Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL USAHA

BUDIDAYA AYAM PETELUR


Oleh:
Brian Ardiansyah (07)

SMA NEGERI 1 DAMPIT


2020∕2021
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi di segala sektor telah memacu pula peningkatan pendapatan masyarakat, baik
di kota maupun di pedesaan yang pada gilirannya akan mempengaruhi kemampuan masyarakat
untuk meningkatkan gizinya, terutama yang bersumber dari protein hewani yang relatif murah dan
mudah didapat sehingga yang berpendapatan menengah kebawah lebih banyak mengkonsumsinya
dibandingkan dengan daging sapi atau susu.
Salah satu penghasil protein hewani adalah ternak. Secara nasional, perkembangan populasi
berbagai jenis ternak menunjukkan peningkatan yang besar, terutama untuk ternak unggas.
Walaupun demikian, Indonesia dengan jumlah penduduk 200 juta orang masih tergolong sebagai
negara yang tingkat konsumsi daging ayam dan telur yang masih rendah dibanding dengan
kebutuhan gizi maupun konsumsi negara lain. Atas dasar ini, pengembangan usaha peternakan ayam
ras petelur mendapat prioritas dalam pengembangan perekonomian khususnya usaha kecil
peternakan ayam ras petelur.

B.     Tujuan
Tujuan dari usaha budidaya ayam petelur adalah
1)Dapat melakukan usaha pemeliharaan ayam petelur dengan baik dan memberikan manfaat yang
besar.
2)Dapat membuka lapangan kerja bagi orang lain.
3)Untuk memenuhi kebutuhan telur sebagai pemenuh gizi masyarakat.

C. Peluang pasar
Usaha ternak unggas petelur sangat menjanjikan keuntungan yang besar karena kebutuhan akan telur
di pasar sangat besar. Hal ini dibuktikan dengan adanya kenaikan harga telur dari tahun ke tahun.
Telur merupakan salah satu bahan makanan yang banyak dibutuhkan, misalnya saja untuk membuat
aneka kue, makanan ringan, dan masih banyak yang lainnya. Oleh sebab itu peluang bisnis telur
ayam akan selalu menjanjikan untuk dijadikan lahan usaha mandiri.
Selain itu usaha budidaya ayam petelur karena dari segi pemenuhan kebutuhan, terdapat banyak
rumah makan yang membutuhkan telur ayam. Hal ini didasari juga dengan faktor atau keterbatasan
orang yang memiliki usaha budidaya ayam petelur. Oleh sebab itu, menurut kami peluang dalam
membuka usaha budidaya ayam petelur itu cukup tinggi.
BAB II
ANALISIS BIAYA

A.Investasi Alat dan Bahan


No. Item Jumlah Harga Satuan Total
1. Kandang ayam 3×3 2 buah Rp 100.000 Rp 200.000
2. Tempat minum 5 buah Rp 6.000 Rp 30.000
3. Tempat makan 5 buah Rp 4.000 Rp 20.000
4. Lampu penerangan 2 buah Rp 5.000 Rp 10.000
5. Induk ayam 100 buah Rp 20.000 Rp 2.000.000
Total Biaya: Rp 2.260.000

B.Biaya Tetap
No. Item Jumlah Harga Satuan Total
1. Pakan ayam 2 buah Rp 70.000 Rp 140.000
2. Listrik/air 5 buah Rp 15.000 Rp 75.000
3. Penyusutan 5 buah Rp 17.000 Rp 85.000
4. Vaksinasi 2 buah Rp 12.000 Rp 24.000
Total biaya/bulan: Rp 324.000

C.Biaya Tidak Tetap


No. Item Jumlah Harga Satuan Total
1. Konsentrat 1 karung Rp 325.000 Rp 325.000
2. Obat-obatan 1 set Rp 100.000 Rp 100.000
Total Biaya: Rp 425.000

D.Total Biaya
Total biaya=Biaya tetap+Biaya tidak tetap
=Rp 324.000+Rp 425.000
=Rp 749.000

E.Pemasukan
Hasil penjualan telur ayam (1 ayam dalam sehari menghasilkan 1 telur) : 1 butir telur Rp
1.000,maka 100 ayam = 100 x Rp 1.000 = Rp 100.000. Jadi, total pendapatan dalam satu bulan =
30 x 100.000 = Rp 3.000.000

F.Keuntungan
Keuntungan bersih dalam 1 bulan=Rp 3.000.000 - Rp 749.000
=Rp 2.251.000

BAB III
PELAKSANAAN WIRAUSAHA

A. Penentuan Lokasi kandang


Ternak ayam petelur membutuhkan tempat yang tepat karena jika tempat tidak memenuhi
syarat maka usaha yang jalankan tidak akan maksimal. Ada banyak sekali pertimbangan yang
harus dilakukan sebelum memilih tempat. Lokasi kandang usaha ayam petelur ditempatkan
pada lahan yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :
•Jauh dari daerah pemukiman penduduk (kampung), terutama daerah yang banyak unggasnya,
sehingga akan mencegah terjadinya kontaminasi penyakit dari luar.
•Jauh dari jalan raya yang banyak dilalui kendaraan bermotor, karena suara yang bising dapat
menyebabkan ayam berkurang telurnya akibat stress.
•Jauh dari lokasi binatang yang menganggu ayam, antara lain ular dan musang, karena binatang
tersebut menyebabkan stress pada ayam petelur.
•Air bersih mudah diperoleh (mata air, sumur, PDAM dan lain-lain) untuk keperluan minumnya
ayam, tenaga kerja dan membersihkan kandang ayam.
•Daerahnya tidak lembab dan cukup memperoleh sinar matahari, serta bukan daerah yang
kecepatan anginnya sangat tinggi.

B. Alat Produksi

Produk utama/usaha ayam petelur ras adalah berupa telur segar. Untuk usaha ini diperlukan
antara lain lahan kering, bangunan atau rumah kandang, kandang ayam (batere). Instalasi listrik
dan air, peralatan kandang, rumah jaga dan gudang, pagar dan jalan serta ayam ras petelur
(pullet, ayam remaja betina). beberapa alat produksi wirausaha telur unggas antara lain sebagai
berikut.

1).Sistem perkandangan ayam petelur dapat berupa litter dan cage. Sistem litter menggunakan
alas berupa sekam, serbuk gergaji, atau bahan lainnya. Sistem cage dapat berupa single bird
cage (diisi satu ekor ayam, disebut juga kandang tipe baterai), multiple bird cage (diisi 2 ekor
ayam atau lebih, tidak lebih dari 8 – 10 ekor), dan colony cage (diisi 20 – 30 ekor ayam). Lebar
bangunan kandang untuk ayam petelur saat fase layer sebaiknya sekitar 8 m apabila tipe
kandang terbuka, jika lebar kandang 12 m maka perlu dilengkapi dengan ridge ventilation. Jika
ventilasi kurang baik, amoniak dari ekskreta akan mejadi racun bagi ayam, menimbulkan
gangguan pernafasan, penurunan produksi, dan penyakit cacing untuk ayam yang dipelihara di
kandang litter.

2).Litter (alas lantai). Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang
bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm,
bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya,
atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.

3).Tempat bertelur. Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan kulit telur
tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yang cukup untuk 4–5 ekor ayam.
Kotak diletakkan didinding kandang dengan lebih tinggi dari tempat bertengger,
penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan
terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur
langsung ke luar sarang setelah bertelur dan dibuat lubah yang lebih besar dari besar telur pada
dasar sarang.

4).Tempat bertengger. Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding
dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar
terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.

5).Tempat makan, minum dan tempat grit. Tempat makan dan minum harus tersedia cukup,
bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat.
Untuk tempat grit dengan kotak khusus.

C. Pemilihan Jenis Unggas


Ayam petelur yang akan diternak harus memiliki kualitas yang bagus agar hasilnya optimal.
Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah dengan memilih bibit ayam petelur yang
bagus dan berkualitas. Bibit unggas ayam petelur yang baik antara lain memiliki ciri sehat dan
tidak cacat fisiknya, pertumbuhan dan perkembangannya normal, dan berasal dari bibit yang
diketahui keunggulannya.

D.Pelaksanaan Budidaya

Persiapan lahan, bangunan, kandang dan peralatan lainnya. Rumah kandang dan peralatan
kandang, sebelum digunakan untuk ayam, disterilkan terlebih dahulu dengan disinfectant.
Untuk mencegah penyakit dari luar, setiap orang yang masuk ke pekarangan atau kandang
harus cuci kaki dahulu dengan air yang diberi desinfectant pada pintu masuk
Pembelian ayam remaja (puller) berumur 5 bulan. Ayam ini akan bertelur 2 - 1 minggu setelah
dipelihara peternak. Ayam yang baru dibeli diberi vaksin dan vitamin agar tidak mudah
terserang oleh penyakit, sehingga rata-rata kematiaannya relatif rendah. Pada akhir periode
ayam tua/kurang produktif yang dapat dijual sebagai ayam potong.
Ayam yang diberi pakan (concentrate), vitamin, obat-obatan dan vaksin pada tiap hari yaitu
dengan konversi pakan berkisar antara 2,18 - 2,25 yaitu untuk memperoleh 1 kg telur
dibutuhkan pakan antara 2,18 - 2,25 kg pakan.
Membersihkan dan memperbaiki kandang serta peralatannya pada tiap hari. Ayam sakit yang
tidak bisa tertolong lagi diafkir dan dijual serta ayam yang mati dibuang. Kotoran ayam
dikumpulkan dan dijual tiap 4 - 5 hari.
Setelah ayam kurang produktif lagi (umur 20 -22 bulan) maka ayam tua tersebut dijual sebagai
ayam potong. Selanjutnya kandang dibersihkan dan disterilkan selama 1 - 2 minggu agar ayam
puller yang baru diremajakan terhindar dari penyakit.
BAB IV
RENCANA PEMASARAN PRODUK

Rencana harga yang akan saya tawarkan mengacu pada penghasilan rata rata
masyarakat.Tujuannya agar harga yang akan kami tawarkan tidak terlalu membebankan
masyarakat untuk membeli telur dari usaha kami,oleh karena itu rencana harga yang saya
tawarkan Rp 17.000/kg lebih murah dari harga telur di pasaran. Strategi pemasaran merupakan
salah satu langkah yang dilakukan memperlancar pemasaran dan memuaskan konsumen,strategi
pemasaran ada 4 yaitu:

1).Strategi Produk.
Dalam hal ini produk dapat berupa telur, dan yang tak kalah pentingnya untuk memenuhi
kepuasan konsumen adalah melihat mutu dan manfaat produk. Target utama yang kami tuju
untuk memperlancar usaha ini adalah pasar. Di dalam pasar, banyak sekali pemasok telur yang
mampu secara kontinyu membeli telur dengan harga yang sesuai. Selain lingkungan pasar, kami
akan memasarkan telur ke berbagai rumah makan yang mempergunakan bahan dasar telur
dengan kualitas terbaik.

2).Harga.
Harga yang di tetapkan stabil dan bersaing dengan produsen telur lainnya,jika harga terlalu tinggi
akan mengurungkan niat pembeli,sebaliknya harga yang terlalu rendah di khawatirkan tidak
dapat memenuhi biaya produksi.pemberian diskon setiap pembelian dalam jumlah tertentu juga
dapat menarik pembeli. Harga untuk produk yang pada umumnya dijual menggunakan satuan
kilogram ini kami tentukan berdasarkan harga di pasaran pada umumnya.

3).Tempat.
Tidak kalah pentingnya dengan kualifikasi produk dan harga, tempat dan pasar juga sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan pemasaran. Penentuan pasar harus didasarkan dengan
kemudahan produk telur oleh konsumen.

4).Promosi.
Salah satu cara promosi yang paling banyak dilakukan adalah dengan memasang iklan,selain
memasang iklan promosi juga dapat di lakukan dengan secara langsung dari mulut ke mulut.
Selain itu kami menggunakan metode distribusi langsung dalam memasarkan barang, yaitu
dengan mengunjungi pembeli ke pasar atau rumah makan. Karena usaha kami yang belum
banyak dikenal masyarakat, dengan menggunakan metode distribusi langsung akan dengan
mudah bagi kami untuk menjaring pembeli di sekitar tempat transaksi.
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari proposal usaha ini dapat disimpulkan bahwa membuka usaha ayam petelur cukup
menguntungkan dan dapat menjaring tenaga kerja untuk mengurangi pengangguran di Indonesia.
Berwira usaha Ayam Petelur juga memilki prospek yang cerah dengan resiko yang kecil.

B.Saran
Dalam suatu usaha, tentunya akan menemukan hambatan-hambatan, diantaranya adalah harga
bahan baku yang tidak stabil, dalam hal ini adalah harga pakan indukan yang cenderung naik. Oleh
karena itu, diperlukan strategi tertentu agar tidak mengalami kepalitian (bangkrut). Diantara strategi-
strategi tersebut dapat dilakukan dengan membeli jagung pada petani, dan menggilingkannya agar
dapat mengurangi biaya pakan, karena harga jagung di pasaran cenderung lebih mahal.
Selain itu, untuk mencapai kesuksesan dalam setiap usaha diperlukan kegigihan dan pantang
menyerah. Setiap keberhasilan ditentukan oleh usaha yang dilakukan oleh masing-masing individu.

Anda mungkin juga menyukai