Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“BUDIDAYA DAN MANFAAT


TERNAK BABI”

KELOMPOK 5 :
ANNISA NAHDLIATULHAQ (200110170142)
MARTINA TRI PUSPITA SARI (200110170143)
MUHAMAD CHOIRUL NIAM (200110170144)
HELDA RUSMIDA LUMBAN BATU (200110170145)

PENGANTAR ILMU PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur selalu kami haturkan kepada Tuhan


Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas
penyusunan Makalah Budidaya dan Manfaat Ternak Babi.
Kami selaku penyusun makalah menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Dr. drh. Hj. Endang Yuni Setyowati, M. Sc. Ag. Selaku dosen
pengampu mata kuliah Pengantar Ilmu Peternakan yang telah memberikan
arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini, orang tua yang selalu
mendukung kelancaran tugas kami, serta pada tim anggota kelompok yang
selalu kompak dan konsisten dalam penyelesaian tugas ini
Makalah Budidaya dan Manfaat Ternak Babi disusun untuk memenuhi
tugas sebagai laporan hasil presentasi.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami tidak menutup diri dari para pembaca akan
saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan dan peningkatan
kualitas penyusunan makalah dimasa yang akan datang. Dan kami berharap,
semoga makalah ini bisa memberikan suatu kemanfaatan bagi kami
penyusun dan para pembaca semuanya. Amin.

Jatinangor, 11 Oktober 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR ...................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 2
BAB III HASIL PEMBAHASAN ........................................................... 3
BAB IV NOTULEN DISKUSI ................................................................ 7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR

Tabel 3.1 ciri-ciri jenis babi yang terkenal di Indonesia ............................


Gambar 3.1 Babi Bali .................................................................................
Gambar 3.2 Babi Krawang .........................................................................
Gambar 3.3 Babi Sumba ............................................................................
Gambar 3.4 Babi Nias ................................................................................

iv
BAB I
PENDAHULUAN

Ternak babi merupakan ternak non-ruminansia yang


pemeliharaannya relatif lebih mudah dibandingkan ternak lainnya. Babi
termasuk hewan omnivora (pemakan segala macam bahan pakan) dan
pertumbuhannya relatif cepat. Selain itu, babi adalah salah satu mamalia
yang paling cerdas dan dilaporkan lebih pintar dan mudah dipelihara
dibandingkan dengan anjing dan kucing. Menurut sejarah, yang paling dulu
menjinakkan babi adalah bangsa Asia Timur, lalu dua sampai tiga ribu
tahun kemudian bangsa Eropa mulai memelihara babi.
Di Indonesia, ternak babi cukup lama diketahui masyarakat, namun
pengetahuan tentang ternak babi yang benar dan produktif belum banyak
diterapkan, akibatnya peternak babi di Indonesia cenderung masih dilakukan
secara tradisional bahkan banyak peternakan babi yang dikelola secara
sederhana dalam artian belum dikandangkan secara baik, pakan belum
diperhatikan secara babik, pertumbuhannya, perkembangbiakannya,
maupun kesehatannya.
Bisnis babi terutama di Indonesia mengalami peningkatan yang
relatif cepat dengan ditandai tumbuh dan berkembangnya peternakan babi
rakyat baik dalam skala kecil maupun perusahaan peternakan yang lebih
besardengan teknologi yang lebih baik. Pemeliharaan babi periode
pertumbuhan harus diamati dengan ketat terhadap tanda-tanda suatu
penyakit yang mungkin muncul, misalnya mencret atau penyait cacing
gastrointestinal. Kemudian biaya produksi yang tingi, sedangkan target
berat badan yang tidak tercapai juga harus diamati, karena dapat
mengakibatkan kerugian secara ekonomis bagi peternak dan minat pasar
menurun.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan dengan judul makalah mengenai “Manfaat dan


Budidaya Ternak Babi” maka diperlukan penjelasan mengenai manfaat,
jenis-jenis, dan cara pemeliharaan babi.
1. Manfaat babi yaitu semua bagian dari babi dapat dimanfaatkan
menjadi berbagai macam produk.
2. Jenis-jenis babi yang terkenal di Indonesia yaitu Babi Bali, Babi
Krawang, Babi Sumba, dan Babi Nias.
3. Cara pemeliharaan babi meliputi manajemen seleksi babi,
manajemen perawatan, manajemen pakan babi, dan manajemen
kandang babi.

2
BAB III
HASIL PEMBAHASAN

Babi asli Indonesia adalah Babi Hutan atau yang lebih dikenal
dengan Babi Celeng (Sus ferrucosus). Menurut sejarah, yang paling dulu
menjinakkan babi adalah bangsa Asia Timur, lalu dua atau tiga ribu tahun
kemudian, bangsa Eropa mulai memelihara babi. Bangsa babi yang terkenal
di Indonesia yaitu Babi Bali, Babi Krawang, Babi Sumba, dan Babi Nias.
Babi (Sus scrofa domesticus) adalah sejenis hewan unggulata yang
bermoncong panjang dan berhidung lemper. Babi termasuk kedalam hewan
ternak omnivora yang berarti mereka mengonsumsi baik daging maupun
tumbuh-tumbuhan. Selain itu, babi adalah salah satu mamalia yang paling
cerdas dan dilaporkan lebih pintar dan mudah dipelihara dibandingkan
dengan anjing dan kucing.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari jenis-jenis babi yang terkenal di
Indonesia :
Babi Bali Babi Krawang Babi Sumba Babi Nias
Warna hitam dan Warna belang, Warna hitam Warna putih atau
bulu agak kasar atas hitam dan belang hitam
bagian bawah
putih
Bentuk tubuh Kepala kecil Bentuk kepala Kepala lebih
dan kepala kecil lonjong pendek dari Babi
Sumba
Perut Hampir Perut hampir Bentuk fisik Ukuran badan
menyusur ke menyusur ke seperti babi sedang
tanah tanah hutan
Kaki pendek Kaki pendek Ukuran badan Bulu agak tebal
sedang terutama pada
leher dan bahu

3
Moncong relatif Tulang belakang Moncong lancip Moncong
pendek relatif panjang runcing
Telinga kecil dan Telinga kecil dan Telingan kecil Telinga kecil dan
berdiri tegak berdiri tegak berdiri berdiri tegak
Tabel 3.1 ciri-ciri jenis babi yang terkenal di Indonesia

Gambar 3.2 Babi Krawang

Gambar 3.1 Babi Bali

Gambar 3.4 Babi Nias

Gambar 3.3 Babi Sumba


Beternak babi akan menghasilkan banyak manfaat, beberapa
diantaranya, yaitu :
1. Daging babi dapat menjadi sumber energi, membentuk massa otot,
mengikat lemak, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menguatkan
tulang, mencegah anemia, mempercepat penyembuhan luka,
menjaga kesehatan kulit, dan menghambat penuaan dini.
2. Semua bagian dari babi dapat dimanfaatkan menjadi makanan, obat,
produk kecantikan, dan produk-produk lainnya.
3. Presentasi karkas babi juga cukup tinggi, yaitu mencapai ¾ bagian
daging yang dikonsumsi.

4
Pemeliharaan pada babi meliputi :
1. Manajemen seleksi babi
a. Deteksi estrus
b. Deteksi kebuntingan
c. Deteksi melahirkan
d. Bibit indukan
e. Bakalan
f. Pejantan
2. Manajemen perawatan, sanitasi, dan pencegahan penyakit babi
3. Manajemen pakan babi : komposisi dan harga pakan untuk masing-
masing pertumbuhan ternak
4. Manajemen kandang babi
Jenis-jenis pakan babi, yaitu :
1. Bahan makanan yang banyak mengandung protein, seperti tepung
ikan, susu skim, susu skim bubuk, bungkil kedelai, bungkil kacang
tanah, dll.
2. Bahan makanan sebagai sumber energi, seperti jagung, bekatul,
mellase, dll.
3. Bahan makanan hijauan, seperti hijauan segar (daun ketela rambat,
rumput muda yang dipotong-potong, dan berbagai jenis leguminose).
4. Ransum, yaitu sejumlah campuran dari berbagai macam bahan
makanan yang diberikan kepada hewan ternak dalam waktu tertentu
Untuk cara pemberian pakan kepada ternak babi, didasarkan pada umur,
keadaan, dan bobot badan babi, serta tujuan di dalam pemeliharaan, bahan
makanan yang tersedia, serta keadaan tempat (kandang). Ada dua macam
cara pemberian pakan, yaitu :
1. Sistem basah, yaitu bahan pakan dibuat halus dan dicampur atau
dibasahi dengan air. Makanan tersebut bisa diberikan kepada babi
pada bak makanan atau ditaruh diatas lantai.
2. Sistem kering, yaitu bahan pakan ditaruh pada bak makanan atau
tempat khusus seperti tempat makan otomatis.

5
Hasil utama babi, yaitu dagingnya mempunyai kandungan gizi yang
tinggi, yaitu :
1. Lemak , yaitu dari 100 gram daging babi, terkandung 457 kkal.
2. Protein, yaitu 100 gram daging babi mengandung 11,9 gram
protein.
3. Kalsium, yaitu 100 gram daging babi mengandung kandungan
kalsium sebanyak 7 mg.
4. Fosfor, yaitu 100 gram daging babi mengandung kandungan fosfor
sebanyak 117 mg.
5. Zat besi, yaitu 100 gram daging babi mengandung zat besi sebanyak
2 mg.
Pada dasarnya, semua hasil babi dapat dimanfaatkan menjadi banyak
produk, beberapa diantaranya yaitu produk makanan, produk kosmetik,
produk obat, produk sabun, produk shampoo, dll.

6
BAB IV
NOTULEN DISKUSI

1. Dwi Wahyudi (200110170055)


Pertanyaan : Jenis babi apa yang paling banyak di Indonesia?
Jawab :
Jenis Babi yang paling banyak diternakkan di Indonesia adalah
1. Babi Bali
Babi bali merupakan babi yang didatangkan dari tiongkok. lama-
kelamaam menjadi babi asli, yang asalnya dari babi liar.
2. Babi Krawang
Keturunan dari tiongkok. Ciri-cirinya : kepala kecil, telinga
pendek berdiri tegak, tulang belakang lemah dan agak panjang,
perut hamper menyusur ke tanah, kaki pendek, warnai belang,
atas hitam dan bagian bawah putih.
3. Babi Sumba
Masih dekat hubungannya dengan babi hutan. Ciri-cirinya :
Kepala agak panjang, telinga kecil, sedikit tegak, tulang belakan
lemah, warna hitam, belang hitam atau kehitam-hitaman.
4. Babi Nias
Babi nias masih dekat hubungan dengan babi liar. Badannya
sedang, ukuran kepalanya lebih pendek dari babi Sumba.
Telinganya tegak,kecil, mulutnya runcing, bulunya agak tebal,
terutama pada leher dan bahu sedang babi ini berwarna putih
atau belang hitam.

 Tambahan jawaban dari Aldillah Rifqi M (200110130250) :


biasanya babi yang dipelihara di Pulau Jawa itu berasal dari luar
negeri seperti babi liar dari Eropa yang memiliki 10 sub species

7
2. Dicky Adi Nugroho (200110170214)
Pertanyaan : Babi sangat rentan terkena penyakit. Apa saja kah
penyebab penyakit pada babi ?
Jawab :
1. Anemia
Penyakit ini banyak dialami oleh babi babi kecil,sekitar umur 3
minggu.
Penyebabnya : Biasanya kekurangan zat besi da tembaga,dimana
babi tidak mendapatkan kesempatan mendapatkan tambahan
mineral dari dalam tanah, babi induk air susunya hanya sedikit
mengandung zat besi.
2. Diare (Scours)
Diare terjadi akibat peradangan usus atau alat pencernaan. Diare
sulit diidentifikasi sebab umumnya hanya merupakan gejala
ikutan dari suatu penyakit. Penyebab mekanis terjadinya diare
yaitu sanitasi kandang yang buruk, suhu kandang dingin dan
lembab, tidak ada alas kandang, kurangnya zat besi dalam pakan,
sering mengalami stress.
3. Hog Cholera
Hog Cholera disebabkan oleh infeksi virus. Gejala babi
penderita yaitu demam, nafsu makan menurun, konsumsi air
meningkat, kondisi tubuh lemah, nampak sempoyongan, daerah
perut berwarna merah keunguan, tampak kedinginan sehingga
sering bergerombol.

3. Desti Nuralisa (200110170032)


Pertanyaan : Daging babi banyak mengandung cacing pita.
Bagaimana cara menanggulangi cacing pita pada daging babi?
Jawab :
Mencucinya sebelum dimasak, rebus dahulu hingga 100 derajat
celcius lebih, lalu diolah dan dimasak hingga benar-benar matang

8
Cacingan pada babi biasanya terjadi pada peternak rakyat dan juga
bagaimana cara pemeliharaannya. Jika babi diberikan perawatan
yang baik maka babi akan sulit diserang berbagai penyakit.

9
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Babi merupakan hewan ternak yang mudah dipelihara, mulai dari


pemberian pakan, hingga perkandangannya. Babi juga memiliki banyak
manfaat, dimana semua bagian pada babi dapat dibuat menjadi berbagai
macam produk. Meskipun begitu, peternakan babi yang ada di Indonesia
masih terbilang sedikit jika dibandingkan dengan peternakan lainnya, dan
cara pemeliharaannya masih terbilang sangat sederhana.
Belajar dari kemajuan dan modernnya peternakan babi di luar
negeri, bisa menjadi acuan untuk pemerintah dan dan peternak babi di
Indonesia untuk bersama-sama mengembangkan dan memajukan
peternakan babi, sehingga sumber daya babi di Indonesia dapat
dimanfaatkan dengan maksimal.

10
DAFTAR PUSTAKA

Tim Aksi Agraris Kanisius.1974. Beternak Babi. Yogyakarta:Kanisius


Tim Aksi Agraris Kanisius. 1990. Pedoman Lengkap Beternak Babi.
Yogyakarta: Kanisius

Anda mungkin juga menyukai