Manajemen Pakan
Pakan terdiri atas pakan utama dan pakan tambahan, pakan utama yakni hijauan
(rumput dan daun-daunan), dan pakan tambahan berupa limbah pertanian (jerami) dan limbah
industri pertanian (dedak). Dalam mencapai target pemeliharaan dengan keuntungan yang
diharapkan maka perusahaan menetapkan target ADG sebesar 1,5 kg/ekor/hari.
Pakan Hijauan
Pakan hijauan dibebankan sepenuhnya kepada petani selaku pemelihara, setiap hari
petani mengarit rerumputan segar (rumput lapang, odot, sulanjana, gajah dll), banyaknya
rumput yang diberikan tergantung jumlah ternak sapi yang dipelihara, di asumsikan semakin
bertambahnya bobot badan ternak maka semakin bertambah pula rumput yang di konsumsi
ternak sehingga semakin bertambah pula rerumputan yang harus diperoleh oleh petani.
Jerami Padi
Pakan tambahan berupa limbah pertanian (jerami) secara kolekif atau bersama-sama
dicari oleh petani, jerami diperoleh di wilayah tertentu yang tersedia, umumnya sangat
melimpah sehingga dalam proses pengangkutannya menggunakan transportasi perusahaan.
Setelah diperoleh jerami selanjutnya di tumpuk di gudang pakan untuk dijadikan fermentasi
jerami menggunakan bahan tambahan berupa biostarter dan molases. Setalah dilakukan
proses fermentasi, jerami dapat diberikan pada ternak sesuai takaran yang berlaku, umumnya
2-3% dari bobot badan.
Dedak Padi
Pakan tambahan berupa limbah industri pertanian (dedak) didapat dari gudang
pengolahan padi menjadi beras, dalam pemenuhannya perusahaan bekerjasama sehingga
manajemen dapat diatur sedemikian rupa agar dalam kebutuhannya dapat terpenuhi. Sebelum
diberikan kepada ternak, dedak diolah terlebih dahulu dengan cara dikukus, hal ini dilakukan
agar supaya dedak steril dan bebas dari mikroorganisme patogen.
Manajemen Kesehatan
1. Sapi bakalan sebanyak 30 ekor jenis limousin, harga awal Rp 16.450.000/ekor dengan
berat badan rata-rata 350kg/ekor.
2. Sapi dipelihara selama 1 periode dengan lama interval pemeliharaan 90 hari/120
hari/150 hari dengan target ADG 1,5 kg/ekor/hari.
3. Sapi membutuhkan vitamin dan obat-obatan sebesar Rp 90.000/ekor/periode.
4. Pengadaan peralatan kandang Rp 500.000/periode
5. Pakan konsentrat yang diperlukan untuk 1 periode :
3 kg x 10 ekor x 90 hari x Rp 4.000 = Rp 10.800.000
3 kg x 10 ekor x 120 hari Rp 4.000 = Rp 14.400.000
3 kg x 10 ekor x 150 hari Rp 4.000 = Rp 18.000.000
Total: Rp 43.200.000
6. Pemeliharaan dilakukan dengan sistem bagi hasil dengan petani, keuntungan dibagi
dengan persentase 50% : 50% setelah dikurangi total biaya produksi.
7. Total biaya produksi sebagai berikut:
Bakalan Rp 11.250.000 x 30 ekor = Rp 337.500.000
Vitamin & obat-obatan Rp 90.000/ekor x 30 ekor = Rp 2.700.000
Peralatan kandang Rp 500.000
Konsentrat Rp 43.200.000
Biaya pemasaran Rp 100.000/ekor x 30 ekor = Rp 3.000.000
Total: Rp 386.900.000
8. Hasil penjualan sapi:
Penjualan pertama 340 kg x 10 ekor x Rp 63.000 = Rp 214.200.000
Penjualan kedua 370 kg x 10 ekor x Rp 63.000 = Rp 233.100.000
Penjualan ketiga 400 kg x 10 ekor x Rp 63.000 = Rp 252.000.000
Total: Rp 699.300.000
9. Keuntungan bersama: Rp 699.300.000 - Rp 386.900.000 = Rp 312.400.000
10. Bagi hasil: Rp 312.400.000 : 2 = Rp 156.200.000/perusahaan/petani/periode.