Anda di halaman 1dari 8

Tugas Kewirausahaan

Perencanaan Wirausaha Unggas Petelur


SMK Negeri 2 Palembang

Disusun oleh:

Nama : Muhammad Handy Amanullah


Kelas : XII TIPTL 3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pertumbuhan ekonomi di segala sektor telah memacu pula meningkatan pendapatan
masyarakat, baik di kota maupun di pedesaan yang pada gilirannya akan mempengaruhi
kemampuan masyarakat untuk meningkatkan gizinya, terutama yang bersumber dari protein
hewani yang relatif murah dan mudah didapat sehingga yang berpendapatan menengah
kebawah lebih banyak mengkonsumsinya dibandingkan dengan daging sapi atau susu.

Ayam Ras Petelur Salah satu penghasil hewani adalah ternak. Secara nasional,
perkembangan populasi berbagai jenis ternak menunjukkan peningkatan yang besar, terutama
untuk ternak unggas. Walaupun demikian, Indonesia dengan jumlah penduduk 200 juta orang
masih tergolong sebagai negara yang tingkat konsumsi daging ayam dan telur yang masih
rendah dibanding dengan kebutuhan gizi maupun konsumsi negara lain. Atas dasar ini,
pengembangan usaha peternakan ayam ras petelur mendapat prioritas dalam pengembangan
perekonomian khususnya usaha kecil peternakan ayam ras petelur.

Prospek pengembangan agribisnis ayam ras petelur di masa yang akan datang dilihat
dari sisi penawaran (supply side) dan sisi permintaan (demand side) telur di Indonesia. Dari
sisi permintaan, prospek agribisnis ayam ras petelur sangat berkaitan dengan peranan telur
ayarm ras dalam struktur konsumsi telur dan sifat permintaannya yang sangat sesuai dengan
perkembangan masa depan.

1.2. Tujuan

Tujuan usaha wirausaha peternakan ayam petelur ini sama dengan jenis usaha-usaha
yang lain, yaitu mendapatkan keuntungan yang setinggi-tingginya dengan biaya produksi
seminim mungkin. Agar dapat memperoleh keuntungan yang maksimal, maka harus
diperhitungkan segi-segi teknis pemeliharaan secara ekonomis. Selain tujuan utama seperti
disebutkan di atas, tujuan dari usaha budidaya ayam petelur adalah:

 Dapat melakukan usaha ayam petelur dengan baik dan memberikan manfaat yang
besar.
 Dapat memasarkan telur ayam dengan baik.
 Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya.
 Dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi tingkat pengangguran.
 Untuk memenuhi kebutuhan telur sebagai pemenuh gizi penduduk setempat.
 Sebagai pengetahuan atau menambah wawasan dalam menjalankan usaha.

2
1.3. Peluang Pasar

Usaha ternak unggas petelur sangat menjanjikan keuntungan yang besar karena
kebutuhan akan telur di pasar sangat besar. Hal ini dibuktikan dengan adanya kenaikan harga
telur dari tahun ke tahun. Telur merupakan salah satu bahan makanan yang banyak
dibutuhkan, misalnya saja untuk membuat aneka kue, makanan ringan, dan masih banyak
yang lainnya. Oleh sebab itu peluang bisnis telur ayam akan selalu menjanjikan untuk
dijadikan lahan usaha mandiri.

Selain itu usaha budidaya ayam petelur karena dari segi pemenuhan kebutuhan,
terdapat banyak rumah makan yang membutuhkan telur ayam. Hal ini didasari juga dengan
faktor atau keterbatasan orang yang memiliki usaha budidaya ayam petelur. Oleh sebab itu,
menurut kami peluang dalam membuka usaha budidaya ayam petelur itu cukup tinggi.

3
BAB II
ANALISIS BIAYA
A. Investasi Alat dan Bahan
No. Item Jumlah Harga Satuan Total
1. Kandang ayam 3 x 3 2 unit Rp.100.000 Rp 200.000
2. Tempat minum 5 buah Rp. 6.000 Rp 30.000
3. Tempat makan 5 buah Rp. 4.000 Rp 20.000
4. Lampu penerangan 2 buah Rp. 5.000 Rp 10.000
5. Induk ayam 100 ekot Rp.20.000 Rp 2.000.000
Modal Awal Rp 2.260.000
Biaya penyusutan alat/bulan = total investasi : umur alat = 2.260.000 :24 bulan = 94.000
B. Biaya Tetap

No. Item Jumlah Harga Satuan Total


1. Pakan ayam 2 unit Rp.100.000 Rp 15.000
2. Listrik/Air 5 buah Rp. 6.000 Rp 50.000
3. Penyusutan alat 5 buah Rp. 4.000 Rp 94.000
4. Vaksinasi 2 buah Rp. 5.000 Rp 14.000
Total Biaya/Bulan Rp 173.000
C. Biaya Tidak Tetap

No. Item Jumlah Harga Satuan Total


1. Konsentrat (BR) 1 karung Rp.325.000 Rp 325.000
2. Obat-obatan 1 set Rp. 100.000 Rp 100.000
Jumlah Rp 425.000

D. Total Biaya

Total biaya = Rp. 425.000 + Rp. 173.000 = Rp. 598.000

Pemasukan
Hasil penjualan telur ayam (1 ayam dalam sehari menghasilkan 1 telur) : 1 butir telur
Rp. 800,00 Maka 100 ayam = 100 x Rp. 800,00 = Rp. 80.000. Jadi, total pendapatan dalam
satu bulan = 30 x 80.000 = Rp. 2.400.000,

Keuntungan
Pendapatan selama 1 bulan adalah Rp. 2.400.000. Keuntungan bersih dalam 1 bulan:
Rp. 2.400.000 – Rp. 598.000 = Rp. 1.802.000.

4
BAB III
PELAKSANAAN WIRAUSAHA

3.1. Penentuan Lokasi kandang

Ternak ayam petelur membutuhkan tempat yang tepat karena jika tempat tidak
memenuhi syarat maka usaha yang jalankan tidak akan maksimal. Ada banyak sekali
pertimbangan yang harus dilakukan sebelum memilih tempat. Lokasi kandang usaha ayam
petelur ditempatkan pada lahan yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :

 Jauh dari daerah pemukiman penduduk (kampung), terutama daerah yang banyak
unggasnya, sehingga akan mencegah terjadinya kontaminasi penyakit dari luar.
 Jauh dari jalan raya yang banyak dilalui kendaraan bermotor, karena suara yang bising
dapat menyebabkan ayam berkurang telurnya akibat stress.
 Jauh dari lokasi binatang yang menganggu ayam, antara lain ular dan musang, karena
binatang tersebut menyebabkan stress pada ayam petelur.
 Air bersih mudah diperoleh (mata air, sumur, PDAM dan lain-lain) untuk keperluan
minumnya ayam, tenaga kerja dan membersihkan kandang ayam.
 Daerahnya tidak lembab dan cukup memperoleh sinar matahari, serta bukan daerah
yang kecepatan anginnya sangat tinggi.

3.2. Alat Produksi

Produk utama/usaha ayam petelur ras adalah berupa telur segar. Untuk usaha ini
diperlukan antara lain lahan kering, bangunan atau rumah kandang, kandang ayam (batere).
Instalasi listrik dan air, peralatan kandang, rumah jaga dan gudang, pagar dan jalan serta ayam
ras petelur (pullet, ayam remaja betina). beberapa alat produksi wirausaha telur unggas antara
lain sebagai berikut.

Sistem perkandangan ayam petelur dapat berupa litter dan cage. Sistem litter
menggunakan alas berupa sekam, serbuk gergaji, atau bahan lainnya. Sistem cage dapat
berupa single bird cage (diisi satu ekor ayam, disebut juga kandang tipe baterai), multiple bird
cage (diisi 2 ekor ayam atau lebih, tidak lebih dari 8 – 10 ekor), dan colony cage (diisi 20 – 30
ekor ayam). Lebar bangunan kandang untuk ayam petelur saat fase layer sebaiknya sekitar 8
m apabila tipe kandang terbuka, jika lebar kandang 12 m maka perlu dilengkapi dengan ridge
ventilation. Jika ventilasi kurang baik, amoniak dari ekskreta akan mejadi racun bagi ayam,
menimbulkan gangguan pernafasan, penurunan produksi, dan penyakit cacing untuk ayam
yang dipelihara di kandang litter.

Litter (alas lantai). Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap
yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10
cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir
secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit
padi/sekam.

5
Tempat bertelur. Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan kulit
telur tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yang cukup untuk 4–5 ekor
ayam. Kotak diletakkan didinding kandang dengan lebih tinggi dari tempat bertengger,
penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan
terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur
langsung ke luar sarang setelah bertelur dan dibuat lubah yang lebih besar dari besar telur
pada dasar sarang.

Tempat bertengger. Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat


dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat
tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.

Tempat makan, minum dan tempat grit. Tempat makan dan minum harus tersedia
cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak
berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus.

3.3. Pemilihan Jenis Unggas

Ayam petelur yang akan diternak harus memiliki kualitas yang bagus agar hasilnya
optimal. Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah dengan memilih bibit ayam petelur
yang bagus dan berkualitas. Bibit unggas ayam petelur yang baik antara lain memiliki ciri
sehat dan tidak cacat fisiknya, pertumbuhan dan perkembangannya normal, dan berasal dari
bibit yang diketahui keunggulannya.

3.4. Pelaksanaan Budidaya

Persiapan lahan, bangunan, kandang dan peralatan lainnya. Rumah kandang dan
peralatan kandang, sebelum digunakan untuk ayam, disterilkan terlebih dahulu dengan
disinfectant. Untuk mencegah penyakit dari luar, setiap orang yang masuk ke pekarangan atau
kandang harus cuci kaki dahulu dengan air yang diberi desinfectant pada pintu masuk

Pembelian ayam remaja (puller) berumur 5 bulan. Ayam ini akan bertelur 2 - 1
minggu setelah dipelihara peternak. Ayam yang baru dibeli diberi vaksin dan vitamin agar
tidak mudah terserang oleh penyakit, sehingga rata-rata kematiaannya relatif rendah. Pada
akhir periode ayam tua/kurang produktif yang dapat dijual sebagai ayam potong.

Ayam yang diberi pakan (concentrate), vitamin, obat-obatan dan vaksin pada tiap hari
yaitu dengan konversi pakan berkisar antara 2,18 - 2,25 yaitu untuk memperoleh 1 kg telur
dibutuhkan pakan antara 2,18 - 2,25 kg pakan.

Membersihkan dan memperbaiki kandang serta peralatannya pada tiap hari. Ayam
sakit yang tidak bisa tertolong lagi diafkir dan dijual serta ayam yang mati dibuang. Kotoran
ayam dikumpulkan dan dijual tiap 4 - 5 hari.

Setelah ayam kurang produktif lagi (umur 20 -22 bulan) maka ayam tua tersebut dijual
sebagai ayam potong. Selanjutnya kandang dibersihkan dan disterilkan selama 1 - 2 minggu
agar ayam puller yang baru diremajakan terhindar dari penyakit.
6
BAB IV
RENCANA PEMASARAN PRODUK HASIL BUDIDAYA

Rencana harga yang akan saya tawarkan mengacu pada penghasilan rata rata
masyarakat. tujuannya agar harga yang akan kami tawarkan tidak terlalu membebankan
masyarakat untuk membeli telur dari usaha kami,oleh karena itu rencana harga yang saya
tawarkan Rp. 5.000/kg lebih murah dari harga telur di pasaran. Strategi pemasaran merupakan
salah satu langkah yang dilakukan memperlancar pemasaran dan memuaskan
konsumen,strategi pemasaran ada 4 yaitu:

1. Strategi Produk. Dalam hal ini produk dapat berupa telur, dan yang tak kalah
pentingnya untuk memenuhi kepuasan konsumen adalah melihat mutu dan manfaat
produk. Target utama yang kami tuju untuk memperlancar usaha ini adalah pasar. Di
dalam pasar, banyak sekali pemasok telur yang mampu secara kontinyu membeli telur
dengan harga yang sesuai. Selain lingkungan pasar, kami akan memasarkan telur ke
berbagai rumah makan yang mempergunakan bahan dasar telur dengan kualitas
terbaik.
2. Harga. Harga yang di tetapkan stabil dan bersaing dengan produsen telur lainnya,jika
harga terlalu tinggi akan mengurungkan niat pembeli,sebaliknya harga yang terlalu
rendah di khawatirkan tidak dapat memenuhi biaya produksi.pemberian diskon setiap
pembelian dalam jumlah tertentu juga dapat menarik pembeli. Harga untuk produk
yang pada umumnya dijual menggunakan satuan kilogram ini kami tentukan
berdasarkan harga di pasaran pada umumnya.
3. Tempat. Tidak kalah pentingnya dengan kualifikasi produk dan harga, tempat dan
pasar juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemasaran. Penentuan pasar
harus didasarkan dengan kemudahan produk telur oleh konsumen.
4. Promosi. Salah satu cara promosi yang paling banyak dilakukan adalah dengan
memasang iklan,selain memasang iklan promosi juga dapat di lakukan dengan secara
langsung dari mulut ke mulut. Selain itu kami menggunakan metode distribusi
langsung dalam memasarkan barang, yaitu dengan mengunjungi pembeli ke pasar atau
rumah makan. Karena usaha kami yang belum banyak dikenal masyarakat, dengan
menggunakan metode distribusi langsung akan dengan mudah bagi kami untuk
menjaring pembeli di sekitar tempat transaksi.

7
BAB V PENUTUP

Demikian proposal yang disusun dalam rangka untuk memenuhi pihak-pihak yang
memerlukan dan bagi pemilik sebagai acuan pengembangan bisnis Beternak ayam petelur
memberikan keuntungan yang besar serta tidak memerlukan modal yang cukup besar.
Pemeliharaan akan ayam petelur tidak begitu sulit untuk dilaksanakan. Wirausaha di bidang
pemeliharaan ayam petelur memiliki prospek yang cerah dengan resiko yang kecil.

Anda mungkin juga menyukai