Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirobbilalamin. Segala puji bagi Allah yang telah menolong
Saya untuk menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan dan
menyelesaikan dengan baik dan benar.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Prakarya
dan Kewirausahaan, tentang “WIRAUSAHA BUDIDAYA TERNAK UNGGAS
PEDAGING”. Makalah ini memuat tentang Wirausaha Pengolahan Makanan
Fungsional yang sangat penting untuk kita pelajari, dan menerapkannya dalam
dunia Usaha.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih kepada
pembaca. Jika makalah ini terdapat kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk
Saran dan kritiknya. Terima kasih.

Surade, 15 Oktober 2019


Penyusun

...........................
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................
A. Pengertian Unggas ............................................................................ 3
B. Jenis Unggas ...................................................................................... 3
C. Sarana dan Peralatan Budidaya Unggas Pedaging ............................. 4
D. Teknik Budaya .................................................................................. 7
BAB III PENUTUP .........................................................................................
A. Kesimpulan ...................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peningkatan jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun berdampak pada
peningkatan konsumsi produk peternakan (daging, telur, susu). Meningkatnya
kesejahteraan dan tingkat kesadaran masyarakat akan pemenuhan gizi khususnya
protein hewani juga turut meningkatkan angka perminataan produk peternakan.
Daging banyak dimanfaatkan olehmasyarakat karena mempunyai rasayang enak
dan kandungan zat gizi yangtinggi.Salah satu sumber daging yangpaling banyak
dimanfaatkan olehmasyarakat Indonesia adalah ayam.Daging ayam yang sering
dikonsumsi oleh masyarakat diperoleh dari pemotongan ayam broiler, petelur
afkir, dan ayam kampung.
Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah
pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar
kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu pemeliharaan ayam pedaging
karena banyak orang yang membutuhkannya. Untuk memenuhi kebutuhan ini
banyak peternak ayam pedaging yang bersaing untuk menyuplai akan kebutuhan
daging tersebut.
Faktor yang paling menentukan dalam usaha peternakan terutama peternakan
ayam ada tiga hal yaitu pembibitan (breeding), makanan ternak/pakan (feeding)
dan pengelolaan usaha peternakan (management). Khusus dalam penyediaan bibit
ayam, peternak diusahakan untuk dapat memilih bibit yang berkualitas. Tujuan
penyediaan bibit yang berkualitas adalah agar hasil panen dapat maksimal.
Banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh peternak terutama mengenai
produktifitas, kondisi dan kesehatan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan ayam pedaging ?
2. Apa manfaat berwirausaha peternakan ayam pedaging ?
3. Bagaimana cara perawatan ayam daging ?
4. Bagaimana Penyiapan sarana dan peralatan pertenakan ayam pedaging ?

C. Tujuan
Berdasarkan Rumusan Masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut.
1. Untuk dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan ayam pedaging
2. Untuk dapat mengetahui apa manfaat berwirausaha peternakan ayam
pedaging
3. Untuk dapat mengetahui bagaimana cara perawatan ayam daging
4. Untuk dapat mengetahui Bagaimana Penyiapan sarana dan peralatan
pertenakan ayam pedaging
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Unggas
Unggas adalah hewan dari keluarga burung yang memiliki sayap, berbulu, berkaki
dua, memiliki paruh dan berkembang biak dengan cara bertelur. Contoh hewan
unggas adalah, semua jenis burung, ayam, itik, angsa, mentok, dan binatang
sejenisnya.

Unggas merupakan hewan yang bisa diternak untuk diambil manfaatnya.


Misalnya, dagingnya, telurnya, bulunya, suaranya (kicaunya), dan sebagainya.
Unggas yang paling banyak diternak adalah ayam pedaging, ayam telor dan itik.
Ketiga jenis unggas ini paling banyak memiliki peranan dalam hajat hidup
manusia.

Unggas memiliki musim dalam bertelur, walaupun mereka juga bisa


mengeluarkan telur sewaktu-waktu. Pada bulan Juni-Juli semua unggas
mengalami musim bertelur.

Beberapa peraturan berburu di dunia mengeluarkan larangan bahwa pada bulan-


bulan tersebut para pemburu dilarang menembak hewan unggas di hutan yang
meliputi segala jenis burung hutan, karena para unggas sedang memiliki telur
disarang.

B. Jenis Unggas Pedaging


1. Itik
Itik pedaging merupakan itik yang dipelihara khusus untuk menghasilkan daging.
Hal ini tidak terlepas dari kemampuannya untuk memproduksi daging yang tinggi.
Itik pedaging menampakkan ciri fisik dan karakteristik yang berbeda dari itik
petelur. Jenis-jenis itik yang termasuk tipe pedaging adalah sebagai berikut;
a. Itik Peking
Itik Peking adalah jenis itik yang berasal dari Tiongkok. Jenis itik termasuk yang
paling banyak dipelihara sebagai itik pedaging. Ciri-ciri itik Peking antara lain;
posisi punggungnya agak miring ke belakang, ekornya tegak lurus, lehernya
tegak, memiliki kaki yang pendek, perutnya sering sampai menempel ke tanah,
warna bulunya mayoritas putih bersih dan halus, paruh dan kaki berwarna kuning
tua atau oranye, terdapat banyak bulu kapas yang halus pada ekor. Bobot itik
dewasa cukup tinggi, berkisar antara 3,5-5 kg dengan tekstur daging yang lembut
dan berwarna kekuningan.
b. Itik Branti
Merupakan hasil persilangan antara itik Alabio dengan itik Tegal. Hasil
persilangan antara itik Branti dengan itik Alabio lebih banyak diminati oleh
peternak sebab anak itik yang dihasilkan memiliki bobot yang tinggi yakni
mencapai 3 kg pada umur 2 minggu.
c. Itik Manila
Itik Manila (Cairina moschata) pada awalnya banyak dikembangkan di Brasil.
Ciri-ciri itik Manila yaitu postur tubuhnya besar dan lebar, ukuran kepala besar
dan terdapat jambul, ukuran leher sedang tapi kuat, sayap panjang dan kuat
sehingga dapat terbang dan mayoritas bulu berwarna kehitam-hitaman, hitam
polos dan ada yang berwarna putih. Bobot itik Manila berkisar antara 3-3,5 kg.
Kendati memiliki bobot yang cukup besar, kemampuan mengeram itik Manila
juga sangat baik.
2. Ayam
Ayam pedaging merupakan ayam yang sangat banyak dibutuhkan masayarakat
pada saat ini karena memiliki memiliki kekenyalan daging yang lebih alot
dibandingkan dengan ayam jenis lainnya. Usaha ini cukup menguntungkan karena
hanya 5-6 minggu sudah dapat di panen, dengan waktu yang relatif singkat maka
banyak orang-orang yang mendirikan usaha pertenakan ayam daging ini.
Keuntungan yang di dapat bisa 3 kali lipat dari modal yang di keluarakan.
Ayam pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil
persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi,
terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru
populer di Indonesia sejak tahun 1980-an. Hingga kini ayam broiler telah dikenal
masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya.
Unggas adalah hewan ternak yang memiliki bulu di seluruh tubuhnya dan kaki
yang bersisik. Unggas adalah jenis hewan yang termasuk ke dalam kelompok
burungburungan. Ciri-ciri lain dari unggas adalah memiliki sayap dan paruh serta
bulu pada tubuh permukaan tubuhnya. Berdasarkan produk yang dihasilkan,
unggas dibagi menjadi unggas pedaging, unggas petelur, serta unggas pedaging-
petelur. Jenis unggas pedaging sama dengan unggas petelur. Unggas pedaging
adalah unggas yang dipelihara untuk menghasilkan daging. Jenis unggas pedaging
antara lain sebagai berikut.
a. Jenis ayam pedaging terdiri dari ayam ras pedaging (Broiler), ayam ras
petelur afkir, ayam jantan ras petelur, ayam induk petelur, ayam induk
pedaging, dan ayam bukan ras.
b. Ayam bukan ras disebut juga ayam kampung namanya memakai nama
suatu daerah, misal ayam kedu, ayam nunukan, atau ayam sentul. Ayam
kampung merupakan hasil domestifikasi ayam hutan.
c. Ayam ras pedaging merupakan ayam pedaging yang banyak dikonsumsi
oleh masyarakat. Ayam ras pedaging memiliki jaringan ikat yang lunak
dan berwarna putih.
d. Ayam ras petelur afkir adalah ayam petelur yang sudah habis masa
bertelurnya. Ayam ras afkir petelur berumur sekitar 20 bulan
e. Jenis ayam jantan ras petelur adalah ayam petelur yang berkelamin jantan.
Ayam jantan ras petelur dipelihara utnuk diambil dagingnya. Harga bibit
ayam jangan ras petelur lebih murah dan petumbuhannya tergolong cepat.
f. Ayam induk petelur adalah ayam ras betina dan jantan penghasil telur bibit
untuk ditetaskan menjadi bibit ayam. Karkas yang dihasilkan oleh ayam
induk petelur keras, kulit kuat, mengandung banyak lemak di bawah kulit.
g. Ayam induk pedaging adalah ayam induk yang menghasilkan telur untuk
ditetaskan menjadi ayam pedaging. Ayam ini terdiri atas ayam induk
betina dan ayam induk jantan. Ayam induk pedaging mengandung banyak
lemak di bawah kulit.
h. Itik memiliki memiliki pertumbuhan yang cepat dan badan berukuran
besar. Terdapat tiga jenis itik pedaging sudah dikenal masyarakat, yaitu:
itik Alabio, itik Mojosari, itik Bali, dan entok
i. Salah satu jenis burung yang banyak diternakkan untuk komersial untuk
diambil dagingnya adalah burung puyuh. Burung puyuh memiliki bulu
yang berwarna coklat bercak-bercak hitam putih. Burung puyuh terlihat
pendek dan gemuk.

C. Manfaat berwirausaha pertenakan ayam daging


1. Penyediaan kebutuhan protein hewani
2. Pendidikan dan latihan ketrampilan dibidang usaha
3. Tabungan hari tua
4. Mencukupi kebutuhan keluarga
5. Usaha menguntungkan jika di kerjakan dengan baik dan strategi yang tepat
6. Kotoran ayam bisa digunakan untuk pupuk

D. Perawatan Ayam Pedaging


Perawatan ayam ini cukup mudah tetapi ayam ini termasuk ayam yang manja,
pemberian pakan dan minum ayam ini setiap pagi dan sore hari, dengan hanya
menggantungkan tempat makan ternak pada gantungan yang tersedia di setiap
kandang ayam begitupun dengan minum ayam ternak dengan tempat yang di
pisahkan. Jika sudah mulai habis langsung di tambahi kembali pakannya dan
seterusnya.
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha
pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang
ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak.
Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang
perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek
apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan
demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan
kandang bagi ternak yang dipelihara.

E. Penyiapan sarana dan peralatan pertenakan ayam pedaging


1. Perkandangan
Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha peternakan ayam pedaging,
meliputi: Temperatur berkisar antara 32–35 derajat celcius, kelembapan berkisar
antara 60-70%, konstruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang
penting kuat, bersih, dan tahan lama.
Tata letak kandang yang tepat agar mendapatkan sinar matahari pagi dan tidak
melawan arah mata angin kencang. Model kandang ayam disesuaikan dengan
umur ayam. Untuk anak ayam umur 2 minggu sampai 1 bulan memakai kandang
box, untuk ayam berumur 1-3 bulan memakai kandang box yang lebih besar, dan
untuk ayam yang lebih dewasa menggunakan kandang postal

2. Litter (alas lantai)


Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan
air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm,
bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan
pasir secukupnya, atau hasil serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk
pengganti kulit padi/sekam.

3. Brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m
dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang
menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.

4. Tempat makan dan minum


Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu,plastik,
almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat.
5. Alat-alat rutin
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam, meliputi: suntikan, gunting operasi,
pisau potong operasi kecil, dan lain-lain. Pembibitan ternak yang dipelihara harus
mempunyai persyaratan yaitu, ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya,
pertumbuhan dan perkembangannya normal, ternak berasal dari pembibitan yang
dikenal keunggulannya, dan tidak ada lekatan tinja di duburnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, kesimpulan yang dapat di tarik adalah:
Ayam pedaging merupakan ayam yang sangat banyak dibutuhkan masayarakat
pada saat ini karena memiliki memiliki kekenyalan daging yang lebih alot
dibandingkan dengan ayam jenis lainnya. Usaha ini cukup menguntungkan karena
hanya 5-6 minggu sudah dapat di panen.
Manfaat berwirausaha pertenakan ayam daging:
 Penyediaan kebutuhan protein hewani
 Pendidikan dan latihan ketrampilan dibidang usaha
 Tabungan hari tua
 Mencukupi kebutuhan keluarga
 Usaha menguntungkan jika di kerjakan dengan baik dan strategi yang tepat
 Kotoran ayam bisa digunakan untuk pupuk

Perawatan dan penyiapan sarana yang baik bisa menghasilkan ayam pedaging
yang unggul, dengan otomatis keuntungan yang di dapat bisa 3 kali lipat dari
modal yang di keluarkan.

B. Saran
Di era prekonomiaan yang semakin pesat dan luas ini, di harapkan dapat menjadi
wirausaha yang baik dan menjalankan strategi pemasaran yang tepat, agar
kehidupan nasa depan menjadi terjamin.
DAFTAR PUSTAKA

1. Sapta Astiti Febryana, Modul Pengayaan untuk SMA/MA Kelas XII Prakarya
dan Kewirausahaan, CV. Graha Pustaka, Jakarta 2018
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Ayam_broiler
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Ayam_broiler

Anda mungkin juga menyukai