PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peternakan merupakan subsektor dari pertanian yang berperan
penting dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani. Kebutuhan masyarakat
akan hasil ternak seperti daging, susu dan telur semakin meningkat. Hal ini
seiring
dengan
meningkatnya
jumlah
penduduk,
tingkat
pendidikan,
juta
ayam
petelur,
dan
16
juta
ayam
kampung
(buras).
"Ini bisa lebih banyak, karena jenis ayam broiler setiap sekitar tiga bulan bisa
dipanen lagi. Jadi data kami minta hanya di kemitraan kami," kata Kepala
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Murtala Ali di Makassar,
Kamis (12/11).
Menurutnya, populasi ayam tersebut tersebar merata di 23 kabupaten di
Sulsel. Kendati begitu, khusus untuk ayam jenis petelur terkonsentrasi di
Kabupaten
Sidrap
dengan
jumlah
populasi
2-3
juta
ekor.
"Sulsel
B.
Identifikasi Masalah
Saat ini telah banyak orang yang mendirikan usaha beternak ayam
petelur, namun kurang sukses dan banyak yang merugi. Hal tersebut
mungkin disebabkan saat mereka akan mendirikan usaha mereka tidak
memperhatikan konsep-konsep dasar berusaha dalam membentuk usaha,
membina serta mengembangkan usaha, selain itu, mereka kurang sukses
karena mereka tidak memiliki sikap-sikap wirausahawan yang baik dan
tangguh. Maka dari itu agar kita bisa sukses dalam berwira usaha kita harus
melaksanakan
konsep-konsep
dasar
berusaha
dan
memiliki
sikap
3. Batasan Masalah
Sebenarnya ada banyak peluang untuk mendirikan usaha namun
penulis memilih usaha beternak ayam petelur karena usaha ini selain
memiliki peluang pasar yang besar, usaha ini juga tidak membutuhkan modal
yang besar dan tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak. Usaha ini juga
memiliki prospek yang yang cerah dengan resiko kegagalan yang relatif kecil.
Karena hal-hal inilah, penulis sebagai pemula dalam dunia usaha berharap
dapat menjalankan usaha ini dengan sukses.
4. Tujuan
Adapun tujuan dari usaha pemeliharaan ayam petelur ini, yaitu :
a. Dapat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia No
948/Kpts/OT.210/10/97, usaha peternakan adalah suatu usaha pembibitan
dan atau budidaya peternakan dalam bentuk perusahaan peternakan atau
peternakan rakyat yang diselenggarakan secara teratur dan terus-menerus
pada suatu tempat dan dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan komersial
atau sebagai usaha sampingan untuk menghasilkan ternak bibit/ternak
potong, telur, susu serta menggemukan suatu jenis ternak termasuk
mengumpulkan, mengedarkan dan memasarkan. Modal dalam usahatani
yang
didalamnya
termasuk
usaha
peternakan
ayam
petelur
dapat
produksi
pendapatan
dan
(Soekartawi,
keuntungan
2005).
Ucokaren
usahatani
yang
(2011),
besar
menyatakan
tidak
selalu
BAB III
METODOLOGI
Masyarakat di negara kita ini kebanyakan adalah masyarakat petani
dan peternak, namun kebanyakan dari mereka tidak memiliki pengetahuan
tentang bisnis peternakan dan pertanian. Ini adalah peluang bagi kita yang
tertarik di bisnis peternakan untuk memulai sebuah usaha peternakan agar
kita mampu menciptakan lapangan kerja bagi pengangguran pengangguran
terkhusus bagi pengangguran yang masih usia sekolah. Sebelum usaha ini
dilaksanakan kami akan mengadakan penyuluhan kepada masyarakat sekitar
tentang cara beternak ayam yang baik dan arti penting beternak ayam agar
mereka mempunyai semangat yang begitu kuat dalam beternak ayam..
Setelah kami melakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar, kami akan
melaksanakan beberapa langkah, yaitu:
Analisis data yang dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. Analisis
deskriptif
digunakan
untuk
menganalisis
data,
dengan
b. R/C rasio
a = R/C
Keterangan :
a = R/C rasio
R = Total penerimaan
C = Total biaya
Kriteria penilaian R/C rasio sebagai berikut :
1. R/C rasio > 1, usaha peternakan ayam petelur layak
dikembangkan.
2. R/C rasio = 1, usaha peternakan ayam petelur tersebut tidak
untung tidak rugi (impas)
3. R/C rasio < 1, usaha peternakan ayam petelur tidak layak
dikembangkan.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Aspek Produksi
1. Jenis Produk
Jenis produk yang dibuat dalam usaha ini adalah telur ayam. Dalam
menghasilkannya diperlukan :
Indukan ayam
Pakan
Kandang ayam
2.
kandang ayam kurang lebih berukuran 8 x 3 meter, tempat makan dan minum
indukan, alat angkut ketika panen, tempat untuk mencampur makannan
ayam, dan tempat penyimpanan telur ayam sementara. Dalam hal ini,
peralatan-peralatan tersebut saya anggarkan tergabung dalam kandang
ayam.
4.
Proses Produksi
Kegiatan produksi dilakukan setiap hari, dan panen dilakukan setiap
sore hari.
B. Aspek Pemasaran
1. Konsumen
Konsumen terdiri dari penduduk di sekitar wilayah produksi, mengingat
harga yang ditawarkan di pasaran cenderung lebih tinggi daripada harga
yang kami patok.
2. Situasi Persaingan
Pesaing untuk industri ini masih belum terlalu banyak, karena tempat
pelaksanaan usaha yang masih beradadi daerah pedesaan.
3.
Penetapan Harga
Cara Pemasaran
Kami menggunakan metode distribusi langsung dalam memasarkan
2.
4.
Tindakan Alternatif
o Naik turunnya harga pakan dapat diatasi dengan menyesuaikan
harga jual.
10
11
D. Aspek Keuangan
1.
Sumber Modal
Modal Tunai
Rp 10,000,000
Modal Investasi
Kandang
Indukan
Rp
380 ekor x Rp. 64.500
Rp 24,510,000
Jumlah
Rp 29,510,000
Total Modal
2.
5,000,000
Rp 39,510,000
Biaya Operasional
Pakan per-bulan
Konsentrat
9 x Rp. 327.500
Rp 2,947,500
Bekatul
Rp
9 x Rp. 4.200 x 70 kg
Rp 2,646,000
618,750
Tepung
Jagung
Rp 6,212,250
Gaji pegawai
Vaksinasi
2 x Rp. 14.000
3.
Rp
500,000
Rp
28,000
Rp 6,740,250
Penjualan
30 hari x 19 kg x Rp 16.000
(Diasumsikan setiap hasil produksi dapat terjual habis)
12
Rp
9,120,000
Biaya Operasional
Biaya Pakan
Konsentrat
Bekatul
Tepung Jagung
9 x Rp. 327.500
9 x Rp. 2.500 x 27,5 kg
9 x Rp. 4.200 x 70 kg
Jumlah Biaya Pakan
Gaji Pegawai
Vaksinasi
2 x Rp. 14.000
Biaya Operasional Lainnya
Biaya Penyusutan Kandang
Biaya Penurunan Produktifitas Indukan
Total Biaya Produksi
Laba Usaha
4.
Rp 2,947,500
Rp 618,750
Rp 2,646,000
Rp 6,212,250
Rp 500,000
Rp
Rp
Rp
Rp
28,000
100,000
125,000
517,222
Rp 7,482,472
Rp 1,637,528
Rp 7,482,472
Rp 16,000
= 468 Kg
Atau setara dengan harga jual hasil produksi selama 25 hari.
5.
Cash Flow
Keterangan
Penerimaan
Modal
Penjualan
Jumlah Penerimaan
Pengeluaran
Kandang
Indukan
Biaya Pakan
Gaji Pegawai
Vaksinasi
Bulan I
Bulan II
Rp 39.510.000
Rp 9.120.000
Rp 48.630.000
Rp 12.279.750
Rp 9.120.000
Rp 21.399.750
Rp 5.000.000
Rp 24.510.000
Rp 6.212.250
Rp
500.000
Rp
28.000
Rp
Rp
Rp
13
6.212.250
500.000
28.000
Rp
100.000
Rp 36.350.250
Rp 12.279.750
Rp
100.000
Rp 6.840.250
Rp 14.559.500
48.630 .000
36.350.250 = 1,33
layak
diusahakan dan menguntungkan karena nilai R/C= 1,33 artinya bahwa setiap
Rp.
1.000,-
biaya
yang
dikeluarkan
akan
menghasilkan
tambahan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari proposal usaha ini dapat di ambil kesimpulan bahwa membuka
usaha terna kayam petelur cukup menguntungkan. Bidang usaha ini dapat
menjaring tenaga kerja untuk mengurangi pengangguran di Indonesia. Selain
itu usaha ini juga cukup mudah untuk ditekuni. Apabila usaha ini sudah
berkembang akan membutuhkan tenaga kerja
dibagi ke dalam bagian-bagian.
B. Saran
14
15