Anda di halaman 1dari 8

ANALISA USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG

Asumsi-asumsi dalam Usaha Penggemukan Sapi Potong Adalah :

1. Lahan yang digunakan merupakan tanah pekarangan yang belum dimanfaatkan


dan tidak diperhitungkan untuk sewa lahannya.

2. Sapi bakalan yang dipelihara sebanyak 40 ekor jenis pejantan sapi potong
dengan harga awal Rp 14.700.000/ekor dengan berat badan rata-rata 300kg/ekor.

3. Kapasitas pengiriman per-truk 8 ekor dengan biaya sewa truk, sopir dan upah
pemberian pakan Rp 3.200.000 per-pengiriman.

4. Sapi dipelihara selama 6 bulan atau 180 hari dengan penambahan berat badan
1,2 kg/ekor/hari.

5. Biaya pembangunan 10 x 6 meter dengan harga per-meter Rp 850.000.

6. Penyusutan kandang 20% per-tahun dengan demikian penyusunan untuk satu


periode 10% dengan taksiran usia ekonomis 5 tahun.

7. Tenaga kerja 2 orang dengan upah Rp 3.000.000/bulan/orang.

8. Gaji pengelola Rp 5.000.000/bulan.

9. Sapi membutuhkan vitamin dan obat-obatan sebesar Rp 5.000/ekor/bulan.

10. Peralatan kandang dibutuhkan sebesar Rp 1.000.000/tahun, dengan demikian


untuk satu periode Rp Rp 500.000.

11. Kotoran yang dihasilkan selama 1 periode sebanyak 36.000 kg kering dengan
harga Rp 1.000/kg.

12. Pakan yang diperlukan untuk 1 periode : HMT 40 kg x 40 x 180 x Rp 250 dan
konsentrat 3 kg x 40 x 180 x Rp 3.600.

Aspek Teknis
Usaha Penggemukan Sapi Potong
(Dalam 1 Periode)
No Keterangan Jumlah Satuan
1 Pengadaan sapi bakalan
A. Populasi awal penggemukan 40 Ekor
B. Harga sapi bakalan 14.700.000 Rp/Ekor
C. Taksiran bobot awal bakalan 300 Kg/Ekor
2 Distribusi pengadaan bakalan
A. Sewa truk 2.000.000 Rp/Truk
B. Upah sopir 2.500.000 Rp/Pengiriman
C. Upah pemberian pakan 200.000 Rp/Pengiriman
perjalanana
3 Periode penggemukan
A. Jumlah bulan penggemukan 6 Bulan
B. Jumlah hari penggemukan 180 Hari
4 Produksi sapi penggemukan :
A. Penambahan bobot ternak 1,2 Kg/Ekor/Hari
B. Bobot tercapai dalam 1 periode 216 Kg/Ekor
C. Bobot akhir ternak 516 Kg/Ekor
D. Harga jual sapi penggemukan 63.000 Rp/Kg/ST
5 Pakan
A. HMT (10% x Bobot sapi) 40 Kg/Ekor/Hari
B. Konsentrat (1% x Bobot sapi) 3 Kg/Ekor/Hari
C. Harga HMT 250 Rp/Kg
D. Harga konsentrat 4.000 Rp/Kg
6 Obat-obatan & Vitamin
A. Biaya obat-obatan dan vitamin 5.000 Rp/ST/Bln
7 Biaya lain-lain
A. Biaya listrik 300.000 Rp/Kwh
B. Biaya listrik 150.000 Rp/M3
8 Biaya tenaga kerja 11.000.000 Rp/Bln
9 Peralatan kandang
Peralatan 1.000.000 Rp/Thn
Penyusutan peralatan (50%) 500.000 Rp/Periode
10 Produksi pupuk
A. Produksi kotoran 5 Kg/Ekor/Hari
B. Harga pupuk kompos 1.000 Rp/Kg

Analisis keuangan usaha penggemukan sapi bali


Dari aspek teknis diatas maka dapat kita gambarkan aspek analisis
keuangan dari penggemukan sapi potong.

Analisis penggemukan sapi potong


(Dalam 1 periode)
No Jml Sat Harga Jml Biaya
Uraian (Rp) (Rp)
A. Biaya-Biaya
1 Biaya Investasi
1. Bangunan kandang 1 Unit 13.600.000 13.600.000
(Kapasitas 40 ekor)
2. Peralatan kandang 1 Paket 1.000.000 1.000.000
Total biaya investasi 14.600.000
2 Biaya variabel
1. Pembelian bibit bakalan sapi 40 Ekor 14.700.000 588.000.000
2. Sewa truk 5 Truk 2.000.000 10.000.000
3. Upah sopir 5 Truk 2.500.000 12.500.000
4. Upah pemberian pakan 5 Kali 200.000 1.000.000
(pengiriman)
5. Hijauan makanan ternak 288.00 Kg 250 72.000.000
(HMT) 0
6. Konsentrat 21.600 Kg 4.000 86.400.000
7. Vitamin dan obat-obatan 6 Bln 1.200.000 7.200.000
8. Biaya listrik 6 Bln 1.800.000 1.800.000
9. Biaya air 6 Bln 900.000 900.000
Total biaya variabel 779.000.000
3 Biaya tetap
1. Biaya tenaga kerja 3 Bln 11.000.000 66.000.000
2. Penyusutan kandang 10% 10 % 13.600.000 1.360.000
3. Penyusutan peralatan 50 % 500.000 250.000
kandang 50%
Total biaya tetap 67.610.000
Total biaya-biaya (B. Variabel + B. Investasi + B. Tetap 862.010.000
B. Penerimaan
1. Penjualan sapi (target 516 20.640 Kg 63.000 1.300.320.0
kg/ekor) 00
2. Penjualan pupuk kompos 36.000 Liter 1.000 36.000.000
C. Total penerimaan 1.336.320.0
00
D. Keuntungan 497.810.000
E. B/C Ratio 1.55
F. R/C Ratio 1.57
G. BEP Unit 25 Ekor
H. BEP Rupiah Rp 20.614.526

1. B/C Ratio : Jumlah Pendapatan


Total Biaya Produksi
: Rp 1.336.320.000
Rp 862.010.000
: 1,55
BC/Ratio 1,55 > 1 maka usaha bisa dilanjutkan.

2. R/C Ratio : Penerimaan


Total Biaya (Tetap + Variabel)
: Rp 1.336.320.000
Rp 847.410.000
: 1,57
RC/Ratio 1,57 > 1 maka usaha dinyatakan untung.

3. Break Event Point (BEP)


A. BEP Unit : Output
X Jumlah Produksi
Input
: Rp 847.410.000
X 40
Rp 1.336.320.000
: 25
BEP Unit yang didapat adalah 25 ekor, artinya usaha tersebut berada pada
titik impas apabila jumlah produksinya 25 ekor, maka untuk mendapatkan
keuntungan jumlah produksinya harus lebih dari 25 ekor.

B. BEP Rupiah : Output


X Harga
Input
: Rp 847.410.000
X Rp 32.508.000
Rp 1.336.320.000
: Rp 20.614.526

BEP Harga yang didapat adalah Rp 20.614.526, artinya usaha tersebut


berada pada titik impas apabila produk dijual dengan harga Rp 20.614.526
sehingga untuk mendapatkan keuntungan harga jual produk harus diatas Rp
20.614.526

Analisis cash flow penggemukan sapi potong


Analisis cash flow merupakan gambaran sebuah investasi yang berjalan
selama periode penggemukan berlangsung.

Tahun ke
I II
No Uraian Periode Periode Periode III Periode IV
I II
1 Pendapatan
1. Penjualan sapi 1.300.320.000 1.300.320.000 1.300.320.00 1.300.320.000
potong 0
2. Penjualan 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000
pupuk kompos
Total pendapatan 1.336.320.000 1.336.320.000 1.336.320.00 1.336.320.000
0
2 Pengeluaran
A. Biaya investasi
1. Bangunan 13.600.000 0 0 0
kandang
koloni
2. Peralatan 500.000 0 0 0
kandang
B. Biaya tetap
1. Pembelian 588.000.000 588.000.000 588.000.000 588.000.000
bibit bakalan
2. Ongkos tenaga 66.000.000 66.000.000 66.000.000 66.000.000
kerja
3. Penyusutan 0 1.360.000 1.360.000 1.360.000
kandang
(10%)
4. Penyusutan 250.000 250.000 250.000 250.000
peralatan
(50%)
C. Biaya variabel
1. Sewa truk 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000
2. Upah sopir 12.500.000 12.500.000 12.500.000 12.500.000
3. Upah 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
pemberian
pakan (jalan)
4. Biaya HMT 72.000.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000
5. Konsentrat 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000
6. Vitamin & 7.200.000 7.200.000 7.200.000 7.200.000
obat-obatan
7. Biaya listrik 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000
8. Biaya air 900.000 900.000 900.000 900.000
Total pengeluaran 860.150.000 847.410.000 847.410.000 847.410.000
3 Benefit per periode 476.170.000 488.910.000 488.910.000 488.910.000
4 Benefit per tahun 965.080.000 977.820.000
5 B/C Ratio 1,56 1,57
6 R/C Ratio 1,57 1,57
7 BEP Unit 51 50
8 BEP Rupiah Rp 41.538.973 Rp 41.229.053

1. B/C Ratio Tahun Pertama : Jumlah Pendapatan


Total Biaya Produksi
: Rp 2.672.640.000
Rp 1.693.460.000
: 1,56

B/C Ratio 1,56 > 1 usaha per 1 tahun ini bisa


dilanjutkan.

2. R/C Ratio Tahun Pertama : Penerimaan


Total Biaya (Tetap + Variabel)
: Rp 2.672.640.000
Rp 1.693.460.000
: 1,57
R/C Ratio 1,57 > 1 maka usaha per 1 tahun ini
dinyatakan untung.

3. B/C Ratio Tahun Kedua : Jumlah Pendapatan


Total Biaya Produksi
: Rp 2.672.640.000
Rp 1.707.560.000
: 1,56
B/C Ratio 1,57 > 1 maka usaha di tahun ke 2 ini
masih bisa dilanjutkan.

4. R/C Ratio Tahun Kedua : Penerimaan

Total Biaya (Tetap + Variabel)


: Rp 2.672.640.000
Rp 1.707.560.000
: 1,57
R/C Ratio 1,57 > 1 maka usaha di tahun ke 2 ini
dinyatakan masih untung.

5. Break Event Point (BEP) Tahun Pertama


A. BEP Unit : Output
X Jumlah Produksi
Input
: Rp 1.707.560.000
X 80
Rp 2.672.640.000
: 51
BEP Unit/tahun yang didapat adalah 51 ekor, artinya usaha
tersebut berada pada titik impas apabila jumlah produksinya 51
ekor/tahun, maka untuk mendapatkan keuntungan jumlah produksinya
harus lebih dari 51 ekor/tahun.

B. BEP Rupiah : Output


X Harga
Input
: Rp 1.707.560.000
X Rp 65.016.000
Rp 2.672.640.000
: Rp 41.538.973

BEP Harga tahun pertama yang didapat adalah Rp 41.538.973,


artinya usaha tersebut berada pada titik impas apabila produk dijual
dengan harga Rp 41.538.973 per 2 ekor sapi, sehingga untuk mendapatkan
keuntungan harga jual 2 ekor sapi harus diatas Rp 41.538.973.

6. Break Event Point (BEP) Tahun Kedua


A. BEP Unit : Output
X Jumlah Produksi
Input
: Rp 1.694.820.000
X 80
Rp 2.672.640.000
: 50
BEP Unit/tahun yang didapat adalah 50 ekor, artinya usaha
tersebut berada pada titik impas apabila jumlah produksinya 50
ekor/tahun, maka untuk mendapatkan keuntungan jumlah produksinya
harus lebih dari 50 ekor/tahun.

B. BEP Rupiah : Output


X Harga
Input
: Rp 1.694.820.000
X Rp 65.016.000
Rp 2.672.640.000
: Rp 41.229.053

BEP Harga tahun pertama yang didapat adalah Rp 41.229.053,


artinya usaha tersebut berada pada titik impas apabila produk dijual
dengan harga Rp 41.229.053per 2 ekor sapi, sehingga untuk mendapatkan
keuntungan harga jual 2 ekor sapi harus diatas Rp 41.229.053.

Anda mungkin juga menyukai