontrol sudut bila diketahui sudut jurusan awal &
sudut jurusan akhirnya serta mempunyai kontrol koordinat bila
diketahui koordinat awal dan koordinat akhirnya .
Alat yang digunakan untuk mengukur sudut adalah alat ukur theodolit
dengan fraksi bacaan sudut sampai dengan detik (“), contoh Theodolit
jenis T2
Tripod
Hitungan koordinat titik-titik poligon menggunakan prinsip dasar
hitungan koordinat yang dilakukan secara berangkai ( Hitungan koordinat
berikutnya menggunakan data koordinat sebelumnya ) .

α23

3 α34
α12

1 α23 α12
3
( X1 ; Y1 ) d12 β2 d34
d23 4

2

 = 180o - 2 ; α23 = α12 -  α23 = α12 + 2 - 180o


 = β3 - 180o α34 = α23 + 
; α34 = α23 + 3 - 180o
Dengan demikian , Persoalan utama pada hitungan poligon adalah
menghitung sudut jurusan sisi poligon.
Hitungan Sudut Jurusan Sisi Poligon (Rumus Umum)

αij
i αjk k
βj

Untuk sudut kiri : αjk = αij + βj - 180o

Bila sudut kanan : αjk = αij + 180o - βj


Syarat geometris poligon

A B αBQ
αA1
A α1B B
αPA β1
Q

1
P

αA1 = αPA + A - 180o


α1B = αA1 + 1 - 180o α1B = αPA + A + 1 - 2 . 180o
αBQ = α1B + B - 180o αBQ = αPA + A + 1 + B - 3 . 180o
αBQ - αPA = A + 1 + B - 3 . 180o αakh - αaw =  - n . 180o

; dimana n adalah bilangan asli menyatakan jumlah sudut yang diukur


Persamaan terakhir disebut syarat geometris pertama poligon ( poligon
terbuka dengan ukuran sudut kiri )
Syarat geometris poligon

2 α2B
αA1
A α12 2
dA1 β1 d2B
d12
B

1
Berdasarkan prinsip dasar hitungan koordinat maka dapat ditentukan :

X1 = XA + dA1 sin αA1


X2 = X1 + d12 sin α12 X2 = XA + dA1 sin αA1 + d12 sin α12

XB = X2 + d2B sin α2B XB = XA + dA1 sin αA1 + d12 sin α12 + d2B sin α2B
Xakh - Xaw =  ( d sin α ) XB - XA =  ( d sin α )
Persamaan terakhir disebut syarat geometris kedua poligon
Analogi akan diperoleh syarat geometris ketiga poligon yaitu : Yakh - Yaw =  ( d cos α )
Karena pengukuran tidak lepas dari kesalahan maka timbul koreksi
yang diperoleh dari hubungan :

αAkh - αAw = Σβ - n.180o + f Jumlah koreksi sudut

Xakh - Xaw = Σ ( d sin α ) + fx Jumlah koreksi absis

Yakh - Yaw = Σ ( d cos α ) + fy Jumlah koreksi ordinat


Pembagian Koreksi

Koreksi Sudut Dibagi Rata :


fβ’ = fβ / n

Koreksi Absis dan Ordinat :

Metode Bowditch : fx’ = fx ( di / Σd )

fy’ = fy ( di / Σd )

Bila koreksi tidak habis dibagi maka prinsip yang digunakan :


 Untuk sudut : berbanding terbalik dengan jarak
 Untuk absis dan ordinat : berbanding lurus dengan jarak
Pada jalur poligon : P-A-1-2-3-4-5-B-Q , diketahui :
- sudut jurusan PA = 249o 27’ 52”
- sudut jurusan BQ = 106o 57’ 30”
Hasil ukuran sudut di titik : Hasil ukuran jarak :
A = 293 27’ 40”
o
A1 = 99,94 meter
1 = 59 21’ 00”
o
12 = 73,83 meter
2 = 236 38’ 56”
o
23 = 75,70 meter
3 = 179 35’ 18”
o
34 = 67,04 meter
4 = 179 29’ 11”
o
45 = 72,20 meter
5 = 139 02’ 21”
o
5B = 81,19 meter
B = 29 56’ 02”
o

Tentukan koordinat titik 1 s/d 5 , bila koordinat :


A ( - 32789,54 ; + 20228,94 ) meter
B ( - 33117,68 ; + 20378,67 ) meter

Catatan : untuk mempermudah dan mempersingkat hitungan sebaiknya


dilakukan dalam bentuk tabel
( - 33117,68 ; + 20378,67 )
B 5

3
Q
1
2
P

A
( - 32789,54 ; + 20228,94 )
Langkah hitungan poligon yang mempunyai kontrol sudut dan kontrol
koordinat (berkaitan dengan contoh soal)
1. Tentukan jumlah koreksi sudut
Rumus : αakhir – αawal = Σβ – n.180o + fβ
2. Koreksikan masing-masing sudut
Rumus : fβ’ = fβ/n
3. Hitung sudut jurusan sisi poligon
Rumus : αjk = αij + βj – 180o
4. Hitung semua nilai d sin α dan semua nilai d cos α
5. Tentukan jumlah koreksi absis & jumlah koreksi ordinat
Xakhir – Xawal = Σ(dsinα) + fX ; Yakhir – Yawal = Σ(dcosα) + fY
6. Koreksikan semua selisih absis & semua selisih ordinat
(di / Σd ) x fX dan ( di / Σd ) x fY
7. Hitung koordinat yang dicari
Xj = Xi + dij sin αij : Yj = Yi + dij cos αij
Nama Sudut Horizontal Koreksi Sudut Jurusan Jarak Selisih Absis Koreksi Selisih Ordinat Koreksi Ko o rd in a t Nama
Titik ( ) Sudut (  ) Horizontal X = D sin  X Y = D Cos  Y X ( Absis ) Y ( Ordinat ) Titik
o o
( --- -- ' --.-- " ) ( --.-- " ) ( --- -- ' --.-- " ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter )
Dihitung Oleh : ................................. Nrp. : .................................... Alat Hitung : .................................................... Tanggal : ................................................

Nama Sudut Horizontal Koreksi Sudut Jurusan Jarak Selisih Absis Koreksi Selisih Ordinat Koreksi Ko o rd in a t Nama
Titik ( ) Sudut (  ) Horizontal X = D sin  X Y = D Cos  Y X ( Absis ) Y ( Ordinat ) Titik
o o
( --- -- ' --.-- " ) ( --.-- " ) ( --- -- ' --.-- " ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter )

P
249 27 52
A 293 27 40 -32789,54 20228,94 A
99,94
1 59 21 00 1
73,83
2 236 38 56 2
75,70
3 179 35 18 3
67,04
4 179 29 11 4
72,20
5 139 02 21 5
81,19
B 29 56 02 -33117,68 20378,67 B
106 57 30
Q
Dihitung Oleh : ................................. Nrp. : .................................... Alat Hitung : .................................................... Tanggal : ................................................

Nama Sudut Horizontal Koreksi Sudut Jurusan Jarak Selisih Absis Koreksi Selisih Ordinat Koreksi Ko o rd in a t Nama
Titik ( ) Sudut (  ) Horizontal X = D sin  X Y = D Cos  Y X ( Absis ) Y ( Ordinat ) Titik
o o
( --- -- ' --.-- " ) ( --.-- " ) ( --- -- ' --.-- " ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter )

P
249 27 52
A 293 27 40 -32789.54 20228.94 A
99,94
1 59 21 00 1
73,83
2 236 38 56 2
75,70
3 179 35 18 3
67,04
4 179 29 11 4
72,20
5 139 02 21 5
81,19
B 29 56 02 -33117.68 20378.67 B
106 57 30
Q

Jumlah 1117 30 28
nx180 1260 00 00
Selisih - 142 29 32
Koreksi - 0 00 50
Akh-Aw - 142 30 22 αAkh - αAw = Σβ - n.180o + f
Dihitung Oleh : ................................. Nrp. : .................................... Alat Hitung : .................................................... Tanggal : ................................................

Nama Sudut Horizontal Koreksi Sudut Jurusan Jarak Selisih Absis Koreksi Selisih Ordinat Koreksi Ko o rd in a t Nama
Titik ( ) Sudut (  ) Horizontal X = D sin  X Y = D Cos  Y X ( Absis ) Y ( Ordinat ) Titik
o o
( --- -- ' --.-- " ) ( --.-- " ) ( --- -- ' --.-- " ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter )

P
249 27 52
A 293 27 40 -7 -32789.54 20228.94 A
99,94
1 59 21 00 -7 1
73,83
2 236 38 56 -7 2
75,70
3 179 35 18 -7 3
67,04
4 179 29 11 -8 4
72,20
5 139 02 21 -7 5
81,19
B 29 56 02 -7 -33117.68 20378.67 B
106 57 30
Q

Jumlah 1117 30 28
nx180 1260 00 00
Selisih - 142 29 32
Koreksi - 0 00 50
Akh-Aw - 142 30 22

Koreksi masing-masing sudut = - 50" / 7 = - 7,14" ; dibulatkan = - 7" tetapi bila masing-masing sudut diberi koreksi - 7"
jumlahnya hanya - 49" sedangkan seharusnya - 50"
Nama Sudut Horizontal Koreksi Sudut Jurusan Jarak Selisih Absis Koreksi Selisih Ordinat Koreksi Ko o rd in a t Nama
Titik ( ) Sudut (  ) Horizontal X = D sin  X Y = D Cos  Y X ( Absis ) Y ( Ordinat ) Titik
o o
( --- -- ' --.-- " ) ( --.-- " ) ( --- -- ' --.-- " ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter )

P
249 27 52
A 293 27 40 -7 -32789.54 20228.94 A
2 55 25 99,94
1 59 21 00 -7 1
242 16 18 73,83
2 236 38 56 -7 2
298 55 07 75,70
3 179 35 18 -7 3
298 30 18 67,04
4 179 29 11 -8 4
297 59 21 72,20
5 139 02 21 -7 5
257 01 35 81,19
B 29 56 02 -7 -33117.68 20378.67 B
106 57 30
Q

Jumlah 1117 30 28
nx180 1260 00 00
Selisih - 142 29 32
Koreksi - 0 00 50
Akh-Aw - 142 30 22

Koreksi masing-masing sudut = - 50" / 7 = - 7,14" ; dibulatkan = - 7" tetapi bila masing-masing sudut diberi koreksi - 7"
jumlahnya hanya - 49" sedangkan seharusnya - 50"
Jadi : 6 sudut diberi koreksi masing-masing - 7" dan 1 sudut diberi koreksi - 8" sehingga bila diperiksa diperoleh :
Hal. : ...............
FORMULIR HITUNGAN KOORDINAT TITIK POLIGON

Dihitung Oleh : ................................. Nrp. : .................................... Alat Hitung : .................................................... Tanggal : ................................................

Nama Sudut Horizontal Koreksi Sudut Jurusan Jarak Selisih Absis Koreksi Selisih Ordinat Koreksi Ko o rd in a t
Titik ( ) Sudut (  ) Horizontal X = D sin  X Y = D Cos  Y X ( Absis ) Y ( Ordinat )
( --- o -- ' --.-- " ) ( --.-- " ) ( --- o -- ' --.-- " ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter )

P
249 27 52
A 293 27 40 -7 -32789,54 20228,94
2 55 25 99,94 5,10 99,81
1 59 21 00 -7
242 16 18 73,83 -65,35 -34,35
2 236 38 56 -7
298 55 07 75,70 -66,26 36,61
3 179 35 18 -7
298 30 18 67,04 -58,91 31,99
4 179 29 11 -8
297 59 21 72,20 -63,76 33,88
5 139 02 21 -7
257 01 35 81,19 -79,12 -18,23
B 29 56 02 -7 -33117,68 20378,67
106 57 30
Q

Jumlah 1117 30 28
nx180 1260 00 00
Selisih - 142 29 32
Koreksi - 0 00 50
Akh-Aw - 142 30 22

Koreksi masing-masing sudut = - 50" / 7 = - 7,14" ; dibulatkan = - 7" tetapi bila masing-masing sudut diberi koreksi - 7"
jumlahnya hanya - 49" sedangkan seharusnya - 50"
Jadi : 6 sudut diberi koreksi masing-masing - 7" dan 1 sudut diberi koreksi - 8" sehingga bila diperiksa diperoleh :
bahwa jumlahnya adalah - 50" yaitu sama dengan jumlah koreksi yang diperoleh dari langkah pertama .
Dihitung Oleh : ................................. Nrp. : .................................... Alat Hitung : .................................................... Tanggal : ................................................

Nama Sudut Horizontal Koreksi Sudut Jurusan Jarak Selisih Absis Koreksi Selisih Ordinat Koreksi Ko o rd in a t
Titik ( ) Sudut (  ) Horizontal X = D sin  X Y = D Cos  Y X ( Absis ) Y ( Ordinat )
o o
( --- -- ' --.-- " ) ( --.-- " ) ( --- -- ' --.-- " ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter )

P
249 27 52
A 293 27 40 -7 -32789.54 20228.94
2 55 25 99,94 5,10 99.81
1 59 21 00 -7
242 16 18 73,83 -65.35 -34.35
2 236 38 56 -7
298 55 07 75,70 -66.26 36.61
3 179 35 18 -7
298 30 18 67,04 -58.91 31.99
4 179 29 11 -8
297 59 21 72,20 -63.76 33.88
5 139 02 21 -7
257 01 35 81,19 -79.12 -18.23
B 29 56 02 -7 -33117.68 20378.67
106 57 30
Q

Jumlah 1117 30 28
nx180 1260 00 00 Xakh - Xaw = Σ ( d sin α ) + fx
Selisih - 142 29 32 Jumlah -328.3 149.71
Koreksi - 0 00 50 Koreksi 0,16 0,02
Akh-Aw - 142 30 22 Akh - Aw -328.14 149.73

Koreksi masing-masing sudut = - 50" / 7 = - 7,14" ; dibulatkan = - 7" tetapi bila masing-masing sudut diberi koreksi - 7"
P
249 27 52
A 293 27 40 -7 -32789.54 20228.94 A
2 55 25 99,94 5,10 0,04 99.81 0,01
1 59 21 00 -7 1
242 16 18 73,83 -65.35 0,02 -34.35 0
2 236 38 56 -7 2
298 55 07 75,70 -66.26 0,03 36.61 0
3 179 35 18 -7 3
298 30 18 67,04 -58.91 0.02 31.99 0
4 179 29 11 -8 4
297 59 21 72,20 -63.76 0,02 33.88 0
5 139 02 21 -7 5
257 01 35 81,19 -79.12 0,03 -18.23 0,01
B 29 56 02 -7 -33117.68 20378.67 B
106 57 30
Q

Jumlah 1117 30 28
nx180 1260 00 00
Yakh - Yaw = Σ ( d cos α ) + fy
Selisih - 142 29 32 Jumlah -328.3 149.71
Koreksi - 0 00 50 Koreksi 0,16 0,02
Akh-Aw - 142 30 22 Akh - Aw -328.14 149.73

Koreksi masing-masing sudut = - 50" / 7 = - 7,14" ; dibulatkan = - 7" tetapi bila masing-masing sudut diberi koreksi - 7"
jumlahnya hanya - 49" sedangkan seharusnya - 50"
Jadi : 6 sudut diberi koreksi masing-masing - 7" dan 1 sudut diberi koreksi - 8" sehingga bila diperiksa diperoleh :
bahwa jumlahnya adalah - 50" yaitu sama dengan jumlah koreksi yang diperoleh dari langkah pertama .
Nama Sudut Horizontal Koreksi Sudut Jurusan Jarak Selisih Absis Koreksi Selisih Ordinat Koreksi Ko o rd in a t Nama
Titik ( ) Sudut (  ) Horizontal X = D sin  X Y = D Cos  Y X ( Absis ) Y ( Ordinat ) Titik
o o
( --- -- ' --.-- " ) ( --.-- " ) ( --- -- ' --.-- " ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter )

P
249 27 52
A 293 27 40 -7 -32789.54 20228.94 A
2 55 25 99,94 5,10 0,04 99.81 0,01
1 59 21 00 -7 -32784.4 20328.76 1
242 16 18 73,83 -65.35 0,02 -34.35 0
2 236 38 56 -7 -32849.73 20294.41 2
298 55 07 75,70 -66.26 0,03 36.61 0
3 179 35 18 -7 -32915.96 20331.02 3
298 30 18 67,04 -58.91 0.02 31.99 0
4 179 29 11 -8 -32974.85 20363.01 4
297 59 21 72,20 -63.76 0,02 33.88 0
5 139 02 21 -7 -33038.59 20396.89 5
257 01 35 81,19 -79.12 0,03 -18.23 0,01
B 29 56 02 -7 -33117.68 20378.67 B
106 57 30
Q

Jumlah 1117 30 28
nx180 1260 00 00
Selisih - 142 29 32 Jumlah -328.3 149.71
Koreksi - 0 00 50 Koreksi 0,16 0,02
Akh-Aw - 142 30 22 Akh - Aw -328.14 149.73

Koreksi masing-masing sudut = - 50" / 7 = - 7,14" ; dibulatkan = - 7" tetapi bila masing-masing sudut diberi koreksi - 7"
jumlahnya hanya - 49" sedangkan seharusnya - 50"
Jadi : 6 sudut diberi koreksi masing-masing - 7" dan 1 sudut diberi koreksi - 8" sehingga bila diperiksa diperoleh :
bahwa jumlahnya adalah - 50" yaitu sama dengan jumlah koreksi yang diperoleh dari langkah pertama .
Nama Sudut Horizontal Koreksi Sudut Jurusan Jarak Selisih Absis Koreksi Selisih Ordinat Koreksi Ko o rd in a t Nama
Titik ( ) Sudut (  ) Horizontal X = D sin  X Y = D Cos  Y X ( Absis ) Y ( Ordinat ) Titik
o o
( --- -- ' --.-- " ) ( --.-- " ) ( --- -- ' --.-- " ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter )

Anda mungkin juga menyukai