Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PRAKARYA

Proposal Wirausaha Unggas Petelur

Oleh :

Arinda Widdy Cahya Aprilisia


XII IIS-1

SMA NEGERI 1 KEPANJEN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi di segala sektor telah memacu pula meningkatan


pendapatan masyarakat, baik di kota maupun di pedesaan yang pada gilirannya
akan mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk meningkatkan gizinya,
terutama yang bersumber dari protein hewani yang relatif murah dan mudah
didapat sehingga yang berpendapatan menengah kebawah lebih banyak
mengkonsumsinya.
Ayam Ras Petelur Salah satu penghasil hewani adalah ternak. Secara
nasional, perkembangan populasi berbagai jenis ternak menunjukkan
peningkatan yang besar, terutama untuk ternak unggas. Walaupun demikian,
Indonesia dengan jumlah penduduk 200 juta orang masih tergolong sebagai
negara yang tingkat konsumsi daging ayam dan telur yang masih rendah
dibanding dengan kebutuhan gizi maupun konsumsi negara lain. Atas dasar ini,
pengembangan usaha peternakan ayam ras petelur mendapat prioritas dalam
pengembangan perekonomian khususnya usaha kecil.
Prospek pengembangan agribisnis ayam ras petelur di masa yang akan
datang dilihat dari sisi penawaran (supply side) dan sisi permintaan (demand
side) telur di Indonesia. Dari sisi permintaan, prospek agribisnis ayam ras
petelur sangat berkaitan dengan peranan telur ayarm ras dalam struktur
konsumsi telur dan sifat permintaannya yang sangat sesuai dengan
perkembangan masa depan.

2.1. Tujuan

Tujuan usaha wirausaha peternakan ayam petelur ini sama dengan jenis
usaha-usaha yang lain, yaitu mendapatkan keuntungan yang setinggi-tingginya
dengan biaya produksi seminim mungkin. Agar dapat memperoleh keuntungan
yang maksimal, maka harus diperhitungkan segi-segi teknis pemeliharaan
secara ekonomis. Selain tujuan utama seperti disebutkan di atas, tujuan dari
usaha budidaya ayam petelur adalah:
● Dapat melakukan usaha ayam petelur dengan baik dan memberikan manfaat
yang besar.
● Dapat memasarkan telur ayam dengan baik.
● Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya.
● Dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi tingkat pengangguran.
● Untuk memenuhi kebutuhan telur sebagai pemenuh gizi penduduk setempat.
● Sebagai pengetahuan atau menambah wawasan dalam menjalankan usaha.

1.2. Peluang Pasar

Usaha ternak unggas petelur sangat menjanjikan keuntungan yang besar


karena kebutuhan akan telur di pasar sangat besar. Hal ini dibuktikan dengan
adanya kenaikan harga telur dari tahun ke tahun. Telur merupakan salah satu
bahan makanan yang banyak dibutuhkan, misalnya saja untuk membuat aneka
kue, makanan ringan, dan masih banyak yang lainnya. Oleh sebab itu peluang
bisnis telur ayam akan selalu menjanjikan untuk dijadikan lahan usaha mandiri.

Selain itu usaha budidaya ayam petelur karena dari segi pemenuhan
kebutuhan, terdapat banyak rumah makan yang membutuhkan telur ayam. Hal
ini didasari juga dengan faktor atau keterbatasan orang yang memiliki usaha
budidaya ayam petelur. Oleh sebab itu, menurut kami peluang dalam membuka
usaha budidaya ayam petelur itu cukup tinggi.
BAB II
ANALISIS BIAYA

A. Investasi Alat dan Bahan


No. Item Jumlah Harga Satuan Total
1. Kandang ayam 3 x 3 2 unit Rp.100.000 Rp 200.000
2. Tempat minum 5 buah Rp. 6.000 Rp 30.000
3. Tempat makan 5 buah Rp. 4.000 Rp 20.000
4. Lampu penerangan 2 buah Rp. 5.000 Rp 10.000
5. Induk ayam 100 ekot Rp.20.000 Rp 2.000.000
Modal Awal Rp 2.260.000
Biaya penyusutan alat/bulan = total investasi : umur alat = 2.260.000 :24 bulan = 94.000

B. Biaya Tetap
No. Item Jumlah Harga Satuan Total
1. Pakan ayam 2 unit Rp.100.000 Rp 15.000
2. Listrik/Air 5 buah Rp. 6.000 Rp 50.000
3. Penyusutan alat 5 buah Rp. 4.000 Rp 94.000
4. Vaksinasi 2 buah Rp. 5.000 Rp 14.000
Total Biaya/Bulan Rp 173.000

C. Biaya Tidak Tetap


No. Item Jumlah Harga Satuan Total
1. Konsentrat (BR) 1 karung Rp.325.000 Rp 325.000
2. Obat-obatan 1 set Rp. 100.000 Rp 100.000
Jumlah Rp 425.000

D. Total Biaya
Total biaya yaitu jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya tetap. Pada
proses budidaya ayam petelur, total biaya yang dibutuhkan adalah: Total biaya
= biaya tidak tetap + biaya tetap = Rp. 425.000 + Rp. 173.000 = Rp. 598.000

Pemasukan
Hasil penjualan telur ayam (1 ayam dalam sehari menghasilkan 1 telur) : 1 butir
telur Rp. 800,00 Maka 100 ayam = 100 x Rp. 800,00 = Rp. 80.000. Jadi, total
pendapatan dalam satu bulan = 30 x 80.000 = Rp. 2.400.000,

Keuntungan
Pendapatan selama 1 bulan adalah Rp. 2.400.000. Keuntungan bersih dalam 1
bulan: Rp. 2.400.000 – Rp. 598.000 = Rp. 1.802.000.
BAB III
PELAKSANAAN WIRAUSAHA

3.1. Penentuan Lokasi kandang


Ternak ayam petelur membutuhkan tempat yang tepat karena jika tempat tidak
memenuhi syarat maka usaha yang jalankan tidak akan maksimal. Ada banyak
sekali pertimbangan yang harus dilakukan sebelum memilih tempat. Lokasi
kandang usaha ayam petelur ditempatkan pada lahan yang memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
● Jauh dari daerah pemukiman penduduk (kampung), terutama daerah yang
banyak unggasnya, sehingga akan mencegah terjadinya kontaminasi penyakit
dari luar.
● Jauh dari jalan raya yang banyak dilalui kendaraan bermotor, karena suara
yang bising dapat menyebabkan ayam berkurang telurnya akibat stress.
● Jauh dari lokasi binatang yang menganggu ayam, antara lain ular dan musang,
karena binatang tersebut menyebabkan stress pada ayam petelur.
● Air bersih mudah diperoleh (mata air, sumur, PDAM dan lain-lain) untuk
keperluan minumnya ayam, tenaga kerja dan membersihkan kandang ayam.
● Daerahnya tidak lembab dan cukup memperoleh sinar matahari, serta bukan
daerah yang kecepatan anginnya sangat tinggi.
3.2. Alat Produksi
Produk utama/usaha ayam petelur ras adalah berupa telur segar. Untuk usaha ini
diperlukan antara lain lahan kering, bangunan atau rumah kandang, kandang
ayam (batere). Instalasi listrik dan air, peralatan kandang, rumah jaga dan
gudang, pagar dan jalan serta ayam ras petelur (pullet, ayam remaja betina).
beberapa alat produksi wirausaha telur unggas antara lain sebagai berikut.
1. Sistem perkandangan ayam petelur dapat berupa litter dan cage. Sistem litter
menggunakan alas berupa sekam, serbuk gergaji, atau bahan lainnya. Sistem
cage dapat berupa single bird cage (diisi satu ekor ayam, disebut juga kandang
tipe baterai), multiple bird cage (diisi 2 ekor ayam atau lebih, tidak lebih dari 8
– 10 ekor), dan colony cage (diisi 20 – 30 ekor ayam). Lebar bangunan
kandang untuk ayam petelur saat fase layer sebaiknya sekitar 8 m apabila tipe
kandang terbuka, jika lebar kandang 12 m maka perlu dilengkapi dengan ridge
ventilation. Jika ventilasi kurang baik, amoniak dari ekskreta akan mejadi
racun bagi ayam, menimbulkan gangguan pernafasan, penurunan produksi,
dan penyakit cacing untuk ayam yang dipelihara di kandang litter.
2. Litter (alas lantai). Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak
ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang.
Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit
padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu
dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
3. Tempat bertelur. Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan
kulit telur tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yang
cukup untuk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan didinding kandang dengan
lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan
telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan terinjak-injak serta dimakan.
Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar
sarang setelah bertelur dan dibuat lubah yang lebih besar dari besar telur pada
dasar sarang.
4. Tempat bertengger. Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat
dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan
dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah
dari tempat bertelur.
5. Tempat makan, minum dan tempat grit. Tempat makan dan minum harus
tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan
tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus

3.3. Pemilihan Jenis Unggas


Ayam petelur yang akan diternak harus memiliki kualitas yang bagus agar
hasilnya optimal. Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah dengan
memilih bibit ayam petelur yang bagus dan berkualitas. Bibit unggas ayam
petelur yang baik antara lain memiliki ciri sehat dan tidak cacat fisiknya,
pertumbuhan dan perkembangannya normal, dan berasal dari bibit yang
diketahui keunggulannya.

3.4. Pelaksanaan Budidaya

1. Persiapan lahan, bangunan, kandang dan peralatan lainnya. Rumah kandang


dan peralatan kandang, sebelum digunakan untuk ayam, disterilkan terlebih
dahulu dengan disinfectant. Untuk mencegah penyakit dari luar, setiap orang
yang masuk ke pekarangan atau kandang harus cuci kaki dahulu dengan air
yang diberi desinfectant pada pintu masuk
2. Pembelian ayam remaja (puller) berumur 5 bulan. Ayam ini akan bertelur 2 - 1
minggu setelah dipelihara peternak. Ayam yang baru dibeli diberi vaksin dan
vitamin agar tidak mudah terserang oleh penyakit, sehingga rata-rata
kematiaannya relatif rendah. Pada akhir periode ayam tua/kurang produktif
yang dapat dijual sebagai ayam potong.
3. Ayam yang diberi pakan (concentrate), vitamin, obat-obatan dan vaksin pada
tiap hari yaitu dengan konversi pakan berkisar antara 2,18 - 2,25 yaitu untuk
memperoleh 1 kg telur dibutuhkan pakan antara 2,18 - 2,25 kg pakan.
4. Membersihkan dan memperbaiki kandang serta peralatannya pada tiap hari.
Ayam sakit yang tidak bisa tertolong lagi diafkir dan dijual serta ayam yang
mati dibuang. Kotoran ayam dikumpulkan dan dijual tiap 4 - 5 hari.
5. Setelah ayam kurang produktif lagi (umur 20 -22 bulan) maka ayam tua
tersebut dijual sebagai ayam potong. Selanjutnya kandang dibersihkan dan
disterilkan selama 1 - 2 minggu agar ayam puller yang baru diremajakan
terhindar dari penyakit.

BAB IV
RENCANA PEMASARAN PRODUK HASIL BUDIDAYA

Rencana harga yang akan saya tawarkan mengacu pada penghasilan rata rata
masyarakat. tujuannya agar harga yang akan kami tawarkan tidak terlalu
membebankan masyarakat untuk membeli telur dari usaha kami,oleh karena itu
rencana harga yang saya tawarkan Rp. 5.000/kg lebih murah dari harga telur di
pasaran. Strategi pemasaran merupakan salah satu langkah yang dilakukan
memperlancar pemasaran dan memuaskan konsumen,strategi pemasaran ada 4
yaitu:
1. Strategi Produk. Dalam hal ini produk dapat berupa telur, dan yang tak kalah
pentingnya untuk memenuhi kepuasan konsumen adalah melihat mutu dan
manfaat produk. Target utama yang kami tuju untuk memperlancar usaha ini
adalah pasar. Di dalam pasar, banyak sekali pemasok telur yang mampu secara
kontinyu membeli telur dengan harga yang sesuai. Selain lingkungan pasar,
kami akan memasarkan telur ke berbagai rumah makan yang mempergunakan
bahan dasar telur dengan kualitas terbaik.
2. Harga. Harga yang di tetapkan stabil dan bersaing dengan produsen telur
lainnya,jika harga terlalu tinggi akan mengurungkan niat pembeli,sebaliknya
harga yang terlalu rendah di khawatirkan tidak dapat memenuhi biaya
produksi.pemberian diskon setiap pembelian dalam jumlah tertentu juga dapat
menarik pembeli. Harga untuk produk yang pada umumnya dijual
menggunakan satuan kilogram ini kami tentukan berdasarkan harga di pasaran
pada umumnya.
3. Tempat. Tidak kalah pentingnya dengan kualifikasi produk dan harga, tempat
dan pasar juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemasaran.
Penentuan pasar harus didasarkan dengan kemudahan produk telur oleh
konsumen.
4. Promosi. Salah satu cara promosi yang paling banyak dilakukan adalah
dengan memasang iklan,selain memasang iklan promosi juga dapat di lakukan
dengan secara langsung dari mulut ke mulut. Selain itu kami menggunakan
metode distribusi langsung dalam memasarkan barang, yaitu dengan
mengunjungi pembeli ke pasar atau rumah makan. Karena usaha kami yang
belum banyak dikenal masyarakat, dengan menggunakan metode distribusi
langsung akan dengan mudah bagi kami untuk menjaring pembeli di sekitar
tempat transaksi.

BAB V PENUTUP

Demikian proposal yang disusun dalam rangka untuk memenuhi pihak-pihak


yang memerlukan dan bagi pemilik sebagai acuan pengembangan bisnis
Beternak ayam petelur memberikan keuntungan yang besar serta tidak
memerlukan modal yang cukup besar. Pemeliharaan akan ayam petelur tidak
begitu sulit untuk dilaksanakan. Wirausaha di bidang pemeliharaan ayam
petelur memiliki prospek yang cerah dengan resiko yang kecil.

Anda mungkin juga menyukai