Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL USAHA

“Membuka Peternakan Ayam Arab Petelur”

Diusulkan oleh :

NAMA :
NIM/BP :
PRODI :

Universitas Negeri Kandang Ayam


2015

DIkumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali
calon pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta, tetapi
lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas. Hal ini menyebabkan jumlah pengangguran
semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah pengangguran itu
sangat merugikan karena manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu
sebagai calon tenaga kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu
membaca peluang serta pandai memanfaatkannya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
dan tidak terfokus hanya pada satu jenis pekerjaan saja.
Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah
pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha
juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu pemeliharaan ayam arab. Saat ini
banyak sekali orang yang membutuhkan telur ayam arab.
Adapun analisis SWOT yang dalam usaha bisnis budidaya ayam Arab petelur ini yaitu:
1. Strengths (Kekuatan)
 Memiliki perencanaan yang kuat dan terstruktur
 Memiliki Lahan yang strategis
 Tingkat Produksi telur Ayam Arab lebih banyak dibanding ayam kampung lainnya.
 Adaptasi ayam Arab petelur terhadap cekaman lingkunan lebih baik dibanding ayam Ras
 Kualitas telur ayam Arab Petelur lebih baik dibanding telur ayam Ras.

2. Weaknesses (Kelemahan)
 Permintaan komsumen akan telur ayam kampung belum bisa terpuaskan
 Harga Obat-obatan dan vaksin yang mahal

3. Opportunities (Peluang)
 Persaingan Usaha yang belum banyak

DIkumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info


 Pemasaran yang luas karena kompetitor yang belum sanggup memenuhi permintaan
customer
 Permintaan Masyarakat akan telur ayam kampung semakin meningkat

4. Threats (Ancaman)
 Adanya pemilik modal yang akan mendahului usaha beternak ayam Arab petelur.
 Masuknya pesaing baru
 Wabah penyakit yang timbul
 Telur yang didatangkan dari daerah-daerah lain dalam jumlah yang banyak

B. Perumusan Masalah
Prospek usaha beternak ayam arab di daerah Pulutan, kec. Harau, kab. Lima puluh kota
mempunyai peluang yang sangat besar dilihat dari potensi pemeliharaan dan jumlah pesaing
yang hanya sedikit.

C. Tujuan Program
Tujuan dari kegiatan wirausaha beternak ayam arab, adalah:
 Dapat melakukan wirausaha beternak ayam arab dengan baik dan memberikan manfaat yang
besar bagi kehidupan masyarakat, seperti:
 Dapat memenuhi pasokan telur dan daging ayam arab sesuai dengan kebutuhan.
 Bulunya sebagai bahan aneka kerajinan atau perabot rumah tangga lainnya
 Kotorannya sebagai pupuk kandang ataupun kompos yang baik dapat digunakan sebagai
pupuk tanaman.
 Dapat menjalankan kelangsungan usaha semestinya dan mengembangkannya.
 Dengan usaha ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan menambah pendapatan
penulis.

DIkumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info


BAB II
RENCANA WIRAUSAHA BETERNAK AYAM ARAB

A. Lokasi Wirausaha Beternak Ayam Arab


Lokasi wirausaha yang akan dibangun adalah:
Tempat : Padang Tinggi, jor.Pulutan, kenag.Koto Tuo, kec.Harau, kab.Lima Puluh
Kota
Areal : Ladang sewa
Alasan : tempat begitu nyaman untuk usaha beternak ayam arab, dan tidak
mengganggu lingkungan pemukiman masyarakat setempat.

B. Metode Pemasaran
1. Wilayah Pemasaran
Wilayah pemasaran dari ayam arab ini biasanya dilakukan ke daerah Pekanbaru, Jambi,
Palembang, bahkan hampr merata di pulau sumatera hingga pulau Jawa.
2. Sasaran Konsumen
 Agen
Pemasaran telur ayam arab saat ini tidak sulit, karena sudah ada agen yang menampung
pasokan telur ayam arab. Merekalah yang membawa telur ini ke daerah luar seperti
pekanbaru, jambi, Palembang dan sebagainya.

 Warung Makan/Restoran dan Café


Pemasaran juga dapat dilakukan kerjasama dengan warung makan dan café. Mereka
sangat membutuhkan pasokan telur ayam arab untuk dijadikan sebagai bahan utama masakan,
makanan dan minuman hangat.

 Masyarakat Setempat
Bagi masyarakat setempat (berada sekitar lokasi peternakan) yang menginginkan telur
ayam arab segar dapat secara langsung membeli di peternakan.

3. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang dilakukan yaitu dengan menjalin kerja sama dengan agen
yang saling menguntungkan. Dalam hal ini, agen dapat memperoleh telur dengan mudah dan

DIkumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info


harga yang lebih murah sedangkan pihak peternak keuntungan yang diperoleh yaitu adanya
kemudahan dalam memasarkan hasil produksi telurnya.
Disamping itu, strategi lain yang akan dilakukan yaitu dengan mendistribusikan
secara langsung ke konsumen, dengan mendatangi Warung makan dan café yang telah
berlangganan serta mengantarkan ke komsumen jika ada yang memesan. Hal ini dilakukan
untuk menumbuhkan rasa persaudaraan dan solidaritas diantara kedua belah pihak (Produsen
dan Komsumen).
4. Saingan Usaha
Usaha budidaya ayam Arab petelur di daerah Pulutan, kec. Harau, kab. Lima puluh
kota umumnya masih terbilang sedikit. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan
masyarakat setempat mengenai budidaya tetnak ayam petelur dan banyak pemilik modal
besar yang merasa takut untuk mulai mencoba budidaya ayam petelur. Dengan demikian
hanya sebagian kecil saja masyarakat setempat yang memberikan perhatian khusus dan
keberanian untuk mencoba beternak ayam petelur. Sehingga tingkat persaingan budidaya
ayam Petelur di daerah ini masih sedikit

C. Metode pelaksanaan program


Berdasarkan pada tujuan yang ingin dicapai, maka dalam kegiatan ini dibutuhkan
tahapan-tahapan penyelesaian pada usaha kecil, sasaran secara operasional adalah sebagai
berikut :

1. Penyiapan sarana dan perlengkapan


a. Perkandangan
Kandang yang digunakan adalah jenis kandang Kandang Bateray, merupakan
kandang yang berbentuk sangkar empat persegi panjang yang disusun berderet-deret
memanjang bertingkat dua ataupun bertingkat tiga, dan setiap sangkar (ruangan) hanya
menampung satu ekor ayam. Lantai kandang merupakan bilah-bilah bambu ataupun kawat
yang disusun tidak rapat agar kotoran ayam dapat langsung jatuh ke tanah. Ukuran luas
sangkar kandang untuk satu ekor ayam adalah panjang 45 cm, lebar 25 – 30 cm dan tinggi 40
– 45 cm. Pintu kandang terletak di bagian muka, pada sisi yang berukuran 40 – 45 cm x 25 30
cm. Model kandang ini paling sesuai dengan dan efektif untuk daerah tropis yang panas dan
lembab seperti di Indonesia, serta cocok untuk lahan yang sempit.
Beberapa keuntungan kandang model ini adalah sebagai berikut.
 Lebih menghemat tempat dan dapat dibuat bertingkat.

DIkumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info


 Produktivitas masing-masing ayam mudah diketahui.
 Pengawasan kesehatan ayam lebih terjamin.
 Penyebaran atau penularan penyakit secara luas dapat dicegah.
 Energi yang dikeluarkan lebih sedikit, sehingga ayam dapat berproduksi maksimal.
 Mencegah kerusakan telur dari pematukan.
 Mencegah terjadinya kanibalisme.
 Memudahkan pemeliharaan seperti pemberian pakan, minum dan lain-lain.
 Memudahkan dalam pengambilan telur.

b. Penyiapan Bibit
Dalam penyiapan bibit (anak) ayam arab berbeda dengan penyiapan bibit ayam ras.
Pada ayam ras anak yang dijual oleh agen sudah dipisahkan antara yang jantan dan betina.
Karena ayam ras sudah dapat dibedakan antara yang jantan dan betina semenjak menetas.
Akan tetapi pada ayam arab tidak demikian. Anak ayam arab yang ada didalam kotak (usia 2-
3 hari) masih bercampur antara yang jantan dan betina. Karena ayam arab dapat dibedakan
antara yang jantan dan betina apabila sudah berumur 25 hari.
Jika dalam pemeliharaan diinginkan 1000 ekor ayam arab betina, maka anak yang harus
dipesan adalah sebanyak 2000 ekor, karena perbandingan antara jantan dan betina biasanya
50 : 50.
c. Pemeliharaan
Anak ayam arab yang berusia 2-3 hari pertama harus dipelihara didalam suatu kandang
yang cukup besar secara bersama-sama, tapi sebelumnya harus diberikan vaksin terlebih
dahulu. Kemudian di dalam kandang diberikan penghangat tambahan. Biasanya penghangat
itu yang digunakan adalah lampu (pada siang hari) dan ditambah dengan kompor pada malam
hari. Ini dilakukan sampai anak ayam arab mulai tumbuh sayapnya, yaitu pada usia satu
minggu.
Setelah usia satu minggu pemanas tersebut di angkat dan masih dipelihara didalam
kandang tersebut hingga usia 2 bulan. Pada usia ini ayam yang jantan sudah siap untuk di
jual. Berat rata-rata ayam arab jantan pada usia ini adalah adalah 8 ons.
Kemudian pada saat ini ayam betina sudah bisa dipindahkan kedalam kandang
Bateray. Ayam mulaibertelur pada usia 5 bulan, tapi masih dalam jumlah satu-satu. Ayam ini
mulai merata bertelur pada usia 6 bulan. Masa produktif ayam arab hingga berumur 2 tahun,
dan kemudian siap dijual kembali. Ayam arab betina usia 2 tahun rata-rata beratnya adalah
1,8 Kg.

DIkumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info


d. Pemberian Makanan
Beberapa pengalaman pemelihara ayam Arab, bahwa pemberian pakan campuran
dedak, jagung dan konsentrat dengan perbandingan 1 : 2 : 3 dapat menghasilkan produksi 70-
80% selama 2 tahun. Produktivitas ayam Arab menurun dengan bertambahnya umur ayam.
Ayam Arab termasuk jenis petelur tipe ringan dibawah 1880 gr per ekor. Konsumsi
pakan umumnya maksimal 100 gr/ekor/hari. Dengan adanya batasan pemberian ransum ini
maka sebaiknya penyusunan ransum yang tepat sesuai kebutuhan karena kelebihan ransum
dapat menyebabkan ayam menjadi gemuk dan menurunkan produksi telur, (Wahyu, 1988).
Ransum yang dikonsumsi oleh unggas harus dapat memenuhi segala kebutuhan
unsur-unsur gizi utama dan pra utama bagi unggas, sehingga menghasilkan produksi yang
optimal. Produksi yang optimal dikaitkan dengan prinsip ekonomis dan teknis peternakan.
Produksi yang optimal dimana produksi telur dapat memberikan tingkat manfaat semaksimal
mungkin kepada peternak. Ransum untuk ayam berproduksi pada komposisi yang baik adalah
dengan kandungan protein 17% dan energinya 2850 kkal/kg; akan menghasilkan produksi
telur yang baik untuk daerah tropis (Rasyaf, 1995). Perhitungan kandungan ransum dapat
dilakukan secara sederhana dengan membandingkan jumlah komposisi antara pakan sumber
protein dan sumber karbohidrat. Jika ransum yang tersedia hanya dedak dan konsentrat
(pabrik) maka komposisi 3 : 1 sudah mendekati kandungan nutrisi (protein dan energi) di
atas.
Dalam manajemen pemeliharaan, yang perlu diperhatikan adalah kandungan nutrisi
pakan, karena ini akan mempengaruhi produktivitas telur. Pakan dengan kandungan protein
yang rendah (di bawah jumlah kebutuhannya) menyebabkan ayam tidak bertelur. Penurunan
produktivitas bisa mencapai 50%, hal ini sangat merugikan bagi usaha ternak. Sebagai ayam
petelur, ayam Arab cukup sensitif terhadap respon pakan, jika hanya diberi dedak saja,
produktivitas telur hanya tercapai sekitar 10-15%. Jika terus menerus demikian ayam-ayam
kemudian tidak dapat menghasilkan telur. Untuk memulihkan kondisinya membutuhkan
waktu kurang lebih 1 minggu, perbaikan pemberian pakan baru akan memberikan dampak
produksi, yaitu ayam-ayam akan bertelur kembali.
e. Pengangkutan
Jasa pengangkutan juga sangat dibutuhkan dalam usaha ini, sehingga diperlukan
adanya dana ekstra untuk pengangkutan. Hal ini diperlukan untuk membawa makanan ke
kandang, dan juga untuk membawa hasil produksi pada konsumen.

DIkumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info


2. Ketentuan Pemeliharaan
Dalam pelaksanaan usaha ini mengingat penulis juga seorang mahasiswa, maka
dibutuhkan juga seorang tenaga tambahan (karyawan) yang mengontrol 2 kali sehari
peternakan ayam. Pengontrolah harus dilakukan dengan teratur, yaitu pagi hari jam 09.00 dan
pada sore hari jam 15.00.
Karena jenis usaha ini merupakan usaha sampingan, maka karyawan biasanya
dihargai upah sebesar Rp.10,-/ekor ayam/hari.

D. Analisis Ekonomi Budidaya


Untuk dapat menjalankan kegiatan wirausaha beternak ayam arab ini diperlukan biaya
atau sejumlah dana (modal). Setelah melihat langkah-langkah dalam konsep dasar berusaha
dan memperkirakan sejumlah taksasi dana yang akan diperlukan, maka wirausaha beternak
ayam arab dapat dimulai dengan kalkulasi anggaran biaya sebagai berikut :

Investasi Sarana
 Sewa Lahan : Rp. 5,000,000
 Kandang : Rp. 15,000,000
 Alat/perlengkapan kandang : Rp. 400,000
Total investasi = Rp. 20,400,000
Biaya Operasional Awal 1
 Bibit umur 2-3hari 2000 ekor x Rp. 5000 : Rp.10.000.000
 Pakan hingga usia 2 bulan : Rp.23.340.000
 Obat
dan vaksin : Rp.2.000.000
Total = Rp. 35,340,000
Penjualan ayam jantan 95% dari jantan
Penjualan = 95% x 1000 x 0,8 Kg x Rp.22,000 = Rp. 16,720,000
Biaya Operasional Awa 2
 Pakan hingga 4 bulan : Rp.23.350.000

Total = Rp. 23,350,000

Biaya Operasional Lanjutan

DIkumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info


 Pakan 100 kg per hari x Rp 3200 / kg x 30 x 18 : Rp. 172,800,000
 Biaya pengangkutan + perawatan : Rp. 500,000
 Gaji karyawan Rp.10,- x 1000 x 30 x 18 : Rp. 5,400,000
 Pengangkutan : Rp. 2,000,000

Total : Rp. 180,700,000

Total Biaya Operasional Rp. 239,390,000.

Total Pengeluaran (Investasi Sarana + Total Biaya Operasional) Rp.259,390,000

Hasil Penjualan
(ayam produktif 80% x 1000 = 800 ekor)
Hasil telur 800 x Rp.1000 x 30 x 18 : Rp. 432,000,000

hasil penjualan telur Rp. 432,000,000

penjualan betina (yang hidup 95% = 950 ekor)


penjualan = 950 x 1,8 Kg x Rp. 22,000 = Rp. 37,620,000

Total Penjualan = penjualan jantan + penjualan telur + penjualan betina


Total = Rp. 16,720,000 + Rp. 432,000,000 + Rp. 37,620,000
Total = Rp. 486,340,000

KEUNTUNGAN USAHA

Hasil penjualan – total pengeluaran : Rp. 486,340,000

: Rp.259,390,000

: Rp. 226,950,000

Untung / bln = Rp. 226,950,000 : 24 = Rp. 9,456,250

DIkumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info


Untuk dana awal, pengeluaran yang harus dipenuhi hanya sampai ayam arab berumur
6 bulan, karena setelah umur 6 bulan ayam arab sudah bisa mendanai untuk pangannya
sendiri. Sehingga dari perencanaan anggaran diatas, kita dapat menganalisa untuk dana
perencanaan awal mulai membuka usaha ini adalah sebagai berikut:

Modal awal = Investasi sarana + biaya operasional awal 1 + biaya operasional awal 2
Modal awal = Rp. 20,400,000 + Rp. 35,340,000 + Rp. 23,350,000
Modal awal = Rp. 79,090,000

DIkumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info


BAB III
PENUTUP

Penulis berharap tulisan proposal ini dapat diwujudkan nantinya serta dapat memberikan
manfaat bagi pembaca lainnya guna menambah pengetahuan tentang beternak burung puyuh.
Penulis juga mengakui banyak kekurangan dalam pembuatan proposal ini. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan masukan dari pembaca, guna unutuk perbaikan ke depan.
Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak yang mengajarkan
Kewirausahaan, karena telah membantu mahasiswa untuk memiliki atau memikirkan suatu
prospek usaha ke depan yang mampu diciptakan mahasiswa itu sendiri serta teman-teman
yang telah membantu penulis dalam membuat proposal ini.

DIkumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info

Anda mungkin juga menyukai