DISUSUN OLEH :
LUSI FITRIANI
(1804010043)
FAKULTAS PERTANIAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rangkaian kegiatan dalam suatu industri yang terdiri dari proses
produksi, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, pendanaan,
pemasaran hingga distribusi berbasis produk pertanian disebut sebagai
kegiatan agroindustri (Kurniati, 2015). Agroindustri juga biasa disebut
tempat mengolah bahan mentah atau hasil pertanian menjadi bahan
setengah jadi atau produk akhir yang melibatkan manusia, komoditas
pertanian, modal, teknologi, informasi serta faktor-faktor lainnya.
Menurut Austin (1992), agroindustri merupakan suatu perusahaan yang
melakukan pengolahan secara fisik maupun kimiawi terhadap bahan
baku untuk pengolahan yang berasal dari tanaman dan hewan sehingga
terciptalah perubahan bentuk dan peningkatan masa simpan produk.
Dalam kesejahteraan suatu daerah Keberadaan agroindustri
sangat penting guna meningkatkan kebutuhan pangan segaligus
perekonomian. Dengan kata lain agroindustri mampu menyerap banyak
tenaga kerja, meningkatkan pendapatan pelakunya, dan meningkatkan
pendapatan daerah serta mampu memunculkan inovasi baru, sehingga
mampu menguatkan daya saing. Kecamatan Wanareja Cilacap
merupakan salah satu daerah yang terletak di Provinsi Jawa Tengah yang
memiliki potensi industri pengolahan berbagai produk makanan salah
satunya tape ketan.
Tape merupakan makanan tradisional yang khas dapat yang
terbuat dari bahan baku singkong maupun ketan yang diolah melalui
proses fermentasi. Tape juga memiliki tekstur yang lunak berair,
beraroma alkohol dan mempunyai rasa yang manis. Salah satu tape yang
sering di jumpai di daerah Wanareja ialah tape ketan karena beras ketan
yang mudah dijumpai dan menjadi olahan khas daerah Wanareja.
Sebagai produk makanan, tape akan cepat rusak karena adanya
fermentasi lanjut setelah kondisi optimum fermentasi tercapai, sehingga
tape harus segera dikonsumsi untuk menghindari kerusakan atau biasa
disebut produk makanan basi.
Dalam pengelolaan strategi pengembangan agroindustri harus
disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi oleh agroindustri
bersangkutan. Permasalahan tersebut antara lain (a) karakteristik produk
pertanian yang mudah rusak, (b) tidak terjaminnya kontinunitas atau
mutu bahan baku, (c) kualitas produk pertanian dan agroindustri masih
belum terstandar sehingga sulit bersaing, (d) agroindustri berskala
UMKM masih minim modal dan teknologi.
Berdasarkan latar belakang dan tantangan tersebut, maka faktor
internal dan eksternal dibutuhkan strategi dalam pengembangan
agroindustri bagi UMKM tape ketan agar dapat meningkatkan daya
saing.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa yang disebut dengan agroindustri?
b. Bagaimana proses pengolahan tape ketan?
c. Apa saja permasalahan yang dihadapi oleh UMKM tape ketan
tersebut?
C. TUJUAN
a. Untuk mengetahui apa itu agroindustri
b. Untuk mengetahui proses pengelolaan tape ketan
c. Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh UMKM tape
ketan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agroindustri
Agroindustri dikenal sebagai kegiatan industri pengolahan hasil
pertanian sebagai bahan baku menjadi produk akhir atau barang setengah
jadi, dan menyediakan peralatan serta jasa untuk mendukung kegiatan
tersebut. Akana tetapi, groindustri lebih dikenal sebagai industri hilir
yangdapat mengolah serta menghasilkan barang siap konsumsi. Menurut
Austin (1981) agroindustri merupakan suatu perusahaan yang
memproses bahan nabati yang berasal dari tanaman atau hewani yang
dihasilkan oleh hewan. Dalam pengelolaan agroindustri proses yang
digunakan mencakup kedalam pengubahan dan pengawetan melalui
perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan serta distribusi.
Menurut pandangan pakar sosial ekonomi, agroindustri atau
pengolahan hasil pertanian merupakan bagian dari lima subsistem
agribisnis yang disepakati, yaitu subsistem penyediaan sarana produksi
dan peralatan,
a. usaha tani
b. pengolahan hasil
c. pemasaran
d. sarana
e. pembinaan agroindustri
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Agroindustri merupakan suatu perusahaan yang memproses bahan
nabati yang berasal dari tanaman atau hewani yang dihasilkan oleh
hewan. Dalam pengelolaan agroindustri proses yang digunakan
mencakup kedalam pengubahan dan pengawetan melalui perlakuan
fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan serta distribusi.
2. Proses pembuatan tape ketan harus dilakukan dengan beberapa tahap
yaitu beras ketan dicuci, lalu direndam, kemudian beras ketan dikukus
sampai masak, beras ketan yang sudah masak didinginkan dan
diinokulasi dengan inokulum tape ketan, dibungkus rapat dan
dibiarkan terfermentasi dalam suhu kamar.
3. Beberapa permsalahan yang dihadapi oleh UMKM tape ketan ialah,
Tingginya harga beras ketan sangat berpengaruh terhadap produksi,
Harga faktor bahan penolong juga akan menyebabkan naiknya
ongkos produksi, Permasalahan tenaga kerja terjadi karena
banyaknya jumlah pesaing, Produk yang mudah rusak atau cepat
basi, teknologi masih manual, Pemasaran yang dilakukan yaitu
dengan cara menyetorkan tape ketan ke toko-toko atau di pasar.
DAFTAR PUSTAKA
Ganjar I., 2003. Tapai from Cassava and Sereals. Di dalam: First
InternationalSymposium and Workshop on Insight into the World
of Indigenous Fermented Foods for Technology Development and
Food Safety; Bangkok, hal 1–10.
Gultom, G.M. 2017. Komposisi Mikroorganisme dan Kimia Tape Singkong dan
Tape Ketan Yang Diproduksi di Daerah Bogor. [Skripsi].
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. Institut Pertanian Bogor.