KELOMPOK 5 :
ANNISA NAHDLIATULHAQ (200110170142)
MARTINA TRI PUSPITA SARI (200110170143)
MUHAMAD CHOIRUL NIAM (200110170144)
HELDA RUSMIDA LUMBAN BATU (200110170145)
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR ...................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 2
BAB III HASIL PEMBAHASAN ........................................................... 3
BAB IV NOTULEN DISKUSI ................................................................ 7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
BAB III
HASIL PEMBAHASAN
Babi asli Indonesia adalah Babi Hutan atau yang lebih dikenal
dengan Babi Celeng (Sus ferrucosus). Menurut sejarah, yang paling dulu
menjinakkan babi adalah bangsa Asia Timur, lalu dua atau tiga ribu tahun
kemudian, bangsa Eropa mulai memelihara babi. Bangsa babi yang terkenal
di Indonesia yaitu Babi Bali, Babi Krawang, Babi Sumba, dan Babi Nias.
Babi (Sus scrofa domesticus) adalah sejenis hewan unggulata yang
bermoncong panjang dan berhidung lemper. Babi termasuk kedalam hewan
ternak omnivora yang berarti mereka mengonsumsi baik daging maupun
tumbuh-tumbuhan. Selain itu, babi adalah salah satu mamalia yang paling
cerdas dan dilaporkan lebih pintar dan mudah dipelihara dibandingkan
dengan anjing dan kucing.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari jenis-jenis babi yang terkenal di
Indonesia :
Babi Bali Babi Krawang Babi Sumba Babi Nias
Warna hitam dan Warna belang, Warna hitam Warna putih atau
bulu agak kasar atas hitam dan belang hitam
bagian bawah
putih
Bentuk tubuh Kepala kecil Bentuk kepala Kepala lebih
dan kepala kecil lonjong pendek dari Babi
Sumba
Perut Hampir Perut hampir Bentuk fisik Ukuran badan
menyusur ke menyusur ke seperti babi sedang
tanah tanah hutan
Kaki pendek Kaki pendek Ukuran badan Bulu agak tebal
sedang terutama pada
leher dan bahu
3
Moncong relatif Tulang belakang Moncong lancip Moncong
pendek relatif panjang runcing
Telinga kecil dan Telinga kecil dan Telingan kecil Telinga kecil dan
berdiri tegak berdiri tegak berdiri berdiri tegak
Tabel 3.1 ciri-ciri jenis babi yang terkenal di Indonesia
4
Pemeliharaan pada babi meliputi :
1. Manajemen seleksi babi
a. Deteksi estrus
b. Deteksi kebuntingan
c. Deteksi melahirkan
d. Bibit indukan
e. Bakalan
f. Pejantan
2. Manajemen perawatan, sanitasi, dan pencegahan penyakit babi
3. Manajemen pakan babi : komposisi dan harga pakan untuk masing-
masing pertumbuhan ternak
4. Manajemen kandang babi
Jenis-jenis pakan babi, yaitu :
1. Bahan makanan yang banyak mengandung protein, seperti tepung
ikan, susu skim, susu skim bubuk, bungkil kedelai, bungkil kacang
tanah, dll.
2. Bahan makanan sebagai sumber energi, seperti jagung, bekatul,
mellase, dll.
3. Bahan makanan hijauan, seperti hijauan segar (daun ketela rambat,
rumput muda yang dipotong-potong, dan berbagai jenis leguminose).
4. Ransum, yaitu sejumlah campuran dari berbagai macam bahan
makanan yang diberikan kepada hewan ternak dalam waktu tertentu
Untuk cara pemberian pakan kepada ternak babi, didasarkan pada umur,
keadaan, dan bobot badan babi, serta tujuan di dalam pemeliharaan, bahan
makanan yang tersedia, serta keadaan tempat (kandang). Ada dua macam
cara pemberian pakan, yaitu :
1. Sistem basah, yaitu bahan pakan dibuat halus dan dicampur atau
dibasahi dengan air. Makanan tersebut bisa diberikan kepada babi
pada bak makanan atau ditaruh diatas lantai.
2. Sistem kering, yaitu bahan pakan ditaruh pada bak makanan atau
tempat khusus seperti tempat makan otomatis.
5
Hasil utama babi, yaitu dagingnya mempunyai kandungan gizi yang
tinggi, yaitu :
1. Lemak , yaitu dari 100 gram daging babi, terkandung 457 kkal.
2. Protein, yaitu 100 gram daging babi mengandung 11,9 gram
protein.
3. Kalsium, yaitu 100 gram daging babi mengandung kandungan
kalsium sebanyak 7 mg.
4. Fosfor, yaitu 100 gram daging babi mengandung kandungan fosfor
sebanyak 117 mg.
5. Zat besi, yaitu 100 gram daging babi mengandung zat besi sebanyak
2 mg.
Pada dasarnya, semua hasil babi dapat dimanfaatkan menjadi banyak
produk, beberapa diantaranya yaitu produk makanan, produk kosmetik,
produk obat, produk sabun, produk shampoo, dll.
6
BAB IV
NOTULEN DISKUSI
7
2. Dicky Adi Nugroho (200110170214)
Pertanyaan : Babi sangat rentan terkena penyakit. Apa saja kah
penyebab penyakit pada babi ?
Jawab :
1. Anemia
Penyakit ini banyak dialami oleh babi babi kecil,sekitar umur 3
minggu.
Penyebabnya : Biasanya kekurangan zat besi da tembaga,dimana
babi tidak mendapatkan kesempatan mendapatkan tambahan
mineral dari dalam tanah, babi induk air susunya hanya sedikit
mengandung zat besi.
2. Diare (Scours)
Diare terjadi akibat peradangan usus atau alat pencernaan. Diare
sulit diidentifikasi sebab umumnya hanya merupakan gejala
ikutan dari suatu penyakit. Penyebab mekanis terjadinya diare
yaitu sanitasi kandang yang buruk, suhu kandang dingin dan
lembab, tidak ada alas kandang, kurangnya zat besi dalam pakan,
sering mengalami stress.
3. Hog Cholera
Hog Cholera disebabkan oleh infeksi virus. Gejala babi
penderita yaitu demam, nafsu makan menurun, konsumsi air
meningkat, kondisi tubuh lemah, nampak sempoyongan, daerah
perut berwarna merah keunguan, tampak kedinginan sehingga
sering bergerombol.
8
Cacingan pada babi biasanya terjadi pada peternak rakyat dan juga
bagaimana cara pemeliharaannya. Jika babi diberikan perawatan
yang baik maka babi akan sulit diserang berbagai penyakit.
9
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
10
DAFTAR PUSTAKA