Diusulkan oleh :
NAMA :
NIM/BP :
PRODI :
2. Weaknesses (Kelemahan)
Permintaan komsumen akan telur ayam kampung belum bisa terpuaskan
Harga Obat-obatan dan vaksin yang mahal
3. Opportunities (Peluang)
Persaingan Usaha yang belum banyak
4. Threats (Ancaman)
Adanya pemilik modal yang akan mendahului usaha beternak ayam Arab petelur.
Masuknya pesaing baru
Wabah penyakit yang timbul
Telur yang didatangkan dari daerah-daerah lain dalam jumlah yang banyak
B. Perumusan Masalah
Prospek usaha beternak ayam arab di daerah Pulutan, kec. Harau, kab. Lima puluh kota
mempunyai peluang yang sangat besar dilihat dari potensi pemeliharaan dan jumlah pesaing
yang hanya sedikit.
C. Tujuan Program
Tujuan dari kegiatan wirausaha beternak ayam arab, adalah:
Dapat melakukan wirausaha beternak ayam arab dengan baik dan memberikan manfaat yang
besar bagi kehidupan masyarakat, seperti:
Dapat memenuhi pasokan telur dan daging ayam arab sesuai dengan kebutuhan.
Bulunya sebagai bahan aneka kerajinan atau perabot rumah tangga lainnya
Kotorannya sebagai pupuk kandang ataupun kompos yang baik dapat digunakan sebagai
pupuk tanaman.
Dapat menjalankan kelangsungan usaha semestinya dan mengembangkannya.
Dengan usaha ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan menambah pendapatan
penulis.
B. Metode Pemasaran
1. Wilayah Pemasaran
Wilayah pemasaran dari ayam arab ini biasanya dilakukan ke daerah Pekanbaru, Jambi,
Palembang, bahkan hampr merata di pulau sumatera hingga pulau Jawa.
2. Sasaran Konsumen
Agen
Pemasaran telur ayam arab saat ini tidak sulit, karena sudah ada agen yang menampung
pasokan telur ayam arab. Merekalah yang membawa telur ini ke daerah luar seperti
pekanbaru, jambi, Palembang dan sebagainya.
Masyarakat Setempat
Bagi masyarakat setempat (berada sekitar lokasi peternakan) yang menginginkan telur
ayam arab segar dapat secara langsung membeli di peternakan.
3. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang dilakukan yaitu dengan menjalin kerja sama dengan agen
yang saling menguntungkan. Dalam hal ini, agen dapat memperoleh telur dengan mudah dan
b. Penyiapan Bibit
Dalam penyiapan bibit (anak) ayam arab berbeda dengan penyiapan bibit ayam ras.
Pada ayam ras anak yang dijual oleh agen sudah dipisahkan antara yang jantan dan betina.
Karena ayam ras sudah dapat dibedakan antara yang jantan dan betina semenjak menetas.
Akan tetapi pada ayam arab tidak demikian. Anak ayam arab yang ada didalam kotak (usia 2-
3 hari) masih bercampur antara yang jantan dan betina. Karena ayam arab dapat dibedakan
antara yang jantan dan betina apabila sudah berumur 25 hari.
Jika dalam pemeliharaan diinginkan 1000 ekor ayam arab betina, maka anak yang harus
dipesan adalah sebanyak 2000 ekor, karena perbandingan antara jantan dan betina biasanya
50 : 50.
c. Pemeliharaan
Anak ayam arab yang berusia 2-3 hari pertama harus dipelihara didalam suatu kandang
yang cukup besar secara bersama-sama, tapi sebelumnya harus diberikan vaksin terlebih
dahulu. Kemudian di dalam kandang diberikan penghangat tambahan. Biasanya penghangat
itu yang digunakan adalah lampu (pada siang hari) dan ditambah dengan kompor pada malam
hari. Ini dilakukan sampai anak ayam arab mulai tumbuh sayapnya, yaitu pada usia satu
minggu.
Setelah usia satu minggu pemanas tersebut di angkat dan masih dipelihara didalam
kandang tersebut hingga usia 2 bulan. Pada usia ini ayam yang jantan sudah siap untuk di
jual. Berat rata-rata ayam arab jantan pada usia ini adalah adalah 8 ons.
Kemudian pada saat ini ayam betina sudah bisa dipindahkan kedalam kandang
Bateray. Ayam mulaibertelur pada usia 5 bulan, tapi masih dalam jumlah satu-satu. Ayam ini
mulai merata bertelur pada usia 6 bulan. Masa produktif ayam arab hingga berumur 2 tahun,
dan kemudian siap dijual kembali. Ayam arab betina usia 2 tahun rata-rata beratnya adalah
1,8 Kg.
Investasi Sarana
Sewa Lahan : Rp. 5,000,000
Kandang : Rp. 15,000,000
Alat/perlengkapan kandang : Rp. 400,000
Total investasi = Rp. 20,400,000
Biaya Operasional Awal 1
Bibit umur 2-3hari 2000 ekor x Rp. 5000 : Rp.10.000.000
Pakan hingga usia 2 bulan : Rp.23.340.000
Obat
dan vaksin : Rp.2.000.000
Total = Rp. 35,340,000
Penjualan ayam jantan 95% dari jantan
Penjualan = 95% x 1000 x 0,8 Kg x Rp.22,000 = Rp. 16,720,000
Biaya Operasional Awa 2
Pakan hingga 4 bulan : Rp.23.350.000
Hasil Penjualan
(ayam produktif 80% x 1000 = 800 ekor)
Hasil telur 800 x Rp.1000 x 30 x 18 : Rp. 432,000,000
KEUNTUNGAN USAHA
: Rp.259,390,000
: Rp. 226,950,000
Modal awal = Investasi sarana + biaya operasional awal 1 + biaya operasional awal 2
Modal awal = Rp. 20,400,000 + Rp. 35,340,000 + Rp. 23,350,000
Modal awal = Rp. 79,090,000
Penulis berharap tulisan proposal ini dapat diwujudkan nantinya serta dapat memberikan
manfaat bagi pembaca lainnya guna menambah pengetahuan tentang beternak burung puyuh.
Penulis juga mengakui banyak kekurangan dalam pembuatan proposal ini. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan masukan dari pembaca, guna unutuk perbaikan ke depan.
Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak yang mengajarkan
Kewirausahaan, karena telah membantu mahasiswa untuk memiliki atau memikirkan suatu
prospek usaha ke depan yang mampu diciptakan mahasiswa itu sendiri serta teman-teman
yang telah membantu penulis dalam membuat proposal ini.